Jantung kita berdegup sejak kita berusia kurang lebih 12 minggu di dalam kandungan, sampai nanti kita meninggal dunia. Kecuali dengan sengaja dihentikan untuk suatu tindakan medis, jantung kita tidak akan berhenti berdegup. Bila ia berhenti karena suatu penyakit atau kecelakaan dan tidak ada usaha pertolongan, maka yang bersangkutan akan menemui ajalnya. Bila dihitung rata-rata per menit jantung kita berdegup 75 kali, maka dalam setahun jantung berdegup 39.420.000 kali. Kalikan saja berapa umur Anda ditambah 28 minggu dalam kandungan, sebanyak itulah jantung Anda berdegup. Maka sebanyak itu pula lah, katup-katup jantung kita membuka dan menutup dalam keteraturan simfoni yang tanpa kita sadari untuk mengatur keluar masuknya darah dari dan ke dalam pompa super ini. Artikel ini membahas tentang penyakit-penyakit umum yang biasa terjadi pada katup-katup jantung.
- Jantung kita memiliki 4 buah katup yang masing-masing bisa memiliki penyakitnya sendiri.
- Beberapa orang dengan gangguan katup jantung bisa tidak menimbulkan gejala sama sekali.
- Katup Mitral adalah yang paling banyak penyakitnya, sementara katup Trikuspidalis yang paling sedikit.
- Mitral stenosis lebih banyak terjadi di negara berkembang karena terkait infeksi (rheumatic fever). Sementara Mitral prolapse lebih banyak terjadi pada orang Caucasoid.
Sebelum kita membahas penyakitnya kita harus kenalan dulu dengan 4 buah katup ini sesuai dengan lokasi dan fungsinya:
- Katup Mitral (Mitral Valve) merupakan katup berbentuk lingkaran bergaris tengah (memiliki 2 flaps) yang terdapat, menjadi pemisah, dan yang mengatur darah masuk dari atrium (serambi) kiri ke ventrikel (bilik) kiri jantung.
- Katup Aorta (Aortic Valve) merupakan katup berbentuk lingkaran terbagi tiga (memiliki 3 flaps) yang terdapat pada mulut aorta, pembuluh darah besar yang akan membawa darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh.
- Katup Trikuspidalis (Tricuspid Valve) merupakan katup berbentuk lingkaran terbagi tiga (memiliki 3 flaps) yang terdapat, menjadi pemisah, dan yang mengatur darah masuk dari serambi kanan ke bilik kanan jantung.
- Katup Pulmonalis (Pulmonary Valve) merupakan katup berbentuk lingkaran terbagi tiga (memiliki 3 flaps) yang terdapat pada mulut arteri pulmonalis, pembuluh darah yang membawa darah dari bilik kanan jantung ke paru-paru.
Cara Kerja Katup-Katup Jantung
Pada dasarnya katup-katup jantung kita bekerja menggunakan prinsip tekanan di dalam jantung, sama seperti cara kerja katup pada benda-benda lain di dalam kehidupan kita. Bila kita merunut perjalanan darah di jantung kita, misalnya mulai dari serambi kiri ke bilik kiri; maka di sana ada katup mitral. Katup mitral tersebut membuka saat atrium kiri sudah dipenuhi oleh darah kaya oksigen yang berasal dari paru-paru. Ketika katup mitral membuka, darah mengisi bilik kiri. Saat bilik kiri sudah penuh, katup mitral menutup mencegah darah kembali ke atrium kiri dan dalam waktu hampir bersamaan katup aorta akan membuka, membuat darah bisa keluar dari bilik kiri ke aorta untuk didistribusikan ke seluruh tubuh. Darah dengan kandungan karbon dioksida tinggi yang kembali ke jantung dari seluruh tubuh mengisi serambi kanan yang dibatasi oleh katup trikuspidalis dalam posisi menutup. Ketika serambi kanan penuh, katup trikuspidalis membuka membuat darah mengalir ke bilik kanan sampai ia penuh. Ketika penuh, katup trikuspidalis menutup menghalangi darah untuk kembali ke serambi kanan dan dalam waktu yang hampir bersamaan katup pulmonalis membuka yang memungkinkan darah keluar dari bilik kanan ke arteri pulmonalis untuk di antar ke paru-paru. Proses darah masuk dari atrium kanan ke bilik kanan dan dari atrium kiri ke bilik kiri terjadi saat bersamaan yaitu saat jantung relaksasi. Sementara darah keluar dari bilik kiri ke seluruh tubuh dan dari bilik kanan ke paru-paru juga terjadi saat bersamaan yaitu saat jantung berkontraksi.
