Dalam artikel dan live talk show di radio sebelumnya, kita membahas tentang betapa dewasa muda kini termasuk generasi “capek” sehingga mereka mudah mengalami stres. Kali ini masih kelanjutannya, dan masih dilatarbelakangi oleh hal-hal yang sama, dewasa muda kini dikatakan sebagai generasi “cuek” yang membuat mereka lebih mudah terkena sakit. Bukan hanya bila dibandingkan dengan masa lalu, tapi juga bila dibandingkan dengan orang dengan kelompok usia lebih tinggi, ada fenomena dewasa muda kini memang lebih mudah jatuh sakit. Sakit tidak bisa terjadi secara instan, karena harus ada suatu proses yang dikatakan sebagai “perjalanan penyakit”, dalam kurun waktu tertentu sampai akhirnya seseorang menderita sakit. Maka agar dewasa mudah tidak mudah sakit, proses tersebutlah yang harus dimengerti dan diwaspadai.
- Dewasa mudah banyak yang mengabaikan tekanan darah yang sudah tinggi dan berasumsi akan bisa sembuh sendiri.
- Tekanan darah tinggi pada dewasa muda kini bisa terjadi pada 1 dari setiap 3 orang.
- Pada dewasa muda, peningkatan kasus diabetes berjalan seiring dengan peningkatan kasus obesitas.
- Di AS setiap tahunnya lebih dari 20 ribu dewasa muda pada usia 20 tahunan sudah terdiagnosis diabetes tipe II.
- 30 juta dewasa muda di AS kini diduga memiliki pola makan yang tidak sehat bahkan memiliki eating disorder.
Fenomena kaum muda dikatakan cuek sudah lazim kita dengar sejak awal tahun 1990-an, sampai Ruth Sahanaya me-release lagu yang berjudul “Astaga” di tahun 1994. Lirik lagu itu kurang lebih menanyakan apa yang sedang terjadi dan hendak ke mana semua ini, bila kaum muda sudah tak mau lagi peduli, mudah putus asa dan kehilangan asa. Setelah hampir 30 tahun ternyata fenomena itu terus berjalan, bahkan ada kecendrungan bertambah parah. Tadinya kaum muda, atau bisa kita katakan orang dewasa muda, cuek pada lingkungannya saja, sesuai lagu di atas. Tapi kini mereka juga cendrung cuek dengan diri mereka sendiri dan dengan kesehatan mereka. Ditambah dengan fakta bahwa dewasa muda kini merupakan generasi “capek” sehingga mereka lebih mudah terkena stres; merupakan kombinasi maut yang bisa membahayakan kesehatan mereka.
Pergeseran Insidensi Penyakit
Menjadi generasi capek dan generasi cuek membuat suatu kenyataan negatif baru yaitu penyakit-penyakit yang dulu didominasi oleh orang tua dan kaum manula, kini sudah banyak diderita oleh kaum muda berusia antara tengah 20-an sampai tengah 30-an. Penyakit yang dulu hanya kita temui pada dewasa muda hanya bila mereka benar-benar ceroboh dengan gaya hidupnya, kini semakin banyak kita temui pada dewasa muda yang terlihat sehat dan biasa-biasa saja. Saya sendiri sebagai dokter mempunyai pengalaman menangani banyak dewasa muda yang sudah memiliki hipertensi, angka kolesterol dan trigliserida tinggi di dalam darah, angka asam urat tinggi di dalam darah, dan tak jarang dari rekam jantungnya (EKG) juga sudah menunjukkan tanda-tanda awal penyakit jantung. Penyakit-penyakit metabolisme inilah yang paling bertanggung jawab terhadap rendahnya kesehatan dewasa muda saat ini.
Hipertensi pada Dewasa Muda
Sangat jarang dewasa muda yang rutin memeriksakan tekanan darahnya. Saya yakin, malah banyak yang dalam setahun tidak pernah tahu berapa tekanan darahnya, bila tidak kebetulan berkunjung ke dokter atau RS. Padahal tekanan darah tinggi pada dewasa muda yang tidak ditangani perlahan dapat membuat arteri menjadi kaku, sehingga meningkatkan resiko mereka untuk terkena stroke, sakit jantung, kerusakan ginjal dan kerusakan otak. Itulah sebabnya hipertensi dikatakan sebagai silent killer, atau pembunuh berdarah dingin. Setiap 1 dari setiap 3 orang dewasa muda diduga memiliki hipertensi. Berarti di Indonesia angkanya bisa lebih dari 70 juta jiwa. Penyebab hipertensi pada dewasa mudah sudah diketahui, yaitu karena overweight atau bahkan obesitas, dan karena gaya hidup yang tidak sehat.
Dalam mengobati hipertensi pada dewasa muda, sering kali dokter menemui kesulitan dan jalan buntu. Ini disebabkan dewasa muda terlalu sibuk dengan hidup mereka sehingga tidak menyempatkan diri untuk kontrol ke dokter. Juga disebabkan karena pada dewasa muda, hipertensi belum sampai menimbulkan keluhan, sehingga mereka sering lupa bahwa tubuh mereka sebenarnya sedang menderita. Belum lagi banyak yang menyangkal ketika diperiksa oleh dokter dan terbaca tinggi oleh alat sphygmomanometer (tensimeter). Sangat sedikit yang langsung percaya, dan banyak yang harus diyakinkan berkali-kali bahwa mereka memiliki tekanan darah yang sudah mulai tinggi. Hipertensi pada dewasa muda kini bahkan banyak terjadi pada dewasa muda yang tidak gemuk, menjalankan diet, dan rajin berolahraga. Karena faktor resiko hipertensi dewasa muda paling utama adalah kurang/sulit tidur, stres yang tinggi, paparan asap rokok, dan karena menjalani diet yang salah.
Kencing Manis pada Dewasa Muda
Kencing manis (diabetes) tipe II, dulu juga seringnya baru terjadi pada usia di atas 40-an. Kini bahkan di usia 20-an, atau lebih muda lagi yaitu di usia belasan, sudah ada yang gula darahnya di atas normal. Dewasa muda dengan diabetes biasanya terjadi pada mereka yang obesitas, tidak rutin berolahraga, kurang tidur, dan stres yang tinggi. Gula darah yang tinggi dan tidak terkoreksi dalam waktu yang lama, tinggal tunggu waktu, pasti akan mencetus penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, kebutaan, bahkan kematian di usia muda (premature death). Komplikasi dan penyakit ini rata-rata muncul sekitar 10 tahun sejak pertama diagnosis diabetes ditegakkan. Artinya pada usia 30 tahun, dewasa muda tersebut sudah beresiko untuk terkena berbagai penyakit yang disebutkan di atas. Sama seperti penyakit hipertensi, dokter juga menemui kesulitan mengobati dewasa muda dengan diabetes; disebabkan karena mereka sibuk, tidak merasa sakit, dan cendrung tidak percaya hasil lab.
Baca artikel lainnya di blog Dr. Indra K. Muhtadi
Hipertensi, diabetes, dan tingginya kadar lemak darah (dislipidemia) yang tidak tertangani dengan baik menjadi pencetus utama terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah pada dewasa muda. Jangankan tekanan darah tinggi, tekanan darah yang tidak konsisten (terkadang normal, terkadang tinggi) sudah bisa membuat mereka berpotensi memiliki penyakit cardiovascular di masa tuanya. Hal ini pernah di-published dalam jurnal JAMA Cardiology. Angka kejadian penyakit cardiovascular yang kini meningkat pada dewasa muda adalah stroke, transient ischemic attack (TIA), arteriosclerosis (pengerasan arteri), penyakit jantung koroner (PJK), dan penyakit katup-katup jantung (heart valves disease). Penyakit ini tidak jarang terjadi pada dewasa muda yang terlihat seperti sehat, sering berolahraga, dan tidak gemuk; sehingga tak jarang membuat terkejut orang di sekitarnya.
Gagal Ginjal pada Dewasa Muda
Hal yang sama juga terjadi akibat dari hipertensi dan/atau kencing manis yang tidak tertangani, usia awal seseorang menderita gagal ginjal kini bergeser menjadi semakin muda. Tidak jarang bahkan pada usia 30-an dewasa muda kini sudah harus menjalani cuci darah (dialysis) dua kali seminggu untuk seumur hidupnya. Belum lagi dewasa muda kini cendrung malas untuk memperhatikan minum dan minuman mereka. Minuman berkalori tinggi kini menjadi favorit dewasa muda. Juga total jumlah cairan yang mereka konsumsi sering kurang, berbanding terbalik dengan hidup aktif yang mereka lakukan. Fenomena kurang minum ini kini menjadi semakin mudah kita saksikan. Padahal untuk memiliki ginjal yang sehat, minum secara cukup sangat dibutuhkan, sebelum benar dilarang minum oleh dokter karena ginjal sudah berhenti berfungsi alias gagal ginjal.
Overweight dan Obesitas pada Dewasa Muda
Dewasa muda yang memiliki berat badan berlebih (overweight) memiliki kecendrungan dua kali lebih besar dibandingkan yang tidak, untuk makan terlalu banyak (binge). Bagi mereka yang overweight sering sekali berusaha untuk menurunkan berat badannya dengan cara yang tidak sehat. Makan yang terlalu banyak/tinggi kalori dan menjalani cara tidak sehat untuk menurunkan berat badan, sering kali menyebabkan dewasa muda yang bersangkutan merasa frustrasi sehingga membuat mereka stres. Para dokter kini sudah sering diingatkan oleh peneliti untuk senantiasa mencari korelasi antara overweight dan obesitas dengan pola makan pasiennya. Eating disorder (pola makan salah) kini bukan hanya sering terjadi pada dewasa muda wanita, tapi juga pada kaum prianya. Sementara pola makan dipercaya diturunkan dalam keluarga. Ini bisa dilihat pada berat badan dalam sebuah keluarga. Bila satu overweight atau obesitas, bisanya seluruh anggota keluarga juga demikian. Sebaliknya, bila satu tidak gemuk maka yang lainnya juga tidak.
