Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2025
    • Blog Articles: 2024
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-492: Batu Calcium Oxalate & Diet Kita

16/2/2024

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Beberapa waktu yang lalu kita sudah pernah membahas tentang batu ginjal atau nephrolithiasis. Dari seluruh jenis batu ginjal, yang paling tersering adalah batu calcium oxalate. Itulah mungkin sebabnya, banyak sekali informasi terutama di dunia maya yang membahas batu ginjal jenis ini. Sayangnya banyak informasi tersebut yang kurang jelas membahasnya atau sering juga dikaitkan dengan produk tertentu dengan tujuan menjual satu produk atau menyu-dutkan produk lainnya. Walaupun terbentuknya batu ginjal sebagian besar karena pola konsumsi atau diet kita, namun ada satu hal faktor kunci yaitu kurangnya asupan air minum. Dalam artikel kali ini kita bahas hubungan batu ginjal jenis calcium oxalate dengan diet yang kita konsumsi.

Batu Calcium Oxalate
Dinamakan batu calcium oxalate karena memang terben-tuk dari oxalate (oksalat), senyawa yang secara alami banyak terdapat di dalam makanan sehari-hari yang biasa kita konsumsi. Zat sisa dari metabolisme berjenis oksalat tersebut dibuang utamanya melalui feses. Namun bila terlalu banyak maka akan terserap kembali dari usus dan harus dibuang di urin. Tingginya asupan makanan yang banyak mengandung oksalat lalu dikombinasikan dengan minum yang kurang, menjadi penyebab utama terjadinya kristalisasi oksalat menjadi batu di ginjal dan dalam organ saluran kemih lainnya seperti; ureter (saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kencing), dalam kandung kencing sendiri, dan di urethra (saluran yang menghubungkan kandung kencing ke luar tubuh).

Calcium vs. Oxalate – Two Partners in Crime
Dalam jumlah aman, oksalat sebagai zat sisa metabolisme tidak berbahaya dan akan berikatan dengan kalsium di dalam usus dan terbuang melalui feses. Tapi bila terlalu banyak dan terjadi juga kekurangan kalsium di dalam pencernaan, maka terserap kembali dari usus dan harus dibuang melalui urin. Bila dalam saat bersamaan kalsium justru banyak di urin, oksalat berikatan dengan kalsium membentuk kristal dan berpotensi membatu bila jumlah urin juga sedikit. Jadi terbentuknya batu calcium oxalate terjadi saat kalsium dalam pencernaan sedikit, tapi banyak di dalam urin. Ini dapat terjadi pada kondisi kekurangan asupan kalsium dalam diet sehari-hari (baca tentang kalsium dan kebutuhannya dalam artikel lain).
 
Faktor Risiko Terkena Batu Ginjal Calcium Oxalate
Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang lebih mudah terkena batu ginjal calcium oxalate ini. 6 yang utama adalah karena diet yang bila diurutkan adalah sbb.:
  1. Kurang minum
  2. Diet tinggi makanan mengandung oksalat
  3. Diet rendah kalsium
  4. Diet sangat tinggi protein hewani
  5. Diet tinggi natrium
  6. Diet tinggi high fructose corn syrup
  7. Obesitas
  8. Kencing manis
  9. Memiliki penyakit hyperparathyroidism
  10. Memiliki penyakit IBD
  11. Memiliki penyakit genetik Dent Disease
  12. Pernah mengalami operasi gastric bypass surgeries.
 
Kurang Minum
Kurang minum merupakan faktor utama seseorang terkena jenis batu ginjal mana pun. Sehingga walaupun asupan makanan mengandung tinggi oksalat, rendah kalsium, tinggi protein hewani, tinggi natrium, atau tinggi high fructose corn syrup; selama minum cukup maka lebih sulit kristal calcium oxalate menumpuk menjadi batu. Karena kombinasi dengan kurang minum inilah yang membuat kondisi itu bisa terjadi. Indikator kurang minum itu sebenarnya mudah. Yang pertama adalah frekuensi buang air kencing ketika tidak tidur normalnya adalah setiap 2 jam. Maka bila lebih dari 2 jam tidak ada keinginan untuk buang air kecil, besar kemungkinan asupan minumnya yang kurang. Yang kedua adalah kejernihan dan warna dari urin yang panduannya sering kita lihat ditempel di dekat closet. Semakin tidak jernih dan semakin pekat warna urin, maka berarti semakin kurang minum yang dikonsumsi.
 
Jenis Makanan Tinggi Kandungan Oksalat
Makanan mengandung tinggi oksalat merupakan faktor risiko kedua terkena batu ginjal calcium oxalate. Banyak jenis makanan mengandung oksalat, di antaranya:
  • Daun-daunan berwarna hijau tua seperti bayam, daun singkong, dll.
  • Kacang-kacangan terutama almonds dan kacang polong
  • Kedelai dan produk-produknya
  • Kentang dan produk-produknya
  • Beets
  • Gandum
  • Coklat
  • Strawberries dan raspberries
Sisa pengolahan dari makanan ini dalam bentuk oksalat. Bila terlalu banyak juga akan dibuang melalui urin dalam bentuk asam oksalat. Saat berikatan dengan kalsium akan membentuk calcium oxalate yang bisa membatu.

Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Diet Rendah Kalsium
Di atas dikatakan bahwa justru kristal calcium oxalate dapat terjadi dalam kondisi diet rendah kalsium. Karena akan terjadi kekurangan molekul pengikat oksalat di dalam usus, menyebabkan lebih banyak oksalat bebas (fee oxalate) yang akan diserap dan dibuang melalui urin. Jadi jelas di sini ada dua lokasi kalsium yang harus berada pada tempat yang tepat di saat yang tepat. Kalsium dalam diet harus cukup agar bisa mengikat oksalat di dalam usus, apa lagi sedang mengkonsumsi makanan tinggi oksalat. Tetapi kalsium tidak boleh tinggi diekskresikan ke dalam urin agar tidak berikatan dengan oksalat kemudian membentuk kristal.
 
Diet Tinggi Protein Hewani
Jenis makanan yang juga menjadi faktor risiko terjadinya kristal calcium oxalate adalah asupan tinggi protein hewani. Hal ini terjadi karena makanan tinggi protein hewani akan menciptakan kondisi rendahnya produksi citrate dalam tubuh yang secara alami akan berikatan dengan kalsium di dalam urin, sekaligus menurunkan kesempatan kalsium berikatan dengan oksalat. Selain itu makanan tinggi protein hewani juga tinggi kandungan purinnya yang akan dimetabolisme menjadi asam urat di dalam urin. Kondisi ini menyebabkan turunnya pH (keasaman) urin dan memu-dahkan terbentuknya kristal calcium oxalate.
 
Diet Tinggi Natrium
Faktor risiko berikutnya yang membuat lebih mudah ter-bentuknya batu ginjal calcium oxalate adalah diet tinggi natrium. Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal, sbb.:
  1. Menurunkan reabsorbsi kalsium dalam urin. Natrium dan kalsium memiliki transport channel yang sama di dalam ginjal. Saat asupan natrium tinggi, akan terjadi kompetisi dengan kalsium membuat kalsium terhambat reabsorbsinya sehingga lebih banyak terdapat di urin yang sudah tentu memperbesar kemungkinan berikat-an dengan oksalat.
  2. Membuat menurunnya ekskresi citrate ke dalam urin yang secara alami harusnya berikatan dengan kalsium.
  3. Meningkatkan konsentrasi urin. Asupan tinggi natrium akan mudah mencetus dehidrasi dan urin akan menjadi lebih pekat. Urin yang pekat akan menjadi kondisi lebih mudah untuk terbentuknya batu ginjal secara umum.
 
Diet Tinggi High Fructose Corn Syrup
High fructose corn syrup (HFCS) merupakan pemanis buatan yang terbuat dari sari pati jagung dan sangat biasa digunakan pada makanan dan minuman olahan pabrik/ dalam kemasan. Sari pati jagung ini terdiri dari jenis gula yaitu glukosa dan fruktosa. Ada dua jenis HFCS tergantung konsentrasi fruktosanya, yaitu HFCS 42 (mengandung 42% fruktosa) dan HFCS 55 (55% fruktosa). Diet tinggi HFCS ini bisa berkontribusi pembentukan batu ginjal calcium oxalate, karena sbb.:
  1. Meningkatkan ekskresi oksalat ke dalam urin. Ini bisa terjadi karena metabolisme fruktosa memproduksi glyoxylate, sebuah precursor (bahan pembuat) oksalat.
  2. Meningkatkan kadar asam urat dalam urin, karena fruktosa dipecah menjadi asam urat. Asam urat yang tinggi dalam urin meningkatkan keasaman urin dan seperti dijelaskan di atas menciptakan kondisi lebih mudah terbentuknya batu ginjal jenis apa pun.
 
Mengatur Diet
Karena 6 faktor risiko utama seseorang terkena batu ginjal jenis calcium oxalate adalah dari diet, maka sangat bijak bila dapat memodifikasi diet. Yang paling utama tentu saja harus mencukupkan minum seperti yang telah diuraikan di atas dan bisa dibaca dalam artikel sebelumnya pada blog ini. Baru kemudian mengatur diet seperti berikut ini:
  1. Makanan mengandung oksalat. Semua jenis makanan yang mengandung tinggi oksalat seperti uraian di atas sebenarnya merupakan makanan yang sangat sehat. Jadi jangan dihindari, melainkan dibatasi agar tidak terlalu berlebihan. Bila memang gemar atau sedang banyak mengkonsumsi makanan dengan kandungan oksalat yang tinggi tersebut, maka pastikan cukup asupan kalsium dan pastikan minum lebih banyak lagi.
  2. Makanan mengandung kalsium harus dicukupkan, dan  utamanya yang bersumber dari makanan karena bila berasal dari suplemen kalsium dan dikonsumsi berlebih justru dapat berbalik meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal. Pastikan jumlah asupan kalsium total dari makanan dan suplemen tersebut tidak melebihi kebutuhan (baca anjuran asupannya dalam artikel lain). Bila harus mengkonsumsi suplemen kalsium, harus berdekatan dengan waktu makan dan pastikan untuk minum lebih banyak lagi.
  3. Makanan dari protein hewani. Sangat tidak dianjurkan menjalankan diet hanya mengkonsumsi protein hewani tanpa berimbang dengan jenis makanan lainnya (seperti diet keto). Karena akan memperbesar risiko terbentuknya batu ginjal jenis calcium oxalate. Selain harus menyeimbangkan asupan protein dengan jenis makanan lainnya yaitu karbohidrat dan serat (maksimal 30% protein), juga harus menyeimbangkan jenis prote-innya antara protein hewani dan nabati. Lalu hindari protein hewani yang lebih mengandung purin tinggi yang banyak terdapat pada jeroan. Atur juga asupan protein hewani sesuai dengan tingkat aktivitas fisik.
  4. Asupan natrium. Natrium dalam makanan kita tidak hanya terdapat pada garam saja, karena juga terdapat pada penyedap rasa, pengawet makanan, dll. Jaga asupannya agar tidak terlalu tinggi. Bila sedang banyak mengkonsumsi natrium. Pastikan agar minum lebih banyak lagi.
  5. Makanan dan Minuman mengandung HFCS. Makanan dan minuman yang diproduksi di pabrik/dalam kemasan sering sekali bila berasa manis menggunakan HFCS (high fructose corn syrup). Jadilah konsumen yang cerdas dalam memilih makanan dan minuman olahan/ dalam kemasan. Baca labelnya dan jangan mudah terprovokasi informasi. Bila sedang banyak mengkon-sumsinya, pastikan untuk minum lebih banyak lagi.
  6. Buah-buahan. Pastikan juga untuk mengkonsumsi buah-buahan dalam jumlah cukup, karena hampir semua buah tinggi kandungan citrate-nya yang dapat membantu mengikat kalsium di urin, mencegah kalsium berikatan dengan oksalat.
  7. Suplemen vitamin C bila dikonsumsi dalam dosis tinggi juga akan meningkatkan kadar oksalat dalam urin karena kelebihan vitamin C dirubah dan dibuang dalam bentuk oksalat. Bila terlalu banyak akan terserap kembali dari usus, lalu diekskresikan ke dalam urin. Sehingga bila sedang mengkonsumsi vitamin C dalam dosis tinggi harus dipastikan untuk mencukupkan asupan kalsium dan pastikan minum lebih banyak lagi

©IKM 204-02
0 Comments



Leave a Reply.

    Home >> Medical Articles >> 2024

    Medical Articles 2024

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Maknai stres, untuk membuat hidup menjadi lebih hebat. Baca di sini.

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan "like" artikelnya di bagian bawah setiap artikel dan silakan menikmati artikel lainnya pada blog tahun 2023. Click di sini.

    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.

    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to contact me.

    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024

    Categories

    All
    Batu Calcium Oxalate & Diet T Kita
    Begadang Membunuhmu
    Bercak Putih Di Kulit Tapi Bukan Panu
    Blue Light (Sinar Biru)
    Diabetes Hacks
    Fatty Liver & Kematian Mendadak
    Henti Nafas Saat Tidur (Sleep Apnea)
    Hipertensi Dlm Kehamilan-Preeklamsia-Eklamsia
    Hipertensi & Stres Pada Usia Muda
    Jangan Takut Dengan Karbohidrat
    Kanker Tulang
    Kematian Mendadak Akibat Jantung (Sudden Cardiac Death)
    Ketidakpastian Ekonomi & Kesehtan Mental
    Kolesterol Dan Diet Kita
    Komedo (Comedones)
    Krisis Identitas Pada Dewasa & Remaja
    Kritis Menyikapi Hoax Kesehatan
    Lagi Stres
    Lawan Peradangan Dengan Rempah-Rempah
    Makan Aja (Eat To Beat Stress)
    Melewatkan Waktu Makan (Skipping Meals)
    Mencegah Penyakit Jantung Dengan Rutin Checkup
    Mengigau & Berjalan Saat Tidur (Parasomnia)
    Mitos Multitasking
    Obat Generik Vs. Paten & Bermerek
    Pengawet Makanan (Food Preservatives)
    Pilihan Anda
    Plak & Karang Gigi
    Polip Hidung (Nasal Polyp)
    Preventive Medicine: Hidup Anda
    Puasa Sehat Bebas Hipertensi
    Rasa Cemas & Over Thinking
    Schizophrenia (Sakit Jiwa)
    Sikap Masa Bodoh Dengan Kesehatan
    Susu Sapi Vs. Susu Ikan


    Saya tidak mencantumkan rujukan atau sumber dari artikel yang saya tulis, karena akan menambah panjang body dari posting-an blog-nya.
    Bila ada yang memerlukan silakan hubungi saya di contac me. Saya dengan senang hati akan menginfokannya.


    Disclaimer
    All data and statements in all articles in these blogs on this website were true at the time of writing. Some update may be required.

    The Content is not intended to be a substitute for professional medical advice, diagnosis, or treatment. Always seek the advice of your physician or other qualified health provider with any questions you may have regarding a medical condition.

    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge


    Picture

    Info graphic
    of the week

    Picture
    Preventive Medicine - Your Life, Your Choice!

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly