Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2025
    • Blog Articles: 2024
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-498: Kolesterol dan Diet Kita

19/4/2024

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Ilmu kedokteran adalah ilmu yang terus berkembang. Suatu hal yang sebelumnya menjadi panduan, bisa jadi seiring dengan perkembangan ilmu dan penelitian terbaru menjadi berubah 180 derajat. Salah satunya adalah panduan diet atau pola makan yang berkaitan dengan kadar cholesterol (kolesterol) dalam darah. Selama puluhan tahun dipahami bahwa diet tinggi kolesterol dan lemak meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan menyebabkan penyakit jantung. Hal ini sangat benar berdasarkan kesimpulan penelitian 50 tahun yang lalu, namun sejak tahun 2015 pemahaman ini berubah. Tingginya kadar kolesterol darah benar adalah faktor risiko untuk penyakit jantung, tapi bukan secara lansung disebabkan oleh diet tinggi kolesterol dan lemak.

Kolesterol di Tubuh Manusia
Kolesterol adalah senyawa lemak seperti lilin cair yang secara alami ada di tubuh manusia. Banyak sekali yang meyakini bahwa kolesterol berbahaya. Namun faktanya tubuh manusia sangat membutuhkan kolesterol untuk berfungsi dengan baik. Kolesterol terdapat pada setiap sel di tubuh manusia. Bahkan dari seluruh kolesterol di dalam tubuh manusia, 20%-nya terdapat di otak. Tubuh juga membutuhkan kolesterol untuk memproduksi hormon dan vitamin D. Singkat kata, manusia tidak akan dapat hidup tanpa kolesterol. Sebagian besar kolesterol yang ada di tubuh diproduksi oleh tubuh sendiri. Hanya sebagian kecil saja di dapatkan dari makanan yang dimakan.

Kolesterol dan Lipoprotein
Ketika kita membahas kolesterol kaitannya dengan jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), sebenarnya kita sedang membahas lipoprotein, bukan kolesterolnya. Lipoprotein adalah senyawa yang terbentuk dari lemak di bagian dalam dan protein di bagian luar yang berfungsi sebagai pengangkut kolesterol di dalam peredaran darah. Ada beberapa jenis lipoprotein tapi 2 yang paling relevan terhadap kesehatan kardiovaskular adalah LDL (low-density lipoprotein), dan HDL (high-density lipoprotein). LDL yang memegang porsi 60-70% dari lipoprotein total di dalam darah dikatakan sebagai “kolesterol jahat” karena mengangkut kolesterol di dalam peredaran darah yang bisa menyebabkan timbunan plak di dalam pembuluh darah arteri. Sementara HDL mengangkut kolesterol kembali ke dalam liver, sehingga dikatakan sebagai “kolesterol baik.”

Hubungan Kolesterol Darah dan Makanan
Jumlah asupan kolesterol di dalam diet (makanan) kita tidak berbanding lurus dengan kadar kolesterol di dalam darah, karena merupakan 2 hal yang berbeda. Tubuh kita secara ketat mengatur/meregulasi jumlah kolesterol dalam darah dengan cara mengontrol produksinya. Kolesterol dalam darah justru sangat bergantung dengan asupan lemak dan karbohidrat (manis) dalam makanan, bukan makanan yang mengandung kolesterol. Memang ada sebagian orang yang mengalami peningkatan kolesterol dalam darah setelah mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol. Mereka disebut sebagai “hyper-responders” yang diturunkan secara genetik. Namun peningkatan inipun tidak serta merata meningkatkan risiko mereka terkena penyakit kardiovaskular.

Hal ini disebabkan karena penyakit kardiovaskular tidak hanya disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol darah. Faktor lain yang meningkatkan risikonya adalah inflamasi, stres oksidatif, tekanan darah tinggi, kencing manis, dan asap rokok. Dan sudah dijelaskan di atas bahwa penyakit kardiovaskular terkait dengan keseimbangan lipoprotein (LDL vs. HDL), bukan karena kolesterol yang terdapat dalam makanan. Contohnya yang paling sering disalahkan adalah telur yang memang mengandung kolesterol tinggi. Tapi mengkonsumsi telur setiap hari tidak meningkatkan kadar kolesterol darah, bahkan telur malah dapat meningkatkan profil lipoprotein yang justru dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Walaupun tetap diyakini bagi penderita diabetes, mengkonsumsi telur terlalu banyak meningkatkan risiko mereka. Artinya di sini, telur sehat dikonsumsi sehari-hari dalam jumlah yang tidak berlebihan.

