Bipolar disorder adalah sebuah penyakit kejiwaan yang menyebabkan penderitanya dapat berubah suasana hatinya (mood) antara kondisi atau episode manic (meledak-ledak) dengan kondisi depresi berat. Sehingga dikenal juga dengan istilah manic-depressive disorder. Penderita bipolar disorder akan kehilangan kemampuannya berfungsi normal dalam pekerjaan, dalam hubungan interpersonal, dalam keluarga, dan dalam lingkungan sosial. Penderita akan senantiasa merasa dirinya tidak berguna dan merasa tidak memiliki harapan dalam hidupnya sehingga mereka bisa sampai memiliki kecendrungan untuk dapat melakukan bunuh diri.
Fakta tentang Bipolar Disorder
- Lebih dari 3 juta orang di AS atau 1 dari 100 orang memiliki bipolar disorder. Angka ini ditengarai sama di seluruh negara di dunia.
- Kejadiannya sama besar antara pria dan wanita, dan sama pada setiap ras dan suku bangsa.
- Onset awal sering terjadi pada usia muda sekitar 15 sampai 24 tahun.
- Merupakan kelainan jiwa yang diturunkan dalam keluarga.
- 10-15% penderita meninggal karena bunuh diri.
- 60% penderitanya melakukan penyalahgunaan narkoba dan mengkonsumsi tinggi alkohol (alcohol abuse).
- Orang-orang terkenal di dunia yang diketahui memiliki bipolar disorder (versi Wikipedia) antara lain: Carrie Fisher, Mel Gibson, Linda Hamilton, Ernest Hemingway, Jenifer Lewis, Marilyn Monroe, Sinead O’Connor, Frank Sinatra, Sidney Sheldon, Britney Spears, Jean-Claude Van Damme, Robin Williams, dan Catherine Zeta Jones.
- Anggota keluarga dari penderita sering akhirnya juga membutuhkan konseling karena turut merasa sedih melihat orang yang dicintainya menderita kelainan jiwa ini.
- Bipolar I. Merupakan jenis klasik, dengan pergantian mood yang sering, di mana episode depresi dapat bertahan dalam waktu sebentar sampai bulanan. Terkadang diselingi oleh kondisi yang normal (di tengah-tengah).
- Bipolar II. Episode mania lebih ringan pada jenis ini (hypomania), sehingga penderita lebih sering dan lebih lama menderita episode depresi.
- Rapid-cycling bipolar disorder. Pada jenis ini penderita mengalami episode yang bergantian setidaknya empat kali dalam setahun. Siklus bisa langsung bergantian antara manik dan depresi tapi bisa juga diselingi oleh episode normal.
- Jenis Campuran. Bila gejalanya tidak masuk dalam 3 jenis di atas dan merupakan gejala campuran, atau kejadian episode antara manik dan depresi terjadi dalam waktu yang bersamaan.
Penyebab dan Faktor Resiko Bipolar Disorder
Penyebab pasti dari kelainan jiwa ini belum sepenuhnya dimengerti. Tapi telah diketahui beberapa faktor resiko untuk terkena kelainan ini dan yang dapat mencetus kambuhnya episode manik pada penderita antara lain:
- Memiliki anggota keluarga yang juga merupakan penderita bipolar disorder.
- Hidup dalam lingkungan dan atau keluarga yang tidak baik, tidak kondusif, dan membuat stres.
- Menggunakan obat-obatan antidepressant.
- Mengkonsumsi zat-zat yang dapat mencegah mengantuk dan mengganggu tidur seperti caffeine, taurin, alkohol, rokok dan nikotin, dll.
- Berubah pola tidur atau rutinitas harian.
- Penderita yang lupa atau tidak mau minum obat saat kondisinya normal.
Tanda dan Gejala Bipolar Disorder
- Pada episode manik; terasa sangat gembira, energetic, sangat percaya diri, kurang/tidak butuh banyak tidur, banyak bicara, sulit berkonsterasi, berselingkuh, narkoba, mabuk-mabukan, berjudi dengan taruhan tinggi, dan senang melakukan tindakan-tindakan yang berbahaya.
- Pada episode normal (di tengah-tengah); maka akan terlihat seperti orang normal.
- Pada episode depresi; terasa sangat sedih, depresi berat, merasa tidak ada harapan, malas untuk makan, gangguan mengambil keputusan, gangguan daya ingat, kehilangan keinginan untuk melakukan aktivitas, dan ada fikiran untuk bunuh diri.
- Kelainan jiwa lain yang juga sering ada bersamaan dengan bipolar disorder adalah OCD (Obsessive-Compulsive Disorder) dan Panic Disorder, yang harus ditangani secara bersamaan.
- Pada anak-anak sering didahului dan terlihat gejala ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
- Frekuensi timbulnya dan bergantinya gejala tergantung dari jenis-jenis bipolar disorder seperti di atas yang bisa terjadi pada saat yang hampir bersamaan, dalam hitungan menit sampai hitungan bulan.

Penderita biasanya tidak mau dan tidak bisa mencari pertolongan medis sendiri, sehingga penting bagi keluarga untuk melihat gejala yang menjadi tanda harus membawa penderita mencari pertolongan medis, sbb.:
- Saat pertama kali menemukan onset pada anggota keluarganya, agar dapat mencegah kondisi bertambah buruk.
- Bila dikhawatirkan dapat membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.
- Bila ada tanda-tanda ingin bunuh diri seperti:
- Penyalahgunaan narkoba dan mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar.
- Berbicara, menulis, atau menggambar tentang kematian, termasuk menulis surat kematian.
- Membagi-bagikan barang kepunyaannya kepada orang lain.
- Tiba-tiba menjadi tenang setelah bertindak agresif.
- Menggunakan senjata tajam dan senjata api.
Penarikan Diagnosis Bipolar Disorder
- Kelainan bipolar disorder sulit untuk didiagnosis. Tidak ada pemeriksaan lab khusus untuk menguatkan atau menggugurkan diagnosis ini. Itu lah sebabnya dikelompokkan menjadi beberapa jenis untuk memudahkan penegakan diagnosis.
- Biasanya yang dilakukan adalah mental health assessment untuk menjadikannya terukur dengan cara wawancara dan tertulis.
Penanganan Bipolar Disorder
Bipolar Disorder tidak dapat disembuhkan secara sempurna, penanganan ditujukan agar kondisi tidak bertambah buruk, dan mengurangi episode-episode serangan.
Dilakukan Sendiri
- Minum obat yang diberikan dokter secara teratur.
- Lakukan olah raga, setidaknya 30 menit dalam sehari.
- Cukupkan tidur, dalam kondisi yang senyaman mungkin. Usahakan tidur dengan jumlah jam yang sama setiap malam.
- Menghindari bepergian dengan perbedaan waktu yang ekstrim dan menimbulkan jet lag. Bila terpaksa harus mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter.
- Makan secara sehat dengan diet seimbang.
- Batasi stres dalam kehidupan.
- Hindari mengkonsumsi alkohol dan narkoba
- Kurangi konsumsi caffeine dan stimulan lain.
- Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain.
- Kenali tanda-tanda kambuhnya episode serangan.
Dilakukan Keluarga
- Senantiasa memberikan semangat dan dukungan, terutama dorongan untuk rajin melakukan terapi.
- Kenali tanda-tanda untuk bunuh diri pada penderita.
Dilakukan Dokter
- Dokter akan memberikan konseling baik kepada penderita mau pun keluarga.
- Memberikan obat mood stabilizer yang harus diminum setiap hari dan mungkin harus diminum seumur hidup penderita. Satu dari tiga penderita bisa bebas dari gejala selama hidupnya bila digunakan secara teratur.
- Memberikan obat antipsychotics untuk menekan dan mengontrol episode manik.
- Memberikan obat antidepressants, yang diberikan hanya pada saat episode depresi.
- Memberikan obat golongan benzodiazepines bila sedang tidak memberikan obat antipsychotics.
- Memberikan suplemen agar tubuh penderita sehat terutama asam lemak omega 3 yang dipercaya berefek menenangkan.
- Bila kondisi memburuk dan tidak ada pilihan lain, dokter bisa melakukan ECT (Electroconvulsive Therapy) atau memberikan shock therapy menggunakan arus listrik.
Jenis-Jenis Konseling Mengatasi Bipolar Disorder
- Cognitive-Behavioral Therapy. Konseling yang mengajarkan penderita menjadi lebih sehat dengan merubah pola fikir dan perilaku.
- Interpersonal Therapy. Konseling yang fokus pada hubungan personal dan sosial serta masalah yang mungkin ada di dalam hubungan tersebut.
- Problem Solving. Merupakan terapi kognitif untuk mengatasi depresi yang fokus pada masalah spesifik dan membantu penderita mengatasinya.
- Family Therapy. Konseling yang membantu dan mengikutsertakan keluarga agar dapat senantiasa mendukung proses terapi penderita.
Pencegahan Bipolar Disorder
Mencegah bipolar disorder sama seperti mencegah kelainan jiwa lainnya. Pencegahan dimulai sejak masa anak-anak, dengan diberikan bekal pendidikan moral dan etika. Serta dibesarkan dalam lingkungan yang kondusif, mendapatkan ilmu pengetahuan tentang hidup dan kehidupan sesuai dengan umurnya. Bila sudah dewasa, pencegahan dapat dilakukan dengan berusaha semaksimal mungkin menjalani hidup yang sehat jasmani mau pun rohani dan menghindari segala bentuk konflik serta segala sesuatu yang dapat mencetus stres berat dan berkepanjangan.
Sedangkan bila sudah terkena kelainan bipolar disorder ini pencegahan dimaksudkan untuk menekan jumlah episode kambuhan dan mencegah agar tidak terjadi tindakan yang merugikan diri sendiri serta orang lain. Lebih jauh adalah mencegah agar jangan sampai terjadi tindakan bunuh diri. Caranya adalah dengan menjalani program penanganan sebaik mungkin seperti yang sudah dibahas di atas.
IKM 2014-08