Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2025
    • Blog Articles: 2024
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-503: Kortikosteroid, Dilema Pedang Bermata Dua

7/6/2024

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Kortikosteroid atau yang biasa penyebutannya disingkat steroid, merupakan obat anti inflamasi atau anti radang dan sering juga disebut sebagai “obat dewa.” Karena hampir semua keluhan nyeri dan tidak nyaman pada tubuh manusia biasanya disebabkan oleh infeksi, iritasi, dan peradangan maka dengan meminum steroid hampir semua keluhan tersebut bisa hilang atau setidaknya berkurang. Sebenarnya tubuh kita menciptakan kondisi peradangan bukan tidak ada kegunaannya. Tujuannya adalah membuat suasana siaga satu pada sistem imunitas tubuh untuk melawan yang sedang “mengganggu.” Dengan meminum steroid, maka kesiagaan tadi menjadi menurun dan dapat menjadi boomerang memperparah kondisinya. Belum lagi efek samping bila steroid digunakan dalam jangka waktu yang lama. Inilah mengapa pemberian obat kortikosteroid selalu menjadi dilema; dilema pedang bermata dua.

Kortikosteroid vs. Anabolic Steroids
Kortikosteroid yang sedang kita bahas di sini dan jenis steroid anabolik, keduanya disebut sebagai “steroid,” Tapi sebenarnya tidak sama. Steroid anabolik dibuat meniru testosteron yang termasuk dalam human growth hormone. Biasa digunakan sebagai terapi sulih hormon (hormon replacement therapy) untuk gangguan pertumbuhan dan beberapa penyakit lainnya. Tetapi steroid anabolik sering disalahgunakan dalam dosis tinggi oleh para atlit dan praktek body building untuk memperbesar massa otot dan menambah kekuatan, yang disebut sebagai obat peningkat kinerja atau performance-enhancing drugs. Oleh karena itu  penggunaannya dilarang dalam kompetisi olahraga dan atlit yang bersangkutan dapat terkena diskualifikasi.

Penggunaan Luas Kortikosteroid
Pada praktek pengobatan dalam ilmu kedokteran, steroid digunakan pada hampir setiap jenis spesialisasi. Tidak hanya pada pengobatan modern, dalam ramuan tradisional pun seperti jamu dan obat sinse terdapat bahan obat yang memiliki efek seperti steroid. Steroid bekerja seperti hormon cortisol di dalam tubuh, hormon yang memegang peranan pada banyak proses biologis termasuk metabolisme, respon imunitas, dan stres. Karena steroid dapat meredakan peradangan dan iritasi, dokter sering meresepkannya untuk mengatasi berbagai kondisi penyakit yang disertai dengan peradangan.
 
Steroid digunakan untuk mengatasi kasus dari yang ringan sampai yang berat, dari alergi sampai inflamasi pada organ yang mengancam jiwa. Mulai dari mengatasi reaksi alergi dengan manifestasi pada kulit, saluran pernafasan, atau saluran pencernaan, sampai mengatasi eksim, asma ringan sampai berat, bronkhitis, radang sendi, hingga penyakit-penyakit autoimun seperti IBS, lupus, multiple sclerosis, dll. Khusus untuk penyakit autoimun yang terjadi karena tubuh menjadi over reaktif sehingga menyerang tubuh sendiri, maka pemberian steroid dapat menekan reaksi berlebih dari aktivitas sistem imunitas tersebut. Steroid juga diberikan pada pasien yang baru mendapatkan transplantasi organ agar tidak terjadi reaksi penolakan. Untuk penderita COVID-19 pemberian steroid dapat menurunkan tingkat kematian akibat peradangan paru yang berat.
 
Bentuk dan Cara Penggunaan Kortikosteroid
Bentuk steroid sangat beragam sesuai dengan tujuannya dan cara penggunaan steroid yang juga sangat luas. Dibagi menjadi cara penggunaan sistemik yang berefek pada seluruh tubuh dan cara penggunaan yang terlokalisir pada organ atau area tertentu saja. Untuk yang terlokalisir penggunaan steroid terdapat dalam bentuk krim atau zalf yang dioleskan di kulit, tetes mata, tetes telinga, dan inhaler. Sementara penggunaan sistemik steroid terdapat dalam bentuk obat yang diminum peroral, disuntikkan pada otot, dan melalui infus atau suntik langsung ke dalam pembuluh darah vena.

Jenis Steroid yang Umum
Jenis steroid juga cukup banyak. Yang umum diresepkan oleh dokter dalam berbagai bentuk adalah:
  • Prednisone
  • Prednisolone
  • Cortisone
  • Hydrocortisone
  • Triamcinolone
  • Dexamethasone
 
Sebagai Anti Radang & Anti Nyeri
Dari semua tujuan penggunaan steroid, yang paling sering adalah sebagai anti radang dan anti nyeri. Untuk tujuan ini steroid bekerja dengan cara menekan dan pada akhirnya mengurangi respon radang dari sistem imunitas. Sehingga dapat mengurangi sampai menghilangkan peradangan. Juga sampai bisa mengurangi dan menghilangkan nyeri karena rasa nyeri juga muncul karena adanya iritasi dan/atau peradangan. Dokter akan memulai dengan cara meresepkan dari dosis terkecil yang dapat memberikan efek mengurangi radang atau nyeri. Baru bila efeknya belum seperti yang diharapkan, dosisnya ditingkatkan. Namun sudah pasti peningkatan dosis juga meningkatkan efek samping steroid yang dibahas di bawah.

Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Sebagai Anti Radang Tenggorokan
Dari semua jenis radang, radang tenggorokan adalah kasus yang terbanyak diresepkan steroid oleh dokter. Dokter biasanya hanya meresepkan bila peradangannya sangat signifikan seperti terdapat nyeri yang sangat, kesulitan bicara atau menelan, disertai reaksi alergi, atau disertai radang amandel (tonsillitis). Namun karena radang tenggorokan lebih sering disebabkan oleh infeksi, maka pemberian steroid dapat memperlambat kesembuhan. Karenanya bila disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter selalu mendampingkan pemberian steroid dengan antibiotik. Sementara bila disebabkan oleh infeksi virus, sering didampingi dengan obat pencegah replikasi virus seperti methisoprinol. Dari semua jenis steroid yang paling sering digunakan untuk radang tenggorokan adalah prednisone, dexamethasone, dan prednisolone.
 
Penyuntikan Kortikosteroid untuk Nyeri Sendi
Satu lagi penggunaan steroid yang sering dilakukan adalah dengan cara disuntik langsung pada sendi yang meradang, yang disebut dengan suntikan intra articular. Tujuannya adalah menghilangkan atau setidaknya mengurangi rasa nyeri yang sangat mengganggu seperti pada penderita penyakit osteoarthritis. Terapi suntik steroid ini bukan untuk menyembuhkan osteoarthritis, melainkan untuk mengurangi peradangan, mengurangi keluhan, membuat sendi bebas kembali untuk digerakkan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Efek penyuntikan ini dapat bertahan hingga beberapa bulan, sebelum harus disuntik ulang kembali. Biasanya dokter memberi jarak 3 bulan di antara suntikan dan membatasi 1 sendi maksimal disuntik 3 kali dalam 1 tahun.
 
Efek Samping Kortikosteroid
Semua jenis dan cara penggunaan steroid dapat menimbulkan efek samping terutama penggunaan lama dan/atau dosis tinggi. Namun tidak semua orang memberikan efek samping yang sama. Efek samping yang dapat muncul sbb.:
Efek samping steroid oral (diminum):
  • Meningkatkan risiko kejadian infeksi
  • Peningkatan tekanan darah
  • Peningkatan gula darah
  • Osteoporosis
  • Glaucoma
  • Perubahan mood
  • Meningkatkan selera makan
Bila digunakan dalam jangka waktu lama dapat mencetus:
  • Mual dan muntah
  • Iritasi lambung, dan kambuh penyakit maag
  • Skin and muscle atrophy (pengecilan massa kulit dan otot)
  • Bengkak pada muka dan bagian tubuh lain akibat retensi cairan
  • Mencetus kencing manis
  • Meningkatkan berat badan
  • Depresi
  • Patah tulang
Efek samping steroid inhaler:
  • Batuk
  • Susah bicara (dysphonia)
  • Sariawan banyak
Efek samping steroid topikal:
  • Timbul jerawat
  • Muncul infeksi jamur di kulit
  • Kemerahan di kulit (rosacea)
  • Stretch marks (singkayo)
  • Perioral dermatitis (radang kulit sekitar mulut)
  • Perlambatan kesembuhan luka di kulit
 
Efek samping steroid suntik:
  • Kulit memutih pada area suntikan
  • Merah pada muka
  • Insomnia
  • Infeksi pada area suntikan
  • Mempercepat degenerasi tulang rawan
  • Peningkatan gula darah
  • Osteoporosis
 
Efek Samping Kortikosteroid per Kelompok Pasien
  • Pada orang dewasa paling sering efek samping adalah Peningkatan gula darah, osteoporosis, serta pada wanita meningkatkan risiko terkena penyakit tulang.
  • Pada anak dapat menekan pertumbuhan, dan meningkatkan risiko terkena infeksi campak dan cacar air yang lebih parah dari anak lainnya.
  • Pada wanita hamil dan menyusui steroid dapat sampai ke bayinya melalui plasenta atau ASI, terutama steroid penggunaan oral dan suntik, sementara untuk pemberian topikal dan inhaler lebih aman.
 
