Flatulensi adalah suatu kondisi meningkatnya gas dalam lambung dan usus. Kondisi ini dapat menimbulkan perasaan kembung, meningkatnya kejadian sendawa dan juga buang gas. Gas buangan manusia tersebut terdiri dari nitrogen, hydrogen, carbon dioksida, methane, dan oksigen. Sementara bau tidak sedapnya berasal dari gas indole, skatole, dan sulfur. Banyaknya gas ditentukan oleh banyaknya bakteri pembusuk yang terdapat dalam pencernaan atau berasal dari sisa makan yang belum tercerna sempurna tetapi sudah masuk ke dalam usus besar.
Fakta Tentang Flatulensi
- Setiap orang memproduksi 550 cc - 1,6 liter gas per hari dan buang angin rata-rata 14 kali per hari.
- Sampai dengan 20-25 kali per hari masih dianggap normal.
- Alasan orang ke dokter karena kondisi flatulensi adalah karena masalah sosial, karena flatulensi tidak akan sampai membahayakan jiwa.
- Gas buangan manusia tersebut dapat terbakar karena mengandung hydrogen dan methane.
- Banyak anekdot tentang flatulensi yang sebenarnya bukan untuk ditertawakan, tapi dapat berupa suatu masalah medis.
- Pertama dari udara yang tertelan yang disebut sebagai aerophagia. Ini terjadi karena udara terjebak saat aktifitas menelan saat makan atau minum yang terburu-buru, mengunyah permen karet, merokok, minum minuman bersoda dan beralkohol, atau saat kejadian nafas yang memburu. Aerophagia ini akan dikeluarkan kembali dengan cara sendawa, namun sisanya akan ikut saluran pencernaan sampai dengan menjadi gas buang. Komposisi aerophagia terdiri dari nitrogen, oksigen dan karbon dioksida.
- Kedua adalah dari meningkatnya produksi gas dalam pencernaan karena hasil kerja bakteri di usus besar yang memproses makanan tidak tercerna sempurna pada usus halus. Ada sebanyak 30-150 gram makanan yang belum tercerna sempurna pada usus halus sudah masuk ke usus besar setiap harinya yang sebagian besar adalah karbohidrat. Sehingga makin tinggi konsumsi karbohidrat kita, akan semakin besar kemungkinan tingginya produksi gas dalam usus besar. Ini dapat terjadi karena adanya kekurangan enzim-enzim pencernaan. Komposisi gas karena penyebab kedua ini terdiri dari carbon monoksida, hydrogen, methane, dan sulfur. Makanan yang dapat membuat tingginya produksi gas buang pada seseorang belum tentu menghasilkan jumlah gas yang sama untuk orang lain. Ini disebabkan karena ada dua jenis bakteri di mana bakteri kedua dapat mengeliminasi hydrogen yang dihasilkan oleh bakteri pertama. Perbedaan jumlah bakteri ini dalam pencernaan menyebabkan produksi gas buang tidak sama di setiap orang.
Makanan Penyebab Tingginya Gas Buang
- Kacang-kacangan. Mengandung gula kompleks yang disebut raffinose yang membutuhkan proses pembusukan penyebab terjadinya gas. Raffinose ini juga terdapat dalam kol, brokoli, dan asparagus.
- Karbohidrat. Kentang, jagung, dan terigu dapat menyebabkan produksi gas yang tinggi dalam usus besar. Namun nasi memproduksi gas yang lebih sedikit.
- Bawang bombai. Fruktosa yang dikandungnya juga terdapat dalam terigu dan buah pir, penyebab gas diproduksi proses dari pembusukannya.
- Sorbitol. Yang terdapat dalam bir, wine, apel, pir, peach, dan prune. Juga terdapat dalam pemanis tiruan dalam permen karet, juga menyebabkan gas dalam pencernaan.
- Serat. Serat dalam sayuran dan buah-buahan hanya akan dapat tercerna saat sudah mencapai usus besar, yang menyebabkan tingginya produksi gas.
- Ulkus peptikum dan GERD. Akan menyebabkan seringnya seseorang mengeluarkan gas dari saluran pencernaan atas berupa sendawa.
- Defisiensi Laktosa. Bila orang dengan defisiensi laktosa minum susu dan makan dairy product lainnya, akan menyebabkan tingginya produksi gas buang.
- Sindroma malabsrobsi. Terjadi karena kurangnya enzim yang diproduksi pankreas, masalah dengan empedu, atau gangguan peristaltik. Karena makanan lama dicerna, memberi kesempatan bakteri akan lebih lama kontak dengan makanan sehingga memproduksi gas buang lebih banyak.
- Penyakit dan penyebab lain yang bukan di pencernaan namun berefek penyebab tingginya gas buang: IBS, diverticulosis, diverticulitis, penurunan fungsi tiroid, dan penggunaan narkotika.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
Bila meningkatnya aktifitas sendawa dan buang gas dibarengi dengan:
- Keram perut dan rasa nyeri lainnya di perut
- Diare
- Konstipasi
- Ditemukan darah dalam feses
- Demam
- Mual dan muntah.
Penegakan Diagnosis
Bila dokter tidak dapat menegakkan diagnosis pasti penyebab flatulensi hanya dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, maka dokter dapat saja meminta:
- Pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan diagnosis diabetes, kanker, sirosis, gangguan tiroid, dan infeksi.
- Rontgen, untuk melihat adanya obstruksi atau perforasi di usus.
- Colonoscopy, untuk melihat masalah yang mungkin terdapat dalam usus besar.
Penanganan Flatulensi
Dilakukan Sendiri
- Mencari makanan penyebab dengan cara merubah jenis makanan yang dikonsumsi sambil mengamati jumlah flatulensi yang terjadi. Bila sudah ketahuan, maka berusaha untuk menghindari makan tersebut.
- Mengkonsumsi pro dan prebiotic untuk mengontrol jumlah bakteri pembusuk dalam usus.
- Mengkonsumsi suplemen enzim pencernaan untuk mengatasi kekurangan enzim.
Dilakukan Dokter
- Bila penyebabnya infeksi atau terlalu tingginya jumlah bakteri dalam usus, maka dokter akan memberikan antibiotik.
- Bila penyebabnya karena konstipasi, maka dokter akan memberikan anti konstipasi untuk memperlancar proses peristaltik.
- Memberikan enzim khusus yang terkait dengan jenis makanan yang dikonsumsi. Contohnya Baeno enzyme bila makan kacang terlalu banyak.
- Memberikan antacid untuk mengurangi produksi gas dalam lambung.
- Memberikan metoclopramide yang juga dapat berefek mengurangi produksi gas dalam lambung.
- Bila keluhannya ada di bau yang sangat menyengat, dapat dieliminasi dengan mengkonsumsi karbon aktif. Diberikan sebelum dan sesudah makan.
Pencegahan Flatulensi
- Tidak makan dan minum terlalu cepat atau tergesa-gesa.
- Memperbaiki pola makan dan jenis makanan yang dimakan.
- Menghindari makan kekenyangan.
- Mengatasi penyakit yang dapat menjadi penyebab flatulensi.
- Menjaga kesehatan pencernaan dangan suplemen pre dan pro biotik dan suplemen enzim pencernaan.