Ginjal adalah organ yang terletak di setiap sisi tulang punggung setinggi pinggang, sehingga di Indonesia dikenal dengan sebutan buah pinggang. Setiap ginjal memiliki 1 juta unit saringan yang disebut nefron. Ginjal terhubung dengan kantung kencing oleh ureter. Fungsi utama ginjal adalah membuang produk sisa metabolisme dan kelebihan air dari dalam darah. Ginjal bekerja dengan menyaring 200 liter darah setiap hari dan memproduksi sekitar 2 liter urin. Ginjal juga berfungsi mengatur kadar calcium, Natrium dan kalium di dalam darah, serta memproduksi beberapa jenis hormon.
Gagal ginjal kronis (GGK) terjadi ketika seseorang menderita penurunan fungsi ginjal yang terjadi perlahan, dalam hitungan bulan sampai tahun. Saat terjadi kerusakan ginjal, maka terjadi akumulasi cairan pada tubuh, penumpukan racun yang seharusnya dikeluarkan oleh ginjal. Juga dapat menyebabkan anemia, tekanan darah tinggi, asidosis, penyakit tulang, dll.
Fakta Tentang GGK
- GGK lebih sering pada ras Hispanic, kulit hitam, Asia, dan Indian (native American).
- Di AS 16,8% dewasa di atas 20 tahun memiliki penyakit ginjal yang kronis.
- Penyakit ginjal kronis meningkat 16% pada 10 tahun terakhir; karena peningkatan insidensi kencing manis, tekanan darah tinggi, dan obesitas.
- Insidensi meningkat sampai 39,4% pada usia >60 th.
- Lebih dari 500 ribu orang rutin menjalani cuci ginjal atau telah menerima transplantasi ginjal.
GGK dibagi menjadi 5 tahap tingkat keseriusan dari kerusakannya, berdasarkan sisa fungsi filtrasi glomerulus yang tersisa.
- Kerusakan minimal (fungsi >90%)
- Kerusakan ringan (fungsi 60-89%)
- Kerusakan sedang (fungsi 30-59%)
- Kerusakan berat (fungsi 15029%)
- Gagal ginjal (<15%).
Penyebab GGK
Diurutkan berdasarkan statistik:
- Diabetes mellitus baik tipe 1 mau pun 2
- Tekanan darah tinggi
- Glomerulonephritis (radang ginjal); yang dapat terjadi pada pasca infeksi yang serius dan sindroma Lupus
- Polycystic kidney disease (merupakan penyakit turunan)
- Analgesic nephropathy (kerusakan ginjal karena obat-obatan penahan nyeri
- Batu ginjal
- Pembesaran prostat
- Obesitas, kolesterol tinggi, sakit jantung
- Merokok
- Penyebab lain: HIV, narkoba, kanker.
Gejala GGK
Kerusakan ginjal dapat terjadi tanpa gejala dalam waktu yang cukup lama sampai hanya tinggal sedikit ginjal yang berfungsi. Karena ginjal fungsinya sangat penting di tubuh kita, maka gejala GGK dapat timbul dalam cara yang beragam.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Keinginan untuk selalu buang air kecil terutama malam hari
- Terjadi bengkak pada tungkai dan sembap pada mata
- Tekanan darah tinggi
- Kelelahan yang luar biasa
- Kehilangan selera makan, mual, sampai muntah
- Gatal pada kulit, mudah timbul biru di kulit
- Sesak dan nafas pendek
- Baal pada kaki dan tangan
- Tidur yang sering terganggu
- Sakit dada, dan tulang
- Menurun keinginan seksual dan disfungsi ereksi.
Penarikan diagnosis pasti hanya dapat dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan urin dan darah dilakukan untuk deteksi dini dari kerusakan ginjal. Pada pemeriksaan tersebut dokter akan melihat indikator seperti; warna urin harus jernih, urin tidak mengandung albumin, angka kreatinin dan ureum masih dalam batas normal, laju filtrasi glomerulus (GFR) masih baik, level elektrolit Kalium dan Natrium masih normal, jumlah sel-sel darah masih pada sebaran normal, tidak terjadi anemia.
Pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat dilakukan adalah USG ginjal yang dapat melihat ada tidaknya polycystic kidney disease, diabetic nephropathy, sumbatan pada saluran kencing karena batu ginjal, dan dapat melihat aliran darah ke ginjal.
Bila diperlukan sekali dokter dapat meminta untuk dilakukan biopsi pada ginjalnya.
Penatalaksanaan GGK
Dilakukan sendiri
Yang bisa dilakukan sendiri adalah melakukan diet yang aman untuk ginjal seperti sbb:
- Membatasi protein (jenis tergantung tingkat kerusakan ginjal)
- Membatasi garam dan Natrium (4-6 gram per hari)
- Membatasi kalium (pisang, kacang, dll.)
- Membatasi fosfor (telur, dairy products, cola)
- Membatasi minum
- Berhenti merokok
- Mengurangi berat badan
- Tidak menggunakan analgesik dan obat-obatan secara bebas.
Dilakukan Dokter
Tidak ada penyembuhan untuk penyakit ini, namun ada empat tujuan terapi GGK:
- Memperlambat berkembangnya penyakit
- Mengobati penyakit penyebab
- Mengatasi komplikasi
- Menggantikan fungsi ginjal yang rusak
Menggantikan Fungsi Ginjal yang Rusak
Pada tahap empat dari penyakit GGK adalah menggantikan fungsi ginjal dengan cara dialysis (cuci darah) dan transplantasi ginjal. Setiap tindakan memiliki plus dan minus nya sendiri dan sangat tergantung dari kondisi pasien dan penyakit penyertanya.
Dialysis
1. Hemodialysis; yang disebut juga vascular dialysis karena aksesnya pada pembuluh darah menggunakan AVF atau arteriovenous fistula, ateriovenous graft, dan central venous catheters.
- AVF; merupakan akses pilihan di mana arteri langsung bergabung dengan vena. Vena membutuhkan waktu 2 sampai 4 bulan untuk menjadi matang / membesar dan dapat digunakan untuk hemodialysis. Setelah matang dua jarum digunakan dalam vena tersebut; satu untuk mengeluarkan dan satu lagi untuk memasukkan darah dari mesin.
- Ateriovenous graft; dipakai bila pasien memiliki vena yang kecil atau fistula tidak berhasil terbentuk. Graft menggunakan bahan tiruan.
- Central venous catheter; bisa permanen atau tidak, yang diletakkan pada pembuluh darah besar di leher. Cara ini paling tidak disukai karena rentan untuk terjadi infeksi.
2. Peritoneal dialysis; menggunakan sebuah catheter yang diimplant pada dinding perut melalui sebuah tindakan operasi kecil. Cara ini hanya dapat digunakan selama dua minggu, untuk kasus yang tidak berat. Bila lebih dari dua minggu dapat terjadi kebocoran pada catheter.
Transplantasi Ginjal
Transplantasi ginjal akan memberikan hasil yang terbaik. Seiring dengan berkembangnya teknologi kedokteran, makin banyak kasus sukses transplantasi ginjal. Transplantasi dilakukan dari saudara dekat, bukan saudara, atau dari orang yang sudah meninggal dan bersedia mendonorkan ginjalnya. Kesulitan terdapat pada pencocokan antara donor dan pasien karena sangat rumit mencari yang sangat cocok. Waktu tunggunya bisa tahunan sehingga biasanya pasien sudah menjalani dialysis terlebih dahulu.
Prognosis GGK
- Penderita GGK memiliki resiko tinggi terkena strokes dan serangan jantung.
- Penderita yang menjalani dialysis, angka survival-nya untuk 5 tahun sebesar 32%. Manula dan mereka dengan DM memiliki angka yang lebih rendah.
- Penderita yang mendapatkan transplantasi ginjal, angka survival-nya sebesar 90%.
Pencegahan GGK
Pencegahan GGK adalah menjaga semua kondisi agar ginjal tetap sehat, karena bila sudah terdapat faktor resiko dan penyakit yang dapat menyebabkan rusaknya ginjal, maka kerusakan tersebut hanya dapat ditunda karena lambat tapi pasti akan terjadi kerusakan ginjal.
Dua penyakit penyebab utama gagal ginjal adalah diabetes mellitus dan hipertensi. Maka mencegah dua penyakit ini adalah tindakan mencegah GGK. Berikutnya adalah mencegah gaya hidup agar ginjal tetap sehat seperti:
- Berhenti merokok dan hindari asap rokok serta tidak menggunakan narkoba.
- Cukupkan minum dan tidak sering menahan kencing.
- Mengkoreksi secepat mungkin bila terjadi pembesaran prostat.
- Hindari obesitas dan turunkan kadar lemak darah yang tinggi.