Interaksi Kortikosteroid
Penggunaan steroid berinteraksi pada peminum alkohol atau perokok yang dapat memperberat efek buruk dari alkohol dan tembakau. Penggunaan steroid juga harus berhati-hati pada penderita:
  • HIV atau AIDS
  • Infeksi herpes
  • TBC paru dan TBC luar paru
  • Gangguan pencernaan
  • Kencing manis
  • Hipertensi
  • Glaucoma
  • Semua penyakit jantung, liver, ginjal, dan tiroid
  • Sedang menderita infeksi virus, bakteri, jamur
  • Penderita luka berat, atau pasca operasi.
 
Tips Mengurangi Efek Samping Kortikosteroid
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat mengurangi efek samping dari penggunaan kortikosteroid:
  • Selalu mengikuti saran penggunaan dari dokter
  • Bila harus digunakan dalam waktu yang lama, diskusi-kan dengan dokter untuk dosis intermittent
  • Lakukan pemeriksaan rutin kesehatan secara reguler
  • Awasi tekanan darah dan gula darah bila menggunakan steroid dosis tinggi atau waktu yang lama. Bila terjadi peningkatan signifikan, segera hentikan tanya ke dokter
  • Kurangi makanan dan minuman manis selama penggunaan steroid
  • Selama penggunaan steroid, konsumsi makanan tinggi kalium seperti kurma, madu, pisang, dan buah lainnya
  • Konsumsi calcium secara rutin, apa lagi bila sedang mengkonsumsi steroid
  • Cukupkan asupan protein untuk menjaga kesehatan sistem imunitas.

©IKM 204-06
0 Comments



Leave a Reply.

    Home >> Medical Articles >> 2024

    Medical Articles 2024

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Maknai stres, untuk membuat hidup menjadi lebih hebat. Baca di sini.

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan "like" artikelnya di bagian bawah setiap artikel dan silakan menikmati artikel lainnya pada blog tahun 2023. Click di sini.

    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.

    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to contact me.

    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2024
    November 2024
    October 2024
    September 2024
    August 2024
    July 2024
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024

    Categories

    All
    Batu Calcium Oxalate & Diet T Kita
    Begadang Membunuhmu
    Bercak Putih Di Kulit Tapi Bukan Panu
    Blue Light (Sinar Biru)
    Diabetes Hacks
    Fatty Liver & Kematian Mendadak
    Henti Nafas Saat Tidur (Sleep Apnea)
    Hipertensi Dlm Kehamilan-Preeklamsia-Eklamsia
    Hipertensi & Stres Pada Usia Muda
    Jangan Takut Dengan Karbohidrat
    Kanker Tulang
    Kematian Mendadak Akibat Jantung (Sudden Cardiac Death)
    Ketidakpastian Ekonomi & Kesehtan Mental
    Kolesterol Dan Diet Kita
    Komedo (Comedones)
    Krisis Identitas Pada Dewasa & Remaja
    Kritis Menyikapi Hoax Kesehatan
    Lagi Stres
    Lawan Peradangan Dengan Rempah-Rempah
    Makan Aja (Eat To Beat Stress)
    Melewatkan Waktu Makan (Skipping Meals)
    Mencegah Penyakit Jantung Dengan Rutin Checkup
    Mengigau & Berjalan Saat Tidur (Parasomnia)
    Mitos Multitasking
    Obat Generik Vs. Paten & Bermerek
    Pengawet Makanan (Food Preservatives)
    Pilihan Anda
    Plak & Karang Gigi
    Polip Hidung (Nasal Polyp)
    Preventive Medicine: Hidup Anda
    Puasa Sehat Bebas Hipertensi
    Rasa Cemas & Over Thinking
    Schizophrenia (Sakit Jiwa)
    Sikap Masa Bodoh Dengan Kesehatan
    Susu Sapi Vs. Susu Ikan


    Saya tidak mencantumkan rujukan atau sumber dari artikel yang saya tulis, karena akan menambah panjang body dari posting-an blog-nya.
    Bila ada yang memerlukan silakan hubungi saya di contac me. Saya dengan senang hati akan menginfokannya.


    Disclaimer
    All data and statements in all articles in these blogs on this website were true at the time of writing. Some update may be required.

    The Content is not intended to be a substitute for professional medical advice, diagnosis, or treatment. Always seek the advice of your physician or other qualified health provider with any questions you may have regarding a medical condition.

    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge


    Picture

    Info graphic
    of the week

    Picture
    Preventive Medicine - Your Life, Your Choice!

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly