Pandemi COVID-19 (C19) pada akhir Februari 2021 ini, sudah hampir 1 tahun kita jalani di Indonesia. Kini bahkan masyarakat umum non medis pun bisa menyimpulkan bila seseorang sakit apakah terkena C19 atau tidak. Salah satunya dari gejala khas yang mungkin dimiliki oleh penderita. Gejala khas yang kini langsung dicurigai terkena C19 tersebut adalah anosmia dan ageusia. Keduanya walaupun bisa juga terjadi pada penyakit lain tapi memang kini hampir semua anosmia dan ageusia adalah manifestasi dari infeksi SARS-CoV-2 penyebab C19 ini. Secara ringkas dijelaskan anosmia adalah kehilangan sebagian atau keseluruhan kemampuan untuk mencium bau dan ageusia adalah kehilangan sebagian atau keseluruhan kemampuan untuk merasakan sebuah sensasi rasa di lidah/mulut.
- Keduanya merupakan alarm bagi tenaga medis untuk lebih waspada dan tanda pemeriksaan C19 harus dilakukan.
- 86% penderita C19 di dunia mengalami anosmia, dan 80% mengalami ageusia.
- Anosmia pada C19 bertahan rata-rata selama 3 minggu. Tapi 15% kasus mengalami anosmia sampai 2 bulan, bahkan 5%-nya bertahan sampai > 60 hari.
- Total anosmia lebih sering terjadi dari pada total ageusia.