Oke… kita sudah sampai di penghujung tahun 2021, dan ini juga merupakan artikel terakhir kita di tahun 2021. Kalau mau menjadi orang yang beruntung, maka kita harus membuat target di tahun 2022. Dari sisi medis salah satu saran dari target tersebut sudah tentu mengenai kesehatan Anda, sebuah Body Goal di Tahun Baru. Sering kali setiap ada pembahasan mengenai body goal selalu kita mengasosiasikannya kepada diet dan memiliki bentuk tubuh yang diimpikan. Jelas ini merupakan mindset yang salah, karena body goal jauh dari sekedar mengontrol diet dan tentang bentuk tubuh. Body goal adalah segala sesuatu tentang tubuh Anda untuk memiliki hidup yang lebih sehat, lebih sehat dari tahun ini.
Ada istilah body-positive yang belakangan ini menjadi cukup viral di dunia maya, malah memiliki supporter atau aktivisnya segala. Mereka memiliki goal untuk membuktikan bahwa menjadi lebih sehat adalah harus memiliki mindset sehat dan menerima dengan sepenuh hati tentang tubuh Anda. Justru ketika seseorang tidak puas atau tidak suka dengan tubuhnya, baik dari bentuk, postur, bahkan berat badan; maka di sanalah justru masalah mulai bermunculan. Sepertinya pendapat body-positive activist ini ada benarnya juga. Karena orang yang secara fisik sehat, hampir selalu adalah orang yang “puas” atau boleh saya rubah istilahnya menjadi; adalah orang yang “bersyukur” tentang tubuhnya. Dan jelas memiliki tubuh yang dianggap ideal, seperti “tubuh boneka Barbie” misalnya, bukanlah sesuatu body goal yang menjadi tujuan tubuh yang sehat.
Salah seorang pelatih di sebuah fitness center di AS, bernama Jeanette DePatie, adalah seorang yang gemuk. Dan gemuk bukan berarti tidak baik, yang penting Anda sehat. Menurut DePatie, berbadan gemuk adalah salah satu jenis karakter saja, seperti pendek, berambut pirang, bermata sipit, berhidung mancung, dll. Berbadan gemuk bukan sesuatu yang memalukan, yang penting Anda sehat. Di sini bisa kita lihat bahwa bentuk tubuh tidak selalu berbanding lurus dengan kondisi sehat atau tidaknya seseorang. Yang menjadi alat ukurnya adalah hasil pemeriksaan laboratorium Anda. Kalau Anda gemuk tapi hasil lab-nya bagus semua, berarti Anda sehat. Sebaliknya banyak orang yang kurus, yang dianggap bertubuh sehat, justru memiliki angka lab yang jelek. Terkecuali bila dengan gemuknya Anda, angka lab Anda sudah jelek. Barulah ada berat badan yang harus dikurangi agar menjadi lebih sehat.
Kurus dan Ideal
Berbadan kurus merupakan suatu stereotipe yang dianggap menjadi impian dan target ideal seseorang terutama bagi wanita. Awas jangan sampai terjebak dengan steriotipe yang blunder ini. Dari luar boleh jadi memang terlihat ideal, akibat “pandangan umum” tersebut. Tapi tidak jarang kasus seorang wanita yang dikatakan bertubuh ideal justru memiliki masalah medis atau penyakit, yang malah menjadi kontradiktif. Untuk apa memiliki tubuh yang “ideal” tapi banyak penyakitnya? Sekali lagi yang harus menjadi alat ukur adalah hasil lab-nya. Bila memang dengan tubuh kurus seseorang memiliki angka-angka lab yang bagus, berarti tubuh kurus tersebut bisa dianggap bonus. Tapi bila berbadan kurus angka lab-nya jelek, maka dia harus menambah berat badan agar lebih sehat.
Bila sudah Obesitas
Dr. John J Tomcho, seorang medical director di Carolinas Weight Management Center di AS, sangat familiar dengan berbagai jenis bentuk dan berat tubuh pasien yang datang ke sana. Ia mengatakan bahwa bentuk dan berat tubuh tidak bisa menjadi definisi dari sehat. Sering ia dapati pasien dengan berat badan yang malah mencapai kondisi obesitas memiliki angka lab yang baik-baik saja. Tapi bukan berarti pasien tersebut harus langsung senang, karena bagaimanapun kondisi obesitas menjadi faktor predisposisi berbagai macam penyakit metabolisme yang bila bukan sekarang, tetap mengancam dirinya di kemudian hari, terutama saat usia semakin bertambah. Belum lagi tubuh yang terlalu berat sudah pasti akan membebani tungkai yang lambat laun akan mencetus suatu keluhan yang membuat banyak masalah medis juga.
Body Acceptance
Dari uraian di atas tidak salah rasanya bila saya katakan bahwa body goal yang harus Anda canangkan sebagai resolusi di tahun baru adalah “body acceptance” atau penerimaan terhadap tubuh Anda. Sudah tentu hal pertama yang harus Anda lakukan sebelumnya adalah memeriksakan hasil lab Anda. Lakukanlah sebuah general medical checkup. Dari hasil lab tersebut nanti baru di-set sebuah target mengenai apa yang Anda harus lakukan pada tubuh Anda di tahun Baru. Apa pun hasilnya, sambil mencoba mencapai angka lab yang bagus, Anda harus belajar “mensyukuri” tubuh Anda. Jangan dibuat terbalik langkahnya. Jangan berusaha mencapai target bentuk tubuh tertentu, baru memeriksa lab. Karena Anda akan selalu terjebak pada kondisi membiarkan angka lab tetap buruk selama memiliki tubuh “idaman”.
Diet untuk Sehat
Tidak sedikit orang, terutama kaum wanita yang melakukan diet ketat (crashed diet) dalam format dan aturan diet yang beragam untuk akhirnya hanya menjadi frustrasi. Sudah “menyiksa” diri, tapi hasilnya tidak tercapai. Yang ada malah menjadi terkena masalah medis atau penyakit. Mengatur diet, seperti maknanya yaitu mengatur pola makan, jelas bukan bertujuan mentarget angka berat badan tertentu. Naik dan turunnya berat badan setelah program diet adalah efek samping dari program diet tersebut. Karena efek utamanya adalah bertujuan agar Anda menjadi lebih sehat. Health for every size atau “Sehat untuk semua ukuran tubuh” merupakan mindset baru yang harus dimiliki semua orang, mungkin di seluruh dunia, karena sehat jauh dari sekedar angka pada timbangan berat badan Anda.
Komposisi Tubuh
Masih mengutip dari yang disampaikan oleh Dr. Tomcho, yang mengatakan bahwa yang lebih tepat adalah memiliki komposisi tubuh yang seimbang. Tubuh Anda harus seimbang antara volume otot dan lemaknya. Karena tidak sedikit orang berbadan yang sepertinya langsing, ternyata tetap memiliki komposisi lemak lebih tinggi dari otot. Dan sebaliknya banyak orang yang sepertinya gemuk, memiliki komposisi seimbang antara otot dan lemaknya. Orang yang pertama, justru akan memiliki angka lab yang lebih jelek dari pada orang yang kedua karena mungkin malah hasil lab-nya baik-baik saja. Inilah yang harus menjadi “body goal” Anda untuk tahun baru. Bukan bentuk dan berat badan, melainkan memiliki komposisi tubuh yang lebih sehat.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Body type atau tipe tubuh, berbeda dengan bentuk tubuh seperti gemuk, obesitas, kurus, tinggi, langsing, dsb. Klasifikasi tipe tubuh ini dikenalkan pertama kali pada tahun 1940 oleh seorang peneliti dan ahli fisiologi, William Sheldon. Ia menyimpulkan berdasarkan skeletal frame (bentuk susunan tulang) dan komposisi tubuh. Body type tersebut adalah ectomorph, mesomorph, dan endomorph:
- Ectomorph: berperawakan kecil, laju metabolisme tinggi, toleransi terhadap karbohidrat tinggi, dan tidak mudah bertambah berat badannya.
- Mesomorph: merupakan tipe tengah dengan bahu lebar, mudah meningkatkan massa otot, tapi juga lebih mudah mengalami peningkatan lemak dbandingkan ectomorph.
- Endomorph: berperawakan besar, laju metabolisme lambat, mudah meningkatkan massa otot, tapi dari ketiga tipe yang paling mudah juga mengalami peningkatan berat badan.
Diet (Pola Makan) & Olahraga
Kenali tipe tubuh Anda seperti uraian di atas, sebelum Anda melangkah menentukan diet atau pola makan serta jenis olahraga Anda dalam mencapai body goal. Karena akan berbeda untuk ketiga tipe tubuh tersebut, sbb.:
- Ectomorph: Lebih bebas mengkonsumsi karbohidrat untuk dijadikan sumber energi. Merupakan seorang dengan endurance tinggi, sehingga pilih olahraga compound exercise (menggerakan banyak kelompok otot dalam sekali gerakan), dengan frekuensi singkat tapi intensitas tinggi.
- Mesomorph: Lebih memperhatikan asupan kalori dengan mengurangi yang manis-manis. Merupakan seorang yang banyak tenaga, sehingga pilih olahraga angkat beban dengan suplemen olahraga cardio.