Penyebab Penyakit Katup-Katup Jantung
Penyakit pada katup-katup jantung dapat terjadi karena beberapa hal sbb.:
- Rheumatic fever (demam rematik), yaitu peradangan pada katup jantung karena infeksi bakteri Streptococcus group A
- Coronary artery disease (penyakit arteri koronaria), berupa penyempitan pembuluh darah yang menyuplai jantung
- Atherosclerosis atau pengerasan arteri
- Cardiomyopathy (kematian otot jantung) yang disertai dengan proses degenerasi otot jantung
- Hypertension (hipertensi) atau tekanan darah tinggi
- Terjadi deposit calcium akibat faktor usia
- Myxomatous degeneration, kejadian melemahnya jaringan ikat di sekitar katup mitral
- Kejadian serangan jantung sebelumnya
- Infective Endocarditis (peradangan otot jantung karena infeksi)
- Infeksi syphilis. Tapi kini jarang ditemui karena terapi sudah mendapatkan antibiotik sebelum mempengaruhi jantung
- Aortic aneurysm, pembengkakan dan penonjolan dari aorta
- Penyakit lupus
- Cacat bawaan sejak lahir.
Keempat katup di jantung kita bekerja untuk meyakinkan darah mengalir sesuai arahnya dan tidak terjadi balik arah. Gejala yang timbul bersifat gradual, yang seiring dengan waktu bertambah berat. Gangguan tersebut pada dasarnya terbagi 4, dengan gejala yang mirip:
- Valvular stenosis. Terjadi bila katup lain tidak dapat membuka secara sempurna (bukannya sempit), sehingga darah tidak bisa juga mengalir dengan sempurna. Lama-kelamaan menyebabkan katup menjadi tebal dan kaku. Gejala yang bisa muncul adalah jantung berdegup kencang (palpitasi), nyeri dada, nafas pendek, merasa lemah, batuk tanpa penyebab jelas, pusing sampai pingsan.
- Valvular regurgitation. Disebut juga dengan leaky valve atau kebocoran katup. Terjadi bila katup jantung tidak menutup dengan sempurna dan terjadi kebocoran saat bilik jantung memompa, sehingga menyebabkan darah mengalir berbalik arah. Penyebabnya lebih sering karena kondisi keausan akibat faktor usia. Gejala yang bisa ditimbulkan adalah jantung berdegup kencang (palpitasi), nafas pendek, merasa lemah, batuk tanpa penyebab jelas, sakit kepala ringan, dan pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.
- Kombinasi antara kebocoran dan penyempitan; dengan gejala gabungan dari gejala-gejala di atas.
- Kondisi lainnya; dengan gejala tergantung dari kondisinya.
Penyakit Katup Mitral
Dari keempat katup, katup mitral yang paling sering terkena penyakit. Gejala khas untuk penyakit katup mitral biasanya bertambah berat setelah beraktivitas fisik berat, atau saat kehamilan. Penyakit pada katup mitral, sbb.:
- Mitral valve stenosis. Penyakit ini memiliki banyak nama yaitu floppy valve syndrome, click-murmur syndrome, balloon mitral valve, dan Barlow’s syndrome. Terjadi bila katup mitral tidak terbuka secara sempurna, membuat darah berbalik arah masuk kembali ke atrium kiri. Akibatnya jantung tidak sanggup untuk menyuplai cukup darah ke jaringan di seluruh tubuh. Sebagian besar kasus tidak menimbulkan keluhan. Bila muncul keluhan dan tidak ditangani dapat terjadi aritmia, gagal jantung sampai dapat mengancam jiwa. Penyebab terseringnya adalah rheumatic fever karena infeksi Streptococcus aureus yang lebih sering terjadi pada negara berkembang, membuat penyakit ini lebih jarang ditemui di negara maju. Tapi bisa juga disebabkan oleh bekuan darah, kanker dan efek terapi radiasi.
- Mitral valve regurgitation. Selain karena faktor usia, sering juga disebabkan dan didahului oleh endocarditis, serangan jantung dan juga rheumatic fever.
- Mitral valve prolapse. Mirip dengan mitral valve regurgitation, tapi terjadi tonjolan katup saat menutup, sehingga tidak menutup sempurna. Tidak memiliki penyebab yang spesifik, dan biasanya diturunkan dalam keluarga, atau terjadi pada mereka yang juga memiliki masalah jaringan ikat lainnya. Lebih sering terjadi pada orang ras Caucasoid dimana diperkirakan sekitar 2% orang Amerika memiliki penyakit ini di dalam hidupnya.
Penyakit Katup Aorta
- Aortic valve stenosis. Penyakit ini lebih sering baru ketahuan pada orang tua pada usia di atas 60 tahun, namun perjalanan penyakitnya tanpa diketahui sebenarnya sudah terjadi sejak usia yang lebih muda akibat penumpukan kalsium. Dan bisa terjadi juga sejak lahir karena faktor genetik.
- Aortic valve regurgitation. Sebagian besar terjadi karena faktor usia, juga rheumatic fever.
- Bicuspid aortic valve disease. Terjadi bila seseorang lahir dengan kelainan bawaan memiliki hanya ada dua flaps (normalnya ada tiga) pada katup aorta-nya. Beberapa orang bisa hidup normal berpuluh tahun dengan kondisi ini tanpa ia sadari. Gejala baru muncul pada usia 30-40 tahun seperti nafas yang pendek dan berat, nyeri dada, pusing sampai pingsan.
Penyakit Katup Pulmonaris
- Pulmonary valve stenosis. Sangat jarang terjadi, dan biasanya karena faktor genetik bawaan sejak lahir. Bila tidak terdeteksi, bisa menyebabkan sudden death (mati mendadak). Kelaian ini bisa dideteksi sejak anak di dalam kandungan yang biasanya dibarengi juga dengan kelainan kongenital lainnya. Pada dewasa bisa terjadi karena rheumatic fever dan kanker.
- Pulmonary valve regurgitation. Sebagian besar terjadi karena faktor usia, juga rheumatic fever.
Pemeriksaan Penunjang Diagnosis
Bila Anda memiliki gejala seperti yang diuraikan di atas, dokter akan memulai pemeriksaan dengan mendengarkan suara jantung menggunakan stethoscope, mencari abnormalitas denyut dan bunyi jantung serta mencari adanya tanda-tanda bunyi terjadinya penumpukan cairan. Dokter juga akan memeriksa terjadinya penumpukan cairan terutama di daerah tungkai bawah dan kaki. Sering kali dokter meminta pemeriksaan tambahan berupa pemeriksaan EKG, Holter monitoring (EKG 24 jam), Treadmill (stress test), foto Rontgen dada, USG jantung (endocardiogram), CT-scan, MRI, sampai cardiac catheterization (kateterisasi jantung).
Penanganan Penyakit Katup-Katup Jantung
Penanganan penyakit katup-katup jantung sangat tergantung pada keparahan kelainan dan gejala. Dokter biasanya memulai dengan penanganan konservatif yang intinya memperbaiki gaya hidup menjalani gaya hidup sehat seperti:
- Kontrol rutin ke dokter, terutama bila muncul gejala baru atau gejala yang timbul semakin berat.
- Menjalani diet yang sehat tidak berlebihan sesuai dengan penyakit penyerta yang ada.
- Menjaga agar berat badan dalam rentang BMI normal.
- Berhenti merokok dan menjauhi asap rokok orang lain, baik yang konvensional atau pun rokok elektronik dan vape.
- Tidak mengkonsumsi alkohol dan caffeine serta stimulan lain, juga mengurangi asupan natrium.
- Mencukupkan asupan cairan agar peredaran darah baik
- Berolahraga secara rutin dan terukur sesuai dengan kondisi
- Mencukupkan tidur malam yang berkualitas.
- Mengatasi dan memanfaatkan stres yang terjadi, sehingga bisa hidup dengan hati yang bahagia.
Selama dalam terapi konservatif tersebut dokter menangani penyakit penyebab yang bisa ditangani dan biasa meresepkan obat-obatan seperti antiarrhythmics, beta-blockers dan calcium channel blockers untuk mengontrol denyut jantung dan aliran darah. Juga vasodilator untuk melebarkan pembuluh darah dan diuretic untuk mengurangi penumpukan cairan. Bila kondisi tetap bertambah buruk, maka harus dilakukan tindakan bedah berupa reparasi atau penggantian katup jantung. Perbaikan biasanya menggunakan jaringan dari tubuh penderita, sementara penggantian bisa berasal dari donor atau menggunakan katup mekanis (katup sintetis). Untuk kejadian stenosis bisa dilakukan valvuloplasty yaitu melebarkan bukaan katup dengan menggunakan balon.
©IKM 2020-09