Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-249: Dry Eye Syndrome

25/11/2016

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Sindroma mata kering atau dry eye syndrome (DES), dewasa ini terutama di perkotaan semakin sering dikeluhkan orang. Ini disebabkan adanya faktor resiko yang memperberat keluhan yaitu udara di perkotaan dan area yang padat penduduk, biasanya minim penghijauan dan banyak polusi udara. Polusi udara tersebut sebagian besar bersumber dari asap rokok, asap kendaraan bermotor, atau asap kebakaran hutan yang juga menjadi topik pembicaraan hangat beberapa waktu belakangan ini. Selain dari akibat polusi, sindroma mata kering juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor internal dan merupakan kasus medis yang harus mendapatkan perhatian khusus.
 
Fakta Tentang Sindroma Mata Kering
  • Sindroma mata kering bisa terjadi pada semua orang, tapi lebih banyak terjadi pada orang berusia >40 tahun.
  • Insidensi pada wanita lebih tinggi dibandingkan pada pria.
  • Diperkirakan 30 juta orang di AS menderita sindroma mata kering.
  • Pemakaian HP/tablet yang meningkat pesat, meningkatkan kasus sindroma mata kering di seluruh dunia.
  • Ketika bekerja di depan layar komputer, memandangi HP/tablet, menonton TV, dan membaca, seseorang akan mengedip 30-40% lebih jarang, sehingga meningkatkan resiko sindroma mata kering.

Read More
0 Comments

Topik ke-248: Insect Bites (Gigitan Serangga)

18/11/2016

2 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Gigitan atau sengatan serangga (insect bites) sangat umum terjadi yang biasanya menghasilkan bekas kemerahan dan bengkak di kulit. Walau pun jarang, gigitan serangga bisa berakibat fatal bila korban mengalami reaksi alergi, atau ketika serangga yang menggigit membawa patogen penyakit seperti virus dan parasit. Sebenarnya sebagian besar serangga tidak menyerang manusia kecuali bila mereka diganggu, dan sebagian besar kasus gigitan serangga karena mereka membela diri atau sarangnya. Hanya gigitan nyamuk saja yang bukan karena tujuan membela diri, melainkan untuk mencari makan atau kegunaan lainnya.
 
Fakta Tentang Serangga dan Gigitan Serangga
  • Serangga adalah jenis hewan dengan spesies terbanyak di dunia, dengan arthropoda (serangga berkaki enam) yang paling banyak, mendominasi ¾ dari seluruh jenis hewan.
  • Setelah arthropoda, jenis terbanyak berikutnya adalah coleptera (kumbang), lepidoptera (kupu-kupu dan ngengat), hymenoptera (semut dan kumbang), dan diptera (lalat).
  • Di AS diperkirakan 9,3 juta orang digigit semut setiap tahunnya untuk kategori gigitan yang sedang-berat.
  • Sementara 1 juta orang di AS setiap tahun disengat oleh lebah dan serangga keluarga hymenoptera.
  • Sengatan lebah menyebabkan kematian 3-4 kali lebih sering dibandingkan gigitan ular.

Read More
2 Comments

Topik ke-247: Snake Bites – Gigitan Ular

11/11/2016

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Ular adalah hewan yang menakjubkan, mereka termasuk spesies yang berhasil di darat, di laut, di hutan, di danau, bahkan di padang pasir. Ular adalah hewan karnifora yang memangsa serangga, burung, mamalia kecil, reptile, bahkan ular jenis lain. Banyak ular yang membunuh mangsanya dengan melilit mereka sampai mati, lalu menelannya bulat-bulat. Terlepas dari kengerian yang melekat pada ular, sebenarnya mereka lebih takut kepada manusia, dibanding manusia takut kepada mereka. Sebagian besar ular tidak bersifat agresif terhadap manusia tanpa diganggu, tapi sebagian kecil memang terkenal agresif, dan sangat berbisa. Gigitan ular berbisa pada manusia harus segera mendapatkan pertolongan medis, karena besarnya resiko kematian dari sebuah kasus gigitan ular.

Fakta Tentang Ular dan Gigitan Ular
  • Hanya 200 dari sekitar 3000 spesies ular di seluruh dunia yang berbisa, di mana 25%-nya terdapat di Utara Amerika.
  • Ada 20.000 kematian yang terlaporkan di seluruh dunia setiap tahunnya karena gigitan ular, di mana sebagian besarnya di Sub Sahara Afrika dan Asia. WHO memperkirakan banyak yang tidak terlaporkan dan mengestimasi sebenarnya ada sekitar 94.000 kematian.
  • Di Asia jumlah kematian per tahun sampai 11 ribu, sementara di Asia Tenggara termasuk di Indonesia terlaporkan terjadi sekitar 790 kematian akibat gigitan ular.
  • Namun di AS, hanya ada 5-6 kematian per tahun walau pun terjadi 7 sampai 8 ribu kasus gigitan ular berbisa di sana. Sementara di Australia yang banyak terdapat ular berbisa hanya terdapat 2-4 kematian setiap tahunnya.

Read More
0 Comments

Topik ke-246: Gigitan Binatang

4/11/2016

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Banyak jenis binatang yang dilaporkan pernah menggigit manusia seperti anjing, kucing, hamster, rakun, tupai, ular, dll. Gigitan binatang (animal bites) bisa terjadi di mana saja tapi sebagian besar kasusnya merupakan gigitan dari binatang peliharaan. Gigitan binatang tersebut dapat menyebabkan beberapa kasus medis, dari luka dan infeksi pada kulit karena gigitannya, sampai penyakit menular seperti tetanus dan rabies; terutama bila digigit oleh binatang liar. Sesuatu yang tidak dianggap serius karena gigitan binatang, sering kali berujung menjadi kasus serius yang dapat mengancam jiwa karena setiap gigitan binatang berpotensi mengandung bakteri penyebab infeksi. Artikel ini membahas gigitan binatang secara umum. Untuk gigitan ular dan gigitan serangga akan ditulis pada artikel terpisah.
 
Fakta Tentang Gigitan Binatang
  • 1 sampai 4.5 juta gigitan binatang diperkirakan terjadi di AS setiap tahun, di mana 1%-nya harus dirawat di RS, dengan total biaya lebih dari 100 juta USD.
  • Gigitan kucing dan anjing adalah yang tersering dengan 334 ribu kunjungan ke UGD setiap tahunnya di AS.
  • Insidensi tertinggi terjadi pada anak-anak usia 5-9 tahun untuk gigitan anjing, dan 19-20 tahun untuk gigitan kucing.
  • Kasus gigitan binatang pada pria lebih tinggi dibanding pada wanita, dengan perbandingan 3:1. Gigitan anjing lebih sering pada pria, sementara gigitan kucing lebih sering pada wanita.
  • Di beberapa negara bagian AS, kasus gigitan binatang harus dilaporkan dan yang bersangkutan harus mengisi formulir pencegahan penyakit bersumber dari binatang.
  • Gigitan paling sering terjadi pada tangan, lengan, kaki, dan muka.
  • 85% gigitan binatang mengandung bakteri, dengan infeksi yang paling sering adalah tetanus dan rabies.

Read More
0 Comments
    Home  >> Medical Articles >> 2016

    Medical Articles 2106

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Dr. Indra K. Muhtadi Buku Sehat untuk Hebat
    Untuk HEBAT, Anda harus SEHAT: Click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2017. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2015. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2016
    November 2016
    October 2016
    September 2016
    August 2016
    July 2016
    June 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016

    Categories

    All
    Alergi Gluten (Celiac Disease)
    Binge Eating Disorder
    Breakfast (Sarapan Pagi)
    Canker Sore
    Deep Vein Thrombosis (DVT)
    Dry Eye Syndrome (Sindroma Mata Kering)
    Essential Oil
    Flu Singapura (HFMD)
    Geriatric Syndromes
    Gigitan Binatang
    Gigitan Serangga
    Heat Exhaustion & Heat Stroke
    Jet Lag Dan Melatonin
    Katarak (Cataract)
    Kekurangan Kalium (Hipokalemia)
    Kesehatan Remaja
    Medical Checkup & Screening
    Mengapa Susah Untuk Kurus
    Menyiasati Informasi Medis Di Internet
    Ozone Therapy
    Pancreatitis (Radang Pankreas)
    Panic Attack & Panic Disorder
    Penyakit Jantung Koroner
    Premenstrual Syndrome (PMS)
    Quitting Smoking
    Rotator Cuff Disorder
    Senior Exercise
    Snake Bites (Gigitan Ular)
    Stem Cells
    Tetap Sehat Ketika Hamil
    Tidur Mengorok - Snoring
    Toxoplasmosis
    Vegetarian
    Virus Zika
    Yellow Fever


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly