Karakter seseorang tidak dapat terlepas dari gaya hidup yang dijalaninya dan akan senantiasa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam membentuk diri dan kepribadian yang tercermin dalam keseharian kehidupan yang dijalaninya. Gaya hidup yang dijalani saat ini sesungguhnya juga merupakan kesinambungan dari gaya hidup yang dijalani sejak usia kanak-kanak. Bagaimana gaya hidup dia ketika kecil, sedikit banyak atau malah memang banyak, akan menjadi pola dasar, menjadi blueprint, dari gaya hidupnya ketika sudah dewasa, yang akan terbawa hingga ia menjadi tua sampai akhirnya nanti menutup hari-harinya dalam kehidupan ini. Kecuali ia mau me-revolusi gaya hidup tersebut.
Fakta Tentang Revolusi Gaya Hidup
- Revolusi gaya hidup mungkin terdengar asing, dan sering luput dari perhatian.
- Seyogyanya malah, setiap revolusi diri, apa pun itu, baik dalam skala kecil seorang individu, level rumah tangga, lingkungan tempat tinggal, sebuah kota, sebuah negara, sampai nantinya revolusi apa pun di dunia ini, berdasar, berakar dan berfondasi kepada me-revolusi gaya hidup.
- Bisa dibayangkan bila pada level terkecil, seorang individu, dapat me-revolusi gaya hidupnya, maka apa pun yang dikonsepkan dan direncanakan, apa pun yang sedang dicita-citakan dan segala ketidakmungkinan di dunia ini, tidak mustahil akan dapat terwujud dan terlaksana.
- Tidak ketinggalan di dalamnya untuk suatu mega plan revolusi mental, apa lagi dalam skala nasional, harus juga dimulai dari dan menjadikannya benih: revolusi gaya hidup.
Dalam me-revolusi gaya hidup untuk lebih jauhnya nanti me-revolusi mental, sebenarnya tidak sesulit terdengarnya, hanya bila kita tahu bagaimana cara dan langkah apa yang harus dilakukan. Revolusi gaya hidup intinya adalah membuat gaya hidup yang dijalani ini menjadi lebih baik dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk, intinya adalah menjadi lebih sehat dari yang sedang dialami, dan akhirnya adalah melakukan kebiasaan-kebiasaan sehat sehingga tercapai suatu keadaan di mana kita senantiasa menjalani gaya hidup yang sehat. Masih ingat dengan perkataan bijak berbahasa latin “mens sana in corpore sano”? Dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi “a sound mind in a sound body”, dan biasa diterjemahkan menjadi “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat”. Karena memang untuk mendapatkan jiwa yang sehat, harus dimulai dengan tubuh yang sehat terlebih dahulu. Untuk merevolusi mental, harus dimulai dengan merevolusi gaya hidup untuk menjadi lebih sehat terlebih dahulu.
Janganlah pernah merasa bahwa untuk merevolusi gaya hidup itu sulit, karena malah sebaliknya bahwa menjalani gaya hidup yang sehat itu sangat mudah. Pada dasarnya seseorang atau tubuh manusia itu agar senantiasa sehat adalah saat semuanya berada dalam suatu equilibrium atau keseimbangan. Semua sistem yang ada di tubuh, mulai dari sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem metabolisme, dan lainnya menjalani fungsi mereka yang saling terkait satu dengan yang lain dalam simfoni indah karya Maha Pencipta pada suatu equilibrium. Kini bagaimana caranya kita menjaga keseimbangan itulah cara agar bagaimana kita senantiasa menjadi sehat.
5 Pilar Gaya Hidup Sehat
- Gaya hidup sehat itu memiliki lima pilar yang kelimanya merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan.
- Kelimanya saling terkait dan saling mempengaruhi.
- Keberhasilan satu pilar dipengaruhi dan mempengaruhi keberhasilan pilar lainnya.
- Kegagalan satu pilar dapat dan akan menjadi cikal bakal kegagalan pilar lain yang pada akhirnya akan berefek gagalnya revolusi gaya hidup yang ingin dilakukan.
PILAR PERTAMA: Diet yang Sehat
Tubuh kita memerlukan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral untuk memproduksi hormone dan zat kimia lainnya dalam rangka mempertahankan fungsi optimal metabolisme serta menjaga organ tubuh agar tetap sehat. Bila asupan dari diet (pola makan) kita tidak baik, maka itu semua akan terhambat dan lama kelamaan dapat menimbulkan masalah dan penyakit.
Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan, ada dalam keseimbangan kebutuhan, tidak lebih namun juga tidak kurang dari kebutuhan. Tanda dari keseimbangan ini adalah berat badan yang senantiasa stabil. Seperti yang ada dalam panduan agama bahwa kita tidak boleh makan dan minum secara berlebihan, karena semua yang berlebihan itu tidak baik. Diet sendiri, berarti sangat luas yaitu apa yang kita masukkan ke dalam tubuh kita. Terdiri dari makanan, minuman, dan lain-lain, di mana rokok termasuk di dalamnya. Karena sudah pasti untuk menjalani diet sehat berarti harus menjauhi rokok dan asap rokok orang lain.
Pepatah bahasa Inggris mengatakan “you are what you eat”, sepertinya sangat tepat dalam merevolusi pilar pertama gaya hidup karena terbukti bahwa kesehatan kita akan sangat tergantung dari apa yang kita makan. Mengatur pola makan harus dibiasakan sejak dini, karena kebiasaan masa muda akan terbawa sampai tua dan akan menjadi sulit untuk merubahnya. Satu hal yang juga harus ditekankan di sini adalah, diet yang sehat harus diiringi dengan pilar yang kedua yaitu aktivitas fisik dan olah raga yang rutin dan terukur, karena merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Baca artikel lainnya di blog Dr. Indra K. Muhtadi
Olah raga telah dicatat sejarah dilakukan sejak tahun 1100 SM, ketika bangsa Yunani mengadakan perlombaan lempar lembing, lari jarak jauh, memanah, dan tinju. Hippocrates (bapak ilmu kedokteran) mengatakan “kalau hanya mengatur makan, tidak akan membuat orang sehat, ia juga harus berolah raga”. Olah raga yang baik adalah yang dilakukan, bukan yang sekedar diteorikan, jadi kita harus mau dan teratur melakukannya. Dari semua jenis olah raga yang paling dianjurkan untuk dilakukan rutin oleh para ahli adalah berjalan kaki.
Dengan kita melakukan aktivitas fisik dan olah raga yang rutin dan terukur, sesungguhnya kita telah mengurangi resiko mati muda, mengurangi resiko terkena kanker terutama kanker colon dan payudara, serta telah mengurangi resiko terkena penyakit metabolisme seperti sakit jantung, hipertensi, kolesterol tinggi dan kencing manis. Selain itu juga bermanfaat untuk meningkatkan HDL dan menurunkan trigliserida, meningkatkan toleransi terhadap glukosa, menjaga kestabilan berat badan, serta meningkatkan kekuatan tulang, sendi, dan otot karena dapat meningkatkan kemampuan tubuh menyuplai O2. Tidak ketinggalan akan terasa juga manfaat untuk meningkatkan fleksibilitas dan refleks tubuh, meningkatkan kualitas kerja karena meningkatkan kekuatan dan keseimbangan fungsi tubuh, serta akhirnya dapat meningkatkan kesehatan jiwa serta mengurangi depresi dan kecemasan.
PILAR KETIGA: Istirahat Optimal yang Berkualitas
Istirahat yang dimaksud di sini adalah tidur pada malam hari. Tidur adalah suatu kondisi seseorang tidak sadar namun dapat dibangunkan kembali, di mana pada kondisi ini otak lebih sensitif terhadap stimulus internal dari pada eksternal. Tubuh menggunakan neurotransmitter yang spesifik, dengan cara mengaktivasi suatu bagian dari otak dan menginhibisi bagian lainnya, tubuh dapat mengatur seseorang tersebut menjadi tidur atau terjaga.
Walaupun masih menjadi suatu fenomena di mana ilmu kedokteran belum sepenuhnya mengerti, ketahuilah bahwa tidur dapat mempengaruhi manusia secara fisik dan mental dan penting bagi sistem tubuh agar berfungsi normal. Tidur juga penting bagi kelangsungan sistem imun tubuh, sehingga bila kurang tidur akan mudah menjadi sakit. Kurang tidur juga akan menghambat growth hormon dan melatonin yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel tubuh, serta tidur berfungsi mengistirahatkan bagian otak yang bertugas mengontrol emosi dan interaksi sosial. Setelah 24 jam terjaga, metabolisme otak menurun dengan sangat signifikan, membuat seseorang menjadi linglung, sulit berkonsterasi, dan mudah marah. Bila terus berlanjut tidak tidur, seseorang bahkan sampai dapat berhalusinasi. Sebuah survey yang dilakukan American Demographics Magazine pada orang dewasa, menunjukkan bahwa mereka yang tidur < 6 jam merasakan stress sebesar 43%, sedangkan yang tidur 7 – 8 jam per hari, hanya mengalami stress 14% saja.
PILAR KEEMPAT: Stres Terkontrol yang Dimanfaatkan
Di zaman modern seperti ini seseorang bisa berada pada berbagai jenis kondisi pencetus stres yang dapat berupa stres psikis seperti karena masalah pekerjaan, sekolah, sosial, percintaan, dan lain-lain. Atau berupa stres fisik seperti karena kecelakaan, penyakit, tindakan operasi, dan lain-lain. Secara definisi stres adalah situasi yang mengganggu keseimbangan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Bila stres tidak terkontrol, maka keseimbangan hidup akan terganggu.
Dibandingkan dengan wanita, pria itu akan lebih mudah terkena penyakit terkait stres dan bila stres terjadi pada anak-anak maka akan dapat menciutkan hippocampus, bagian otak yang menyimpan dan mengelola memori. Pada kondisi di masa nenek moyang kita, kehadiran hormon stres dapat menjadi perbedaan antara hidup dan mati. Tapi bagi kehidupan dunia modern, yang dapat menciptakan kondisi stres berkepanjangan, kehadiran hormon stres malah dapat berakibat mengancam jiwa sehingga stres dikatakan juga sebagai a silent killer.
PILAR KEELIMA: Menjalani Kehidupan yang Bahagia
Rasa bahagia tidak terlepas dari kerja hormonal di dalam tubuh. Selain hormon stres, tubuh kita juga memiliki hormon bahagia. Hormon yang keluar saat kita merasa bahagia, senang, dan bersemangat. Sebaliknya juga, kita akan merasa bahagia, senang, dan bersemangat bila hormon ini hadir di tubuh kita; namanya endorphin. Endorphin baru ditemukan di awal tahun 1970an, saat peneliti sedang meneliti efek opiate (heroin dan morfin) terhadap otak. Ternyata otak kita sudah memiliki reseptor untuk opiate yang berarti sudah terdapat zat seperti opiate alami yang secara alami juga memang diproduksi oleh tubuh.
Selain cara alami, ada banyak cara agar endorphin bisa membanjiri tubuh. Secara singkat adalah: aktivitas seks, olah raga, coklat, cabe serta yang pedas-pedas, tertawa, tersenyum, merangsang panca-panca Indra. Dan yang terakhir, bukan yang paling tidak penting, malah mungkin cara yang pamungkas agar tubuh dibanjiri endorphin adalah dengan mendekatkan diri dan berserah diri secara total kepada Yang Maha Kuasa. Bila kita senantiasa merasa ikhlas akan segala sesuatu yang terjadi, kita akan senantiasa merasa tenang dan tubuh akan senantiasa pula melepas endorphin.
Penutup
Akan menjadi suatu symphony yang amat sangat indah terdengar, bila kelima pilar di atas dapat dilaksanakan dan di-revolusi menjadi suatu gaya hidup yang sudah biasa dilakukan, bahkan akhirnya menjadi suatu kebutuhan hidup seperti udara yang senantiasa dihirup. Niatkan dari sekarang, niatkan dari diri sendiri, dan langsung dilaksanakan. Kalau istilah bahasa Inggirsnya adalah “don’t think, just do It”. Karena bila harus tertunda lagi, maka revolusi gaya hidup ini tidak akan bisa terwujud sehingga lebih jauh, revolusi mental tadi tidak akan dapat terlaksana.
IKM 2014-10