Cacar air atau bahasa Inggrisnya Chickenpox, dalam bahasa Latin dikenal dengan Varicella. Merupakan penyakit yang sangat menular, tapi akan sembuh dengan sendirinya. Banyak yang berpendapat bahwa ini merupakan penyakitnya anak kecil. Pendapat ini tidak terlalu salah, karena memang lebih sering diderita oleh anak kecil, tapi ternyata penyakit ini juga masih bisa menyerang orang dewasa. Dan bila menyerang orang dewasa ternyata implikasinya menjadi lebih luas dibandingkan kejadian pada anak kecil.
Fakta Tentang Cacar Air
- Banyak juga yang berpendapat bahwa cacar air hanya akan menyerang sekali seumur hidup, padahal didapati kasus di mana seseorang, setelah dewasa dapat terkena kembali.
- Cacar air merupakan penyakit yang bersifat self –limited infection, atau akan sembuh sendiri. Walau pun demikian lebih baik sembuh lebih cepat dari pada menunggunya untuk sembuh sendiri.
- Biasa menyerang anak pada usia 5-10 tahun.
- 90% orang yang belum memiliki imunitas terhadap virus cacar air, akan tertular saat kontak dengan penderita lainnya.
- Setiap tahun di AS, 4 juta kasus terjadi untuk semua usia, 10 ribu harus dirawat di RS, dengan kematian 100 kasus.
- Distribusi penyakit ini mencakup seluruh bagian dunia, tidak terbatas geografi, ras, dengan kejadian yang sama antara pria dan wanita.
Ada tiga skenario virus cacar air ini saat menyerang orang dewasa:
- Yang bersangkutan memang belum pernah terkena cacar air saat usia anak-anak, kemudian terjadi kontak dengan seorang penderita dan terinfeksi.
- Yang bersangkutan sudah pernah terkena cacar air saat usia anak-anak, namun daya tahannya tidak cukup untuk mencegah serangan yang terjadi saat dewasa. Sehingga menderita sekali lagi dengan gejala cacar air biasa, saat kontak dengan penderita.
- Yang bersangkutan sudah pernah terkena saat usia anak-anak, namun daya tahan tubuh penderita saat kecil tidak berhasil menghilangkan virus 100%. Virus dapat kembali aktif dengan menyerang syaraf sensoris di kulit. Kondisi ini dikenal dengan istilah shingles atau zoster. Dengan implikasi lebih berat dibandingkan dengan cacar air biasa.
Penyebab Cacar Air
Disebabkan oleh virus yang bernama VZV (Varicella-Zoster Virus). Ditularkan melalui kontak langsung kulit ke kulit atau melalui droplets dari sistem pernafasan (batuk, bersin, tertawa, dll.). Masa inkubasinya 12-14 hari.
Komplikasi Cacar Air Pada Dewasa
Komplikasi infeksi cacar air justru lebih besar 25% pada dewasa dibandingkan anak-anak.
- Infeksi Kulit. Infeksi sekunder di kulit oleh bakteri Staphylococcus atau Streptococcus, yang dapat mengancam jiwa.
- Pneumonia (infeksi paru-paru). Terjadi pada satu dari 400 orang dewasa dengan cacar air, dengan angka kematian 10-30%. Jarang sekali terjadi pada anak-anak.
- Komplikasi neurologis. Dapat terjadi encephalitis atau radang otak dengan gejala demam dan kejang. Angka kematiannya 10-15% dan bila sembuh hampir selalu meninggalkan gejala sisa. Jarang terjadi pada anak-anak.
- Pada wanita hamil. Dapat menyebabkan cacat janin bila ibu terkena infeksi pada usia kehamilan antara 8 sampai 20 minggu. Pada kasus berat dapat menyebabkan anak lahir buta, keterbelakangan mental, dan kelainan tumbuh lengan dan tungkainya. Kasus ringan dapat menyebabkan abnormalitas pigmen pada bayi atau bekas (scarring) pada kulit karena janin juga terkena cacar air di dalam kandungan. 25% kematian terjadi pada bayi dengan Ibu penderita cacar air saat kehamilannya.
- Lainnya. Walau pun jarang, menyusul setelah infeksi cacar air pada dewasa dapat terjadi hepatitis, penyakit ginjal, ulkus pada saluran pencernaan, dan orchitis atau peradangan pada testis.
- Demam, radang tenggorokan, dan flu like syndrome.
- Dalam 24 jam setelah gejala awal, mulai muncul bruntus seperti bekas gigitan serangga sampai berupa kantung berair (bula/vesicles) di permukaan kulit.
- Bruntus dan bula ini dapat terjadi di seluruh permukaan kulit, termasuk mulut dan alat genital, dengan jumlah dapat mencapai 300 buah, bahkan lebih.
- Untuk jenis zoster, bula yang terjadi lebih besar dengan sebaran khas pada dahi, punggung, dan dada. Selain itu akan terasa nyeri pada otot-otot yang berada di sekitar tumbuhnya bula.