Makanan Tinggi Kolesterol vs. Penyakit CV
Dari banyaknya penelitian terbaru, yang meneliti kaitan antara kolesterol dalam makanan dan kolesterol dalam darah, terbukti ternyata lebih rumit dari yang dikira selama ini. Sampai saat ini AHA (American Heart Association) masih belum memberikan rekomendasi yang konklusif tentang konsumsi makanan tinggi kolesterol. AHA hanya merekomendasikan untuk fokus pada makanan yang dapat menu-runkan risiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti: membatasi garam dan lemak jenuh, mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayuran, lebih memilih biji-bijian dibandingkan dengan tepung-tepungan, serta membatasi daging merah dan makanan/minuman manis. Tidak ada rekomendasi untuk menghindari telur, dairy products, seafood, dll., selama tentunya dikonsumsi pada jumlah tidak berlebihan.

Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Makanan Sehat yang Tinggi Kolesterol
Malah banyak sekali makanan sehat yang mengandung kolesterol tinggi, sbb.:
  1. Telur. Sebutir telur mengandung 180 mg kolesterol. Namun telur mengandung protein tinggi, selenium, riboflavin, choline, vitamin B12, dan antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin; yang justru banyak terdapat pada bagian kuning telurnya.
  2. Keju. Dalam selembar keju cheddar misalnya mengandung 28 mg kolesterol. Namun keju juga mengandung protein tinggi yang dibutuhkan tubuh.
  3. Ikan sarden. Yang dikategorikan sebagai true superfood, karena walaupun tinggi kolesterolnya (142 mg dari setiap 100 gram daging ikan sarden), tapi juga sangat tinggi kandungan protein, kalsium, selenium, asam lemak omega-3, dan vitamin D.
  4. Seafood. Termasuk di dalamnya udang, cumi, kepiting, lobster, tiram (oysters), remis (clams), kerang (shellfish, mussels, dan scallops). Kandungan kolesterol mereka rata-rata 100-210 mg, namun juga mengandung protein tinggi, choline, selenium, yodium, dan vitamin B12.
  5. Minyak hati ikan. 1 sendok makannya saja mengandung 570 mg kolesterol. Tapi juga mengandung asam lemak omega-3, vitamin A, dan vitamin D.
  6. Hati hewan. Hati hewan seperti hati sapi dan ayam, termasuk jeroan dan tinggi kandungan kolesterolnya. Contohnya dalam 100 gram hati sapi mengandung 390 mg kolesterol. Namun hati hewan juga mengandung protein tinggi, dan kaya kandungan zat besi, choline, serta vitamin A dan vitamin B12.
  7. Jeroan hewan lainnya. Seperti ginjal, jantung, dan otak. Contohnya pada setiap 100 gr ginjal kambing terdapat 565 mg kolesterol. Tapi seperti juga hati hewan, ketiga jeroan ini tinggi kandungan zat besi, selenium, dan vitamin B12. Jantung hewan juga tinggi kandungan CoQ10 yang menurunkan risiko gagal jantung.

Kolesterol vs. Lemak
Bila kita membahas kolesterol dalam makanan, kita juga harus membahas lemak dalam makanan. Antara kolesterol dan lemak sering dicampur-adukkan karena keduanya merupakan lipids yang berarti senyawa yang “berlemak”. Padahal merupakan 2 hal yang berbeda. Lemak adalah kategori luas dari molekul berbentuk saturated (jenuh), mono atau polyunsaturated (tidak jenuh). Lemak tidak diproduksi dalam liver, dan berfungsi sebagai sumber energi, melindungi organ dalam, serta membantu tubuh menyerap vitamin A-D-E-K. Sementara kolesterol seperti yang sudah dijelaskan di atas. Lemak ditemukan dalam sumber makanan hewani dan nabati, sementara kolesterol sebagian besar diproduksi oleh tubuh sendiri dan ditemukan hanya pada sumber makanan hewani. Baca tentang lemak dalam artikel lainnya.

Banyak sekali informasi di dunia maya, bahkan dalam buku tentang diet berbicara tentang lemak seakan-akan semua lemak itu sama. Hal ini terjadi karena pada tahun 1940-1950an, dipercaya makanan yang tinggi kandungan lemak dan kolesterolnya berkontribusi pada penyakit kardiovaskular. Namun penelitian-penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada beberapa jenis lemak dalam diet kita, dan tidak semuanya buruk untuk kesehatan. Mono dan polyunsaturated fat (lemak tidak jenuh) adalah jenis lemak yang sehat. Bahkan tidak semua saturated fat (lemak jenuh) itu buruk, karena jenis saturated fat itu banyak dan memberikan efek berbeda pada tubuh. Kuncinya ada pada rantai karbonnya. Semakin panjang rantai karbon lemak, maka semakin besar kontribusinya pada risiko penyakit kardiovaskular.

Mengkonsumsi Makanan Secara Utuh
Dalam pola konsumsi manusia, sesungguhnya kita makan makanan secara utuh, bukan jenis senyawa tertentu saja. Contohnya pada alpukat terdapat lemak jenuh yang sama dengan 3 lembar daging asap. Tapi daging asap dapat meningkatkan LDL, sementara mengkonsumsi sampai 1,5 alpukat setiap hari justru dapat menurunkan LDL darah. Karena dalam alpukat terdapat kandungan nutrisi lain yang merubah efek lemak jenuh tersebut dalam tubuh. Jadi lebih penting untuk mengkonsumsi berbagai ragam dan jenis makanan dalam diet, dari pada sibuk memantang beberapa jenis makanan tertentu. Lemak juga selama ini dianggap hanya bersumber dari daging, dairy products, seafood, telur, dll. Kenyataannya 15% dari sumber lemak jenuh pada makanan manusia modern saat ini berasal makanan olahan yang mengandung banyak trans fat seperti cake, cookies, pastries, chips, permen, makanan yang digoreng, dll.

Pilih Daging Sapi atau Ayam
Dulu memilih makanan “berlemak” seperti daging ayam atau daging sapi dikatikan dengan kandungan kolesterolnya. Namun sejak tahun 2015 beralih menjadi; berapa banyak kandungan lemak jenuh yang terdapat dalam sumber makanan tersebut (terkait dengan panjang rantai karbon dari satu jenis lemak). Semakin panjang rantai karbonnya, semakin tidak sehat sebuah lemak jenuh, maka semakin tinggi LDL yang akan dibuat oleh tubuh. Jadi dalam memilih antara daging sapi dan ayam misalnya, harus dipahami pada bagian mana terdapat lemak jenuhnya. Antara ayam dan sapi menyimpan lemak secara berbeda. Ayam menyimpan lemak di bawah kulitnya, sementara sapi tersebar di seluruh bagian dagingnya. Kadar lemak jenuh sapi konsumsi berbeda dari pakan sapinya. Sapi yang memakan rumput lebih rendah kandungan lemak jenuh pada dagingnya dibandingkan dengan sapi yang diberi pakan ternak olahan. Jadi pilihlah daging ayam tanpa kulit, atau daging sapi has dalam agar mengkonsumsi lebih sedikit lemak jenuh.
 
Portfolio Diet
Portfolio diet adalah jenis diet yang kini direkomendasikan oleh AHA untuk dapat menurunkan kolesterol darah dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Intinya adalah tidak terfokus pada “apa yang tidak bisa dimakan”, melainkan fokus pada “apa yang dapat ditambahkan dalam menu”. Bila dilihat, portfolio diet menjadi mirip dengan DASH diet yang biasa disarankan untuk penderita tekanan darah tinggi. Sementara jenis makanan yang dianjurkan mirip dengan diet orang di Mediterranean. Tidak memantang jenis makanan, tapi lebih kepada membatasi jumlah dan lebih memilih makanan yang sehat untuk jantung. Dengan cara mengimbangi asupan protein hewani dengan nabati yang mentargetkan untuk menurunkan LDL, yang seperti uraian di atas adalah dengan mengurangi asupan lemak jenuh.
 
Agar Semakin Sehat
Sumber makanan yang sehat sekalipun dapat menjadi kurang sehat bila cara pengolahannya tidak sehat. Tips mengolah makanan menurunkan LDL antara lain:
  • Mengganti minyak goreng sawit dengan minyak zaitun, canola, atau sunflower.
  • Lebih memilih yang dibakar (grill), dikukus, dan direbus, dibandingkan yang dipanggang (bake) atau digoreng.
Selain pengolahan makanannya juga harus diimbangi dengan gaya hidup sehat lainnya, seperti: menghindari asap rokok, aktif secara fisik dan berolahraga, mencukupkan tidur berkualitas, mengatasi dan memanfaatkan stres, serta miliki hati yang senantiasa berbahagia.

©IKM 204-04
0 Comments



Leave a Reply.

    Home >> Medical Articles >> 2024

    Medical Articles 2024

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Maknai stres, untuk membuat hidup menjadi lebih hebat. Baca di sini.

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan "like" artikelnya di bagian bawah setiap artikel dan silakan menikmati artikel lainnya pada blog tahun 2023. Click di sini.

    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.

    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to contact me.

    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024

    Categories

    All
    Batu Calcium Oxalate & Diet T Kita
    Begadang Membunuhmu
    Bercak Putih Di Kulit Tapi Bukan Panu
    Blue Light (Sinar Biru)
    Diabetes Hacks
    Fatty Liver & Kematian Mendadak
    Henti Nafas Saat Tidur (Sleep Apnea)
    Hipertensi Dlm Kehamilan-Preeklamsia-Eklamsia
    Hipertensi & Stres Pada Usia Muda
    Jangan Takut Dengan Karbohidrat
    Kanker Tulang
    Kematian Mendadak Akibat Jantung (Sudden Cardiac Death)
    Ketidakpastian Ekonomi & Kesehtan Mental
    Kolesterol Dan Diet Kita
    Komedo (Comedones)
    Krisis Identitas Pada Dewasa & Remaja
    Kritis Menyikapi Hoax Kesehatan
    Lagi Stres
    Lawan Peradangan Dengan Rempah-Rempah
    Makan Aja (Eat To Beat Stress)
    Melewatkan Waktu Makan (Skipping Meals)
    Mencegah Penyakit Jantung Dengan Rutin Checkup
    Mengigau & Berjalan Saat Tidur (Parasomnia)
    Mitos Multitasking
    Obat Generik Vs. Paten & Bermerek
    Pengawet Makanan (Food Preservatives)
    Pilihan Anda
    Plak & Karang Gigi
    Polip Hidung (Nasal Polyp)
    Preventive Medicine: Hidup Anda
    Puasa Sehat Bebas Hipertensi
    Rasa Cemas & Over Thinking
    Schizophrenia (Sakit Jiwa)
    Sikap Masa Bodoh Dengan Kesehatan
    Susu Sapi Vs. Susu Ikan


    Saya tidak mencantumkan rujukan atau sumber dari artikel yang saya tulis, karena akan menambah panjang body dari posting-an blog-nya.
    Bila ada yang memerlukan silakan hubungi saya di contac me. Saya dengan senang hati akan menginfokannya.


    Disclaimer
    All data and statements in all articles in these blogs on this website were true at the time of writing. Some update may be required.

    The Content is not intended to be a substitute for professional medical advice, diagnosis, or treatment. Always seek the advice of your physician or other qualified health provider with any questions you may have regarding a medical condition.

    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge


    Picture

    Info graphic
    of the week

    Picture
    Preventive Medicine - Your Life, Your Choice!

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly