Belakangan ini tambah banyak orang yang mencari informasi mengenai diet sehat alami di internet atau bertanya ke dokter dan ahli gizi. Dalam bahasa Inggris diet sehat alami ini dikenal dengan istilah Macrobiotic Diet. Macrobiotic sendiri merupakan istilah yang belakangan menjadi tenar, adalah istilah untuk sebuah gaya hidup (lifestyle) yang menekankan pada keseimbangan dan harmoni. Macrobiotic lifestyle itu terdiri dari pengaturan diet (pola makan), olahraga, dan perubahan prilaku. Di mana semuanya menuju usaha mendapatkan kehidupan yang tenang dengan cara alami. Walaupun bukti ilmiah dari macrobiotic diet atau macrobiotic lifestyle secara umum belum ada, namun mereka yang menjalaninya mengaku mendapatkan manfaat positif. Dalam artikel ini kita hanya akan membahas tentang macrobiotic diet dan kaitannya dengan kesehatan.
Macrobiotic diet biasanya dijalankan oleh mereka yang ingin hidupnya menjadi lebih sehat, atau mereka yang sudah terdiagnosis memiliki penyakit jantung, kencing manis, obesitas, kanker, dan premenopausal syndrome; dengan tujuan agar penyakit atau keluhannya tidak bertambah berat. Belum ada bukti ilmiah bahwa macrobiotic diet dapat menyembuhkan penyakit, tapi jelas bahwa pola makan yang sehat memberikan efek yang baik pada kesehatan secara keseluruhan. Selain mereka yang ingin sehat dan memiliki penyakit seperti di atas, banyak vegetarian apa lagi seorang vegan juga memilih untuk menjalani macrobiotic diet ini.
- Karena lebih mengkonsentrasikan pada sayuran dan buah-buahan, sudah pasti jenis diet ini sangat baik bagi mereka yang memiliki penyakit dislipidemia atau kadar lemak darah tinggi.
- Di dalam sayuran banyak terkandung phytoestrogens yang dapat membantu mengurangi hormon estrogen biasa pada wanita, sehingga membuat diet ini baik bagi mereka yang terdiagnosis atau memiliki riwayat kanker payudara.
- Diet ini bila dipraktekkan dengan benar, juga merupakan diet yang rendah kalori, sehingga membantu mereka yang obesitas dan yang ingin menurunkan berat badan.
- Selain rendah kalori tersebut, diet ini juga memilih sumber karbohidrat dari whole grains seperti oatmeal atau beras merah, sehingga menjadi lebih baik bagi mereka yang memiliki kencing manis.
Jenis Makanan Macrobiotic Diet
Seperti namanya yaitu diet sehat alami, jenis diet atau pola makan ini fokus pada makanan yang natural (alami) dan organik. Lebih jauh bahkan berusaha untuk mengeliminasi sama sekali food additives atau tambahan pada makanan yang bersifat artificial (tiruan/buatan). Hampir sebagian besar jenis makanan untuk macrobiotic diet adalah sayuran dan sangat membatasi sumber makanan hewani. Kalaupun memilih sumber makanan hewani, akan dipilih hewan yang tidak dibesarkan dalam industri ternak, melainkan yang benar-benar alami seperti telur dan ayam kampung, ikan dari sungai dan laut yang bukan diternakkan, dll. Karena alasan ini, di Indonesia untuk menjalani macrobiotic diet, seringnya berbiaya lebih tinggi dibandingkan dengan diet sehat alami lain yang tidak banyak memberikan syarat dan batasan.
Komposisi Macrobiotic Diet
- Sebagian besar yaitu sampai 50% dari porsi macrobiotic diet adalah karbohidrat dari jenis whole organic grains. Yang biasa dipilih adalah bulgur wheat, buckweath, quinoa, oats, beras merah, dan beras yang ditanam tanpa pupuk buatan.
- Lalu sepertiga dari dietnya merupakan jenis sayuran. Yang biasa dipilih adalah kale, kol, bunga kol, broccoli, labu, bok choy, lobak, wortel, kubis, buncis, rumput laut, seledri, dan bawang bombai.
- Barulah sisanya protein. Yang lebih diutamakan adalah protein berbasis kedelai seperti tahu dan tempe.
- Bagi yang bukan vegetarian, protein hewani dikonsumsi dalam frekuensi yang jarang seperti sekali seminggu, bahkan sekali sebulan. Pilihannya pun terbatas seperti ikan laut, ikan sungai, daging ayam kampung, telur ayam kampung, dan sumber hewani liar lainnya.
Jenis Masakan Macrobiotic Diet
Memasak untuk menyiapkan diet sehat alami di dalam macrobiotic diet juga terbatas, seperti:
- Lebih memilih kukus, rebus, dan tumis dibandingkan dengan masakan yang dibakar, panggang, apa lagi yang digoreng.
- Bumbu yang dipakai dalam masakan juga terbatas pada produk kedelai seperti miso, kecap rendah kalori, minyak zaitun, minyak sayur (tapi bukan jelantah), rempah, dan garam asli dari laut (tidak ber-iodium).
- Dalam menghidangkannya juga selalu dalam kondisi baru selesai dimasak. Jarang sekali memakan makanan yang dihangatkan.
- Masakan macrobiotic diet juga mementingkan asupan cukup air minum, di mana utamanya adalah air mineral.
Makanan yang Dipantang
Menurut panduan yang tersebar di internet bahkan buku, walaupun sulit dijelaskan secara ilmu gizi dan belum ada penelitian untuk mendukungnya, macrobiotic diet juga memantang beberapa makanan sehat tertentu. Secara keseluruhan pantangan dalam macrobiotic diet adalah sbb.:
- Karbohidrat dari sumber kentang, ubi manis, beras biasa
- Sayuran jenis paprika dan tomat
- Makanan olahan (processed food)
- Daging merah
- Semua makanan dengan perasa buatan
- Kueh-kuehan, dan makanan cemilan manis
- Buah-buahan yang terlalu manis seperti mangga, nanas, nangka, cempedak, dll.
- Makan pedas
- Bawang putih dan oregano
- Minuman beralkohol
- Minuman mengandung caffeine
- Minuman bersoda
- Tidak mengkonsumsi suplemen
Kelemahan Macrobiotic Diet
Dengan berbagai aturan dan pantangan seperti uraian di atas, beberapa orang yang sudah pernah mencobanya merasakan cara diet ini terlalu ketat. Selain itu karena berbagai pantangan tersebut juga, beberapa mikronutrien penting yang ada di dalam makanan bisa menjadi tidak didapatkan. Terlebih lagi mereka tidak mau mengkonsumsi suplemen, maka beresiko menderita kekurangan asupan zat besi, magnesium, calcium, dan beberapa jenis vitamin dan mineral. Macrobiotic diet juga cendrung asin karena menyenangi garam dalam jumlah lebih tinggi dibandingkan normal, sehingga kurang baik bagi penderita hipertensi dan yang memiliki penyakit ginjal. Karenanya macrobiotic diet tidak cocok untuk setiap orang dan tidak dipraktekkan di sarana pelayanan kesehatan.
Macrobiotic Diet vs. Makanan Orang Indonesia
Bila dilihat dari jenis makanannya tapi tidak mengikuti pantangannya, sebenarnya macrobiotic diet ini mirip dengan dietnya sebagian besar orang Indonesia, sbb.:
- Orang Indonesia memakan nasi dalam porsi besar, mungkin sampai 50% seperti macrobiotic diet
- Orang Indonesia banyak sekali jenis sayurannya, walaupun tidak ada pantangan seperti macrobiotic diet
- Porsi protein pada makanan tradisional orang Indonesia juga tidak besar, walaupun jenisnya lebih beragam dari macrobiotic diet. Selain itu orang Indonesia gemar mengkonsumsi protein berjenis jeroan hewan.
Kombinasi Macrobiotic Diet dan Diet Indonesia
Mengkombinasikan macrobiotic diet dan diet orang Indonesia mungkin bisa menjadi jenis diet sehat dan alami yang lebih baik. Artinya kita dapat mengambil manfaat dari macrobiotic diet tanpa harus menderita karena kekurangannya. Kekurangan yang dapat dihindari adalah pantangan membatasi jenis sayuran, membatasi jenis buah-buahan, jenis protein, serta mengkonsumsi terlalu tinggi garam. Sementara jenis diet Indonesia yang tidak baik dapat kita hindari agar membuat kombinasi ini bertambah baik. Yang bisa dihindari dari diet asli Indonesia adalah mengurangi makanan yang digoreng, mengurangi jeroan hewan, dan mengurangi makanan tinggi gula terutama yang terdapat pada makanan cemilan.
Makanan & Minuman Alami di Pasar
Idealnya makanan dan minuman alami itu adalah makanan yang langsung didapatkan dari alam, tanpa intervensi manusia sebelum mereka dikonsumsi. Beras berasal dari tanaman padi yang ditanam tanpa rekayasa pupuk dan insektisida, sayuran juga bisa dari sumber yang tumbuh liar atau ditanam tanpa pupuk dan insektisida. Serta hewan juga bukan hewan yang sengaja diternakkan melainkan dibiarkan bebas mencari makan sendiri seperti ayam kampung non ternak (free ranch chicken). Tapi bagi mereka yang tinggal di perkotaan tentu tidak semudah yang tinggal di desa untuk mendapatkannya. Akhirnya tentu harus membeli di pasar atau bahkan supermarket.
Sayangnya tidak semua produsen mencantumkan yang sebenarnya pada kemasan produk yang mereka jual yang menjadi andalan konsumen saat membeli. Hal ini terjadi karena setidaknya ada lebih dari 42.600 jenis barang kategori makanan dan minuman di pasar, membuat persaingan sangat sengit untuk membuat pembeli membeli produk yang diproduksi. Sehingga tidak jarang produsen asal mencantumkan kata “sehat” dan/atau “alami”, sekedar membuat pembeli merasa bebas dari rasa bersalah. Padahal klaim sehat atau alami tersebut mungkin tidak sama maksudnya antara yang diharapkan pembeli dengan yang disampaikan oleh produsen.
Contoh paling mudah adalah makanan yang berasa manis. “Rendah gula” bisa saja sehat dan alami, tapi tidak selalu sehat saat kandungan kalorinya tetap tinggi dan tidak selalu alami bila menggunakan pemanis buatan. Lalu kata-kata “terbuat dari” juga sering menipu. Misal “terbuat dari buah asli” sementara di dalam produk tersebut kandungan buah aslinya hanya 1% saja. Tidak sepenuhnya salah, tapi 99% sisanya merupakan perasa buah buatan dan kandungan nutrisi buatan. Demikian juga dengan kata “segar atau fresh” yang bukan berarti segar dari alam, melainkan masih segar ketika keluar dari lemari pendingin milik dari produsen dan masuk ke lemari pendingin di pasar.
Pesan untuk Dibawa Pulang
Dari uraian di atas bisa kita ambil beberapa kesimpulan sbb.:
- Macrobiotic diet memiliki kelebihan dan kekurangan. Kita bisa memanfaatkan kelebihannya, tapi tidak mengikutinya 100% agar tidak menderita karena kekurangannya.
- Diet asli dalam masakan tradisional Indonesia sebenarnya mirip dengan macrobiotic diet kecuali beberapa hal seperti uraian di atas. Hal ini membuat orang Indonesia harusnya lebih mudah untuk mempraktekkan diet sehat yang alami.
- Karenanya, diet sehat alami bisa kita kombinasikan antara macrobiotic diet dan makanan asli Indonesia.
- Bila membeli sumber makanan sehat dan alami, lebih baik membelinya dalam bentuk masih segar, tanpa kemasan atau bukan produksi dan telah diproses di pabrik.
©IKM 2021-11