Apa saja yang terdapat di dalam air yang kita minum? Dan hal-hal apa saja yang perlu kita pahami dan cermati terhadap air yang kita konsumsi untuk minum? Dua hal inilah yang akan dibahas di dalam artikel ini. Untuk senantiasa sehat kita perlu mengkonsumsi air minum secara cukup dari sumber air minum yang bersih, sehat, mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh, tapi tidak mengandung zat-zat berbahaya. Khususnya di Indonesia, kalangan masyarakat banyak yang tidak begitu paham apa lagi peduli; atau memang dalam kondisi terpaksa mengkonsumsi air minum hanya untuk memenuhi kebutuhan minum untuk menghilangkan rasa haus saja. Padahal ada banyak hal tentang air minum yang harus dipahami sebelum kita mengkonsumsinya.
Fakta Tentang Air Bersih di Dunia
- Dari 100% air di permukaan bumi ini, hanya 2,5% yang merupakan air tawar (fresh water); di mana 70%-nya merupakan air membeku dan 30%-nya air di bawah tanah.
- Dari jumlah yang sudah sedikit itu, hanya 1% saja yang sebenarnya dapat dikonsumsi oleh manusia; dan tidak semua orang di dunia ini mendapatkan akses terhadap yang sangat sedikit tersebut.
- WHO pada tahun 2015 menyebutkan ada 663 juta orang di dunia yang masih kesulitan mengakses air bersih.
- Faktor penyebab kesulitan akses tersebut adalah karena faktor ekonomi, geografis, dan ketersediaan sumber air.
- Dari total ketersediaan air Tawar di Indonesia, 66,8%-nya masih layak untuk diminum, tapi LIPI pernah mencatat bahwa Indonesia menduduki peringkat terburuk dalam pelayanan ketersediaan air bersih dan layak konsumsi se-Asia Tenggara.
- Hanya 68,8% keluarga/rumah tangga yang dipastikan memanfaatkan air dari sumber yang dinilai bersih.
- 25% keluarga mendapatkan akses air bersih perpipaan, 43,8% mendapatkan akses air bersih non perpipaan.
- Lima propinsi terendah penduduknya memiliki akses air bersih adalah; Kepri (24,0%), Kaltim (35,2%), Babel (44,3%), Riau (45,5%), dan Papua (45,7%).
- Pada tahun 2025 akan ada 321 juta penduduk yang kesulitan mendapatkan air bersih, karena permintaan air bersih naik 1,33 kali, berbanding terbalik dengan jumlah penduduk yang kekurangan air.
Dua Hidrogen, Satu Oksigen
Mari mulai dari dasar. Untuk tetap hidup, kita membutuhkan 3 atom ini yang terikat membentuk molekul H2O; yaitu air. Karena air memiliki kapasitas panas spesifik yang sangat tinggi, akan sangat mudah bagi molekul air untuk menyeimbangkan suhunya; lihatlah betapa air laut tetap dingin pada cuaca yang panas. Sekitar 75% tubuh kita adalah air, inilah sebabnya tubuh manusia juga relatif mudah untuk menyeimbangkan suhunya. Dan hal ini adalah salah satu fungsi utama air bagi tubuh kita. Fungsi lain dari molekul air adalah sebagai media transportasi. Transportasi segala sesuatu yang ada di dalam sistem tubuh, di mana yang terpenting adalah transportasi mineral dan nutrisi. Dalam jumlah yang tidak besar namun sangat penting, air juga merupakan sumber kebutuhan mineral untuk kelangsungan hidup pemilik tubuh tersebut.
Manfaat Air Minum bagi Tubuh
- Air minum menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Ini disebabkan karena setiap saat tubuh kehilangan cairan dari pernafasan, kulit, dan air kencing. Ketika asupan lebih sedikit dari yang dikeluarkan otak mencetus mekanisme rasa haus membuat yang bersangkutan ingin minum.
- Memilih lebih meminum air putih dibandingkan air yang berasa manis atau soda, jelas dapat mengurangi asupan kalori dari minuman yang tinggi kalori tersebut.
- Lebih dari 80% dari otak kita adalah air, sudah jelas di sini bahwa otak dan sistem syaraf tidak akan berfungsi baik bila yang bersangkutan kekurangan asupan cairan.
- Fungsi otot hanya bisa terjaga baik bila kebutuhan air dan elektrolit tercukupi.
- Agar kulit terjaga kesehatannya, dibutuhkan juga air minum yang dapat memperlambat proses pengerutan.
- Air minum dibutuhkan bagi ginjal untuk berfungsi baik sebagai pengangkut dan pelarut.
- Pencernaan yang sehat adalah pencernaan yang mendapatkan cukup air dan dapat mencegah konstipasi.
- Air minum juga menjaga kesehatan sendi.
Air Minum yang Aman
Secara umum, air minum yang aman adalah yang tidak mengandung mikroba dan zat-zat penyebab penyakit, tidak mengandung logam-logam berat, dan tidak mengandung zat radioaktif. Berikut adalah yang tidak boleh ada pada air minum:
- Mikroba: cryptosporidium, giardia, coliform bacteria, dll.
- Zat-zat bahaya: chlorine (biasa terdapat dalam disinfektan), pestisida, sianida, styrene dan benzene, dll.
- Logam berat: mercury, asbestos, timbal, dll.
- Radioaktif: radium dan uranium.
Sumber air minum dapat menjadi tidak aman, artinya mengandung salah satu dari unsur atau zat seperti di atas, bila terpapar oleh penyebab kontaminasinya. Misalnya bila terkontaminasi dengan air limbah keluarga dan WC, dapat mengandung berbagai macam mikroba berbahaya. Atau bila terkontaminasi dengan limbah industri dan pertanian, dapat mengandung zat-zat, logam berat, dan radioaktif yang sangat berbahaya.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
- Air PDAM. Dari 68,8% keluarga yang mendapatkan akses terhadap air bersih di Indonesia, 25%-nya mendapatkannya dengan cara perpipaan atau dari perusahaan PDAM.
- Air non PDAM. 43,8%-nya mendapatkan akses dari alam yang merupakan air permukaan seperti danau, sungai, dan air hujan. Serta air tanah yang didapatkan dengan cara membuat sumur bor atau sumur tradisional. Air permukaan hampir selalu tidak lebih bersih dari air tanah. Hal ini disebabkan sangat mudahnya air permukaan untuk terkontaminasi seperti yang disebutkan di atas. Sebaliknya air tanah juga tidak menjamin 100% akan bebas dari kontaminan karena tetap saja dapat terkontaminasi.
Tanda Air Bersih sudah mulai Tidak Sehat
- Bila fisik air berubah, seperti perubahan warna, bau, kejernihan, apa lagi perubahan rasa.
- Bila ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sulit dicari penyebabnya, apa lagi merupakan penyakit infeksi pencernaan.
- Bila ada orang di sekitar rumah yang mengkonsumsi sumber air yang sama menderita kondisi seperti di atas.
Yang Hidup di Dalam Air Minum
- Cryptosporidium. Disingkat dengan Crypto, merupakan parasit penyebab diare. Mikroba ini sudah resisten terhadap klorin.
- Giardia. Parasit yang juga sudah rentan terhadap klorin ini bisa menyebabkan penyakit diare, keram perut, dan dehidrasi. Biasanya dibawa oleh kotoran hewan seperti kucing, anjing, serta hewan-hewan ternak.
- Coliform bacteria. Satu keluarga atau jenis bakteri yang biasa terdapat dan hidup di air dan tanah. Walaupun sebagian besar tidak berbahaya, tapi beberapa jenisnya dapat mencetus berbagai penyakit perut dan pencernaan.
Fluoride – Natrium – Timbal – Klorin
Fluoride. Di negara maju penambahan fluoride dengan sengaja ke dalam air yang diolah untuk dikonsumsi sudah berjalan selama 70 tahun. Hal ini diketahui dapat mengurangi insidensi gigi berlubang sampai 25%, karena fluoride dapat memperkuat gigi. Dengan melakukan praktek ini dapat menekan biaya pada sistem pelayanan kesehatan di sana. Jumlah fluoride yang ditambahkan dikontrol ketat agar senantiasa berada pada jumlah yang dibutuhkan. Di Indonesia, praktek ini masih terbatas untuk dilakukan. Tapi tidak usah khawatir karena di dalam pasta gigi, biasanya sudah terdapat fluoride yang dibutuhkan dengan harapan memiliki fungsi yang sama.
Natrium. Natrium dalam bentuk garam (NaCl) sering terdapat di dalam air terutama air dari sumber alam. Sebagian besar terjadi karena proses pengendapan dan kontaminasi air laut. WHO menyebutkan jumlah yang aman adalah di bawah 60 mg per liter. Sebagai perbandingan air laut memiliki konsentrasi NaCl 30.000 mg pada setiap liternya.
Klorin. Klorin juga biasa ditambahkan ke dalam air untuk membunuh berbagai jenis mikroba berbahaya. Konsentrasi maksimal yang diperbolehkan adalah 4 mg/liter. Tapi kini semakin banyak bakteri yang sudah resisten terhadap klorin, sehingga memasak air sampai mendidih masih menjadi pilihan paling bijak bila akan mengkonsumsi air, baik dari sumber alam maupun PDAM. Bila konsentrasi klorin terlalu tinggi ditambahkan ke dalam air, sering dikhawatirkan dapat mencetus kanker seperti kanker kantung kencing, kanker rektum dan kanker payudara. Cara untuk merendahkan konsentrasi klorin tersebut adalah dengan membiarkannya selama 24 jam pada wadah terbuka agar sebagian klorin menguap ke udara. Cara lainnya adalah dengan menggunakan filter karbon pada keran di rumah.
Timbal. Timbal di dalam air bisa tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa. Timbal hanya bisa diketahui terdapat pada air bila diperiksa di laboratorium. Jumlah maksimal yang masih dikatakan sehat bagi tubuh manusia adalah 15 parts per billion. (bagian per miliar). Timbal bisa menyebabkan penyakit ginjal, gangguan daya ingat, kanker, dll. Anak-anak lebih beresiko menerima dampaknya dibandingkan orang dewasa. Efek pada anak-anak dapat berupa kesulitan belajar, IQ yang rendah, penurunan pendengaran, dll. Resiko pada wanita hamil dapat berupa kecacatan pada janin yang sedang dikandungnya.
Menyaring Sendiri Air Minum
Membeli alat saringan sendiri di rumah secara ekonomis akan lebih murah dibandingkan air minum kemasan. Secara medis tidak akan ada bedanya, tapi harus diyakinkan dulu sumber air yang akan disaring tidak mengandung hal yang bahaya atau dapat tersaring dengan alat yang dibeli secara sempurna. Sebaliknya sumber air juga harus mengandung hal-hal yang seharusnya terdapat di dalam air minum seperti uraian di atas.
Sebaliknya, bila memutuskan untuk memilih air minum dalam kemasan, jadilah konsumen yang pintar. Telitilah segala sesuatu terkait hal yang telah kita bahas di atas. Karena di AS saja ketika dilakukan tes rutin dari lebih 100 merk air minum kemasan di sana, sepertiganya sering memiliki masalah. Karena bagaimanapun bersihnya, kontaminasi bisa saja terjadi dan sumber air alam sudah pasti tidak konstan dan bisa saja berubah dari waktu ke waktu. Lebih jauh pilihlah air minum kemasan sesuai dengan kebutuhan. Lihatlah mana yang benar dibutuhkan sesuai dengan jenis sumber airnya dan jenis perlakuan yang dilakukan produsen terhadap airnya. Misalnya, wanita hamil, bayi, orang tua, orang yang mengidap penyakit rendahnya sistem imunitas, orang yang mengkonsumsi steroid secara rutin, serta penderita kanker, lebih baik mengkonsumsi air minum kemasan. Bila mengkonsumsi air minum kemasan yang tidak bermineral, pastikan asupan mineral didapatkan dari sumber makanan. Misalnya kacang-kacangan, kedelai, brokoli, dan ubi manis mengandung magnesium dan calcium yang tinggi. Konsultasikan kepada dokter untuk memilih produsen air minum kemasan yang tepat.
©IKM 2018-03