Varises yang dalam bahasa Inggrisnya adalah Varicose Veins, adalah kondisi di mana pembuluh darah vena (yaitu pembuluh darah balik kembali ke jantung), menjadi melebar, menebal dan keriting. Biasanya terjadi pada daerah paha dan tungkai. Darah mengalir pada sistem pembuluh darah vena mulai dari vena yang ada di bawah permukaan kulit ke vena yang lebih dalam, kemudian masuk ke vena besar untuk kembali ke jantung. Pembuluh darah vena memiliki katup satu arah untuk mencegah darah berbalik, namun pada kondisi varicosities atau varises terjadi kerusakan pada katup tersebut sehingga vena menjadi melebar, menebal dan keriting.
Fakta Tentang Varises
- Sebenarnya dapat terjadi pada seluruh vena yang ada pada tubuh.
- Lebih sering terjadi pada wanita dari pada pria.
- Di AS, 19% pria dan 36% wanita memiliki varises.
- Kecendrungan varises diturunkan dari orang tua kepada anaknya, dan semakin nyata seiring dengan bertambahnya usia.
Ada beberapa teori yang lahir bagaimana varises dapat terjadi, tapi yang paling banyak diadopsi dan disetujui dalam satu konsensus para ahli adalah karena terjadi kerusakan pada katup pembuluh darah vena. Para ahli mengira pada suatu kondisi genetis, seseorang bisa memiliki katup pembuluh darah vena lebih sedikit dari orang lain yang normal, atau terjadi kelemahan pada katup tersebut, atau memang sudah sejak lahir memiliki kondisi lemahnya dinding pembuluh darah vena. Pada tubuh mereka akan mudah untuk terjadi varises. Pada penderita varises, saat mereka berdiri darah yang seharusnya mengarah ke jantung, malah kembali ke bawah karena efek gravitasi. Ketika otot di sekitarnya kontraksi untuk mengosongkan vena, terjadi akumulasi tekanan dan menyebabkan makin banyak darah yang berbalik arah. Kondisi ini lama-lama membuat tekanan bertambah tinggi, sehingga pembuluh darah vena melebar, menebal dan keriting dan terbentuklah varises.
Faktor Resiko Varises
- Kehamilan. Pada kehamilan terjadi peningkatan volume darah serta penurunan fungsi hormon estrogen dan progesteron. Orang yang punya kecendrungan varises, kehamilan akan menambah tekanan pada pembuluh darah venanya, sehingga mempermudah terjadi varises.
- Obesitas. Obesitas juga akan membuat tekanan tinggi pada seluruh pembuluh darah vena, sehingga bila sudah memiliki kecendrungan, obesitas akan mencetus terjadinya varises.
- Berdiri terlalu lama. Mereka yang memiliki kecendrungan varises, bila berdiri terlalu lama akan mempercepat terbentuknya kondisi varises tersebut.
- Alkohol dan rokok. Alkohol dapat membuat pembuluh darah vena tambah melebar, sementara rokok sudah terbukti dapat merusak dinding pembuluh darah.
- Mengedan. Baik karena konstipasi, retensi urin dan pembesaran prostat, batuk, mengangkat beban berat, atau kondisi lain yang membuat seseorang mengedan terlalu kuat.
- Manula. Seiring dengan bertambahnya usia, kecendrungan untuk terjadinya varises lebih besar karena secara alami terjadi kelemahan pada dinding pembuluh darah vena.
Tanda dan Gejala Varises
- Terlihat kasat mata, pembuluh darah di bawah kulit lebih biru atau ungu dari pada sekitarnya. Kemudian terlihat menebal, menonjol dan keriting.
- Bisa diraba dengan jari, terjadi penebalan, penonjolan dan keriting pada pembuluh darah vena di bawah kulit.
- Lokasi timbulnya varises dapat dirasakan gatal, berat dan nyeri. Tapi ada yang tidak merasakan nyeri sama sekali dan varises hanya berupa masalah kosmetik saja.
- Tungkai di mana terdapat varises akan terasa nyeri bila berdiri dan sering terjadi keram di malam hari.
- Gejala akan lebih terasa bila sebelumnya berdiri terlalu lama. Atau bila penderita seorang wanita dan sedang mengalami menstruasi atau selama kehamilan.
Komplikasi Varises
- Peradangan dan infeksi pada lokasi varises. Peradangan dan infeksi dapat terjadi karena pergerakan darah pada pembuluh darah yang terjadi varises tidak lancar.
- Pembuluh darah yang telah terjadi varises sangat mudah untuk terkena thrombophlebitis atau pembekuan darah di dalam vena. Walau pun biasanya tidak berbahaya, tapi akan memperberat gejala varisesnya. Tandanya adalah varises yang sebelumnya dirasakan lunak, telah terasa mengeras bila disentuh.
- Walau pun sangat jarang, kondisi thrombophlebitis tersebut dapat menjadi sesuatu yang mengancam jiwa, bila bekuan darah terlepas, dan masuk ke jantung. Bekuan darah tersebut dapat kemudian dipompa kembali oleh jantung dan menyumbat pada arteri yang dapat mencetus emboli paru, serangan jantung dan stroke.

- Bila memiliki kecendrungan varises, kemudian mengalami faktor resiko seperti di atas.
- Bila varises dirasakan bertambah parah, walau pun tidak dirasakan adanya gejala yang mengganggu.
- Bila sudah mengganggu secara kosmetik atau kegiatan keseharian karena sudah mulai terasa nyeri dan keram.
- Bila terjadi thrombophlebitis.
- Bila terjadi peradangan dan infeksi pada varises, yang ditandai dengan adanya demam.
- Bila varises pecah karena benturan atau trauma lainnya.
Pemeriksaan Penunjang Varises
Biasanya dilakukan bukan untuk kepentingan penegakan diagnosis, tapi untuk menilai faktor resiko dan komplikasi dari variesesnya.
- Tes tourniquet sederhana menggunakan tensimeter untuk melihat batas terjadinya hambatan aliran darah.
- USG, yang bertujuan untuk menilai kerusakan katup di dalam pembuluh darah vena.
- Magnetic resonance venography; adalah cara yang digunakan bila dicurigai terjadi bekuan darah pada vena yang lebih dalam.
Penanganan Varises
Dilakukan Sendiri
- Meninggikan posisi kaki dibandingkan tinggi jantung sesering mungkin, dengan durasi selama 30 menit.
- Menggunakan stoking khusus yang dapat diperoleh di toko-toko alat kesehatan. Dipakai setiap hari sebelum beraktivitas. Namun bila dirasakan nyeri harus dihentikan dan konsultasi kepada dokter.
- Bila terjadi thrombophlebitis, berikan kompres hangat pada lokasi varises, kemudian konsultasikan dengan dokter.
- Turunkan berat badan menjadi kondisi ideal.
- Jangan mengenakan pakaian yang terlalu ketat atau terlalu menempel di kulit.
- Jangan menyilangkan tungkai saat duduk.
- Bila duduk terlalu lama, seperti di kantor, dalam kendaraan, dalam pesawat terbang, dll., cobalah untuk setiap jam berdiri dari tempat duduk dan berjalan.
- Hindari alkohol karena akan malah membuat pembuluh darah dilatasi atau melebar.
- Hindari rokok dan asap rokok orang lain, karena nikotin sudah terbukti merusak dinding pembuluh darah.
Dilakukan Dokter
- Sclerotherapy. Adalah metoda dengan menyuntikkan obat ke dalam pembuluh darah vena yang menyebabkannya mengeras dan mati. Karena banyak efek samping seperti alergi, rasa nyeri pada lokasi penyuntikan, kerusakan kulit, dan perubahan warna pada kulit, membuat metoda ini sudah jarang dilakukan.
- Operasi. Tidak semua kasus dapat dilakukan tindakan operasi, dan tidak boleh dilakukan pada wanita hamil sampai sekitar 6 minggu setelah melahirkan. Operasi disarankan untuk kasus yang tidak dapat teratasi dengan cara-cara yang dapat dilakukan sendiri oleh pasien seperti di atas.
- Vein ligation. Adalah metoda mengikat pembuluh darah sehingga terjadi nekrosis dan akan lepas sendiri.
- Avulsion. Adalah dengan membuat banyak sayatan-sayatan kecil, kemudian membuang varises yang terlihat dari permukaan kulit. Metoda ini biasanya untuk alasan kosmetik.
- Stripping. Membuat 2 sayatan, satu di lipat paha satu lagi di lutut, kemudian dengan metoda khusus varises ditarik. Metoda ini hanya bisa dilakukan untuk varises yang terjadi pada daerah paha.
- Endovascular laser therapy. Merupakan teknik baru mengobati varises. Dengan panduan USG, ujung alat laser dimasukkan ke dalam pembuluh darah dari sebuah sayatan kecil (setelah dibius lokal sebelumnya), kemudian laser ditembakkan di dalamnya. Pembuluh darahnya akan terbakar. Seluruh proses hanya memakan waktu 30-45 menit.
- Radiofrequency ablation. Dengan metoda yang sama seperti di atas, hanya bukan menggunakan laser, tapi menggunakan panas. Dua metoda ini lebih cepat tindakannya, tidak begitu meninggalkan rasa nyeri, serta tidak memerlukan waktu yang lama untuk penyembuhan. Membuat kedua teknik ini lebih banyak diminati.
Pencegahan Varises
Seseorang tidak dapat merubah gennya, sehingga bila memang sudah memiliki keturunan varises dalam keluarga, cara yang paling bijaksana adalah mencegahnya agar tidak muncul atau tidak menjadi makin parah. Caranya adalah:
- Menjaga gaya hidup sehat sehingga tidak terjadi obesitas.
- Tidak menggunakan pakaian atau celana yang ketat yang menekan kulit.
- Tidak berdiri terlalu lama, dan menghindari profesi atau pekerjaan yang menuntut harus berdiri lama.
- Menghindari konsumsi alkohol
- Berhenti merokok dan menjauhi asap rokok orang lain.
- Bila sudah mulai muncul varises, untuk mencegah bertambah parah, lakukan hal-hal yang dapat dilakukan sendiri seperti yang sudah dibahas di atas.