- Endomorph: Sensitif terhadap asupan kalori sehingga harus mengurangi asupan karbohidrat dan menambah asupan protein dan lemak. Tipe ini juga lebih menggunakan lemak sebagai sumber energi. Untuk olahraga, pilih yang seimbang antara porsi tinggi angkat beban dengan olahraga cardio.
Mereka dengan tipe tubuh ectomorph adalah yang paling mudah untuk memilih diet (pola makan) karena memiliki metabolisme yang paling tinggi. Mereka dapat makan lebih bebas dengan pertambahan berat badan lebih sedikit. Diikuti oleh mereka dengan tipe tubuh mesomorph, lalu terakhir yang bertipe tubuh endomorph sebagai yang paling sulit. Tapi mereka yang bertipe ectomorph adalah yang memiliki persendian paling kecil juga dibandingkan ketiganya. Hal ini membuat pilihan olahraga mereka menjadi lebih terbatas pada jenis bukan bertipe endurance dan beban berat, melainkan tipe short & intense exercise, yang banyak menggerakan kelompok otot di setiap aktivitas olahraganya.
Tipe Kombinasi
Karena manusia adalah makhluk yang dinamis, tubuh tidak bisa secara saklek hanya dikelompokkan ke dalam tiga tipe saja. Akan selalu saja ada orang yang bertipe campuran atau kombinasi. Ada 2 tipe kombinasi yang paling banyak dijumpai:
- Ecto-endomoprh, dengan bentuk tubuh pear-shaped atau seperti buah pir. Bagian tubuh atas lebih kurus dengan tumpukan lemak pada setengah tubuh bagian bawah.
- Endo-ectomorph, dengan bentuk tubuh apple-shaped atau seperti buah apel. Lemak menumpuk di bagian tubuh atas sehingga lebih gemuk, dengan setengah tubuh bawahnnya lebih kurus mulai dari panggul, paha, dan tungkai.
Bagi mereka yang bertipe campuran tersebut, maka pilihan makanannya lebih mirip ke tipe mesomorph. Dengan pilihan olahraganya campuran antara ecto dan endomorph sbb.:
- Ecto-endomoprh: mengutamakan olahraga short and intense exercise untuk tubuh pinggang ke atas, namun olahraga angkat beban untuk tubuh pinggang ke bawah.
- Endo-ectomorph, sebaliknya yang mengutamakan olahraga angkat beban untuk tubuh bagian atas, namun olahraga short and intense exercise untuk tubuh pinggang ke bawah.
Diet dan Olahraga untuk Tipe Tubuh Endomorph
Dari semuanya yang mungkin paling tricky atau sulit adalah mengatur diet (pola makan) dan olahraga untuk tipe tubuh endomorph. Tapi sulit bukan berarti tidak bisa dilakukan. Mengetahui tipe metabolisme yang rendah pada tipe tubuh endomorph, berarti tidak membakar kalori secepat dua tipe lainnya; maka kelebihan kalori hampir selalu dirubah menjadi lemak. Toleransi terhadap karbohidratnya juga paling rendah. Jadi diet terbaik untuk tipe ini adalah diet tinggi protein dan lemak namun rendah karbohidrat, terutama menghindari terigu, cemilan, dan yang manis-manis. Karbohidrat bukan untuk dipantang, tapi diganti dengan yang berindeks glikemik lebih rendah seperti beras merah dan kentang. Memantang sama sekali karbohidrat akan membuat badan lemas, mudah merasa lelah, bahkan mencetus masalah pencernaan ketosis.
Karena tipe endomorph paling sulit juga untuk menurunkan berat badan, maka dengan hanya mengatur pola makan tidak akan cukup yang harus dikombinasikan dengan aktivitas fisik aktif rutin setiap hari dan tentunya juga olahraga. Tidak boleh menjadi seorang yang mager (malas bergerak) bila memiliki tipe tubuh ini. Olahraga yang dipilih pastikan merupakan olahraga angkat beban yang dikombinasikan dengan olahraga cardio. Mirip seperti jenis-jenis olahraga yang ada di fitness center. Itulah mengapa kita lebih sering melihat orang bertipe tubuh endomorph pada sasana olahraga fitness center dibandingkan dengan orang dengan dua tipe tubuh lainnya.
Faktor Usia
Semakin tua Anda, maka akan semakin sulit juga mencapai target body goal tersebut. Tidak usah frustrasi dan menyerah, karena Anda tidak sendiri. Senantiasalah berpegang pada hasil lab Anda yang harus diperiksa setidaknya 1 tahun sekali bila sudah berusia di atas 40 tahun. Karena sekali lagi saya sampaikan bahwa target utama dalam body goal adalah menjadi sehat, apa pun bentuk tubuh Anda.
©IKM 2021-12