Gagal jantung adalah kondisi ketidakmampuan jantung memompa darah untuk disuplai ke seluruh tubuh yang disebabkan oleh kumpulan kondisi medis yang membuat jantung melemah. Tanpa adanya jumlah darah yang cukup, semua fungsi tubuh akan terganggu. Pada sekelompok orang dengan gagal jantung, yang terjadi adalah jantung kesulitan untuk memompakan cukup darah menyuplainya ke organ-organ di tubuh; sekelompok orang sisanya yang terjadi adalah otot jantung mengeras dan menjadi kaku sehingga menghalangi masuknya kembali darah dari seluruh tubuh ke jantung. Gagal jantung merupakan kondisi medis serius yang membutuhkan penanganan segera untuk meningkatkan kemungkinan sembuh dengan komplikasi yang sekecil-kecilnya.
- Saat ini 26 juta orang di dunia hidup dengan gagal jantung, dan di AS terjadi penambahan 550 ribu kasus setiap tahun.
- Walaupun lebih banyak terjadi pada pria, tapi jumlah kematian justru lebih tinggi terjadi pada wanita.
- Dapat terjadi pada sisi kiri, sisi kanan, atau kedua sisi jantung sekaligus, dan bisa bersifat akut atau kronis.
- Gagal jantung dapat terjadi pada setiap orang, tapi lebih dominan terjadi pada orang dengan faktor resiko.
- Gagal jantung tidak bisa sembuh dengan sempurna dan 50% penderitanya meninggal dalam 5 tahun.
- Tapi nyatanya hanya 10% saja penderita yang memodifikasi gaya hidupnya menjadi gaya hidup yang sehat.
Gagal jantung hampir selalu kejadiannya terkait dengan penyakit atau kondisi medis lain di tubuh. Yang paling sering menjadi penyakit penyebabnya adalah penyakit jantung koroner (PJK) atau CAD (Coronary Artery Disease). Penyebab atau latar belakang penyakit yang dapat mencetus gagal jantung lainnya adalah; cardiomyopathy (kelemahan/kematian otot jantung), congenital heart defect (kelainan jantung bawaan), serangan jantung, penyakit katup-katup jantung, beberapa tipe dari arrhythmias (degup jantung tidak beraturan), hipertensi atau tekanan darah tinggi, emphysema (penyakit pada paru-paru), diabetes mellitus atau kencing manis, penyakit tiroid, penyakit ginjal, HIV/AIDS, kasus anemia berat, kemoterapi, serta penyalahgunaan obat dan alkohol. Awalnya jantung berusaha beradaptasi dengan kondisi penyebab ini, sampai ia tidak bisa beradaptasi lagi lalu kemudian menjadi gagal.
Faktor Resiko Terkena Gagal Jantung
Semua kondisi atau penyakit yang dapat mencetus penyebab gagal jantung seperti yang diuraikan di atas, memperbesar resiko seseorang untuk terkena gagal jantung.
- Pria lebih beresiko dibandingkan wanita yang dipercaya karena gaya hidupnya.
- Ras Afrika lebih beresiko dibandingkan ras lain karena lebih tinggi insidensi hipertensinya.
- Orang kurang gizi yang berpotensi menderita anemia berat.
- Gaya hidup pencetus penyakit-penyakit metabolisme seperti merokok atau menghirup asap rokok orang lain, baik rokok konvensional maupun vape. Lalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak, minim gerakan fisik (sedentary lifestyle), dan obesitas.
Jenis dan Tipe Gagal Jantung
Gagal jantung dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan sisi jantung
- Left-sided heart failure atau gagal jantung sisi kiri. Merupakan jenis gagal jantung yang paling sering terjadi. Terjadi bila ventrikel (bilik) kiri jantung tidak memompa darah secara efisien membuat organ di tubuh kekurangan darah kaya oksigen. Darah justru akan berbalik ke paru-paru sehingga terjadi penumpukan cairan di paru-paru.
- Right sided heart failure atau gagal jantung sisi kanan. Terjadi bila ventrikel kanan tidak bekerja secara efisien untuk memompakan darah ke paru-paru. Sering terjadi karena dicetus oleh kegagalan sisi kiri dari jantung lebih dahulu. Penumpukan darah di paru-paru akibat kegagalan jantung sisi kiri mencetus efek domino kerja jantung kanan menjadi lebih berat sampai terjadi kegagalan. Bisa juga terjadi tanpa kelainan sisi kiri karena penyakit di paru-paru.
