Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-252: Premenstrual Syndrome (PMS)

23/12/2016

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Sebagian besar wanita mengalami rasa tidak nyaman pada payudara, nyeri-nyeri di otot, serta kembung dan bengkak pada tubuh beberapa hari sebelum datang siklus menstruasi. Kondisi tersebut aman dan merupakan gejala normal dari masa pra menstruasi. Tapi bila sampai mengganggu keseharian karena keluhan semakin kuat dan membuat suasana hati terganggu (moody), maka hal ini dikatakan sebagai PMS (Premenstrual Syndrome). Semua hal ini terjadi karena pengaruh hormonal dari siklus menstruasi pada organ reproduksi wanita, di mana terjadi pada fase luteal sekitar 2 minggu sebelum awal menstruasi. PMS biasanya tidak perlu mendapatkan pertolongan medis dan akan hilang dengan sendirinya, tapi bila sudah bertambah parah maka masuk ke dalam kategori PMDD (Premenstrual Dysphoric Disorder), dan harus mendapatkan pertolongan medis.
 
Fakta Tentang PMS
  • Terjadi pada 1 dari 3 wanita subur di seluruh dunia, hanya intensitasnya berbeda-beda; dan hanya terjadi pada manusia, tidak pada makhluk lainnya.
  • Belum bisa disimpulkan mengapa pengaruh hormon pada siklus menstruasi wanita memberikan efek berbeda pada wanita yang berbeda.
  • Sebagian besar wanita mengalami PMS yang pertama pada usia 20an, tapi ada yang baru mengalaminya pada usia 30an. PMS biasa akan bertambah parah pada awal 40an ketika memasuki masa perimenopause (menjelang menopause).
  • PMS diturunkan dalam keluarga.
  • Wanita yang sudah menopause, tidak akan mengalami PMS lagi dalam hidupnya.


Read More
0 Comments

Topik ke-251: Tidur Mengorok - Snoring

16/12/2016

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Mengorok ketika tidur atau snoring terjadi karena udara dari mulut atau hidung menggetarkan jaringan di sekitar tenggorokan dan membentuk turbulensi udara pada celah yang sempit di tenggorokan. Di dunia medis tidur mengorok yang parah disebut sebagian OSA (Obstructive Sleep Apnea) di mana sampai terjadi sumbatan total dari saluran nafas. Mengorok bukan saja mengganggu tidur yang bersangkutan, karena terjadinya hambatan udara masuk ke paru-paru, tapi karena bisa mengeluarkan suara yang sangat keras, sampai mengganggu tidurnya teman tidur atau orang yang ada di dekatnya. Kualitas tidur teman tidur dan yang bersangkutan akan terganggu sehingga sering merasa letih atau mengantuk di siang hari. Penyebab mengorok ketika tidur bisa disebabkan oleh adanya masalah medis yang serius.
 
Fakta Tentang Snoring
  • Mengorok atau snoring tidak dapat terjadi ketika tidak sedang tidur.
  • Lebih sering terjadi pada orang ras Negroid.
  • Biasanya diturunkan dalam keluarga.
  • Saat ini ada sekitar 40 juta penderita tidur mengorok di AS, dengan estimasi terjadi pada setidaknya 1 milyar orang di seluruh dunia.
  • Tidur mengorok 7-10 kali terjadi lebih sering pada pria dibandingkan wanita.
  • Semakin tua seseorang, semakin tinggi kemungkinannya untuk tidur mengorok. Pada usia 30-an, sekitar 20% pria dan 5% wanita tidurnya mengorok. Pada usia 60-an, sekitar 60% pria dan 40% wanita tidurnya mengorok.
  • Wanita menopause lebih sering tidur mengorok dibandingkan yang masih muda.
  • 85% pria yang tidurnya mengorok tidak sadar, dan menuduh istrinya yang mudah terjaga ketika tidur.

