Pada awal pandemi, para ahli penyakit infeksi percaya bahwa kita pada masanya akan mencapai kondisi herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19 (C19). Yaitu ketika sebagian besar populasi telah mendapatkan proteksi baik melalui vaksinasi ataupun terinfeksi secara langsung. Tapi sekarang sebagian besar ahli setuju bahwa C19 tidak akan hilang dan pandemi ini akan bertransisi menjadi endemi, dan pada beberapa wilayah dunia tetap akan dapat terjadi epidemi. Di bagian bawah akan dijelaskan perbedaan pandemi, endemi, dan epidemi. Tapi yang jelas C19 menjadi endemi, bukan berarti kita bisa terbebas sama sekali, melainkan kita harus belajar hidup berdampingan dengannya.
Sebelum kita membahas lebih jauh, mari dipahami dulu perbedaan antara pandemi, endemi, dan epidemi:
Pandemi: Kondisi kejadian infeksi suatu penyakit menular hampir terjadi di seluruh bagian dunia, dengan angka kejadian yang tinggi/sangat tinggi. Contohnya pandemi C19.
Endemi: Kondisi kejadian infeksi suatu penyakit menular hanya terjadi di beberapa bagian dunia/negara/wilayah, dengan angka kejadian yang rendah. Contohnya endemi DHF di beberapa negara atau wilayah di Indonesia.
Epidemi: Kondisi kejadian infeksi suatu penyakit menular terjadi pada bagian tertentu di dunia/negara/wilayah, dengan angka kejadian yang tinggi/sangat tinggi. Contohnya epidemi Ebola yang hanya terjadi di negara-negara tertentu di Afrika Barat.