Para ahli kulit sering memperingatkan kita akan bahayanya terekspose sinar matahari dalam waktu yang lama. Menurut peneliti lapisan ozon yang dapat memproteksi bumi dari sinar UV, makin lama makin menipis. Dengan demikian Sinar UV-B saat ini makin besar jumlahnya yang sampai ke permukaan bumi. Sinar UV-B dengan sifatnya yang dapat merusak DNA diasosiasikan dengan kanker kulit.
Jenis-Jenis Sinar UV
Matahari memiliki sinar yang terdiri dari visible light atau sinar terlihat (yang membuat kita dapat melihat benda-benda), sinar infra merah (memberikan sensasi panas yang kita rasa, dan sinar ultra violet. Sinar UV berguna untuk mensintesis pro vitamin D menjadi vitamin D di tubuh manusia. Namun fungsi ini didapat cukup dengan terkena paparan antara 5-10 menit saja setiap harinya. Ada 3 jenis sinar UV, yaitu UV-A, UV-B, dan UV-C. Berikut perbedaannya:
- Memiliki panjang gelombang yang terpanjang
- Tidak difiltrasi oleh lapisan atmosfir
- Jumlahnya konstan sepanjang hari
- Dapat menembus kaca
- Berefek sedikit dalam menggelapkan warna kulit
- Dulu dinilai tidak menyebabkan kanker, namun sekarang ternyata juga dapat menyebabkan kanker kulit
Sinar UV-B
- Memiliki panjang gelombang lebih pendek dari UV-A
- Sebagian besar jumlahnya terfiltrasi oleh atmosfir
- Tidak dapat menembus kaca
- Meningkat di siang hari, kemudian menurut kembali di sore hari
- Menyebabkan warna gelap pada kulit, keriput, dan dapat membakar kulit (sunburn)
Sinar UV-C
- Memiliki panjang gelombang yang terpendek
- Semua terfilter oleh atmosfir
- Tidak dapat menembus kaca
- Paling bahaya bagi kulit (lebih bahaya dari UV-B)
Fakta Tentang Sinar UV
- Insidensi kanker kulit meningkat dengan meningkatnya paparan terkena sinar matahari.
- Sinar UV-B meningkat 4-25% di bumi dalam 10 tahun terakhir. Sementara UV-C mulai dapat menjangkau bumi.
- Akan ada 200 ribu kematian setahun karena kanker di AS nanti pada tahun 2050.
- Kanker kulit sebenarnya dapat ditangani maksimal dan dapat disembuhkan, namun bila tidak terdiagnosis dapat menyebabkan kematian.
- Selain penyebab kanker, sinar UV-B juga mempercepat terjadinya katarak dan menurunnya kekebalan tubuh manusia.
Saat sinar UV mengenai kulit, maka akan dipantulkan oleh permukaan kulit, radiasinya menembus jaringan di bawah kulit dan terserap oleh sel kemudian merusak kemampuan kulit untuk tumbuh normal. Dari mulai terbakar, membuat sel kulit cepat menua, sampai menyebabkan kanker.
1. Sunburn (terbakar).
Adalah efek langsung dari radiasi sinar UV. Terjadi karena meningkatnya aliran darah di bawah permukaan kulit, berasa nyeri dan dapat menyebabkan kulit terkelupas. Sunburn merupakan faktor resiko terjadinya kanker kulit di kemudian hari.
2. Efek penuaan
Efek radiasi sinar UV yang sering, membuat kulit berproses seperti proses penuaan. Kulit menjadi tipis dan kurang elastis, timbul flek putih atau hitam, dan terjadi kerutan pada kulit. Kerusakannya irreversible.
3. Kanker
Bila radiasi sinar UV terjadi dalam waktu yang lama, maka tingkat kerusakan kulit akan bertambah dan mempertinggi kemungkinan untuk timbul kanker. Paparan yang terjadi ketika kecil atau remaja biasanya menjadi basal cell carcinoma, sedangkan paparan kronis saat dewasa akan menjadi squamous cell carcinoma. Keduanya sering terjadi pada daerah daun telinga, dahi, lengan, dan tempat lain yang sering terpapar sinar UV.
Faktor Predisposisi Resiko Paparan Sinar UV
- Warna kulit; Kulit putih lebih beresiko dari pada yang berwarna
- Ras dan keturunan; Irlandia, Scotlandia, dan Eropa Utara lebih beresiko dari pada yang lainnya
- Jumlah dan lamanya paparan; Mereka yang tinggal lebih dekat ke kutub lebih beresiko dari pada di khatulistiwa karena lapisan ozon menipis pada daerah sub tropis dan tertipis pada daerah kutub.
- Kontak dengan zat kimia karsinogenik lainnya.
- Faktor Pekerjaan; Mereka yang bekerja di luar ruangan, namun tidak terbiasa. Artinya bukan sebagai pekerjaan rutinnya sehingga paparan sinar UV yang didapat lebih banyak dari yang biasa diterima oleh kulitnya.
Pencegahan Terkena Paparan Sinar UV
- Mengurangi terkena paparan sinar UV terlalu lama. Terutama tengah hari antara jam 11.00 sampai 14.00. Tembok, air, dan salju merupakan pemantul efektif bagi sinar UV, jadi harus berhati-hati.
- Memakai pakaian yang menutup tubuh secara optimal, seperti topi, pelindung tengkuk, dll. Bila perlu pakai sun screen sesuai kebutuhan yang dipakai 20 menit sebelum paparan, dan harus sering diulang. Sun screen SPF 15 dapat menyerap 92% sinar UV-B, SPF 30 menyerap 96.7 sinar UV-B, dan SPF 40 menyerap 97.5 sinar UV-B
- Hati-hati saat udara dingin atau musim dingin. Karena rasa yang dingin bukan berarti berkurang paparan dari sinar UV.
- Amati permukaan kulit dan kenali perbedaan yang timbul tidak seperti kondisi normal. Perbedaan bisa berupa lecet, perih, peradangan, perubahan warna, terutama bila biru, coklat, atau warna gelap lainnya.