Kesehatan merupakan aspek yang sangat luas. Apa lagi bila kita bicara mengenai filosofi dalam pengobatan (medicine philosophy), maka dimensi yang masuk ke dalam pembicaraan tersebut sangat banyak sekali. Ini semua disebabkan oleh tubuh manusia yang bersifat sangat unik di mana sugesti, suasana hati, dan simfoni kerja hormonal di dalam tubuh memegang peranan penting bagi seseorang ketika sakit dan dalam proses kesembuhannya. Satu aspek yang bisa mempengaruhi itu semua adalah musik. Musik sudah lama di kenal sebagai salah satu cara terapi dan untuk kebugaran. Baca dalam artikel lain yang sebelumnya pernah saya bahas mengenai “terapi musik”. Dan salah satu jenis dan alat musik yang juga bisa kita manfaatkan untuk tujuan ini adalah musik dan alat musik angklung.
Salah satu alat musik terkenal yang ada di Indonesia dan sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia adalah angklung (representative list of the intangible cultural heritage of humanity). Angklung merupakan alat musik khas Jawa Barat yang terbuat dari bambu. Bambu yang digunakan sebagai bahan angklung adalah bambu hitam dan bambu putih. Kata angklung sendiri berasal dari bahasa Sunda yang terdiri dari dua suku kata. Pertama adalah “Ang” yang berasal dari kata 'angkleung-angkleung' yang berarti diapung-apung atau digoyang-goyang. Lalu suku kata kedua adalah “Klung”, merupakan bunyi suara yang dihasilkan alat musik angklung tersebut. Dengan kata lain, angklung berarti suara 'klung' yang dihasilkan dengan cara mengangkat atau menggoyang-goyangkan alat musik tersebut.
- Angklung dalam sejarahnya pernah digunakan sebagai alat pemacu semangat perang pada masa penjajahan Portugis hingga Belanda.
- Menurut kepercayaan masyarakat Sunda, diperlukan waktu tertentu untuk mengambil bambu dari pohon. Yaitu di waktu pagi dan sore hari. Karena di waktu tersebut dianggap kadar air sedang rendah di dalam pohon bambu.
- Sejak ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, angklung mulai masuk ke kurikulum pendidikan di negara Amerika dan Inggris.
- Dari aspek kesehatan, memainkan dan menikmati musik dan alat musik angklung dapat meningkatkan konsentrasi dan merangsang tubuh mengeluarkan endorphin, hormon bahagia.
Pesan Kehidupan dari Angklung
Bukan hanya bunyinya yang khas dan indah dan memainkannya yang asyik. Ada banyak pesan kehidupan yang terdapat di dalam angklung. Angklung hadir bersama dengan pesan kearifan lokal yang menyertainya. Bukan hanya menyajikan harmonisasi indah yang merupakan hasil cipta, rasa dan karsa yang berpadu dengan kreasi seni, angklung juga memiliki pesan-pesan kehidupan yang tak bisa diabaikan begitu saja.
- Dalam filosofi urang Sunda, angklung diibaratkan sebagai penggambaran kehidupan manusia. Berbentuk tabung dengan berbagai ukuran, dari kecil hingga besar, dari rendah ke tinggi yang mewakili kehidupan dan perkembangan manusia.
- Memainkan hanya satu buah angklung, secara harfiah menjadi nada yang tidak lengkap. Menggambarkan kondisi manusia yang tak sempurna sehingga harus saling melengkapi satu sama lainnya.
- Angklung jika berdiri sendiri hanya akan menghasilkan bunyi tabung bambu yang bisa dibilang nyaris tak bermakna. Untuk menjadi satu lagu yang utuh, angklung harus dimainkan bersama dengan angklung lainnya dalam nada yang teratur. Menghasilkan harmoni indah, menyatukan perbedaan. Begitupun layaknya manusia, meski berbeda-beda harus tetap saling mengisi dan melengkapi, berjalan beriringan tanpa harus saling menjatuhkan. Karena perbedaan itu adalah kekuatan yang sesungguhnya.
- Memainkan angklung juga dapat melatih kekompakan, kesabaran dan saling tenggang rasa. Ada saatnya tampil, ada saatnya berhenti. Ada yang kebagian membunyikan banyak, ada juga yang sedikit. Ada saatnya bersuara, ada saatnya diam dan menikmati irama yang lain. Tidak egois untuk bermain terlalu panjang, atau terlalu keras hanya agar terlihat dan terdengar menonjol.
- Meski terlihat mudah namun bermain angklung tetap butuh konsentrasi tinggi. Kehadiran seorang pemimpin atau konduktor sangat penting agar harmoni yang tercipta menjadi indah dan merdu. Satu saja nada melenceng, pasti akan mengganggu keseluruhan. Itulah pentingnya kehadiran pemimpin untuk mengarahkan, mengatur dan menyelaraskan perbedaan. Tugas kita, mengikuti petunjuk pemimpin. Persis seperti kehidupan keseharian kita.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Bambu sebagai bahan dasar pembuat alat musik angklung juga tidak kalah banyak filosofinya. Jawa Barat adalah salah satu daerah di Indonesia yang akrab dengan bambu. Pohon-pohon bambu memang tumbuh subur di Tanah Priangan ini. Berikut beberapa filosofi bambu yang bisa kita ketahui bersama:
- Bambu sangat beragam jenisnya yang bisa dimanfaatkan sesuai keunggulannya. Walaupun secara rata-rata tidak sekeras jati, namun Bambu Petung dapat menjadi tiang penyangga rumah yang cukup kokoh.
- Jenis lain justru menonjol pada kelenturannya yang mudah ditata menjadi apa saja. Adan jenis yang bisa dianyam menjadi lembaran, atau dapat dirangkai menjadi aneka perabot dan hiasan. Bambu juga bisa dijadikan alas tidur dan kursi tempat duduk.
- Tidak sembarang bambu dapat dijadikan alat musik angklung. Hanya pengrajin terlatih yang dapat memilih bambu yang tepat agar tercipta nada seperti yang dibutuhkan.
- Seperti pepohonan bambu yang selalu tumbuh bersama, angklung pun harus dimainkan bersama. Satu angklung, satu nada. Ketika digoyang menurut irama, keindahan dan kemegahannya tidaklah kalah dengan tuts-tuts piano seorang maestro. Malahan di sinilah kekuatannya, semakin banyak yang bermain, irama angklung akan semakin megah dan terasa begitu indah.
Teman Lansia
Terlepas dari pandemi COVID-19 yang sedang melanda dunia termasuk di Indonesia, jumlah penduduk lanjut usia di negara kita setiap tahun semakin meningkat. Dengan meningkatnya usia harapan hidup ini menjadi sangat penting untuk menjaga agar kualitas hidup lansia tetap baik. Musik angklung merupakan kearifan budaya lokal yang bisa digunakan untuk tujuan tersebut. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia pada tahun 2016, menunjukkan bahwa wanita lansia yang mengikuti musik angklung memiliki peningkatan kualitas hidup secara bermakna pada domain fisik, domain psikologis, domain hubungan sosial, dan domain lingkungan. Hal ini tidak lepas dari efek bermain dan mendengarkan musik angklung yang dapat menekan hormon stres cortisol dan meningkatkan hormon bahagia endorphin di tubuh pelakunya.
Memaksimalkan Manfaatnya untuk Kesehatan
Saat seseorang tengah menekuni sesuatu, maka hal yang ditekuninya tersebut dapat mempengaruhi semua yang ada di dirinya. Misalnya ketika seseorang membaca, maka fisik dan psikisnya terbawa ke dalam aktivitas tersebut. Atau ketika sedang berolahraga, yang tidak mungkin dilakukan bila hanya fisiknya saja tanpa membawa aspek psikisnya. Bermain musik memiliki efek yang besar terhadap menyatukan kedua aspek fisik dan psikis manusia tersebut. Apa lagi saat mendengarkan atau memainkan sebuah alat musik, didasari oleh pemahaman pesan kehidupan yang ada di baliknya. Maka aspek psikis bisa semakin dibawa ikut serta menyempurnakan efek fisik yang didapatkan. Hal inilah yang digunakan dalam pemanfaatan musik untuk kesehatan.
Begitu pulalah halnya dengan angklung yang sarat dengan pesan kehidupan. Dengan mengetahui pesan kehidupan pada angklung dan filosofi bambu bahan pembuatnya ketika memainkan atau mendengarkan alat musik angklung, dapat membuat segala rasa dan warna di dalam aspek psikis terangkat ke permukaan selaras dengan aktivitas fisik bermain dan mendengarkannya musiknya. Keselarasan ini juga akan memancing keselarasan hormonal dan metabolisme di dalam tubuh. Membuat usaha tubuh dalam melawan kondisi atau agen penyakit bisa dioptimalkan. Natural killer cells yang ada di dalam tubuh akan terpacu untuk memperbanyak dirinya dalam melawan agen penyakit tersebut. Di Inggris bahkan ada sekelompok orang sakit yang rutin diajak mendengarkan dan bermain musik sebagai bagian dari terapi rutin mereka; dan terbukti usaha tersebut membuahkan hasil yang sangat signifikan.
Penutup
Memang bukan hanya musik dan alat musik angklung saja yang dapat menciptakan efek luar biasa seperti yang dijabarkan di atas. Selama seseorang menyenangi genre musik yang sedang dinikmati atau dimainkannya, maka selama itu pula efek terapi dari musik itu dapat dimanfaatkan. Tapi angklung lebih unik dan lengkap bila kita bicara mengenai filosofinya. Suatu nilai tambah untuk musik dan alat musik angklung bagi yang menikmati dan memainkannya. Karena simfoni yang tercipta saat bermain angklung selaras dengan simfoni yang terjadi di dalam metabolisme dan sistim hormonal di dalam tubuh manusia.
©IKM 2021-09