Kanker adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia. Tapi penelitian sudah menunjukkan bahwa merubah gaya hidup dengan cara sederhana seperti menjalani pola makan (diet) yang sehat saja, sudah dapat mencegah kejadian semua kanker sebesar 30-50%! Tidak sedikit pula penelitian yang melaporkan bahwa diet tertentu bisa meningkatkan serta diet yang lainnya bisa menurunkan resiko terkena suatu kanker. Gizi dan nutrisi juga memegang peranan sangat penting saat menangani atau saat seseorang menghadapi suatu kanker.
Fakta Tentang Kaitan Diet dan Kanker
- Diet dapat menyebabkan kanker atau dapat mencegah kanker; bisa dari faktor jenis makanannya, cara penyimpanannya, cara pengolahannya, cara memasaknya, sampai kondisi yang terjadi akibat aktivitas makannya.
- Makan dengan pola benar atau memperbaiki pola makan yang salah dapat menurunkan resiko kanker sampai 70%. Serta dapat pula mempercepat pemulihan sel pasca kanker.
- Diet yang salah penyebab obesitas pencetus kanker, menyumbang 14-20% kematian di AS.
- Merokok adalah aktivitas memasukkan sesuatu ke dalam tubuh, sehingga ada yang menggolongkannya ke dalam kategori diet juga; yang sudah jelas pencetus kanker nomor wahid di dunia. Baca dalam artikel lainnya.
Untuk dapat senantiasa sehat, tubuh kita harus pula senantiasa berada dalam suatu equilibrium atau keseimbangan. Bila keseimbangan tersebut terganggu, maka sudah dapat dipastikan akan muncul beberapa kondisi seperti mencetus penyakit, rendahnya daya tahan tubuh, mudah terkena infeksi, serta dapat membuat sel normal berubah menjadi kanker. Khusus untuk kanker, berikut adalah tiga kondisi tubuh kita yang dapat menjadi pendukung terjadinya suatu kanker:
- Peradangan atau inflamasi, bila terjadi dalam waktu lama dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal.
- Resistensi insulin, yang menyebabkan kadar gula di dalam sel tinggi yang membuatnya membelah lebih cepat.
- Kadar estrogen yang tinggi pada wanita pasca menopause, yang menyebabkan kejadian kanker cervix dan payudara.
Kondisi Tubuh yang Tidak Disenangi Kanker
Sebaliknya ada pula kondisi tubuh yang tidak disenangi oleh kanker. Artinya bila kita dapat menciptakan kondisi tubuh tersebut, maka kanker akan sulit untuk tumbuh dan berkembang. Kondisi tersebut adalah:
- Memiliki zat anti-angiogenesis (anti pertumbuhan pembu-luh darah baru). Karena kanker adalah sel tubuh yang membelah lebih cepat atau bermutasi yang mendapat suplai nutrisi dari pertumbuhan pembuluh darah yang baru.
- Memiliki kadar antioksidan yang tinggi. Karena kanker dapat terjadi akibat akumulasi radikal bebas, dan antioksidan dapat mengeliminasi radikal bebas di dalam tubuh.
- Memiliki kadar phytochemicals anti kanker, seperti crocetin, apigenin, allicin, epigallocatechin, triterpenoids, curcumin, anthocyanins, cyanidins, gingerol, lycopene, genistein, resveratrol, rosmarinic, sulforaphane, vitamin D, E dan C, dll.
Obesitas dan Resiko Kanker
Selain dari merokok, obesitas adalah faktor resiko terbesar penyebab kanker di seluruh dunia. Obesitas adalah suatu kondisi yang terjadi karena pola makan yang tidak benar, yang dapat mencetus 13 jenis kanker di antaranya kanker esophagus (kerongkongan), colon (usus besar), pankreas, ginjal, termasuk kanker payudara yang sering terjadi pada wanita obesitas yang sudah menopause. Tapi bila yang bersangkutan menurunkan berat badannya, faktor resikopun dapat ikut turun. Berikut 3 cara obesitas dapat meningkatkan resiko kejadian kanker:
- Kelebihan lemak tubuh dalam jumlah yang besar, dapat berkontribusi pada kejadian resistensi insulin.
- Orang obesitas, cendrung memiliki kadar zat peradangan cytokines yang lebih tinggi di dalam tubuhnya, sehingga sering terjadi inflamasi di dalam tubuh seorang obesitas.
- Sel lemak berkontribusi dalam peningkatan kadar estrogen, yang berbahaya bila terjadi pada wanita pasca menopause.
Makanan yang Meningkatkan Resiko Kanker
Sulit untuk membuktikan bahwa beberapa jenis makanan tertentu dapat menyebabkan kanker. Tapi, memang ada beberapa jenis makanan yang meningkatkan kemungkinan atau resiko seseorang dapat terkena kanker.
1. Makanan Olahan yang Manis
Makanan olahan yang tinggi kandungan gulanya sementara rendah serat dan nutrisinya sering dikaitkan dengan peningkatan resiko kanker. Yang terjadi adalah jenis makanan tersebut menyebabkan gula darah meningkat dalam waktu singkat yang juga mencetus peningkatan produksi insulin dalam waktu singkat pula. Kadar gula dan insulin yang tinggi di dalam darah berkontribusi pada terjadinya peradangan di dalam tubuh. Insulin dalam jumlah besar juga dapat menstimulasi pembelahan sel. Kondisi-kondisi ini dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung, kanker payudara, dan kanker colorectal. Resikonya meningkat dua kali lipat dibandingkan orang yang jarang mengkonsumsi makanan olahan yang manis. Itulah pula alasan mengapa penderita diabetes lebih mudah untuk terkena beberapa jenis kanker.
2. Daging Olahan
The International Agency for Research on Cancer (IARC) meyakini bahwa daging olahan (processed meat) termasuk ke dalam golongan karsinogenik, yaitu zat yang dapat menyebabkan kanker. Daging olahan yang dimaksud IARC di sini adalah produk hewani yang sudah melewati proses pengawetan seperti pengasinan dan pengasapan. Termasuk di sini adalah sosis, ham, bacon, salami, ikan asin, ikan sale, dll. Resiko kanker yang meningkat untuk jenis makanan ini terutama adalah kanker colorectal. Peningkatan resikonya sampai 20-50% dibandingkan mereka yang jarang mengkonsumsi daging-daging olahan tersebut. Bahkan dalam jumlah yang kecil bila dikonsumsi secara rutin, akan memberikan resiko yang sama.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Memasak makanan pada suhu yang tinggi terlalu lama seperti memanggang di atas api (grilling and barbequing) atau menggoreng dalam minyak panas (deep frying), dapat memproduksi zat berbahaya seperti heterocyclic amines (HA) dan advanced glycation end-products (AGEs). Kedua zat tersebut dapat berkontribusi pada terjadinya peradangan atau inflamasi. Jenis makanan dimasak pada suhu tinggi terlalu lama yang dapat memproduksi kedua zat tersebut: seperti semua jenis daging, terutama daging merah, beberapa jenis keju, telur, mentega, margarin, mayonnaise, minyak dan kacang.
Makanan yang Menurunkan Resiko Kanker
Sebaliknya, tidak sedikit pula makanan yang dapat menurunkan resiko kanker. Tapi sayangnya tidak ada satu super food yang dapat kita konsumsi agar terhindar dari semua resiko jenis kanker. Berikut adalah jenis makanan yang dapat menurunkan resiko kanker:
- Sayur-Sayuran. Penelitian banyak yang melaporkan kaitan antara konsumsi tinggi sayur-sayuran dengan rendahnya resiko kanker. Ini terjadi karena banyak jenis sayuran yang mengandung antioksidan dan phytochemicals yang dapat melawan kanker. Misalnya brokoli memiliki sulforaphane yang dapat mengurangi ukuran kanker pada hewan percobaan tikus lebih dari 50%. Tomat yang mengandung lycopene serta wortel juga dikaitkan dengan penurunan resiko kanker prostat, kanker lambung dan kanker paru.
- Buah-Buahan. Sama seperti sayuran, buah-buahan juga mengandung banyak antioksidan dan phytochemicals yang dapat mencegah kanker.
- Rempah-Rempah. Sudah banyak penelitian tentang rempah-rempah dan dikaitkan dengan turunnya resiko kanker. Seperti kayu manis yang dapat mencegah penyebaran sel kanker dan kunyit yang dapat mengurangi resiko kanker colon sampai 40%, dll.
- Kacang-Kacangan. Konsumsi rutin beberapa jenis kacang, dapat menurunkan resiko kanker colorectal sampai 50%, dan mengurangi resiko seseorang meninggal karena kanker.
- Ikan. Ternyata mengkonsumsi ikan segar juga dapat melindungi tubuh dari kanker. Hal ini diperkirakan karena kandungan lemak yang lebih sehat pada ikan mengandung HDL dan asam lemak Omega-3 dan 6 yang dapat mengurangi inflamasi atau peradangan.
- Minyak Zaitun. Seperti yang sudah pernah dibahas dalam artikel lainnya, minyak zaitun bila dikonsumsi rutin menurunkan resiko kanker sampai 42%.
- Dairy Products. Beberapa jenis dari produk alami dari susu, bila dikonsumsi rutin dapat mencegah terjadinya kanker colorectal. Tapi jumlah yang dikonsumsi harus diperhatikan sesuai dengan usia dan kondisi medis yang bersangkutan. Lalu dairy products yang diproduksi masal, biasanya justru meningkatkan resiko kanker. Bukan dari bahan susunya, tapi dari kandungan gula dan food additives di dalamnya.
- Makanan Lainnya. Masih banyak jenis makanan lainnya yang dapat mencegah kanker, namun terlalu panjang bila dibahas di sini. Di antaranya adalah bawang putih dengan allicin-nya, berries dengan anthocyanins-nya, teh, dll.
Jenis Diet Anti Kanker
Saat ini sangat banyak rekomendasi jenis diet yang beredar di internet dan media sosial, lengkap dengan propaganda dan public figure sebagai influencer-nya. Tubuh kita sebenarnya tidak boleh dipantangi jenis kelompok makanan tertentu seperti memantang karbohidrat, atau harus hanya mengkonsumsi jenis makanan tertentu seperti hanya mengkonsumsi protein atau sayuran saja. Demikian pula saat seseorang sudah menderita kanker yang tidak sedikit rekomendasi tentang cara diet mereka ditemukan di dunia on line. Tubuh kita harus mendapatkan semua jenis nutrisi dalam jumlah seimbang dan tidak berlebihan, apa lagi dalam kondisi sakit seperti terkena kanker. Malnutrisi dapat menyebabkan kondisi tubuh tidak seimbang, justru malah dapat memperburuk penyakitnya. Tapi ada dua jenis diet yang sering direkomendasikan untuk mencegah kanker, walaupun kedua diet tersebut sebaiknya dimodifikasi agar tubuh tetap mendapatkan keseimbangan nutrisinya.
1. Plant-Based Diet.
Penelitian mengemukakan bahwa diet vegetarian dapat mengurangi resiko terkena dan meninggal karena kanker 8-15%. Tapi karena diet vegetarian bila dilakukan setengah-setengah dan salah, justru dapat mencetus kondisi tubuh yang tidak sehat serta malnutrisi, maka para ahli menyatakannya dengan plant-based diet (diet berbasis tumbuh-tumbuhan); yang berarti tidak memantang sama sekali protein dari hewani dan dairy products.
2. Ketogenic Diet.
Diet ketogenik dapat mencegah kanker karena memang sangat mengurangi karbohidrat sehingga kadar gula darah dan insulin bisa dijaga tidak tinggi. Diet ketogenik ini hanya mencegah kanker, dan belum ada penelitian yang menyarankan untuk dijalankan oleh mereka yang sudah terkena kanker. Diet ketogenik yang asli, mengurangi karbohidrat terutama yang kompleks. Padahal yang lebih harus dikurangi adalah karbohidrat simpel alias yang manis-manis. Karenanya, bila bicara mengurangi resiko kanker, diet ketogenik yang dijalani sebaiknya dimodifikasi dengan tetap mengkonsumsi karbohidrat kompleks dalam jumlah yang tidak berlebihan.
Penutup
Di luar faktor genetik, kanker terjadi karena ada kondisi yang membuatnya bisa tumbuh dan berkembang yang menjadi faktor resiko kejadiannya. Dengan bertambah-modern-nya dunia, kita harus lebih pintar-pintar memilih apa yang kita konsumsi agar terjauh dari kanker. Kita harus menghindari makanan yang disenangi oleh kanker, dan banyak mengkonsumsi makanan yang membuat kanker sulit untuk tumbuh. Direkomendasikan untuk mengkonsumsi protein tanpa lemak (lean meat) terutama ikan, konsumsi lemak jenis yang sehat, banyak konsumsi sayuran dan buah-buahan, serta mencukupkan minum agar tubuh terhidrasi sempurna. Juga membatasi konsumsi gula, garam, alkohol, dan makanan-makanan olahan yang banyak mengandung food additives.
©IKM 2020-02