Bawang putih (garlic) dengan nama latinnya Allium sativum, selalu ada dalam daftar makanan “hebat” atau power food di seluruh dunia. Yang membuatnya hebat terutama karena bawang putih sangat tinggi kandungan phytochemical-nya, yang berarti mengandung zat-zat kimia alami yang berguna bagi tubuh manusia tidak hanya dalam membantu penyembuhan penyakit, tapi juga dalam meningkatkan sistem imun tubuh dan melawan kanker. Walaupun tinggi kandungan phytochemical-nya, tapi bawang putih termasuk rendah kalori, membuatnya semakin aman untuk dikonsumsi oleh manusia di segala usia dan dalam berbagai kondisi medis. “Let food be thy medicine, and medicine be thy food.” Begitu quote yang terkenal dari Hippocrates, Bapak Kedokteran Dunia.
Sebelum kita membahas banyak tentang manfaat bawang putih, kita kupas sedikit mengenai sisi kelamnya. Semua orang tentu paham bahwa bawang putih beraroma sangat kuat yang bila dikonsumsi dalam jumlah banyak akan meninggalkan bau tidak sedap pada nafas. Bawang putih juga dapat menyebabkan bau badan yang tidak sedap dan membuat buang angin menjadi semakin bau. Bagi sebagian orang mengkonsumsi bawang putih dapat membuat rasa perih di lambung. Lalu bawang putih juga dapat menurunkan kemampuan koagulasi darah atau istilahnya “mengencerkan darah” yang berbahaya pada kondisi perdarahan atau setelah tindakan operasi yang besar. Bawang putih juga diketahui berinteraksi dengan beberapa obat seperti obat HIV. Ini berarti walaupun bawang putih banyak manfaatnya, tetap harus dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan dan disesuaikan dengan kondisi orang yang mengkonsumsinya.