Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2025
    • Blog Articles: 2024
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-491: Polip Hidung (Nasal Polyp)

9/2/2024

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Polip hidung (nasal polyp) adalah suatu jaringan jinak yang tumbuh pada permukaan dalam (mukosa) hidung yang tidak menimbulkan nyeri dengan konsistensi lunak seperti balon. Orang yang mengalaminya akan mengeluhkan hidung tersumbat atau bengkak, sering keluar ingus, dan sering menelan ingus (postnasal drip). Polip hidung biasanya mulai muncul pada orang dewasa usia 30-40 tahun yang memiliki kondisi medis pemicu polip hidung. Kecendrungan seseorang terkena polip hidung diturunkan secara genetis. Yang diturunkan adalah kencendrungan mukosa hidung yang bereaksi saat terjadi peradangan sehingga terbentuk polip hidung.

Penyebab Polip Hidung
Walaupun polip hidung bisa tumbuh karena penyebab yang tidak jelas, namun sebagian besar tumbuh pada bagian mukosa hidung yang sedang mengalami peradangan kronis yang disebut chronic rhinosinusitis. Saat muncul polip kondisinya disebut chronic rhinosinusitis with nasal polyps (CRwNP). Chronic rhinosinusitis sendiri dapat terjadi karena infeksi atau reaksi alergi. Saat peradangan terjadi, mukosa menjadi merah dan bengkak dan dapat memproduksi cairan yang menetes secara terus-menerus. Ketika peradangan berlangsung cukup lama, mukosa yang mene-teskan cairan tersebut dapat membentuk polip seperti kista (kantung berisi cairan) yang mirip seperti balon dan dapat menyumbat saluran udara di dalam hidung.

Faktor Resiko Polip Hidung
Sebagian orang cendrung lebih berisiko untuk menderita polip hidung dibandingkan lainnya. Mereka adalah:
  1. Penderita sinusitis kronis atau berulang
  2. Penderita rhinitis alergika
  3. Memiliki asma yang baru didapat setelah sudah dewasa
  4. Memiliki alergi obat dan/atau makanan
  5. Penderita cystic fibrosis.
 
Gejala Polip Hidung
Lokasi tumbuhnya polip hidung paling sering pada bagian atas, pada lokasi pertemuan antara mata, hidung, dan tulang pipi. Penderita bisa saja tidak sadar saat awal polip tersebut tumbuh, karena di dalam rongga hidung manusia sangat sedikit syaraf perasa nyerinya. Keluhan baru muncul saat polip membesar sehingga muncul keluhan:
  • hidung terasa tersumbat, penuh, dan bengkak
  • sering keluar ingus
  • sering merasa menelan ingus (post nasal drip)
  • hidung terasa gatal dan sering bersin
  • berkurang kemampuan mencium bau sampai anosmia
  • cendrung lebih nyaman bernafas melalui mulut
  • ada rasa tekanan pada dahi dan muka
  • terjadi sleep apnea (tidak bernafas saat tidur)
  • tidur menjadi mengorok
  • dapat muncul sakit kepala karena kondisi pencetus polip hidung seperti infeksi, sinusitis, atau alergi.

Mendiagnosis Polip Hidung
Polip hidung relatif mudah untuk didiagnosis, karena dokter cukup “mengintip” ke dalam rongga hidung menggunakan senter biasa, nasoscope, atau bila tumbuhnya di bagian belakang dokter akan menggunakan nasal endoscopy. Untuk menentukan ukuran pasti dan konsistensi dari polip hidung, bisa dilakukan pemeriksaan CT-scan atau MRI, yang juga bisa menggugurkan kemungkinan benjolan merupakan jaringan ganas (kanker) atau deformasi tulang. Yang lebih sulit adalah menentukan penyebab terbentuknya polip hidung, sehingga dokter biasa melakukan pemeriksaan darah, tes alergi, dan tes imunologis lainnya.