Read More
0 Comments

Topik ke-250: Menyiasati Informasi Kesehatan di Internet

2/12/2016

1 Comment

 
Picture
Pendahuluan
Karena semakin tambah mudahnya kini internet diakses oleh sebagian besar orang di dunia dan menjamurya media sosial, tidak ketinggalan di Indonesia, membuat internet menjadi sumber rujukan nomor wahid untuk segala urusan. Baik itu urusan yang tidak serius sekedar untuk hiburan, sampai mencari data sensitif dan penting untuk keperluan tugas kuliah, pekerjaan dan lain-lain. Satu di antara kegunaan internet tersebut adalah sebagai rujukan informasi kesehatan. Sayangnya semua orang bisa menulis segala hal sesuai keinginannya, bahkan menulis sesuatu yang ia tidak kompeten di bidang tersebut. Tujuannya terkadang sepele, hanya sekedar meningkatkan Popularitas blog atau website-nya. Informasi kesehatan, termasuk yang menjadi primadona digunakan seseorang untuk menjaring traffic tersebut. Bisa dibayangkan bila ada orang yang menelan mentah-mentah, dan menggunakan informasi yang salah tersebut sebagai solusi dari masalah medis yang tengah dideritanya, boleh jadi malah memperburuk dan membahayakan jiwa. Artikel ini akan membahas cara menyiasati informasi kesehatan di internet agar kita tidak ‘tersesat’.
 
Fakta Tentang Informasi Kesehatan di Internet
  • Menurut studi Pew Research Center di AS, jutaan warga Amerika menjadikan internet sebagai rujukan masalah medis. Studi ini mewawancara 3.001 orang dewasa menyimpulkan dari 74% yang menggunakan internet, 80%-nya menggunakan internet untuk mencari informasi medis.
  • Penelitian lain melaporkan 25% pencari informasi medis membaca komen dan pengalaman orang lain mengenai suatu masalah medis, yang biasa ditulis oleh 6% pengguna internet. Kemudian 9%-nya sering berdiskusi online dan menyebarkan informasi medis dan/atau keluhannya bersama pengguna internet lain.
  • 62% dari mereka juga menggunakan media sosial untuk tujuan yang sama.
  • 27%-nya menggunakan alat hitung atau aplikasi online untuk mencoba ‘mendiagnosis’ keluhan medisnya.
  • 25%-nya melihat video online mengenai masalah medis.
  • 24%-nya mencari informasi mengenai obat dan pengobatan suatu kondisi medis.
  • Hanya 15% dari mereka yang mencari informasi mengenai tempat praktek dokter atau alamat pelayanan kesehatan.

Read More
1 Comment

Topik ke-249: Dry Eye Syndrome

25/11/2016

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Sindroma mata kering atau dry eye syndrome (DES), dewasa ini terutama di perkotaan semakin sering dikeluhkan orang. Ini disebabkan adanya faktor resiko yang memperberat keluhan yaitu udara di perkotaan dan area yang padat penduduk, biasanya minim penghijauan dan banyak polusi udara. Polusi udara tersebut sebagian besar bersumber dari asap rokok, asap kendaraan bermotor, atau asap kebakaran hutan yang juga menjadi topik pembicaraan hangat beberapa waktu belakangan ini. Selain dari akibat polusi, sindroma mata kering juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor internal dan merupakan kasus medis yang harus mendapatkan perhatian khusus.
 
Fakta Tentang Sindroma Mata Kering
  • Sindroma mata kering bisa terjadi pada semua orang, tapi lebih banyak terjadi pada orang berusia >40 tahun.
  • Insidensi pada wanita lebih tinggi dibandingkan pada pria.
  • Diperkirakan 30 juta orang di AS menderita sindroma mata kering.
  • Pemakaian HP/tablet yang meningkat pesat, meningkatkan kasus sindroma mata kering di seluruh dunia.
  • Ketika bekerja di depan layar komputer, memandangi HP/tablet, menonton TV, dan membaca, seseorang akan mengedip 30-40% lebih jarang, sehingga meningkatkan resiko sindroma mata kering.

Read More
0 Comments

Topik ke-248: Insect Bites (Gigitan Serangga)

18/11/2016

2 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Gigitan atau sengatan serangga (insect bites) sangat umum terjadi yang biasanya menghasilkan bekas kemerahan dan bengkak di kulit. Walau pun jarang, gigitan serangga bisa berakibat fatal bila korban mengalami reaksi alergi, atau ketika serangga yang menggigit membawa patogen penyakit seperti virus dan parasit. Sebenarnya sebagian besar serangga tidak menyerang manusia kecuali bila mereka diganggu, dan sebagian besar kasus gigitan serangga karena mereka membela diri atau sarangnya. Hanya gigitan nyamuk saja yang bukan karena tujuan membela diri, melainkan untuk mencari makan atau kegunaan lainnya.
 
Fakta Tentang Serangga dan Gigitan Serangga
  • Serangga adalah jenis hewan dengan spesies terbanyak di dunia, dengan arthropoda (serangga berkaki enam) yang paling banyak, mendominasi ¾ dari seluruh jenis hewan.
  • Setelah arthropoda, jenis terbanyak berikutnya adalah coleptera (kumbang), lepidoptera (kupu-kupu dan ngengat), hymenoptera (semut dan kumbang), dan diptera (lalat).
  • Di AS diperkirakan 9,3 juta orang digigit semut setiap tahunnya untuk kategori gigitan yang sedang-berat.
  • Sementara 1 juta orang di AS setiap tahun disengat oleh lebah dan serangga keluarga hymenoptera.
  • Sengatan lebah menyebabkan kematian 3-4 kali lebih sering dibandingkan gigitan ular.

Read More
2 Comments

Topik ke-247: Snake Bites – Gigitan Ular

11/11/2016

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Ular adalah hewan yang menakjubkan, mereka termasuk spesies yang berhasil di darat, di laut, di hutan, di danau, bahkan di padang pasir. Ular adalah hewan karnifora yang memangsa serangga, burung, mamalia kecil, reptile, bahkan ular jenis lain. Banyak ular yang membunuh mangsanya dengan melilit mereka sampai mati, lalu menelannya bulat-bulat. Terlepas dari kengerian yang melekat pada ular, sebenarnya mereka lebih takut kepada manusia, dibanding manusia takut kepada mereka. Sebagian besar ular tidak bersifat agresif terhadap manusia tanpa diganggu, tapi sebagian kecil memang terkenal agresif, dan sangat berbisa. Gigitan ular berbisa pada manusia harus segera mendapatkan pertolongan medis, karena besarnya resiko kematian dari sebuah kasus gigitan ular.

Fakta Tentang Ular dan Gigitan Ular
  • Hanya 200 dari sekitar 3000 spesies ular di seluruh dunia yang berbisa, di mana 25%-nya terdapat di Utara Amerika.
  • Ada 20.000 kematian yang terlaporkan di seluruh dunia setiap tahunnya karena gigitan ular, di mana sebagian besarnya di Sub Sahara Afrika dan Asia. WHO memperkirakan banyak yang tidak terlaporkan dan mengestimasi sebenarnya ada sekitar 94.000 kematian.
  • Di Asia jumlah kematian per tahun sampai 11 ribu, sementara di Asia Tenggara termasuk di Indonesia terlaporkan terjadi sekitar 790 kematian akibat gigitan ular.
  • Namun di AS, hanya ada 5-6 kematian per tahun walau pun terjadi 7 sampai 8 ribu kasus gigitan ular berbisa di sana. Sementara di Australia yang banyak terdapat ular berbisa hanya terdapat 2-4 kematian setiap tahunnya.

Read More
0 Comments

Topik ke-246: Gigitan Binatang

4/11/2016

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Banyak jenis binatang yang dilaporkan pernah menggigit manusia seperti anjing, kucing, hamster, rakun, tupai, ular, dll. Gigitan binatang (animal bites) bisa terjadi di mana saja tapi sebagian besar kasusnya merupakan gigitan dari binatang peliharaan. Gigitan binatang tersebut dapat menyebabkan beberapa kasus medis, dari luka dan infeksi pada kulit karena gigitannya, sampai penyakit menular seperti tetanus dan rabies; terutama bila digigit oleh binatang liar. Sesuatu yang tidak dianggap serius karena gigitan binatang, sering kali berujung menjadi kasus serius yang dapat mengancam jiwa karena setiap gigitan binatang berpotensi mengandung bakteri penyebab infeksi. Artikel ini membahas gigitan binatang secara umum. Untuk gigitan ular dan gigitan serangga akan ditulis pada artikel terpisah.
 
Fakta Tentang Gigitan Binatang
  • 1 sampai 4.5 juta gigitan binatang diperkirakan terjadi di AS setiap tahun, di mana 1%-nya harus dirawat di RS, dengan total biaya lebih dari 100 juta USD.
  • Gigitan kucing dan anjing adalah yang tersering dengan 334 ribu kunjungan ke UGD setiap tahunnya di AS.
  • Insidensi tertinggi terjadi pada anak-anak usia 5-9 tahun untuk gigitan anjing, dan 19-20 tahun untuk gigitan kucing.
  • Kasus gigitan binatang pada pria lebih tinggi dibanding pada wanita, dengan perbandingan 3:1. Gigitan anjing lebih sering pada pria, sementara gigitan kucing lebih sering pada wanita.
  • Di beberapa negara bagian AS, kasus gigitan binatang harus dilaporkan dan yang bersangkutan harus mengisi formulir pencegahan penyakit bersumber dari binatang.
  • Gigitan paling sering terjadi pada tangan, lengan, kaki, dan muka.
  • 85% gigitan binatang mengandung bakteri, dengan infeksi yang paling sering adalah tetanus dan rabies.

Read More
0 Comments

Topik ke-245: Jet Lag dan Melatonin

28/10/2016

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Jet lag adalah istilah dalam bahasa Inggris yang sering dijelaskan sebagai desyncrhonosis and flight fatigue atau dalam bahasa Indonesianya ‘desinkronisasi dan lelah penerbangan’. Jet lag merupakan gangguan temporer yang dapat mengakibatkan fatigue (kelelahan), insomnia, dan gejala lainnya disebabkan oleh penerbangan jarak jauh, terutama ke tujuan yang berbeda zona waktu dengan daerah asal. Sebagian ahli juga mengelompokkannya ke dalam kelainan irama dan pola tidur (circadian rhythm sleep disorder) karena terjadi gangguan dari jam internal tubuh akibat andil dari hormon melatonin. Dimana hormon melatonin dalam tubuh memiliki tugas untuk mengatur irama sirkardian tidur kita.
 
Fakta Tentang Jet Lag dan Penerbangan
  • Efek Jet lag lebih besar dirasakan bila penerbangan dari Barat ke Timur dibanding dengan penerbangan dari Timur ke Barat.
  • Dulu dianggap terjadi hanya karena perjalanan dengan pesawat terbang melintasi banyak zona waktu, tapi kini ditemukan faktor penyebab lain yaitu tekanan udara dalam kabin pesawat terbang juga memegang peranan penting.
  • Keluhan tidak saja terjadi pada orang dewasa, tapi juga bisa terjadi pada bayi dan anak-anak.
  • Kini setiap saat ada sekitar 6-10 ribu pesawat tengah mengudara di seluruh dunia dengan jumlah orang sekitar 500 ribu yang sedang bepergian di dalam pesawat terbang. Hal ini menyebabkan kasus jet lag semakin sering terjadi.

Read More
0 Comments

Topik ke-244: Stem Cells

22/10/2016

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Stem cell yang dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai sel punca adalah sel induk yang bisa berkembang menjadi sel apa pun di dalam tubuh. Satu dari karakteristik dari stem cells adalah kemampuannya untuk memperbaiki diri atau bermultiplikasi sambil mempertahankan potensi untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel. Stem cells dapat menjadi sel darah, jantung, tulang, kulit, otot, otak, dll. Ada beberapa sumber berbeda dari stem cells di tubuh kita, tapi semua tipe stem cells memiliki kapasitas yang sama untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel. Dengan kemampuannya ini stem cell kini banyak digunakan untuk berbagai jenis dan upaya pengobatan di dunia medis, bahkan dipercaya menjadi masa depan dari ilmu kedokteran dunia.
 
Fakta Tentang Stem Cells
  • Ilmuan pertama kali meneliti potensi dari stem cells pada embryo tikus lebih dari 50 tahun yang lalu.
  • Pada tahun 1998, akhirnya kegunaan dari stem cells mulai dipublikasikan karena ilmuan sudah memiliki cara untuk mengisolasi stem cells dari embryo manusia dan membiakkannya di laboratorium.
  • Penelitian-penilitian awal tentang stem cell dulu bertujuan untuk pengobatan pasangan yang mandul, tapi kini berkembang ke hampir ke seluruh disiplin ilmu kedokteran.
  • Diharapkan dalam waktu dekat stem cells therapy atau terapi menggunakan stem cells akan dapat mengobati penyakit seperti Parkinson’s, kencing manis, gagal jantung, penyakit-penyakit jantung, cerebral palsy (lumpuh otak), gagal ginjal, bahkan kanker dan banyak penyakit kronis lainnya.
  • Stem cells juga dapat digunakan untuk penelitian efek obat-obatan baru dan cacat pada janin tanpa harus mengujinya langsung kepada manusia.

Read More
0 Comments

Topik ke-243: Penyakit Jantung Koroner

7/10/2016

1 Comment

 
Picture
Pendahuluan
Penyakit jantung koroner (PJK) – dalam bahasa Inggris coronary artery disease (CHD), adalah penyakit jantung yang paling sering terjadi. Penyakit ini terjadi akibat tersumbat atau rusaknya pembuluh darah yang bertugas menyuplai oksigen dan nutrisi untuk otot jantung (arteri koronaria), sehingga berakibat otot jantung menjadi bermasalah dan jantung bisa berhenti memompa. Dengan pola hidup dewasa ini yang cendrung mempertinggi resiko untuk terkena PJK, maka sangat bijaksana bila sejak dini sudah menjaga diri agar terhindar dari segala penyebab yang dapat membuat sumbatan pada pembuluh darah arteri koronaria.
 
Fakta Mengenai PJK
  • Sekitar 610 ribu orang di AS meninggal setiap tahun akibat penyakit jantung, atau penyebab setiap 1 dari 4 kematian.
  • PJK memegang porsi terbesar dari jenis kejadian penyakit jantung tersebut yang membunuh 370 ribu orang setiap tahun di AS.
  • Banyak orang baru menyadari mengidap PJK setelah mengalami serangan jantung.
  • Dari yang terkena serangan jantung, hanya 27% yang menyadarinya dan langsung mencari pertolongan medis.
  • 735 ribu orang di AS mengalami serangan jantung setiap tahun. 525 ribunya merupakan serangan pertama, dan sisa 210 ribunya terjadi pada orang yang sebelumnya pernah mengalami serangan jantung juga.
  • Sekitar 47% kematian tiba-tiba akibat serangan jantung (cardiac sudden death) terjadi di luar rumah sakit. Ini menandakan, masih banyak orang yang tidak paham mengenai PJK ini.

Read More
1 Comment
<<Previous
    Home  >> Medical Articles >> 2016

    Medical Articles 2106

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Dr. Indra K. Muhtadi Buku Sehat untuk Hebat
    Untuk HEBAT, Anda harus SEHAT: Click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2017. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2015. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016

    Categories

    All
    Alergi Gluten (Celiac Disease)
    Binge Eating Disorder
    Breakfast (Sarapan Pagi)
    Canker Sore
    Deep Vein Thrombosis (DVT)
    Dry Eye Syndrome (Sindroma Mata Kering)
    Essential Oil
    Flu Singapura (HFMD)
    Geriatric Syndromes
    Gigitan Binatang
    Gigitan Serangga
    Heat Exhaustion & Heat Stroke
    Jet Lag Dan Melatonin
    Katarak (Cataract)
    Kekurangan Kalium (Hipokalemia)
    Kesehatan Remaja
    Medical Checkup & Screening
    Mengapa Susah Untuk Kurus
    Menyiasati Informasi Medis Di Internet
    Ozone Therapy
    Pancreatitis (Radang Pankreas)
    Panic Attack & Panic Disorder
    Penyakit Jantung Koroner
    Premenstrual Syndrome (PMS)
    Quitting Smoking
    Rotator Cuff Disorder
    Senior Exercise
    Snake Bites (Gigitan Ular)
    Stem Cells
    Tetap Sehat Ketika Hamil
    Tidur Mengorok - Snoring
    Toxoplasmosis
    Vegetarian
    Virus Zika
    Yellow Fever


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture
    Rekening Dr. Indra K. Muhtadi:
    BCA Nomor:  0161280703


    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly