Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-248: Insect Bites (Gigitan Serangga)

18/11/2016

2 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Gigitan atau sengatan serangga (insect bites) sangat umum terjadi yang biasanya menghasilkan bekas kemerahan dan bengkak di kulit. Walau pun jarang, gigitan serangga bisa berakibat fatal bila korban mengalami reaksi alergi, atau ketika serangga yang menggigit membawa patogen penyakit seperti virus dan parasit. Sebenarnya sebagian besar serangga tidak menyerang manusia kecuali bila mereka diganggu, dan sebagian besar kasus gigitan serangga karena mereka membela diri atau sarangnya. Hanya gigitan nyamuk saja yang bukan karena tujuan membela diri, melainkan untuk mencari makan atau kegunaan lainnya.
 
Fakta Tentang Serangga dan Gigitan Serangga
  • Serangga adalah jenis hewan dengan spesies terbanyak di dunia, dengan arthropoda (serangga berkaki enam) yang paling banyak, mendominasi ¾ dari seluruh jenis hewan.
  • Setelah arthropoda, jenis terbanyak berikutnya adalah coleptera (kumbang), lepidoptera (kupu-kupu dan ngengat), hymenoptera (semut dan kumbang), dan diptera (lalat).
  • Di AS diperkirakan 9,3 juta orang digigit semut setiap tahunnya untuk kategori gigitan yang sedang-berat.
  • Sementara 1 juta orang di AS setiap tahun disengat oleh lebah dan serangga keluarga hymenoptera.
  • Sengatan lebah menyebabkan kematian 3-4 kali lebih sering dibandingkan gigitan ular.
Jenis-Jenis Gigitan Serangga
Beberapa gigitan serangga bisa mengeluarkan racun berupa protein dan substansi lain yang dapat mencetus reaksi alergi pada korban gigitannya. Racun ini juga akan menyebabkan merah dan bengkak di daerah gigitan. Lebah, tawon, dan semut merah termasuk di dalam keluarga hymenoptera, yang gigitan/sengatannya dapat menyebabkan reaksi serius bagi orang yang alergi terhadapnya.
Serangga menggigit/menyengat dengan cara yang berbeda-beda:
  • Ketika lebah menyengat ia kehilangan seluruh alat sengatnya (stinger) dan akan mati setelah menyengat.
  • Sementara tawon dapat menyengat beberapa kali sebelum stinger-nya terlepas.
  • Semut api melepaskan racun dengan menggigit menggunakan rahang bawah dan memelintirkan badannya. Semut api bisa menggigit berkali-kali.
  • Ulat bulu melepaskan racun yang terdapat pada rambut atau duri mereka yang terlepas ketika tersentuh pada kulit.
  • Nyamuk menggigit menggunakan proboscis (organ berbentuk selang) untuk menghisap darah. Beberapa spesies nyamuk sebagai vektor dari berbagai macam penyakit.
 
Penyakit Akibat Gigitan Serangga
Sebagian besar nyamuk bila menggigit tidak menyebabkan penyakit atau reaksi alergi. Hanya nyamuk tertentu yang memang sebagai vektor beberapa penyakit yang dapat mengakibatkan masalah medis; seperti:
  1. Penyakit malaria yang disebabkan oleh parasit plasmodium disebarkan oleh nyamuk Anopheles.
  2. Penyakit demam berdarah dengue yang disebabkan oleh virus dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
  3. Penyakit demam Zika yang disebabkan oleh virus Zika ditularkan oleh nyamuk Aides aegypti.
  4. Penyakit chikungunya yang disebabkan oleh virus chikungunya ditularkan oleh nyamuk Aides aegypti.
  5. Penyakit demam kuning yang disebabkan oleh virus demam kuning ditularkan oleh nyamuk Aides aegypti.
 
Beberapa jenis serangga lain yang juga dapat menyebabkan penyakit antara lain:
  1. Kutu rambut, yang bisa menyebabkan demam ketika membawa bakteri sprochetes.
  2. Lalat tertentu yang bisa membawa protozoa leishmania penyebab penyakit leishmaniosis.
  3. Lalat tsetse di Afrika yang membawa protozoa trypanosomes penyebab penyakit tidur.
  4. Lyme disease yang ditularkan oleh ticks (sejenis kutu).
  5. Serangga domestik lainnya seperti lalat, kecoa, semut, yang dapat membawa beberapa jenis bakteri seperti salmonella sp. penyebab demam typhoid, bakteri e-coli penyebab diare, amoeba penyebab disentri, dll.
  6. Bengkak dan nyeri lokal pada area gigitan serta gejala sistemik bila tergigit laba-laba black widow.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Tanda dan Gejala Gigitan Serangga
Tanda, gejala, dan reaksi dari gigitan serangga berbeda-beda antara serangga yang satu dan lainnya, serta berbeda antara korban yang satu dan lainnya.
  • Sebagian besar gigitan dan sengatan serangga menyebabkan; gatal, nyeri, kemerahan, dan bengkak.
  • Kulit yang tergigit/tersengat bisa melepuh dan terinfeksi, menjadi lebih buruk yang bisa mencetus cellulitis.
  • Gigitan semut merah bisa menyebabkan pustula (bentol seperti jerawat) yang sangat gatal dan nyeri.
  • Bagi orang yang tidak alergi, bekas dan keluhan sengatan lebah baru hilang dalam waktu 48 jam sampai 1 minggu, tergantung dari parahnya sengatan.
  • Bila ada reaksi alergi, misalnya akibat sengatan lebah, seseorang akan merasakan: gatal-gatal, bersin, nafas memendek, sampai bisa tidak sadarkan diri, dan dapat meninggal dalam 30 menit; yang dikenal dengan istilah reaksi anaphylaxis.
  • Sengatan jenis lebah hornet, bahkan dapat merusak jaringan otot, menyebabkan gagal ginjal kemudian kematian.
  • Gigitan laba-laba bisa hanya menyebabkan reaksi lokal seperti melepuh, tapi bisa juga menyebabkan reaksi sistemik seperti yang disebabkan oleh black widow. Gejala sistemik dapat berupa sakit pada perut, mual, muntah, sakit pada dada atau dada terasa tertekan, nafas berbunyi, nafas memendek, sulit menelan dan berbicara, lemah sampai pingsan.
 
Kapan Mencari Pertolongan Medis
  1. Bila gejala yang timbul tidak tertahankan, atau tidak hilang setelah dicoba untuk diobati sendiri.
  2. Bila ada bekas gigitan/sengatan menjadi terinfeksi.
  3. Bila ada tanda-tanda alergi, apa lagi tanda-tanda reaksi anaphylaxis; harus segera dibawa ke RS karena dapat mengancam jiwa.
  4. Bila tidak tahu secara pasti apa jenis serangga yang menggigit/menyengat sementara khawatir akan terjadi sesuatu yang serius.
  5. Bila memiliki riwayat alergi karena gigitan serangga sebelumnya.
 
Penegakan Diagnosis Gigitan Serangga
Seperti pada gigitan hewan pada umumnya, anamnesis atau cerita dari pasien dan pengantar sangat diperlukan untuk penegakan diagnosis. Selain pemeriksaan pada area gigitan/ sengatan dokter juga akan memeriksa fisik secara keseluruhan. Bila diperlukan pemeriksaan laboratorium juga bisa dilakukan khususnya bila ada kecurigaan gigitan serangga mengarah pada kasus medis lainnya.
 
Penanganan Gigitan Serangga
Dilakukan Sendiri
  1. Bersihkan daerah gigitan/sengatan dengan air mengalir dan sabun untuk menghilangkan partikel yang ditinggalkan oleh serangga.
  2. Hindari untuk menggaruk yang dapat merusak kulit dan menyebabkan infeksi tambahan.
  3. Bila hanya ada kemerahan dan nyeri pada daerah gigitan, kompreslah dengan es.
  4. Gunakan cream antihistamine untuk mengatasi gatal. Atau bisa juga menggunakan minyak kayu putih, minyak telon, minyak tawon, balsam, dll.
  5. Di AS, karena kasus alergi gigitan serangga cukup tinggi, sampai ada dijual kit khusus untuk menangani reaksi anaphylaxis yang diresepkan oleh dokter dan disimpan di rumah.
 
Dilakukan Dokter
  • Bila ada kejadian reaksi anaphylaxis, dokter akan mengatasinya dengan suntikan adrenalin (epinephrine) dan steroid.
  • Antibiotik bisa diberikan dokter bila ada tanda-tanda infeksi pada lokasi gigitan.
  • Bila ada gejala sistemik dan dikhawatirkan akan memburuk, korban mungkin akan dirawat inap dan dipasangkan infus untuk tujuan observasi.
  • Khusus untuk gigitan nyamuk, biasanya pasien datang bukan karena gigitannya, tapi karena gejala yang timbul akibat penyakit yang disebabkannya. Baca artikel lain yang membahas penyakit-penyakit tersebut.
 
Pencegahan Gigitan Serangga
  1. Jangan mengganggu serangga dan sarang serangga.
  2. Panggil orang yang berpengalaman bila akan membuang sarang serangga yang mengganggu atau terdapat dekat dengan rumah.
  3. Pergunakan sepatu bila berjalan di tempat yang diketahui banyak terdapat serangga.
  4. Pergunakan baju lengan panjang, dan celana panjang bila berada di lokasi yang banyak terdapat nyamuk.
  5. Gunakan alat bantu pengusir serangga; mulai dari yang menggunakan suara ultrasonic, cahaya sinar ultra violet, semprotan dan krim anti nyamuk, raket nyamuk, obat nyamuk bakar/listrik, sampai obat semprot serangga.
IKM 2016-11
2 Comments
fauzia
24/8/2018 09:00:06

terimakasih bnyk dok atas sekilas gambaran ttg gigitan serangga. sy mahasiswa fk, skrg hanya cari sndiri aja pnjelasan lanjutny dr bbrp pnyakit yg udah dibeberkan dokter

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
24/8/2018 13:14:27

Dear Fauzia,

Terima kasih sudah mampir ke website saya. Semoga bermaanfaat dan membantu research kamu ya. BTW, kamu anak FK di univ mana?

Rgds,
-Indra K. Muhtadi-

Reply



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2016

    Medical Articles 2106

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Dr. Indra K. Muhtadi Buku Sehat untuk Hebat
    Untuk HEBAT, Anda harus SEHAT: Click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2017. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2015. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016

    Categories

    All
    Alergi Gluten (Celiac Disease)
    Binge Eating Disorder
    Breakfast (Sarapan Pagi)
    Canker Sore
    Deep Vein Thrombosis (DVT)
    Dry Eye Syndrome (Sindroma Mata Kering)
    Essential Oil
    Flu Singapura (HFMD)
    Geriatric Syndromes
    Gigitan Binatang
    Gigitan Serangga
    Heat Exhaustion & Heat Stroke
    Jet Lag Dan Melatonin
    Katarak (Cataract)
    Kekurangan Kalium (Hipokalemia)
    Kesehatan Remaja
    Medical Checkup & Screening
    Mengapa Susah Untuk Kurus
    Menyiasati Informasi Medis Di Internet
    Ozone Therapy
    Pancreatitis (Radang Pankreas)
    Panic Attack & Panic Disorder
    Penyakit Jantung Koroner
    Premenstrual Syndrome (PMS)
    Quitting Smoking
    Rotator Cuff Disorder
    Senior Exercise
    Snake Bites (Gigitan Ular)
    Stem Cells
    Tetap Sehat Ketika Hamil
    Tidur Mengorok - Snoring
    Toxoplasmosis
    Vegetarian
    Virus Zika
    Yellow Fever


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly