Hyperhidrosis yang dalam bahasa Inggrisnya excessive sweating, dalam bahasa Indonesia berarti ‘keringat berlebih’. Merupakan suatu kondisi yang biasa terjadi, walaupun bukan merupakan masalah yang mengancam jiwa, sering menyebabkan ketidaknyamanan. Keringat berlebih bisa menjadi memalukan, menodai baju, membuat kaki menjadi bau, sulit untuk bersalaman, dan menjadi masalah dalam interaksi sosial. Dalam kasus yang berat, penderitanya sampai tidak dapat memegang alat tulis dan roda kemudi kendaraan. Tidak ada batasan pasti berkeringat normal, namun bila berkeringatnya seseorang sudah mengganggu berarti ia sudah menderita hyperhidrosis.
Fakta Tentang Hyperhidrosis
- Sekitar 2-3% orang di AS menderita hyperhidrosis.
- Kejadiannya sama antara pria dan wanita.
- Terjadi pada orang yang sehat, dan pada sebagian besar kejadian tidak diketahui sebabnya.
- Hyperhidrosis di ketiak biasa dimulai sejak usia pubertas, sementara pada telapak tangan dan kaki dapat dimulai pada usia anak-anak.
- Wanita menopause sering menderita hyperhidrosis.
- Penderita hyperhidrosis sering membawa-bawa handuk kemana saja mereka pergi, karena telapak tangannya senantiasa bekeringat.
- Bila tidak ditangani, merupakan kondisi yang akan bertahan seumur hidup.
Kita Berkeringat?
Berkeringat adalah cara tubuh untuk mendinginkan suhunya dan membuat zat-zat yang tidak dibutuhkannya. Keringat berlebih bisa saja normal, misalnya saat berolahraga, saat lingkungan terlalu panas, atau ketika sedang ketakutan. Normal juga bagi remaja memiliki keringat yang berlebih ketika kelenjar keringatnya tumbuh seiring dengan pertumbuhan fisiknya yang lain. Namun bahkan dalam keadaan di mana orang lain tidak berkeringat, penderita hyperhidrosis bisa mengeluarkan banyak keringat.
Jenis dan Penyebab Hyperhidrosis
1. Generalized (seluruh tubuh)
Jenis ini keringat berlebih terjadi pada seluruh permukaan tubuh. Pada kasus normal biasa disebabkan karena berada pada kondisi cemas dan stres. Bisa terjadi karena efek obat-obatan seperti antidepressant, beta blockers, dan tetes mata pilocarpin. Serta dapat juga disebabkan oleh kondisi penyakit seperti gagal jantung atau nafas, thyrotoxicosis atau thyroid yang hiperaktif, Parkinson’s diseases, menopause, dan hipoglikemia.
2. Primer
Bisa terjadi pada ketiak (axillary hyperhidrosis), pada telapak tangan dan kaki (palmoplantar hyperhidrosis), atau pada kulit kepala (scalp hyperhidrosis). Bisa terjadi pada semua usia, tapi biasa di mulai sejak usia anak-anak atau remaja.
3. Fokal Sekunder
Jenis ini hanya terjadi pada bagian-bagian tubuh tertentu saja, dan merupakan jenis yang jarang. Biasa dicetus oleh penyakit cardiovascular, diabetic neuropathy, trauma dan tumor pada tulang punggung, dan pada rheumatoid arthritis.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Saat kondisi berkeringat Anda sudah mengganggu aktivitas normal keseharian.
- Bila Anda sudah mencoba berbagai macam cara mengatasinya, namun selalu gagal.
- Bila terjadi hanya pada malam hari (nocturnal hyperhidrosis), karena dapat merupakan tanda penyakit seperti lymphoma.
Dilakukan Sendiri
- Cobalah untuk mengurangi stres yang dimiliki.
- Kurangi minuman panas seperti kopi dan teh karena membuat Anda bekeringat lebih banyak.
- Mandi berendam 1-2 kali sehari menggunakan sabun. Jangan menggosok kulit terlalu keras dan keringkan kulit sekering-keringnya setelah mandi.
- Simpan baju cadangan di kantor, di sekolah, atau tempat lain yang memungkinkan Anda berganti pakaian bila keringat sudah berlebih.
- Gunakan bahan pakaian dan kaus kaki, yang masih memungkinkan kulit untuk ‘bernafas’.
- Bila berolah raga gunakan baju khusus sehingga dapat menyerap keringat lebih baik dan tidak meninggalkan kelembaban berlebih (wick) di permukaan kulit.
- Bila terjadi di ketiak, pakailah deodorant dengan antiperspirant pada saat malam sebelum tidur.
- Gunakan pads khusus untuk daerah ketiak yang dapat dibeli di toko-toko alat kesehatan dan toko olahraga.
- Bila terjadi di telapak kaki, biasakan untuk nyeker sesekali agar kaki menjadi kering.
- Ganti kaus kaki sekali sehari, dan cuci setiap kali digunakan.
- Keringkan sepatu sebelum digunakan kembali, dijemur lebih baik agar meminimalisir bau dan mencegah bakteri tumbuh.
- Gunakan bedak sebelum memakai kaus kaki dan tuangkan juga di dalam sepatu.
Dilakukan Dokter
- Dokter akan memeriksa apakah hyperhidrosis disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis lain. Bila benar, maka dokter akan menangani penyakit atau kondisi medis tersebut dan diharapkan hyperhidrosis akan hilang dengan sendirinya.
- Namun bila merupakan hyperhidrosis primer (tanpa adanya penyebab atau kondisi medis lain), ada beberapa yang dapat dilakukan dokter:
- Meresepkan antiperspirant yang menggunakan 20% aluminum chloride hexahydrate di dalam larutan alkohol. Dipakai setiap malam sebelum tidur 7-10 hari, bila kondisi sudah membaik dikurangi menjadi 1 atau 2 kali seminggu. Tapi cara ini hanya dapat mengatasi axillary hyperhidrosis saja dan bisa berefek samping terjadi iritasi.
- Meresepkan obat minum golongan anticholinergic yang dapat mengurangi produksi keringat. Obat golongan ini berefek samping membuat mulut kering, insomnia, dan pandangan kabur pada beberapa pasien.
- Melakukan iontophoresis, cara yang sudah dikenal sejak tahun 60-an, yaitu mengirim arus listrik lemah ke dalam air saat tangan atau kaki direndam dalam air tersebut selama 10-20 menit. Dilakukan 2-3 kali seminggu yang bertujuan untuk merangsang kelenjar keringat tidak hiperaktif lagi. Bila sudah berkurang dilakukan dengan interval 3 minggu.
- Suntik botox (botulinum A toxin) pada area yang sering berkeringat di mana obatnya akan memblok syaraf yang merangsang kelenjar keringat. Cara ini dapat dilakukan pada semua area yang bermasalah dan dianggap yang paling efektif saat sekarang ini. Efeknya dapat bertahan selama 6 bulan, bila dibutuhkan dapat dan aman untuk diulang setiap 6 bulan.
- Prosedur operasi kecil, dengan bius lokal yang memotong kelenjar keringat di bawah kulit. Tindakannya disebut sebagai microwave destruction karena menggunakan microwave. Namun cara ini juga hanya untuk area ketiak saja, tidak bisa untuk telapak tangan dan kaki.
- Bila kelima cara di atas gagal, maka tindakan operasi ETS (endoscopic thoracic sympathectomy) atau cervical sympathectomy bisa dilakukan walau pun tidak begitu dianjurkan karena memutus jalur syaraf dan mungkin terjadi komplikasi. Operasi yang dilakukan dengan bius total ini jarang dilakukan dan hanya sebagai cara terakhir untuk mengatasi hyperhidrosis
Pencegahan Hyperhidrosis
Tidak ada cara untuk mencegah hyperhidrosis, dan seseorang tidak pernah tahu apakah ia akan menderita apa tidak. Tetapi bila sudah ada gejala hyperhidrosis, maka hal-hal yang dapat dilakukan sendiri dalam penanganannya di atas, merupakan cara untuk pencegahan agar kondisi hyperhidrosis dapat teratasi atau minimal berkurang dan tidak begitu mengganggu aktivitas keseharian penderitanya.
IKM 2014-07