Manusia harus senantiasa terhidrasi secara baik dengan cara mengkonsumsi cukup cairan sepanjang hari, karena air merupakan unsur vital untuk setiap bagian fungsi tubuh. Kondisi dehidrasi akan mengakibatkan semua kerja sistem pada tubuh menjadi terhenti. Ginjal kita merupakan hal yang paling bergantung pada kondisi cukup terhidrasi agar dapat berfungsi secara optimal. Ini artinya, cukup minum dan mengkonsumsi cukup cairan sangat vital terhadap kesehatan ginjal manusia. Sebaliknya ginjal kita juga tidak suka dengan kondisi terlalu banyak cairan yang dapat mengganggu fungsinya dan dapat mencetus kondisi medis yang tidak kalah bahayanya.
Fakta Tentang Air Minum dan Ginjal
- Pria memiliki presentasi air lebih banyak di dalam tubuhnya dibandingkan wanita.
- 36% orang dewasa hanya minum 1 sampai 3 gelas dalam sehari. 35% minum 4-7 gelas, dan hanya 22% yang minum 8 atau lebih gelas dalam sehari.
- Orang yang mengkonsumsi cairan sekitar 2,5 – 3 liter per hari secara signifikan memiliki resiko lebih rendah terkena penyakit ginjal dan dapat mempertahankan fungsi ginjal lebih sehat dibandingkan dengan yang kurang minum.
- Batu ginjal adalah kondisi tersering yang terjadi pada orang yang kurang minum, dan terjadi pada 20% populasi.
- Kini pilihan air minum semakin beralih dari air putih biasa, menjadi air minum berkalori tinggi.
Kedua ginjal kita bertanggung jawab untuk banyak proses penting yang kompleks di dalam tubuh yang tidak pernah berhenti; agar kita bisa tetap hidup. Berikut fungsi dari ginjal:
- Menyaring darah dan membuang produk limbah atau sisa metabolisme.
- Membuang kelebihan air.
- Pengatur level natrium dan kalium di dalam tubuh
- Bagian dari sistem pengaturan keasaman darah.
- Memproduksi hormon pengatur tekanan darah dan hormon pengatur produksi sel darah merah.
Masalah Medis Akibat Kurang Minum
- Batu Ginjal. Mereka yang kurang minum akan mudah terkena masalah pada ginjal, kantung kencing, dan saluran kencingnya akibat konsentrasi urin terlalu pekat. Penumpukan bahan limbah yang harusnya terbuang oleh urin, ditambah dengan garam dan mineral, dapat menyebabkan pembentukan kristal yang dikenal dengan batu ginjal. Sebagian bisa terbawa oleh urin, namun bila ukurannya membesar, dapat tersangkut pada ginjal dan ureter. Kasus batu ginjal lebih banyak terjadi pada orang yang tinggal di iklim panas/tropis seperti di Indonesia. Baca dalam artikel lain mengenai batu ginjal ini.
- Batu Kantung Kencing. Walaupun tugas kantung kencing adalah penampungan sementara urin sebelum dibuang, tapi ia juga membutuhkan air. Semakin pekat konsentrasi urin, akan semakin mudah kristal terbentuk di dalam kantung kencing.
- Infeksi Ginjal, Kantung Kencing & Salurannya. Jenis infeksi ini adalah jenis kedua tersering yang terjadi pada tubuh manusia setelah infeksi pernafasan. Di AS 8.1 juta kunjungan ke dokter dikarenakan jenis infeksi ini. Infeksi dapat terjadi akibat urin terlalu pekat kemudian mencetus akumulasi bakteri. Biasanya dimulai dari bawah; urethra, lalu naik ke kantung kencing, kemudian ureter, dan akhirnya dapat menginfeksi ginjal. Baca pada artikel lain mengenai infeksi saluran kencing (ISK) ini.
- Gagal Ginjal. Gagal ginjal bisa terjadi bila ginjal dan sistem saluran kemih bila secara terus menerus atau sering berada dalam kondisi yang tidak baik. Bila ginjal berhenti berfungsi selama 2 hari saja, akan terjadi penumpukan racun di dalam darah dan tercetus kondisi uremia sehingga terjadi keracunan metabolik di dalam tubuh. Walaupun gagal ginjal dapat terjadi karena penyakit seperti hipertensi dan kencing manis, gagal ginjal juga dapat tercetus akibat dari kekurangan asupan cairan. Ketika ginjal sudah rusak, bukan saja fungsi penyaring cairan dan fungsi membuang limbahnya saja yang rusak; tapi juga fungsi pengatur elektrolit tubuh, fungsi pengatur keasaman darah, fungsi pengatur tekanan darah, dan fungsi produksi sel darah juga ikut rusak. Baca dalam artikel lain mengenai gagal ginjal ini.
Dehidrasi
Dehidrasi terjadi bila tubuh kehilangan cairan lebih dari pada asupannya; yang dapat mencetus ketidakseimbangan elektrolit di dalam tubuh. Elektrolit seperti kalium, fosfat dan natrium sangat dibutuhkan untuk membawa sinyal listrik antara sel. Kedua ginjal kita bertugas menjaga keseimbangan ini bila mereka dapat bekerja secara optimal. Ketika fungsi ini terganggu, sinyal listrik menjadi terganggu, dan dapat terjadi keram, kejang, sampai kehilangan kesadaran yang mengancam jiwa. Kondisi dehidrasi dapat terhindarkan bila seseorang cukup asupan minum dan cairannya.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Bila seseorang kurang minum dan kurang asupan cairannya, tidak hanya ginjal dan sistem pada saluran kencing saja yang rusak. Kondisi kekurangan minum ini juga akan mencetus banyak kondisi medis dan penyakit, seperti di antaranya:
- Darah yang 90% bagiannya adalah air, akan mengalami pengentalan sehingga akan mencetus naiknya tekanan darah.
- Tubuh akan menekan fungsi pernafasan agar tidak bertambah banyak cairan yang hilang lewat pernafasan. Bagi penderita asma dan alergi, hal ini akan memperburuk kondisinya.
- Pencernaan yang membutuhkan air untuk dapat bekerja secara normal, akan terganggu dan pencetus konstipasi atau sembelit dan peningkatan asam di lambung.
- Otak yang juga 85% bagiannya adalah air, fungsinya akan menurun dan strukturnya akan rusak. Yang bersangkutan akan mengeluhkan susah berfikir, bingung, pingsan, sampai bisa mencetus kematian akibat otak berhenti bekerja.
- Persendian dan tulang rawan yang juga 80% adalah air, akan terganggu fungsi shock breaker-nya, dan mudah terjadi keausan; mencetus nyeri dan kerusakan sendi.
- Kulit akan kering sehingga cepat menjadi keriput, rentan terinfeksi dan rentan terjadi kerusakan, bahkan rentan untuk terkena kanker.
Minum Cukup Air
Dikatakan cukup di sini, karena kebutuhan cairan atau minum seseorang akan tidak pernah sama dengan kebutuhan orang lainnya. Cara yang paling mudah adalah, dengarkan dan amati tubuh Anda dengan; jangan menunggu haus untuk minum, dan senantiasa melihat warna urin yang harus selalu berwarna bening kuning muda. Kebutuhan minum ini akan berbeda pada setiap kelompok umur, berbeda pada orang yang tinggal pada cuaca panas atau lembab, berbeda untuk wanita hamil dan menyusui, serta berbeda untuk orang yang sedang sakit. Patokan dasarnya adalah, pada pria dewasa 2,4 L dan wanita dewasa 2,2 L. Air putih biasa yang bermineral selalu menjadi pilihan utama. Mengkonsumsi air yang bermineral tinggi (dibandingkan air mineral biasa) seperti minuman isotonic dianjurkan hanya ketika sedang berkeringat banyak dan sedang haus, ketika selesai berolahraga, atau ketika sedang diare; bukan sebagai minum untuk konsumsi harian.
Terlalu Banyak Minum
Terlalu banyak minum ternyata juga tidak baik untuk kesehatan kita dan buruk untuk ginjal, bahkan bisa mencetus kematian. Walaupun secara maksimal ginjal yang sehat sebenarnya dapat memproses 15 L urine dalam sehari, bukan berarti mereka dapat memprosesnya dalam waktu yang singkat. Minum terlalu banyak dalam waktu yang terlalu cepat dapat merusak, karena tubuh kita memang senang sesuatu yang seimbang dan tidak berlebihan; yang sedang-sedang saja.
- Pencernaan kita adalah hal pertama yang menderita ketika terlalu banyak asupan cairan. Sudah pasti akan terjadi gangguan seperti mulas, merangsang mual dan muntah, tingginya aktivitas peristaltik, serta diare. Bila terjadi terlalu sering akan mencetus kerusakan pada mukosa pencernaan dan mempermudah terjadinya infeksi.
- Darah kita harus memiliki konsentrasi garam dan mineral yang senantiasa tepat. Bila kita minum terlalu cepat dan terlalu banyak, maka darah akan menjadi lebih encer karena ginjal tidak dapat mengejar kecepatan pembuangannya. Kemudian akan terjadi gangguan keseimbangan garam dan elektrolit di dalam tubuh. Hal ini dikatakan sebagai kondisi hiponatremia dengan keluhan yang dapat muncul seperti rasa lelah, mual dan muntah, sampai kehilangan kesadaran atau pingsan. Kondisi ini menjadi kondisi kegawatdaruratan medis dan harus segera mendapatkan pertolongan.
- Otak kita juga terancam kondisi yang tidak kalah bahayanya. Minum lebih dari kemampuan ginjal untuk memprosesnya bisa membuat sel-sel tubuh terendam dalam air termasuk sel otak. Sebagian besar sel bisa melar bila mendapatkan banyak air, tapi sel otak tidak. Hal ini akan mencetus kejang, gangguan pernafasan, dan kerusakan otak yang ditandai dengan koma bahkan kematian.
Tips Terkait Minum untuk Ginjal Sehat
- Cukupkan setidaknya 2,4 L untuk pria dewasa dan 2,2 L untuk wanita dewasa selama 24 jam. Tambahkan sesuai dengan kondisi kebutuhannya.
- Jangan menunggu haus untuk minum, biasakan minum secara rutin walau pun tidak terasa haus.
- Jangan terlalu banyak. Kondisi terlalu banyak minum ini sering terjadi pada olahragawan yang justru dapat mencetus hiponatremi. Pada olahragawan yang sudah pasti berkeringat banyak saja terlalu banyak minum itu berbahaya, apa lagi pada kondisi biasa sehari-hari.
- Perhatikan tanda pada urine. Cukupkan minum sampai warna urin menjadi bening kuning muda. Bila berwarna terlalu tua atau tidak bening, artinya jumlah minum harus ditambahkan lagi.
- Minumlah minuman bermineral tinggi atau minuman isotonic untuk keperluannya yang sesuai. Minuman isotonic berfungsi mengembalikan elektrolit yang banyak keluar pada kondisi banyak berkeringat, setelah berolahraga, atau ketika sedang diare. Mengkonsumsi minuman isotonic di luar waktu tersebut akan membuat konsentrasi mineral dan garam tinggi dalam darah, membuat kerja ginjal dan jantung akan lebih berat.
- Hindari mencukupkan asupan cairan dengan minuman berkalori tinggi seperti minuman bersoda dan minuman manis, karena dapat mencetus obesitas.
- Bila menderita infeksi saluran kemih atau batu ginjal; walaupun akan membuat frekuensi kencing menjadi bertambah sering, jumlah asupan cairan harus dipertahankan cukup agar membantu proses penyembuhan dengan membilas bakteri dan/atau kristal batu pada ginjal dan saluran kemih.
- Banyak minum akan membuat seseorang sering kencing juga. Ini kondisi normal, jangan sering menahan keinginan buang air kecil tersebut, karena dapat merusak ginjal dan saluran kemih.
- Jaga kesehatan ginjal secara keseluruhan dengan mencegah terkena penyakit pencetus rusaknya ginjal seperti; tekanan darah tinggi, kencing manis, serta penyakit jantung dan pembuluh darah.
- Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain, karena kandungan dalam rokok sangat banyak sekali yang berpotensi merusak ginjal. Tidak jarang seorang penderita gagal ginjal yang disebabkan oleh asap rokok.