Setiap setelah hujan lebat yang disertai petir, kita sering mencium bau yang segar di udara. Bau yang sama juga bisa tercium di sekitar air terjun atau pada pecahan ombak di tepi pantai. Itulah bau dari gas ozon (O3) saat ia terbentuk karena proses alamiah. Dewasa ini kita tidak perlu menunggu alam membuat ozon, karena teknologi sudah bisa membuatnya untuk kita yang menghasilkan gas ozon yang sama dengan yang diproduksi oleh alam. Di alam ozon berfungsi membersihkan atmosfir bumi, dan dengan efek membersihkan yang sama, ozon juga dapat ‘membersihkan’ tubuh manusia; untuk kemudian digunakan sebagai salah satu cara dalam memberikan terapi medis yang dikenal dengan “ozone therapy” atau terapi ozon.
Fakta Tentang Ozon dan Terapi Ozon
- Sejarah ozon bisa kita lihat sejak zaman Indian kuno di mana mereka senang memancing ikan setelah terjadi badai petir, karena aroma dan rasa ikan lebih enak dan dapat menyembuhkan beberapa kondisi penyakit.
- Orang Mesir kuno yang pertama kali menamai aroma setelah badai petir tersebut. Mereka menyebutnya “Ozein”.
- Ozon adalah zat yang pada suhu ruangan berbentuk gas, dengan rumus kimia O3.
- Ozon sudah dipakai dalam dunia medis sejak tahun 1896 ketika Nikola Tesla mematenkan ozone generator di AS. Dan sudah digunakan untuk memurnikan air sejak lebih dari 100 tahun yang lalu.
- Ozon dapat membunuh 99% bakteri, jamur, dan virus hanya dalam 10 detik. 3500 kali lebih cepat dari chlorine.
- Terapi ozon sudah tersedia dalam beberapa puluh tahun terakhir, tapi masih jarang disarankan oleh dokter, bahkan masih sedikit orang yang tahu tentang terapi ozon ini.
- Kini sudah berdiri ISCO3 (International Scientific Committee on Ozone therapy) untuk menyusun standarisasi dalam terapi medis.