Penanganan Polip Hidung dengan Pengobatan
Ada 2 cara yang dapat dilakukan dokter dan penderita untuk menangani polip. Yang pertama adalah dengan menggunakan obat-obatan yang hampir selalu dilakukan dan berhasil pada 80% kasus, dan yang kedua adalah dengan operasi. Kesuksesan penanganan polip hidung tanpa operasi tergantung kepada:
  1. Ukuran polip.  Semakin kecil ukuran polip semakin besar kemungkinan berhasil dengan obat.
  2. Lokasi tumbuhnya polip. Semakin dekat dengan lubang hidung (tidak jauh di dalam), semakin besar kemungkin-an berhasil dengan obat.
  3. Respon penderita terhadap pengobatan, yang terlihat dari mengecilnya polip, dan berkurangnya peradangan.
Pengobatan juga ditujukan untuk mengobati kondisi medis yang menyebabkan tumbuhnya polip, karena selama penyebabnya belum tertangani sempurna, maka selama itu pula peradangan berpotensi terjadi kembali dan polip hidung akan muncul kembali.

Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Berikut adalah obat-obatan yang sering diberikan kepada penderita polip hidung:
  1. Nasal corticosteroid sprays atau obat semprot hidung kortikosteroid. Merupakan pilihan utama yang masih dianggap paling efektif menangani polip hidung. Obat ini juga dianggap aman untuk pemakaian jangka panjang untuk membantu mengecilkan polip dan mengurangi peradangan di dalam rongga hidung. Karena tidak seperti obat steroid yang diminum, obat semprot hidung steroid hanya bekerja lokal di dalam rongga hidung dan tidak diserap oleh tubuh.
  2. Obat steroid minum. Diberikan untuk gejala yang berat untuk waktu terbatas, karena obat steroid minum tidak boleh dikonsumsi terlalu banyak. Tujuannya sama yaitu untuk mengurangi peradangan, menekan pertumbuh-an polip, dan mengatasi anosmia.
  3. Saline nasal irrigation. Cairan cuci hidung yang merupa-kan larutan garam yang disemprotkan/dialirkan ke dalam rongga hidung yang satu dan dikeluarkan melalui rongga hidung yang lainnya untuk melonggarkan rongga hidung. Terkadang dokter juga meresepkan cairan cuci hidung yang mengandung steroid yang disebut budesonide nasal irrigation.
  4. Antihistamin. Merupakan obat alergi yang menekan reaksi dan gejala alergi. Ini diberikan oleh dokter bila polip hidung disebabkan oleh alergi.
  5. Montelukast. Merupakan obat golongan antagonis reseptor leukotriene. Obat ini biasa diberikan untuk penderita asma, namun juga dapat membantu mereda-kan gejala polip hidung. Obat ini dapat membantu penderita dari keharusan operasi, terutama penderita yang tidak terlalu bereaksi terhadap terapi steroid.
  6. Antibiotik. Bila infeksi bakteri merupakan penyebab dari muncul atau kambuhnya polip hidung penderita.

Penanganan Polip Hidung dengan Operasi
Obat-obatan tidak akan menghilangkan polip dan hanya mengecilkannya saja. Tindakan operasi dipilih bila dengan cara pengobatan tidak menunjukkan hasil yang memuaskan karena operasi bisa menghilangkan polip secara keseluruhan. Tipe operasi yang dilakukan tergantung pada ukuran polipnya, sbb.:
  1. Polypectomy. Merupakan jenis operasi kecil yang paling sering dilakukan dan ditujukan untuk polip ukuran kecil. Operasi dilakukan dengan menggunakan suction device (alat sedot) atau microdebrider yang memotong dan membuang sampai ke jaringan lunak mukosa, melalui lubang hidung.
  2. Nasal Endoscopy, yang ditujukan untuk polip berukuran lebih besar. Dengan endoskopi, selain mengangkat polip dokter juga mungkin memperbesar lubang hidung.
Namun operasi memiliki efek samping infeksi dan mimisan  setelah operasi. Operasi polip juga berisiko penderita kehi-langan sedikit dari kemampuannya untuk mencium bau, yang merupakan kondisi permanen. Setelah operasi, penderita tetap harus menggunakan obat nasal spray atau semprot hidung dan mengkonsumsi obat anti inflamasi agar polip tidak tumbuh kembali. Namun demikian 15% dari penderita, tetap polipnya tumbuh kembali setelah operasi. Hal ini terjadi karena kondisi medis yang menjadi penyebab munculnya polip tetap ada atau tidak ditangani dengan baik

Setelah Operasi Polip Hidung
Tidak lama setelah operasi, penderita akan merasakan perbaikan dengan segera, seperti berkurangnya ingus yang tertelan (post nasal drip), kembalinya kemampuan untuk mencium bau, berkurangnya rasa sumbatan di hidung, dan berkurang atau hilangnya rasa tekanan pada muka. Namun penderita dapat merasakan nyeri yang cendrung ringan, dan perdarahan dari lubang hidung. Darah juga dapat sesekali terasa tertelan. Hal tersebut sangat normal, tidak perlu terlalu dikhawatirkan dan akan hilang dalam beberapa hari. Setelah itu mimisan ringan juga terkadang masih sering terjadi selama kurang lebih 1 bulan. Teruskan pengobatan sesuai anjuran dokter, jaga kesehatan dari kondisi pencetus munculnya polip hidung, dan segera memeriksakan diri kembali ke dokter bila ada gejala yang dirasa mengkhawatirkan.

Jangan Memotong Sendiri Polip Hidung
Walaupun pengangkatan polip hidung tidak menggunakan pisau, tetap saja dibutuhkan keahlian khusus untuk mela-kukannya yang harus dilakukan oleh dokter pada kondisi steril di rumah sakit atau tempat praktek dokter. Jangan pernah mengusahakan untuk memotong sendiri polip hidung, karena selain banyak sekali laporan kegagalan tindakan sendiri ini, juga sangat berpotensi mencetus infeksi yang lebih berbahaya dan menyebabkan perdarahan yang susah dihentikan. Tindakan sendiri ini juga bisa saja memotong sesuatu yang sebenarnya bukan polip hidung, melainkan massa atau bagian dalam rongga hidung, sehingga berpotensi menyebabkan kondisi yang jauh lebih berbahaya dari pada polip hidung itu sendiri.
 
Menangani Polip Hidung Secara Alami
Ada cara untuk menangani polip hidung secara alami yang dapat mengurangi keluhan penderita terutama yang berukuran kecil. Namun bukan ditujukan pengganti obat-obatan atau operasi, karena tidak terbukti dapat menghi-langkan polip hidung. Cara alami tersebut antara lain:
  1. Uap air panas dapat meringankan gejala polip. Bisa dilakukan langsung diarahkan ke muka, berendam air panas, menggunakan steam room atau menggunakan alat humidifiers.
  2. Cabe merah keriting, yang ditambahkan ke dalam makanan. Sangat baik untuk mereka yang menyukai pedas. Dapat juga dengan menambahkan bubuk cabe merah keriting ini ke dalam air hangat yang ditambah-kan madu untuk diminum. Capsaicin yang terdapat dalam cabe dapat mengecilkan polip dan mengurangi sumbatan di dalam rongga hidung.
  3. Bawang putih sudah dikenal untuk meningkatkan kerja sistem imun dan mengurangi peradangan. Caranya dengan menambahkan langsung pada makanan, atau minum suplemen bawang putih.
  4. Jahe dikenal dapat mengurangi peradangan, sebagai antimikroba, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Caranya dengan menambahkan langsung pada makan-an, menjadikannya minuman, atau konsumsi suplemen.
  5. Kunyit juga dikenal sebagai anti radang. Caranya adalah dengan menambahkannya ke dalam makanan atau menjadikannya sebagai minuman seperti jamu.
  6. Tea tree oil yang termasuk essential oil ini dapat mengu-rangi gatal, mengurangi peradangan, membantu tubuh melawan infeksi; sehingga dapat meredakan gejala polip hidung. Cara pakainya adalah dengan mengoles-kan secara langsung ke dalam rongga hidung, atau menggunakan aromatherapy diffuser.
  7. Minyak kayu putih atau eucalyptus oil. Walaupun ber-beda namun keduanya memiliki efek yang sama, dapat mengurangi sumbatan dalam rongga hidung. Cara pakainya adalah dioleskan langsung ke dalam rongga hidung atau menggunakan aromatherapy diffuser.
  8. Chamomile dan peppermint yang biasa dicampurkan ke dalam teh, sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu untuk mengatasi gejala alergi dan peradangan. Cara pakainya sama, yaitu dengan mengoleskan langsung air yang sudah diberikan chamomile/peppermint ke dalam rongga hidung/menggunakan aromatherapy diffuser.

©IKM 204-02
0 Comments



Leave a Reply.

    Home >> Medical Articles >> 2024

    Medical Articles 2024

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Maknai stres, untuk membuat hidup menjadi lebih hebat. Baca di sini.

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan "like" artikelnya di bagian bawah setiap artikel dan silakan menikmati artikel lainnya pada blog tahun 2023. Click di sini.

    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.

    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to contact me.

    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024

    Categories

    All
    Batu Calcium Oxalate & Diet T Kita
    Begadang Membunuhmu
    Bercak Putih Di Kulit Tapi Bukan Panu
    Blue Light (Sinar Biru)
    Diabetes Hacks
    Fatty Liver & Kematian Mendadak
    Henti Nafas Saat Tidur (Sleep Apnea)
    Hipertensi Dlm Kehamilan-Preeklamsia-Eklamsia
    Hipertensi & Stres Pada Usia Muda
    Jangan Takut Dengan Karbohidrat
    Kanker Tulang
    Kematian Mendadak Akibat Jantung (Sudden Cardiac Death)
    Ketidakpastian Ekonomi & Kesehtan Mental
    Kolesterol Dan Diet Kita
    Komedo (Comedones)
    Krisis Identitas Pada Dewasa & Remaja
    Kritis Menyikapi Hoax Kesehatan
    Lagi Stres
    Lawan Peradangan Dengan Rempah-Rempah
    Makan Aja (Eat To Beat Stress)
    Melewatkan Waktu Makan (Skipping Meals)
    Mencegah Penyakit Jantung Dengan Rutin Checkup
    Mengigau & Berjalan Saat Tidur (Parasomnia)
    Mitos Multitasking
    Obat Generik Vs. Paten & Bermerek
    Pengawet Makanan (Food Preservatives)
    Pilihan Anda
    Plak & Karang Gigi
    Polip Hidung (Nasal Polyp)
    Preventive Medicine: Hidup Anda
    Puasa Sehat Bebas Hipertensi
    Rasa Cemas & Over Thinking
    Schizophrenia (Sakit Jiwa)
    Sikap Masa Bodoh Dengan Kesehatan
    Susu Sapi Vs. Susu Ikan


    Saya tidak mencantumkan rujukan atau sumber dari artikel yang saya tulis, karena akan menambah panjang body dari posting-an blog-nya.
    Bila ada yang memerlukan silakan hubungi saya di contac me. Saya dengan senang hati akan menginfokannya.


    Disclaimer
    All data and statements in all articles in these blogs on this website were true at the time of writing. Some update may be required.

    The Content is not intended to be a substitute for professional medical advice, diagnosis, or treatment. Always seek the advice of your physician or other qualified health provider with any questions you may have regarding a medical condition.

    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge


    Picture

    Info graphic
    of the week

    Picture
    Preventive Medicine - Your Life, Your Choice!

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly