SARS adalah singkatan dari Severe Acute Respiratory Syndrome atau Sindroma Pernafasan Akut Berat, sementara MERS adalah singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome atau Sindroma Pernafasan Timur Tengah. Co-V sendiri adalah singkatan dari Corona Virus. SARS dan MERS merupakan penyakit yang keduanya disebabkan oleh infeksi virus Corona dan menyerang sistem pernafasan. Awalnya seperti gejala flu biasa yang dapat mencetus pneumonia atau radang paru, serta dapat menyebabkan gejala yang membuat penderitanya demam, kesulitan bernafas, gagal nafas, sampai dengan dapat menyebabkan kematian.
Fakta Tentang SARS & MERS Co-V
- Co-V penyebab SARS dipercaya berasal dari Provinsi Guangdong di Selatan Cina. Pertama kali dilaporkan pada tahun 2002, dan dalam setahun sudah menyebar ke benua pada lebih dari 30 negara, menginfeksi 8.437 orang, 813 di antaranya meninggal (atau sekitar 10%). Namun sejak tahun 2004, sudah tidak pernah terjadi KLB atau pun pandemi.
- Co-V penyebab MERS memiliki nama lain yaitu nCo-V atau novel coronavirus. Pertama kali dilaporkan tahun 2012 di Saudi Arabia. Jenis virus ini berbeda dengan virus-virus corona sebelumnya yang menginfeksi manusia; tapi justru mirip dengan virus corona yang ditemukan pada kelelawar. Sampai dengan awal Mei 2014, ditemukan 401 kasus yang tersebar ke 12 negara, dan telah menyebabkan 93 kematian (sekitar 23%).
- Mortalitas SARS & MERS untuk orang muda di bawah 24 tahun hanya 1% sementara yang di atas 65 tahun mencapai 50%.
- Negara-negara yang sudah terserang MERS Co-V adalah: Saudi Arabia, UAE, Qatar, Oman, Yordania, dan Kuwait. Sementara negara-negara yang didapati warganya kembali dari Timur Tengah kemudian terserang MERS Co-V adalah Inggris, Prancis, Tunisia, Italia, AS, Malaysia, dan terakhir ada laporan di Indonesia (walau pun harus dikonfirmasi ulang).