Jangan Cuek, Agar Tidak Mudah Sakit
Tidak ada cara lain agar tidak mudah sakit. Seorang dewasa muda tidak boleh cuek terhadap diri dan kesehatannya. Jangan selalu merasa penyakit itu baru muncul di usia tua, dan saat muda akan selalu sehat. Benar, penyakit memang biasanya bermunculan pada usia lebih tua, tapi merupakan hasil dari hidup yang tidak sehat pada usia muda. Siapa yang menabur angin, akan menuai badai! Jangan selalu merasa sehat bila tidak pernah memeriksakan kesehatan secara rutin, karena tubuh bisa tidak menunjukkan gejala apa-apa sampai penyakitnya sudah menjadi parah, atau sampai sudah merenggut jiwa. Berikut yang harus dijalankan oleh seorang dewasa muda agar tidak mudah menjadi sakit.
- Menjaga pola asupan makan/minum. Pola asupan makan/ minum atau yang biasa disingkat dengan diet ini adalah faktor nomor wahid agar tubuh tidak mudah menjadi sakit. You are what you eat, seperti pepatah berbahasa Inggris, Anda itu tercermin dari yang anda makan. Jangan asal menjalankan diet yang infonya didapat di internet, karena banyak yang justru berbahaya dan ditentang oleh medis. Konsultasikan kepada dokter Anda. Bukan tidak makan atau memantang jenis makanan tertentu, tetapi kuncinya ada pada “gizi seimbang dengan kalori yang sesuai”. Setiap orang dengan pola aktivitasnya memiliki asupan kalori sehat yang berbeda-beda. Kenali bagaimana kebutuhan Anda. Bila sudah memiliki penyakit, jalani sesuai dengan penyakitnya seperti diet menurunkan kolesterol, menurunkan asam urat, serta diet untuk penderita hipertensi (DASH diet).
- Menjauhi asap rokok. Tidak bisa dipungkiri asap rokok, baik rokok konvensional maupun elektrik/VAPE merusak banyak organ di tubuh. Bukan saja paru-paru, melainkan rupa-rupa seperti jantung, pembuluh darah, otak, dan ginjal. Jangan karena kenikmatan sesaat, Anda mempertaruhkan kesehatan masa tua Anda dan keluarga. Karena penyakit terkait rokok, munculnya berpuluh tahun setelah seseorang aktif sebagai perokok atau menghirup asap rokok.
- Mengaktifkan fisik dan berolahraga. Jangan malas bergerak, aktiflah secara fisik, dan olahraga harus dilakukan bukan hanya rutin tapi juga harus terukur. Banyak dewasa muda yang salah memilih atau salah melakukan olahraga. Bukannya sehat, malah menjadi sakit, bahkan ada yang sampai meninggal karena melakukan atau saat olahraga.
- Mementingkan beristirahat. Bukan sekedar istirahat dari pekerjaan lalu duduk santai memegang HP, tapi yang dimaksud di sini adalah tidur pada malam hari. Bukan hanya harus cukup waktunya, tapi juga harus berkualitas. Tidur malam yang berkualitas akan membuat metabolisme tubuh dan perbaikan sel optimal, serta daya tahan tubuh prima.
- Mengelola stres. Bukan sekedar hanya untuk diatasi dan diselesaikan masalah penyebabnya, tapi juga harus bisa dimanfaatkan. Stres yang dapat dimanfaatkan justru akan membuat jiwa senang, karena stres dapat menjadi bahan bakar semangat untuk membuat hidup menjadi lebih hebat.
Penutup
Akhirnya, hidup itu harus bahagia. Bila kita bahagia, endorphin akan tinggi kadarnya di dalam darah, dan membuat daya tahan dan metabolisme tubuh berada pada puncaknya. Ingatlah, bahwa bahagia tidak bisa dinilai dengan materi, tidak bisa juga dinilai dengan sekedar suasana nyaman. Karena bahagia itu sangat subjektif. Setiap orang bisa merasa bahagia, tidak peduli latar belakang sosial, ekonomi, politik atau budayanya. Perhatikan hal-hal kecil dalam hidup, karena bisa banyak hal-hal kecil yang kita miliki untuk bisa membuat kita berbahagia, justru terlupakan hanya karena mengejar satu hal besar yang tidak pernah kita miliki.
©IKM 2020-10