Blepharospasm adalah istilah untuk kondisi adanya peningkatan frekuensi kontraksi dari pergerakan atau kedipan kelopak mata yang terjadi secara spontan serta sulit untuk dikendalikan. Di Indonesia sering kita sebut sebagai mata kedutan atau mata berkedut, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut sebagai tic, twitch atau flicker of the eyelid. Seorang dewasa normal mengedip antara 10 sampai 20 kali per menit dan bila terjadi kedutan, kedipan tersebut bisa terjadi 1 sampai 3 kali per detik, yang bisa terjadi pada sebelah mata mau pun keduanya pada saat bersamaan. Sebenarnya blepharospasm merupakan salah satu dari dystonia (masalah pada kontraksi otot) yang bersifat fokal. Walau pun jarang, pada kasus yang parah, penderitanya bisa sama sekali tidak dapat membuka kelopak matanya dan disebut sebagai Benign Essential Blepharospasm (BEB).
Fakta Tentang Mata Kedutan
- Mungkin semua orang pernah mengalaminya.
- Pertama kali teridentifikasi pada abad ke-16 dan dikatakan sebagai kelainan yang terdapat pada orang yang sakit jiwa. Baru pada awal abad ke-20, seorang ahli syaraf Henry Meige, mengidentifikasikannya sebagai sebuah penyakit.
- Kedutan sering dikaitkan dengan pertanda apa yang akan terjadi di masa depan, misalnya kedutan di mata kiri pertanda akan bertemu orang yang dicintai, atau kedutan di mata kanan akan mendapatkan rezeki, dan sebagainya.
- Terjadi 2 kali lebih banyak pada wanita dibandingkan pria.
- Sangat biasa terjadi pada manula terutama pada usia sudah lebih dari 60 tahun.
- Kasus BEB di AS tercatat sebanyak 50 ribu, dengan tambahan 2000 kasus setiap tahun. Sehingga prevalensinya adalah 5 dari 100 ribu orang.