- Cairan yang ada di dalam bula dan keropeng yang terjadi bila bulannya pecah, berisi virus yang dapat menulari orang lain.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
Ternyata penyakit cacar air yang tertular setelah dewasa, tidak bisa dikatakan sebagai penyakit ringan lagi, sehingga carilah pertolongan medis.
- Bila Anda belum pernah terkena cacar air, untuk dilakukan vaksinasi cacar air. Apa lagi Anda sedang merencanakan untuk hamil. Inilah tindakan yang paling bijaksana.
- Sejak gejala pertama muncul, bila Anda kontak dengan penderita lainnya sementara Anda belum pernah terkena cacar air dan tidak divaksinasi.
- Bila tidak sadar terhadap kontak dengan penderita lain, namun Anda mengalami gejala seperti di atas, karena bisa saja terpapar di tempat umum tanpa Anda sadari.
- Bila sedang menderita, kemudian terjadi demam tinggi di atas 39 derajat C, kejang, nyeri pada mata, mual dan muntah, dehidrasi, kesulitan bernafas, dan ada infeksi lain pada kulit.
Penarikan Diagnosis Cacar Air
Tidak terlalu sulit untuk menarik diagnosis cacar air, karena akan jelas sekali terlihat dari gejalanya. Tapi dokter dapat meminta beberapa pemeriksaan laboratorium bila diperlukan untuk melihat perkembangan infeksinya terutama bila sudah dicurigai timbulnya komplikasi.
Penanganan Cacar Air
Dilakukan Sendiri
- Diam di rumah, berhenti beraktivitas ke luar rumah. Bertanggung jawablah terhadap penyakit Anda agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain.
- Jagalah agar bula tidak sampai pecah, potong kuku untuk menghindari garukan yang tidak disadari dan membuat bula menjadi pecah.
- Perbanyak minum, jangan sampai terjadi dehidrasi.
- Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain, karena asap rokok memperburuk kondisi daya tahan tubuh.
- Jangan menggunakan lotion, tapi gunakanlah bedak atau talk untuk mengurangi rasa gatal.
- Kompres dingin pada tempat terjadinya bula, apa lagi bila sudah terjadi lecet.
- Sebenarnya tidak ada larangan bagi seorang penderita cacar air untuk mandi, asal tidak dilakukan saat terjadi demam dan dijaga agar bula tidak sampai pecah. Mandi dengan air dingin, akan lebih membuat penderita merasa nyaman.
- Dapat menggunakan obat-obatan bebas untuk mengatasi keluhan demam (seperti paracetamol dan ibuprofen) dan keluhan gatal (seperti CTM dan loratadine).
Dilakukan Dokter
- Dokter akan memberikan obat-obatan dan tindakan untuk mengatasi segala keluhan yang mungkin ada seperti demam, gatal, mual dan muntah, dehidrasi, dan lain sebagainya.
- Untuk masa infeksi hari 1-3, dokter dapat memberikan antivirus acyclovir untuk mempercepat kesembuhan dan menekan jumlah lesi yang muncul di kulit. Acyclovir akan diberikan 5 kali sehari, selama 5-7 hari. Acyclovir juga diberikan kepada penderita dengan komplikasi.
- Bila sudah terjadi infeksi bakteri sekunder, dokter akan memberikan antibiotik.
- Masih dalam tahap penelitian, dokter dapat memberikan VZIG (Varicella Zoster Immune Globulin). Yang diteliti dapat lebih efektif dari pada Acyclovir.
Pencegahan Cacar Air
- Tidak berbeda antara anak-anak dan dewasa, yang paling bijaksana adalah dengan vaksinasi. Mencegah lebih baik dari pada mengobati, dan sudah tentu akan lebih murah dibandingkan bila harus terkena penyakitnya.
- Ada 2 jenis vaksin, yang pertama adalah vaksin dua dosis yang lebih dianjurkan untuk anak-anak. Vaksinasi diberikan mulai usia 12-15 bulan kepada anak yang belum pernah terkena. Dosis kedua diberikan saat anak berusia 4-6 tahun.
- Untuk dewasa atau anak di atas 2 tahun, biasanya diberikan vaksin dosis tunggal.
- Tidak dapat diberikan untuk wanita hamil. Sehingga disarankan diberikan sebelum berencana untuk hamil.
- Bila sudah pernah terkena pada usia berapa pun, tidak perlu divaksinasi ulang. Tapi tetap harus diwaspadai bila terkena kembali seperti yang telah diuraikan di atas.
- Kekebalan diharapkan didapat untuk seumur hidup, pada 95% populasi yang divaksinasi.
- Setelah usia mencapai 60 tahun, harus divaksinasi dengan vaksin Varicella-Zoster, karena kasusnya meningkat tinggi pada usia di atas 60 tahun.