2. Berdasarkan masuk keluarnya darah ke jantung
- Systolic heart failure atau gagal jantung sistolik. Sistolik adalah proses keluarnya darah dari jantung menuju ke seluruh tubuh. Terjadi bila otot jantung kehilangan kemampuannya untuk berkontraksi secara sempurna sehingga disebut sebagai systolic dysfunction (disfungsi sistolik). Jenis ini paling sering terjadi karena otot jantung melar akibat tekanan darah tinggi.
- Diastolic heart failure atau gagal diastolik. Diastolik adalah proses kembalinya darah dari seluruh tubuh ke jantung. Terjadi bila otot jantung lebih kaku dari normal yang diakibatkan oleh penyakit jantung lainnya. Hal ini membuat jantung tidak terisi darah dengan mudah sehingga disebut sebagai diastolic dysfunction (disfungsi diastolik). Jenis ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
3. Berdasarkan waktu kejadiannya
- Acute heart failure atau gagal jantung akut. Terjadi bila gejala muncul tiba-tiba lalu kemudian hilang juga secara cepat. Dapat terjadi karena kejadian suatu infeksi, reaksi alergi, bekuan darah di paru-paru, aritmia berat, karena serangan jantung sebelumnya, dan setelah operasi bypass.
- Chronic heart failure atau gagal jantung kronis. Adalah suatu kejadian kegagalan jantung yang menahun. Tipe ini adalah tipe sebagian besar dari kejadian gagal jantung.
Karena gagal jantung seringnya merupakan kondisi kronis, maka gejala yang timbul biasanya akan bertambah berat seiring dengan waktu. Tanda dan gejala jantung ada yang merupakan tanda umum yang bisa timbul pada setiap jenis gagal jantung yang telah diuraikan di atas, tapi dapat juga menjadi tanda spesifik untuk jenis gagal jantung tertentu.
- Tanda umum gagal jantung, dapat berupa mudah sekali untuk merasa lelah, dada terasa seperti tertindih, kenaikan berat badan dalam waktu singkat yang terjadi karena penumpukan cairan, kehilangan nafsu makan, batuk yang tidak kunjung sembuh, aritmia, dan palpitasi.
- Tanda spesifik gagal jantung.
- Left-sided heart failure: sesak nafas lebih dominan karena terjadi penumpukan darah dan cairan di paru-paru.
- Right-sided heart failure: bengkak pada tungkai, kaki, dan perut karena terjadi penumpukan cairan di jaringan.
- Systolic heart failure: rasa lemas lebih dominan akibat jaringan kekurangan oksigen.
- Diastolic heart failure: nafas pendek lebih dominan serta denyut nadi di leher sampai terlihat jelas, karena darah menumpuk di paru-paru dan organ tubuh, terlambat kembali ke jantung.
Perjalanan Penyakit Gagal Jantung
Perjalanan penyakit atau tahapan dari gagal jantung dibagi menjadi 4 tahap yang sering juga disebut sebagai decompensatio cordis functional class (FC) I sampai dengan IV. Pada FC I dan II penderita biasanya belum menyadari dan jarang yang sudah memeriksakan diri ke dokter. Baru ketika sudah sampai FC III penderita biasanya mencari pertolongan; yang secara waktu sudah terbilang terlambat. Bila tidak ditangani dapat mencetus serangan jantung dan kematian.
- FC I: Gejala hanya muncul saat/setelah beraktivitas fisik berat seperti berolahraga.
- FC II: Gejala sudah muncul saat aktivitas fisik ringan seperti berjalan jauh atau naik tangga.
- FC III: Gejala sudah muncul bahkan saat beraktivitas fisik sehari-hari seperti mandi dan berjalan di dalam rumah.
- FC IV: Gejala selalu muncul walaupun dalam kondisi beristirahat.
Congestive Heart Failure
Gagal jantung yang tidak ditangani dengan baik dapat mengarah menjadi congestive heart failure CHF. Adalah suatu kondisi kronis di mana kemampuan pompa jantung sudah sangat rusak. CHF ditandai dengan sudah terjadinya penumpukan cairan di sekitar jantung itu sendiri membuat jantung tambah sulit untuk memompa. Akhirnya terjadi penumpukan di hampir seluruh organ di tubuh terutama di paru-paru, perut, liver dan bagian bawah dari tubuh. Bila dilihat dari pembagian kelasnya seperti diuraikan di atas, maka FC III dan IV merupakan tahapan sudah terjadinya suatu CHF.
Gagal Jantung Pada Anak dan Bayi
Gagal jantung juga bisa terjadi pada anak dan bayi yang tentu saja bukan disebabkan oleh penyebab seperti pada orang dewasa. Pada anak dan bayi gagal jantung seringnya disebabkan oleh adanya cacat jantung bawaan. Gejalanya dapat berupa sulit untuk makan, banyak berkeringat dan kesulitan bernafas. Gejala ini sering disalah-artikan sebagai colic (keram perut) dan infeksi pernafasan. Pertumbuhan yang lambat, tekanan darah yang rendah, dan degup jantung yang cepat juga dapat menjadi tanda gagal jantung pada anak.
Penegakan Diagnosis Gagal Jantung
Pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk menegakkan diagnosis gagal jantung, bertingkat dan bertahap, dimulai dari pemeriksaan fisik dan mendengarkan bunyi jantung. Lalu bisa diperdalam dengan pemeriksaan darah, EKG, Holter test (EKG selama 24 jam), treadmill test, foto Rontgen thorax (dada), echocardiography (USG jantung), sampai pemeriksaan canggih seperti MRI, nuclear scan, dan kateterisasi jantung.
Penanganan Gagal Jantung
Penanganan gagal jantung tergantung dari ringan-baratnya kondisi. Tapi yang jelas, semakin cepat suatu gagal jantung terdiagnosis dan diterapi, maka semakin cepat pula dapat diatasi. Seorang yang terdiagnosis gagal jantung, harus kontrol secara rutin dan teratur ke dokter terutama pada 6 bulan pertama untuk meyakinkan keberhasilan modifikasi gaya hidup dan terapinya.
- Obat yang biasa diberikan dokter merupakan obat untuk meningkatkan kemampuan jantung memompa darah, mencegah terjadinya bekuan darah, menurunkan frekuensi pompa jantung, mengurangi natrium dan meningkatkan kalium dalam darah, serta sudah tentu terapi penyakit yang menjadi latar belakang terjadinya gagal jantung.
- Pacemakers. Bisa juga dipasangkan alat pacemakers untuk mengontrol ritme degupan jantung.
- Operasi. Untuk kasus yang hanya bisa diatasi dengan tindakan operasi, maka dapat dilakukan seperti angioplasty (melebarkan pembuluh darah) dan operasi bypass bila pencetusnya penyakit jantung koroner, atau operasi penggantian katup bila penyebabnya penyakit katup-katup jantung. Sampai bisa dilakukan operasi transplantasi jantung, bila semua usaha sudah tidak berhasil dan ada donor jantungnya.
Pencegahan Gagal Jantung
Semua usaha untuk menjauhi diri dari faktor-faktor resiko dan penyakit-penyakit penyebab gagal jantung di atas harus dilakukan agar penyakit ini dapat dicegah sbb.:
- Memodifikasi dan menjalani gaya hidup yang sehat
- Menjaga berat badan senantiasa dalam rentang BMI ideal
- Membatasi asupan natrium dan makanan yang asin-asin
- Membatasi asupan makanan tinggi lemak
- Tidak mengkonsumsi alkohol
- Berhenti merokok dan menjauhi asap rokok orang lain, baik rokok konvensional atau pun rokok elektrik atau vape.
Penutup
Sedentary lifestyle yaitu gaya hidup yang minim bergerak kini semakin biasa. Belum lagi diet yang berlebihan, tidur yang kian kurang, dan stres yang kian tinggi membuat penyakit metabolis-me seperti sesuatu yang biasa pula. Padahal hipertensi, kolesterol dan trigliserida tinggi (dislipidemia), serta kencing manis jelas merupakan faktor resiko penderitanya akan tutup usia karena penyakit jantung. Semua jenis penyakit jantung, pada akhirnya nanti menjadi gagal jantung di mana jantung sudah tidak bisa berfungsi memompa darah. Jadi sebenarnya benang merahnya sudah jelas: ingin terhindar dari gagal jantung, jalani gaya hidup dengan 5 pilar gaya hidup sehatnya.
©IKM 2020-10