Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-156: “Endorphin, Hormon Bahagia”

11/4/2014

10 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Selain hormon stres, tubuh kita juga memiliki hormon bahagia. Hormon yang keluar saat kita merasa bahagia, senang, dan bersemangat.  Sebaliknya juga, kita akan merasa bahagia, senang, dan bersemangat bila hormon ini hadir di tubuh kita; namanya endorphin. Endorphin baru ditemukan di awal tahun 1970an, saat peneliti sedang meneliti efek opiate (heroin dan morfin) terhadap otak. Ternyata otak kita memiliki reseptor untuk opiate yang berarti ada zat seperti opiate yang memang diproduksi oleh tubuh secara alami. 

Fakta Tentang Endorphin
  • Endorphin adalah anti nyeri alami karena bekerja seperti opiate, di mana saat opiate (atau endorphin) bereaksi dengan reseptornya, maka terjadi penghalangan sinyal rasa nyeri; sehingga endorphin dapat berfungsi sebagai narkotik alami.
  • Ada setidaknya 20 jenis endorphin, dan yang terkuat adalah beta-endorphin yang bahkan lebih kuat efeknya dari pada morfin tapi tanpa efek kecanduan.
  • Endorphin juga memiliki sisi gelap, yang bertanggung jawab terhadap suatu kelainan kejiwaan seperti OCD (Obsessive Convulsive Disorder). Penderita OCD tidak akan kunjung merasa cukup atau puas saat melakukan sesuatu.
  • Dengan rangsangan yang sama, level endorphin akan berbeda pada setiap orang.  Ini disebabkan karena sensitifitas terhadap rangsangan untuk keluarnya endorphin berbeda-beda pada setiap orang tergantung dari kebiasaan yang bersangkutan.
Endorphin dan Emosi
Selain mem-blok rasa nyeri, endorphin bertanggung jawab terhadap hadirnya perasaan senang dan yang berguna untuk memberikan batas rasa puas setelah mengalami sesuatu yang menyenangkan.  Seperti contoh kecilnya saat menikmati suatu makanan.  Sebagian besar emosi dan memori diproses di dalam bagian otak dengan nama limbic system yang kaya dengan reseptor opiate di mana hypothalamus termasuk di dalamnya.  Hypothalamus mengatur berbagai macam fungsi di tubuh kita seperti bernafas, rasa lapar, kebutuhan seksual, dan respon terhadap emosi. Sehingga saat segalanya berjalan normal dan sesuai harapan, kita akan merasa puas.

Maka saat kita merasa puas, bahagia, atau senang, sebagai efek dari keluarnya endorphin dan mempengaruhi hypothalamus, akan terjadi kondisi nafsu makan yang meningkat, pelepasan hormon seks, meningkatkan sistem imunitas tubuh, rasa nyeri berkurang, tidur lebih nyenyak, berkurangnya stres, dll.

Kerja endorphin tidak bisa dilepaskan dari sebuah neurotransmitter yang dinamakan serotonin. Serotonin mempengaruhi sebagian besar bagian dan fungsi otak seperti nafsu makan, belajar, memori, mood, perilaku sosial, fungsi dan keinginan seksual, dll.  Sehingga tanpa serotonin efek endorphin tidak akan terasa, bahkan tanpa serotonin seseorang akan sangat mudah terkena depresi.

Secara alamiah endorphin diproduksi oleh tubuh kita saat tubuh merasa stres dan nyeri.  Tujuannya adalah agar segera terjadi recovery di tubuh dan rasa nyeri dan stres berkurang. Contoh sederhana saat kita terluka, setelah beberapa lama rasa nyeri akan berkurang. Itu adalah kerja endorphin. Demikian juga dengan stres, endorphin berguna agar yang bersangkutan bisa keluar dari kondisi stresnya.  Tapi banyak cara lain agar endorphin bisa diproduksi tubuh seperti berikut ini.

Baca juga artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Cara Merangsang Keluarnya Endorphin
  1. Seks.  Manusia diprogram untuk menikmati seks, tapi dengan kesibukan dan kondisi kehidupan, manusia sering melupakannya. Padahal seks adalah nature’s greatest relaxant.  Selain membakar kalori dan membuat kita merasa rileks, seks juga merupakan aktivitas penyumbang terbesar diproduksi dan dilepaskannya hormon endorphin di dalam tubuh.  Jangankan saat kondisi puncak (orgasme), membayangkan dan memulai aktivitas seksnya saja sudah membuat tubuh kebanjiran dengan endorphin.  Penelitian sudah membuktikan, bahwa sentuhan oleh orang yang dicintai saja sudah dapat mengurangi stres dan memancing tubuh melepas endorphin.
  2. Olah raga. Terutama bila dilakukan secara rutin dan profesional, selain berfungsi menurunkan kadar hormon-hormon stres, juga meningkatkan produksi endorphin. Olah raga dalam dosis tinggi, memberikan efek endorphin keluar dalam jumlah tinggi juga dan dapat membawa seseorang dalam kondisi euphoria dan amat sangat bahagia. Bahkan sampai beberapa jam setelah selesai berolah raga.
  3. Coklat. Bahkan dalam jumlah yang sedikitpun, terutama yang dark, dapat meningkatkan produksi endorphin dan serotonin di dalam tubuh. Lain kali saat Anda merasa sedih, jangan fikir dua kali, ambil coklat dan secara instan akan memperbaiki mood Anda.  Kandungan polyphenols dan anti oksidan di dalam dark chocolate, juga berfungsi untuk melindungi dari serangan jantung dan stroke, anti peradangan, menurunkan tekanan darah, menurunkan LDL, meningkatkan HDL, dan menjaga kesehatan pembuluh darah. Tetapi bila sudah mengkonsumsi coklat, cobalah bakar kalorinya agar tidak terjadi kelebihan asupan kalori.
  4. Cabe dan yang pedas. Cabe dan yang pedas-pedas, terutama dimakan saat panas akan merangsang tubuh melepaskan endorphin dalam jumlah banyak.  Di saat kepedasan, tubuh kita melepaskan endorphin untuk mengurangi ‘penderitaannya’.  Mekanismenya adalah karena cabe dan yang pedas mengandung capsaicin yang mengikat reseptor nyeri dan reseptor panas di mulut dan hidung. Kemudian melalui syaraf trigeminal terciptalah rasa nyeri, sehingga otak bereaksi melepaskan endorphin.
  5. Tertawa.  Tertawa selama 10 sampai 15 menit akan dapat mengeluarkan endorphin dalam jumlah cukup agar kita merasa bahagia. Penelitian mengungkapkan bahwa anak-anak tertawa sampai 300 kali sehari, sementara orang dewasa hanya tertawa rata-rata 5 kali saja per hari. Cobalah senantiasa untuk mencari sesuatu untuk menjadi bahan tertawa.  Tertawa adalah obat terhebat sepanjang masa, yang dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi hormon stres, meningkatkan daya tahan tubuh, dll.  Pada tahun 1991 sampai didirikan sebuah klinik tertawa di Inggris.
  6. Bertindak konyol. Sudah tentu dalam koridor kenormaan yang bisa diterima oleh lingkungan. Tindakan konyol seperti ‘ngerjain’ orang, pakai baju terbalik, pakai baju warna-warni, dll., akan membuat kita senantiasa merasa lucu dan selama itu juga akan merangsang otak untuk melepas endorphin.
  7. Tersenyum. Tidak bisa tertawa, cobalah untuk tersenyum. Bahkan senyuman yang palsu sekalipun, saat otot di muka tertarik, otak kita akan terangsang untuk melepaskan endorphin.  Sehingga bukan hanya dapat membuat yang tersenyum merasa bahagia, orang lain pun dapat tertular bila melihat seseorang tersenyum.
  8. Merangsang Panca Indera.  Melihat yang indah-indah, mencium wangi-wangian (terutama wangi vanilla dan lavender), mendengar musik yang disenangi, memakan makanan yang disukai, dan membuat kontak pada kulit seperti jalan ‘nyeker’ dapat juga merangsang otak mengeluarkan endorphin. Wangi vanilla dan lavender sudah diteliti dapat mengatasi depresi.  Cobalah menggunakan aroma terapi vanilla dan lavender bila sedang merasa stres, sedih,  dan letih, maka lambat laun kita akan merasa nyaman.
  9. Ginseng. Selain berguna menjaga kesehatan, menghilangkan rasa letih, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, memperbaiki kadar gula darah, menurunkan tekanan darah dan menekan hormon-hormon stres, ginseng juga dapat merangsang tubuh melepaskan endorphin. Selain itu ginseng juga bermanfaat untuk mempercepat kesembuhan dari penyakit-penyakit paru dan mengurangi efek negatif dari gejala menopause.
  10. Menangis.  Di saat kita mulai menangis, otak kita akan melepas endorphin agar kita merasa lega.  Maka bila sedang stres dan sedih, menangis merupakan cara alamiah untuk mengatasinya.
  11. Sinar UV.  Paparan sinar UV, terutama yang bergelombang panjang yaitu di pagi hari, juga akan merangsang tubuh melepas endorphin.
  12. Pijat. Pemijatan pada tubuh juga selain menghilangkan pegal-pegal juga merangsang tubuh melepas endorphin.
  13. Berfikiran positif. Bila kita senantiasa berfikir positif, maka lambat laun tubuh juga akan melepaskan endorphin dan sedikit demi sedikit kita akan merasa bahagia.
  14. Bersosialisasi.  Saat kita berinteraksi dengan orang lain, baik secara langsung maupun menggunakan teknologi, atau bahkan melalui media sosial, tubuh akan melepaskan endorphin.
  15. Mendekatkan diri kepada Tuhan. The last but not the least.  Mungkin cara yang pamungkas agar tubuh dibanjiri endorphin adalah dengan mendekatkan diri dan berserah diri secara total kepada Yang Maha Kuasa.  Bila kita senantiasa merasa ikhlas akan segala sesuatu yang terjadi, kita akan senantiasa merasa tenang dan tubuh akan senantiasa pula melepas endorphin.

Penutup
Sedih dan bahagia merupakan rasa yang senantiasa akan hadir di dalam kehidupan manusia. Tapi di luar dari penyebab kita merasa sedih dan bahagia, ternyata tubuh memiliki caranya sendiri untuk mengatur, menjadi pemimpin orchestra pada simfoni hormonal di dalam tubuh kita.  Dari uraian di, dapat kita simpulkan bahwa produksi endorphin oleh tubuh ini sebenarnya dapat dilatih.  Semakin mahir kita, akan semakin mudah bagi tubuh untuk memproduksi dan melepas hormon yang dapat merubah dunia ini; hormon bahagia, endorphin.

IKM 2014-04

10 Comments
efi fitriyyah link
12/4/2014 03:21:42

Inspiring Dok. Saya kadang-kadang aja sih nyimak acaranya di K-Lite FM. Gara-gara denger topik stress dan hormon hari ini saya baru ngeh kalau dokter ngeblog juga. Sepertinya saya bakal sering-sering main ke sini.

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
23/7/2016 09:09:41

Dear Efi,

Sorry baru di-reply sekarang... Terima kasih support-nya ya. Semoga bermanfaat...

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
bunga_hati
7/12/2014 06:50:41

Selamat siang Dokter,
Senang rasanya nggak sengaja ketemu artikel ini. Begini dok, dulu saya pernah ke psikiater untuk melakukan sebuah tes. Psikiaternya bilang bahwa saya mudah depresi. Memang saya juga merasa demikian, seringkali saya merasa nggak bersemangat dan mudah bersedih. Saya ingin melatih otak agar lebih banyak menghasilkan hormon bahagia. Apa ada cara tang efektif ya Dok? Terima kasih banyak :)

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
13/1/2015 04:12:21

Dear Bunga (ini nama aslinya bukan? :),

Seperti pada artikel di atas, ada 15 cara efektif untuk merangsang endorphin senantiasa membanjiri tubuh kita. Silakan saja dipraktekkan. Bila sering dilatih, maka tubuh akan terlatih juga untuk lebih spontan memproduksi endorphin tersebut. Selamat mencoba…

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
dewi
5/3/2015 23:03:23

Terimakasih dokter artikelnya sangat bagus. Tapi saya mau bertanya dok, semenjak smp saya sering stress bila akan menghadapi ujian , bahkan sampai keringat dingin ataupun menangis. Sekarang saya sudah kuliah tingkat 3, tetapi hal tersebut kadang masih saya rasakan meskipun tidak separah dulu. Bagaimana cara menghilangkan rasa takut tersebut dok ? Butuh bantuan obat kah atau bagaimana pengobatan yang paling baik ? Terimakasih dokter

Reply
john
27/10/2015 22:32:53

dokter yang baik hati saya praktisi akupuntur. setelah saya mempelajari buku akupunktur medik yang disusun oleh Dr. hugo kiswoyo MKes Sp. Ak menyatakan bahwa seorang yang menjalani terapi akupunktur pada saat penjaruman pasien akan mengalami Suatu kenyamanan, sehingga pasien melepaskan hormon endorphin. dalam praktek yang saya lakukan sehari-hari memang benar setelah seseorang menjalani Terapi akupuntur Dia merasakan rileks yang tinggi sehingg 95 persen mereka tertidur bahkan sampai lelap. tetapi saya ingin tahu lebih jauh dan membuka website dokter Indra yang memberikan penjelasan tentang hormon endorphin . pengetahuan saya bertambah terima kasih dokter-dokter yang baik hati yang memberikan ilmunya secara online , sehingga kami lebih banyak pencerahan dan wawasan. saya mengucapkan banyak terima kasih semoga ilmunya bermanfaat di dunia dan di akhirat

Reply
Girl
17/11/2015 22:41:11

memang benar, jika saya mengkonsumsi cabe saya akan merasa lebih puas dan bisa tertidur untuk sementara.

Reply
asep
22/5/2016 12:09:52

Maaf dok .. apa bedanya endhirfin sama dopamin?

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
23/7/2016 09:13:45

Dear Asep,

Untuk Dopamin, silakan dibaca diartikel lain dari link ini (copy-paste di browser):
http://www.indramuhtadi.com/scripts-2014/dopamine-hormon-motivasi-atau-galau-mellow

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
bidan oce
24/9/2016 22:58:46

selamam kenal dok
saya mau naya dok , kenapa sih pijatan ibu hamil atau biasanya disebut masase endorpin itu bisa menimbukan hormon endorpin? bagaimana bisasebuah pijaran itu bisa menghasilkan hormon endorpin atau merespon otak untuk mengeluarkan hormon endorpin? terimakasih banya

Reply



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2014
    Medical Articles 2014
    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Untuk HEBAT Anda harus SEHAT, click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2015. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2013. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2014
    November 2014
    October 2014
    September 2014
    August 2014
    July 2014
    June 2014
    May 2014
    April 2014
    March 2014
    February 2014
    January 2014

    Categories

    All
    Amnesia
    Bersin (Sneezing)
    Bipolar Disorder
    Botox Injection
    Burping (Sendawa)
    Cacar Air Pada Dewasa
    Demam Berdarah Ebola
    Dementia
    Dopamin Hormon Motivasi Atau Galau Mellow
    Endorphin Hormon Bahagia
    Fibromyalgia Syndrome
    Hemoptysis (Batuk Darah)
    Hyperhidrosis (Keringat Berlebih)
    Hyperthyroid
    Hypochondria
    IBS (Irritable Bowel Syndrome)
    Infused Water & Minum Cukup Air
    Keracunan Makanan
    Mata Kedutan (Blepharospasm)
    Medical & Health Tourism
    Myasthenia Gravis
    Natural Killer Cells
    Revolusi Gaya Hidup
    Safe Food Handling
    Sakit Kepala (Headache)
    SARS & MERS Co-V
    Sehat Untuk Hebat
    Senjata Biologis
    Stres-hormon-stres
    Tato & Tindik Tubuh
    Tetap-sehat-di-bulan-syawal
    Varises (Varicose Vein)
    Vitiligo


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge
    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index
Proudly powered by Weebly