Mengorok ketika tidur atau snoring terjadi karena udara dari mulut atau hidung menggetarkan jaringan di sekitar tenggorokan dan membentuk turbulensi udara pada celah yang sempit di tenggorokan. Di dunia medis tidur mengorok yang parah disebut sebagian OSA (Obstructive Sleep Apnea) di mana sampai terjadi sumbatan total dari saluran nafas. Mengorok bukan saja mengganggu tidur yang bersangkutan, karena terjadinya hambatan udara masuk ke paru-paru, tapi karena bisa mengeluarkan suara yang sangat keras, sampai mengganggu tidurnya teman tidur atau orang yang ada di dekatnya. Kualitas tidur teman tidur dan yang bersangkutan akan terganggu sehingga sering merasa letih atau mengantuk di siang hari. Penyebab mengorok ketika tidur bisa disebabkan oleh adanya masalah medis yang serius.
Fakta Tentang Snoring
- Mengorok atau snoring tidak dapat terjadi ketika tidak sedang tidur.
- Lebih sering terjadi pada orang ras Negroid.
- Biasanya diturunkan dalam keluarga.
- Saat ini ada sekitar 40 juta penderita tidur mengorok di AS, dengan estimasi terjadi pada setidaknya 1 milyar orang di seluruh dunia.
- Tidur mengorok 7-10 kali terjadi lebih sering pada pria dibandingkan wanita.
- Semakin tua seseorang, semakin tinggi kemungkinannya untuk tidur mengorok. Pada usia 30-an, sekitar 20% pria dan 5% wanita tidurnya mengorok. Pada usia 60-an, sekitar 60% pria dan 40% wanita tidurnya mengorok.
- Wanita menopause lebih sering tidur mengorok dibandingkan yang masih muda.
- 85% pria yang tidurnya mengorok tidak sadar, dan menuduh istrinya yang mudah terjaga ketika tidur.