Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-146: “Myasthenia Gravis”

8/1/2014

15 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Myasthenia gravis adalah suatu penyakit autoimun kronis yang menyerang neuromuscular. Autoimun di sini maksudnya adalah suatu penyakit disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh sendiri. Yang terjadi adalah kelemahan dari otot-otot skeletal di tubuh manusia.  Berasal dari kata dalam Bahasa Latin yang dalam Bahasa Inggris “grave muscle weakness” atau diterjemahkan bebas menjadi “kelemahan Otot yang teramat sangat”. Ciri khas dari kondisi Myasthenia Gravis adalah terasa lemah selama atau setelah beraktivitas, namun membaik setelah beristirahat.

Fakta Tentang Myasthenia Gravis
  • Bukan penyakit menular.
  • Dilaporkan sering terjadi pada keluarga dengan keluhan yang sama.
  • Dapat terjadi pada semua ras dan semua usia, namun lebih sering mengenai wanita di bawah 40 tahun, dan pria di atas 60 tahun.
  • Bila terjadi pada bayi yang baru lahir, akan hilang dalam waktu 2-3 bulan.
  • Diagnosis sering terlambat, karena kondisi kelemahan otot belum khas atau masih minimal.
  • Penderita akan mengalami gangguan aktivitas keseharian seperti berjalan, menelan, berbicara, bahkan gangguan untuk buang air kecil dan besar; dikarenakan otot tubuhnya melemah.
  • Dapat terjadi myasthenic crisis, di mana kelemahan sudah sangat parah dan pasien memerlukan tindakan emergency terutama untuk bantuan otot pernafasan.  Myasthenic crisis bisa menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani.
  • Dengan fisioterapi yang rutin, sebagian besar penderita dapat kembali hidup normal.
  • 50%-nya memerlukan tindakan pengangkatan thymus.
Penyebab Myasthenia Gravis
Myasthenia Gravis disebabkan oleh kerusakan transmisi pesan impuls syaraf ke jaringan otot. Lokasi kerusakannya adalah pada neuromuscular junction (tempat menempelnya sel-sel syaraf pada otot). Dalam keadaan normal, saat ada impuls syaraf ujung syaraf mengeluarkan neurotransmitter acetylcholine yang pada akhirnya mengaktivasi gerakan otot. Pada myasthenia gravis, ada zat antibodi yang menghalanginya atau malah menghancurkan reseptor acetylcholine tersebut, sehingga mencegah terjadinya kontraksi otot.  Ini terjadi karena kelenjar thymus memberikan instruksi yang salah dan menghasilkan antibodi terhadap reseptor acetylcholine.

Kelenjar thymus adalah termasuk organ pembentuk antibodi di tubuh manusia yang terletak di belakang tulang dada.  Kelenjar thymus tumbuh membesar sampai usia akhil baligh kemudian mengecil berubah menjadi sel lemak seiring dengan proses penuaan. Pada penderita myasthenia gravis kelenjar ini tetap besar sehingga menjadi abnormal. Sebagian malah menjadi thymoma atau tumor kelenjar thymus.

Baca artikel lainnya di blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Tanda dan Gejala Myasthenia Gravis
  1. Kelemahan otot pada kelopak mata (ptosis)
  2. Pandangan kabur atau menjadi ganda (diplopia)
  3. Perubahan ekspresi pada wajah
  4. Kesulitan untuk menelan
  5. Gangguan bicara
  6. Nafas pendek atau berat
  7. Tidak stabil dalam berjalan
  8. Kelemahan otot leher, lengan, tangan, jari, dan tungkai.

Kapan Mencari Pertolongan Medis
  1. Bila ada tanda-tanda awal seperti di atas dan terjadi untuk pertama kali.  Tujuannya adalah untuk dilakukan evaluasi apakah suatu myasthenia gravis atau karena penyebab lainnya.
  2. Bila sudah pernah diduga memiliki kelainan myasthenia gravis kemudian keluhan bertambah berat sampai mengganggu aktivitas keseharian. Ini biasa terjadi pada kondisi remisi atau kejadian ulang yang mungkin terjadi pada penderita myasthenia gravis.
  3. Bila sampai terjadi myasthenic crisis yang sering terpacu karena adanya infeksi, demam atau alergi terhadap sejenis obat tertentu.

Penegakan Diagnosis Myasthenia Gravis
  1. Mendeteksi antibodi terhadap reseptor acetylcholine.
  2. Mendeteksi antibodi anti-MuSK yang terdapat pada 30-40% penderita myasthenia gravis.
  3. Electromyogram (EMG) dan Nerve Conduction Study (NCS).
  4. Tes Endodphonium. Menyuntikkan obat ke dalam intra vena, bila kelemahan berkurang atau hilang, berarti mengkonfirmasi kondisi adanya suatu antibodi terhadap reseptor acetylcholine.
  5. CT Scan dan MRI untuk memeriksa kelenjar thymus dan mendeteksi ada tidaknya suatu thymoma.

Penanganan Myasthenia Gravis
Dilakukan Sendiri
  1. Myasthenia gravis dapat dikontrol, dengan senantiasa melakukan fisioterapi untuk menguatkan kontraksi otot.
  2. Bila operasi pengangkatan thymus bukan rencana terapi yang akan dilakukan, maka obat yang diberikan dokter harus selalu tersedia dan harus rajin kontrol ke dokter. 
  3. Selain itu untuk meningkatkan kualitas hidup, bila sudah terjadi gangguan buang air, dapat menggunakan alat bantu seperti popok dewasa.
  4. Mencegah segala kondisi yang dapat memperberat myasthenia gravis dan yang dapat menurunkan kualitas hidup sehari-hari.

Dilakukan Dokter
  1. Memberikan obat anticholinesterase seperti neostigmine dan pyridostigmine.
  2. Memberikan obat immunosuppressive seperti prednison, methylprednisolone, azathioprine, cyclosporine, dll.
  3. Memberikan suntikan immunoglobulin intra vena yang didapatkan dari darah pendonor.  Cara ini hanya diberikan saat terjadi kondisi mengancam jiwa atau pada kejadian myasthenic crisis.
  4. Thymectomy atau operasi pengangkatan thymus. Merupakan tindakan yang dilakukan kepada mereka yang dicurigai memiliki thymoma.  Namun belakangan sudah ada penelitian yang tetap menyarankan dilakukan thymectomy pada penderita myasthenia gravis walau pun tanpa adanya thymoma.
  5. Cara paling baru adalah dengan stem cell transplantation. Namun cara ini masih dalam tahap penelitian uji klinis.

Pencegahan Myasthenia Gravis
Seperti pada penyakit autoimun lainnya, tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya myasthenia gravis, karena bukan disebabkan oleh sesuatu yang bisa kita hindari.

IKM 2004-01

15 Comments
Seorang Pelajar
30/10/2014 14:47:25

Terima kasih atas informasinya, semoga makin bermanfaat dan sukses selalu

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
11/11/2014 04:14:49

Terima kasih atas atensinya, senang bila memang artikel ini dapat bermanfaat

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
irawati
18/3/2015 11:52:50

dok,saya mau bertanya saya baca dari beberapa sumber miastenia gravis lebih rentan diserang oleh wanita dibawah umur 40 dibandingkan oleh laki2.mengapa bisa demikian dok? kelelahan otot yg bagaimana dimaksudkan dalam penyakit miastenia gravis dok?tolong dijelaskan ya dok trmakasih sblumnya ya dok

Reply
rusdra
21/1/2018 06:32:40

kenapa kelopak mata kanan saya turun tapi pandangan makin lama makin kabur tatkala membaca.tapi pandangan tidak ganda. apakah ini disebut miasthenia graphis?

xin nie
10/12/2014 02:45:20

Dok..apakah penyakit myasthenia gravis termasuk penyakit bawaan?jika di derita pasien pd usia usia 50thn apakah bs termasuk penyakit bawaan

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
13/1/2015 04:18:33

Dear Xin Nie,

Seperti yang saya jawab via email bahwa, Myasthenia gravis bukan penyakit bawaan, apa lagi yang terjadi pada usia 50 tahun.

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
Ernawati
31/12/2014 12:42:03

Dr indra sy br tau kalau menderita MG panjang crita setelah kelopak mata sy menutup sendiri setelah ke dr mata. Dianjurkan tes macam2 sebagian sudah sy jalanin. Yg ingin sy tanyakan tes apa yg langsung bisa mempredisi klo sy MG. Dan ada dimana, biayanya kira2 brapa.sebelumnya sy memakai jaminan kesehatan BPjS

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
2/3/2015 01:21:52

Dear Ernawati,

Tes MG memang harus bertahap dan belum ada tes yang bisa langsung pasti menegakkan diagnosisnya. Jadi harus dijalani saja setiap tahapannya.

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
ANDI HASMIANA
7/2/2015 17:26:45

Dok apa myasthenia gravis bisa sembuh dgn stem cell soalnya putriku asyila umur 2 tahun 10 bulan kena MG sd setahun....gmn dok bisa gak ?

Reply
Angga
13/3/2015 16:57:15

Selamat malam dok,

Saya ingin bertanya apakah kelopak mata menurun pada sebelah mata sudah dapat dikategorikan MG?

Istri saya di diagnosa MG, tetapi baru menjalani tes Electromyogram (EMG), apakah dengan hanya tes tersebut dapat dikategorikan MG?

Terima Kasih,

Selamat malam.

Reply
Rudy
20/3/2015 07:55:08

Selamat siang Dokter,

Saya ingin tanya tentang fisioteraphy. Tempatnya dimana? kalau di Bandung dimana ? terima kasih.

Reply
Fenny
16/12/2015 21:15:50

Malam dok .
Saya pengidap MG .
Dan saya mau tanyakan fisioterapi apa dan bagaimana yang bisa diterapkan oleh kami para mgers ?
Saya jujur, meskipun minum mestinon, tetap belum bisa lari atau naik tangga .
tapi pernah beberapa x kyk orang normal .
Jadi harus terapi gimana ?
Trims dok .

Reply
mardhatillah
18/3/2017 12:54:14

terima kasih dok, artikelnya sangat membantu, tapi saya mau nanya dok, kalau penanganan secara fisioterapi itu gimana ya dok ?
terima kasih sebelumnya dok

Reply
minarti
4/10/2017 09:09:37

dok apakah huperzine-A bisa mengobati MG, katanya huperzine-A lebih bagus dari mestinon. mau fisioterapi dan angkat sel thymus dengan operasi timektomi harus ke dokter syaraf di mana?thank you

Reply
Jumirah
2/2/2018 11:37:01

Dok,adakah obat lain buat pendrita MG selain mestinon??

Reply



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2014
    Medical Articles 2014
    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Untuk HEBAT Anda harus SEHAT, click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2015. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2013. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014
    January 2014

    Categories

    All
    Amnesia
    Bersin (Sneezing)
    Bipolar Disorder
    Botox Injection
    Burping (Sendawa)
    Cacar Air Pada Dewasa
    Demam Berdarah Ebola
    Dementia
    Dopamin Hormon Motivasi Atau Galau Mellow
    Endorphin Hormon Bahagia
    Fibromyalgia Syndrome
    Hemoptysis (Batuk Darah)
    Hyperhidrosis (Keringat Berlebih)
    Hyperthyroid
    Hypochondria
    IBS (Irritable Bowel Syndrome)
    Infused Water & Minum Cukup Air
    Keracunan Makanan
    Mata Kedutan (Blepharospasm)
    Medical & Health Tourism
    Myasthenia Gravis
    Natural Killer Cells
    Revolusi Gaya Hidup
    Safe Food Handling
    Sakit Kepala (Headache)
    SARS & MERS Co-V
    Sehat Untuk Hebat
    Senjata Biologis
    Stres-hormon-stres
    Tato & Tindik Tubuh
    Tetap-sehat-di-bulan-syawal
    Varises (Varicose Vein)
    Vitiligo


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge
    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index
Proudly powered by Weebly