Plak dan karang gigi adalah masalah umum yang hampir seluruh orang di dunia memilikinya, bahkan mungkin pada semua makhluk yang memiliki gigi. Dalam bahasa Inggris disebut dental plaque and tartar, yang dalam bahasa latin dental tartar disebut calculus. Selama masih ada aktivitas makan, maka selama itu pula plak pada gigi terbentuk. Bila tidak segera dihilangkan, plak dapat mengeras membentuk karang gigi. Karang gigi dapat terus menumpuk sampai bisa membentuk jembatan antara gigi lalu dapat menutup bagian depan dan belakang gigi. Plak dan karang gigi harus dihilangkan dari gigi karena berpotensi mencetus masalah kesehatan, bukan hanya di mulut tapi juga di seluruh tubuh.
Sebelum kita membahas lebih dalam tentang plak dan karang gigi, ada baiknya diingatkan beberapa hal penting tentang gigi dan mulut kita, sbb.:
- Gigi bersifat unik untuk masing-masing individu dan bersifat seperti sidik jari karena tidak ada satupun susunan gigi yang sama pada setiap manusia mulai dari Nabi Adam sampai manusia terakhir sebelum kiamat.
- Jumlahnya ada 32 pada orang dewasa normal terdiri dari: 8 gigi seri, 4 taring, 8 graham depan (premolar), dan 12 graham belakang (molar).
- Gigi seperti gunung es yang sebagian besarnya justru tertanam di dalam gusi. Itulah sebabnya menjaga kesehatan gusi menjadi sama pentingnya.
Plak pada gigi (dental plaque) merupakan sebuah lapisan tipis yang terbentuk pada permukaan gigi. Para ahli sampai menyebutnya sebagai lapisan “biofilm” karena merupakan rumah bagi berbagai jenis bakteri yang diselubungi oleh lapisan polymer yang lengket. Lapisan tersebut membantu bakteri menempel di gigi dan juga rongga mulut dan berkembang biak membentuk jutaan mikro koloni. Plak gigi terbentuk setiap hari, yang dirasakan sebagai lapisan licin pada gigi terutama saat bangun tidur di pagi hari. Bila plak tidak secara rutin dibersihkan dengan bersikat gigi, plak yang bersifat mengikat mineral dari ludah kita ini lama kelamaan akan terakumulasi membentuk karang gigi.
Karang Gigi dan Jembatan Karang Gigi
Bahkan dengan rajin menyikat gigi 2 kali sehari pun karang gigi (dental calculus / dental tartar) yang berwarna keku-ningan ini pun dapat tetap terbentuk dan berubah menjadi berwarna kecoklatan. Terbentuknya karang gigi dimulai dari garis batas gigi dan gusi pada bagian depan dan belakang gigi. Bila tidak kunjung juga dihilangkan, maka mulai mengisi gusi, dan meluas menutup celah antara gigi yang disebut dengan istilah ‘jembatan karang gigi’ (calculus bridge) karena seperti menjadi jembatan antara gigi. Kemudian karang gigi dapat terus menumpuk sampai dapat menutup seluruh bagian gigi. Karang gigi mendapatkannya namanya bukan tanpa alasan karena sekeras karang, yang hanya bisa dihilangkan dengan scaling oleh dokter gigi.
Terbentuknya Plak dan Karang Gigi
Seperti dijelaskan sedikit di atas, plak yang terjadi karena adanya combo antara karbohidrat (gula), bakteri, dan asam ini terbentuk tidak terlalu lama setelah kita makan atau minum. Terutama makanan/minuman yang mengandung karbohidrat dan gula. Plak terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama setelah makan dan tidak bisa hilang dengan sendirinya bila tidak dibersihkan. Dalam 1-14 hari saja plak dapat mengeras menjadi karang gigi terutama pada bagian yang tidak terjangkau sikat gigi. Karang gigi ini juga dapat terbentuk sampai bagian gigi yang tertanam di dalam gusi mencetus penyakit gusi dan gigi berlubang.
Bahaya Plak dan Karang Gigi
- Halitosis atau bau mulut dapat muncul karena aktivitas bakteri yang awalnya membentuk plak lalu karang gigi.
- Gingivitis atau radang gusi dapat terjadi saat plak sudah terbentuk pada gigi yang tertanam di dalam gusi, dengan gejala gusi berdarah saat menyikat gigi.
- Periodontitis atau infeksi jaringan sekitar gigi dapat muncul bila gingivitis tidak ditangani.
- Gigi berlubang merupakan akibat selanjutnya karena lapisan karang gigi menjadi tameng bakteri sehingga tidak terbunuh saat menyikat gigi. Plak dan karang gigi kemudian mencetus lubang-lubang halus pada enamel menyebabkan bakteri bisa masuk dan menginfeksi gigi.
Penanganan Plak dan Karang Gigi
Harus dilakukan secara bertahap mulai dilakukan sendiri sampai harus dibantu oleh dokter gigi.
- Plak dihilangkan dengan sikat gigi setelah setiap makan atau setidaknya 2 kali sehari yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur di malam hari. Para ahli merekomen-dasikan pasta gigi mengandung baking soda dan triclosan, serta sikat gigi elektrik yang semuanya dapat lebih efektif membersihkan plak gigi.
- Selain menyikat gigi plak pada celah gigi dibersihkan dengan dental floss atau benang gigi.
- Plak yang tidak terjangkau saat membersihkan sendiri tersebut tetap dapat menjadi karang gigi, sehingga secara reguler harus dibersihkan dengan scaling oleh dokter gigi. Saran para ahli adalah 2 kali dalam setahun.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Proses membersihkan karang gigi dan calculus bridge (bila sudah terbentuk) disebut sebagai dental scaling menggu-nakan alat dental scaler. Pada zaman dahulu atau juga saat kini pada klinik yang masih menggunakannya, tindakan dental scaling ini dilakukan dengan alat manual dengan cara mencongkel sampai lepas karang giginya. Namun seba-gian besar yang dipraktikkan kini adalah menggunakan alat electronic dental scaler. Alat ini menggetarkan ujung metal berbentuk pipih pada kecepatan tinggi sehingga dapat merontokkan karang gigi. Bila karang giginya terlalu banyak biasanya dokter gigi harus melakukannya lebih dari satu sesi, karena selain memakan waktu lama, membuat rahang kaku karena mulut terbuka cukup lama, juga dapat mencetus rasa sakit atau ngilu pada gigi dan gusi.
Mencegah Plak dan Karang Gigi
Menjaga kesehatan gigi adalah kunci untuk mencegah plak dan karang gigi. Berikut rekomendasi para ahli:
- Menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari yang dilakukan minimal masing-masing 2 menit.
- Gunakan pasta gigi yang mengandung baking soda, dan triclosan, serta bila memungkinkan gunakan sikat gigi elektrik; yang semuanya dapat lebih efektif mencegah munculnya karang gigi.
- Bersihkan juga celah antara gigi, mulai dari mengguna-kan tusuk gigi sampai benang dental floss.
- Pergunakan obat kumur setiap setelah menyikat gigi.
- Kurangi makanan dan minuman yang manis karena mempercepat terjadi plak seperti penjelasan di atas.
- Lakukan pemeriksaan gigi teratur ke dokter gigi, mini-mal setiap 6 bulan sekali.
Obat Kumur
Menggunakan obat kumur akan dapat lebih efektif lagi untuk membersihkan gigi, gusi, dan mulut. Penelitian tahun 2016 menyimpulkan, kombinasi sikat gigi, dental flossing, dan obat kumur dapat secara signifikan mengurangi plak dan gingivitis. Kandungan obat kumur sangat beragam, seperti: alkohol, chlorhexidine (CHX), probiotic, essential oil dan zat lainnya untuk membuat rasanya lebih enak. Yang biasa ditambahkan adalah mint, menthol, thyme, eucalyp-tus oil, dll. Penelitian melaporkan penambahan essential oil ini juga dapat membantu mengurangi plak dan gingivitis.
Sikat Gigi Manual vs. Elektrik
Antara menggunakan sikat gigi elektrik dan manual kedua-nya memiliki kelebihan dan kekurangan dan terjadi juga perbedaan pendapat di kalangan dokter gigi dan par ahli. Menurut ADA (American Dental Association), keduanya sama efektif untuk menghilangkan plak dan mencegah karang gigi dan akhirnya mencegah penyakit gigi dan gusi lainnya. Namun bila digunakan dengan benar, alat modern seperti sikat gigi elektrik ini justru diciptakan untuk mem-permudah dan membantu kita dalam merawat gigi. Bahkan menggunakan sikat gigi manual bila caranya tidak tepat juga dapat menyebabkan cedera dan lebih tidak efektif.
Manfaat Sikat Gigi Elektrik
- Penelitian menunjukkan bila dilakukan dengan benar, lebih dapat mengurangi plak dan gingivitis. Setelah 3 bulan pemakaian dapat mengurangi plak sebanyak 21% dan gingivitis sebanyak 11%. Sikat gigi elektrik dengan metoda memutar (rotating/oscillating) lebih baik dibandingkan yang hanya bergetar (vibrating).
- Bila digunakan dengan benar lebih aman untuk gusi.
- Penelitian juga melaporkan dapat meningkatkan fokus seseorang dalam menyikat gigi.
- Lebih mudah membersihkan gigi yang menggunakan kawat gigi (orthodontic appliances).
- Memiliki timer sehingga tidak terlalu sebentar menyikat gigi seperti menggunakan sikat gigi manual.
- Lebih mudah digunakan oleh orang yang memiliki keterbatasan bergerak.
- Lebih asyik untuk anak-anak karena seperti sedang bermain, membuat mereka lebih senang menyikat gigi.
- Mengurangi limbah, karena hanya harus mengganti kepalanya saja.
Dental Exam
Datang ke dokter gigi merupakan fenomena yang relatif modern. Namun tetap saja di zaman modern ini masih sangat banyak orang takut bila harus duduk di kursi gigi berhadapan dengan seorang dokter gigi. Apalagi bila sudah mendengar bunyi dengungan instrumen yang berputar pada kecepatan tinggi. Tidak sedikit pula yang takut setelah memiliki pengalaman sebelumnya karena merasa sakit dan tidak nyaman. Tapi sakit dan tidak nyaman ini terjadi kalau datang ke dokter gigi sudah terlanjur ada penyakitnya. Itu-lah sebabnya harus datang memeriksakan gigi dan mulut ke dokter sebelum ada rasa sakit, sebelum ada masalah.
Saat kunjungan rutin ke dokter gigi tersebut, selain mem-bantu membersihkan yang terlewat saat kita membersih-kan gigi secara rutin setiap hari, dokter gigi juga akan memeriksa adanya tanda-tanda penyakit pada gusi, penyakit jaringan sekitar gigi, dan adanya gigi berlubang. Berikut yang dilakukan dokter gigi saat kunjungan rutin tersebut:
- Melakukan pemeriksaan fisik seluruh kondisi gigi, gusi, dan semua jaringan dan organ yang ada di dalam mulut.
- Bila tidak terdapat karang gigi dan hanya plak saja, akan dilakukan tindakan profilaksis atau pencegahan.
- Bila terdapat gigi yang berlubang, akan dibersihkan lubangnya, lalu memberikan tambalan sementara yang harus diganti menjadi tambalan permanen dalam waktu 1-2 minggu.
- Bila sudah terdapat plak, akan dibersihkan mengguna-kan alat manual atau electronic dental scaler.
- Setelah seluruh gigi bersih dari karang, gigi akan dibersihkan dengan pasta gigi yang memiliki konsis-tensi berpasir menggunakan sikat gigi elektrik berkece-patan tinggi untuk membersihkan sisa yang terlewat oleh scaler.
- Pasien kemudian berkumur menggunakan obat kumur mengandung antiseptik.
- Terakhir, gigi akan diberikan fluoride treatment sebagai pelindung gigi, mencegah gigi berlubang untuk beberapa bulan ke depan.
- Bila pada pemeriksaan fisik awal ditemukan masalah selain plak dan karang gigi, dokter gigi mungkin memin-ta pasien melakukan pemeriksaan lab dan/atau foto (biasanya panoramic X-rays) untuk mendapatkan gam-baran jelas dari gigi sampai ke dalam gusi.
©IKM 204-03