Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-295: Masalah Bulanan Wanita

27/4/2018

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Sudah menjadi kodratnya bahwa seorang wanita yang masih subur di dalam hidupnya setiap bulan bisa saja harus berhadapan dengan masalah rutin. Ada dua yang menjadi masalah rutin bulanan tersebut yaitu premenstrual syndrome (PMS) atau sindroma pramenstruasi dan dysmenorrhea atau nyeri ketika haid. Walaupun terkadang masalah ini dapat diabaikan, tapi keduanya dapat berpotensi menjadi gangguan yang sampai membuat seorang wanita tidak dapat berfungsi efektif dalam kesehariannya.
 
Fakta Mengenai PMS dan Nyeri Haid
  • PMS Terjadi pada 1 dari 3 wanita subur di seluruh dunia, hanya intensitasnya berbeda-beda; dan hanya terjadi pada manusia, tidak pada makhluk lainnya.
  • Belum bisa disimpulkan mengapa pengaruh hormon pada siklus menstruasi wanita memberikan efek berbeda pada wanita yang berbeda.
  • Sebagian besar wanita mengalami PMS yang pertama pada usia 20an, tapi ada yang baru mengalaminya pada usia 30an. PMS biasa akan bertambah parah pada awal 40an ketika memasuki perimenopause (menjelang menopause).
  • Nyeri haid mulai terjadi pada usia belasan tahun, ketika awal-awal mengalami menstruasi. Kemudian mengalami puncaknya pada usia 20-24 tahun dan menurun seiring dengan terjadinya keseimbangan hormonal dalam tubuh.
  • PMS dan nyeri haid diturunkan di keluarga dari garis ibu.
  • Wanita yang sudah menopause, tidak akan mengalami PMS an nyeri haid lagi dalam hidupnya.
Waktu dan Penyebab PMS dan PMDD
Seorang wanita dikatakan mengalami PMS, bila gejala normal tidak nyaman pada payudara, nyeri-nyeri di otot, serta kembung dan bengkak pada tubuh beberapa hari sebelum datang siklus menstruasi sampai mengganggu keseharian dan membuat suasana hati terganggu (moody). PMS biasanya tidak perlu mendapatkan pertolongan medis dan akan hilang dengan sendirinya, tapi bila sudah bertambah parah maka masuk ke dalam kategori PMDD (Premenstrual Dysphoric Disorder), dan harus mendapatkan pertolongan medis.

PMS dan PMDD sendiri dapat terjadi karena perubahan normal pada keseimbangan hormonal pada fase luteal, saat satu sel telur dilepaskan dari ovarium sampai sekitar 14-28 hari kemudian. Selama fase luteal tersebut akan terjadi penebalan dinding rahim. Bila terjadi pembuahan, maka telur akan ditanam pada dinding rahim untuk tumbuh menjadi janin. Tapi bila tidak terjadi pembuahan, maka sel telur akan diserap kembali. Pada fase tersebut juga terjadi peningkatan hormon progesterone dan penurunan hormon estrogen.
 
Perubahan antara kedua hormon pada masa 1-2 minggu inilah bersama interaksi dengan serotonin (sebuah neurotransmitter di otak) dapat mencetus kejadian PMS yang biasanya terjadi selama 3-4 hari. Serotonin sendiri berfungsi untuk mengatur suasana hati dan tingkat sensitivitas terhadap nyeri. Wanita yang tidak mengalami PMS biasanya memiliki kadar hormon serotonin yang tinggi di otaknya, dibanding dengan wanita yang mengalami PMS dengan kadar hormon serotonin yang rendah di otaknya. Rendahnya kadar serotonin diketahui akan membuat seseorang lebih rentan terkena gangguan psikis mengalami depresi.
 
Faktor Resiko PMS
Berikut adalah hal-hal yang dapat membuat seorang wanita lebih beresiko untuk terkena PMS atau malah PMDD.
  1. Memiliki riwayat keluarga dangan PMS juga,
  2. Usia; ketika mendekati masa menopause, gejalanya semakin terasa,
  3. Kurang berolahraga,
  4. Terlalu banyak konsumsi kafein, alkohol, dan garam,
  5. Merokok dan menghirup asap rokok orang lain,
  6. Kekurangan vitamin B6, calcium atau magnesium,
  7. Memiliki tingkat stres yang tinggi,
  8. Ada latar belakang kecemasan, depresi, dan gangguan psikis lainnya yang akan lebih mudah terkena PMDD.
 
Gejala PMS
Gejala PMS biasanya akan semakin kuat pada 2-3 hari sebelum menstruasi dimulai sampai sekitar 1-2 hari awal menstruasi. Gejala yang biasa terjadi pada suatu kasus PMS adalah sbb.
  1. Bloating; yaitu terjadi bengkak pada bagian tubuh seperti kelopak mata, tungkai, perut, dll., serta terjadi peningkatan berat badan akibat akumulasi cairan.
  2. Payudara lebih keras dan cendrung terasa nyeri.
  3. Keram otot, sakit pinggang bagian bawah, dan sakit kepala.
  4. Asma dan alergi kambuh.
  5. Sembelit atau diare (pencernaan tidak normal).
  6. Jantung berdebar kencang (palpitasi).
  7. Lebih ingin makan makanan yang manis, asin, atau pedas.
  8. Hilang libido seksual.
  9. Gangguan emosi ringan seperti mood swing, merasa cemas, mudah tersinggung, kurang konsentrasi, menarik diri
  10. Wanita yang sudah menjalani pengangkatan rahim, tetap dapat mengalami PMS bila masih ada ovarium yang ditinggal.
Baca artikel lain di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Gejala PMDD
Seorang wanita dikatakan mengalami PMDD, bila mengalami 5 atau lebih dari gejala-gejala berikut dan terjadi pada hampir setiap siklus menstruasi pada 1 tahun berjalan: (1) Rasa cemas berlebih. (2) Sangat mudah tersinggung dan cepat marah.          (3) Mood swing yang parah. (4) Sulit berkonsentrasi.                           (5) Kehilangan semangat kerja, sekolah, hobi, & bersosialisasi. (6) Depresi. (7)Mengalami CFS (Chronic Fatigue Syndrome).          (8). Perubahan pola makan. (9) Gangguan tidur. (10) Nyeri atau keluhan pada fisik terjadi lebih parah.
 
Penyebab Nyeri Haid
Rata-rata wanita menghabiskan waktu 3.500 jam dalam masa menstruasi yang terjadi sekitar 450 kali sepanjang hidupnya. Sebagian besar wanita mengalami rasa nyeri ketika haid yang nyerinya bisa bervariasi dari ringan sampai berat. Tapi dari 50% merasakan nyeri haid yang mengganggu, hanya sebagian kecil yang sampai harus mendapatkan perhatian medis serius. Nyeri haid terjadi karena selama proses menstruasi, rahim memproduksi hormon prostaglandin yang menyebabkan rahim berkontraksi sehingga menimbulkan nyeri. Wanita yang merasakan nyeri hebat saat menstruasi merupakan akibat dari jumlah prostaglandin yang diproduksi lebih banyak dari normal atau ia terlalu sensitif terhadap efek naiknya kadar hormon prostaglandin tersebut.
 
Penyebab Nyeri Haid Berdasarkan Jenisnya
  1. Dysmenorrhea primer; adalah yang umum terjadi tanpa adanya penyebab fisik lain selain dari kejadian menstruasi. Jenis ini biasa terjadi pada wanita dibawah 30 tahun.
  2. Dysmenorrhea sekunder; terjadi karena adanya penyebab fisik atau masalah medis lain yang biasa terjadi pada wanita di atas 30 tahun. Masalah medis tersebut seperti:
  • Endometriosis dan Adenomyosis. Endometriosis adalah kejadian tumbuhnya sel menyerupai sel dinding rahim pada bagian lain di rongga perut, sedangkan adenomyosis bila sel tersebut tumbuh ke dalam jaringan otot rahim. Nyeri biasa terjadi sejak 1-2 hari sebelum mulai mens dan bertahan hingga menstruasi selesai.
  • Adanya pertumbuhan tumor jinak pada organ reproduksi seperti kista ovarium, polyp rahim atau leher rahim, dan fibroid (tumor jaringan ikat pada rahim).
  • Infeksi di dalam pelvis yang terjadi bersamaan dengan masa menstruasi. Biasanya terjadi didahului oleh penyakit menular seksual.
  • Peradangan pada rongga panggul atau PID (Pelvic Inflammatory Disease).
  • Menggunakan alat kontrasepsi IUD; di mana rasa nyeri terasa pada bulan-bulan awal pemasangan IUD, dan berkurang sampai hilang seiring dengan adaptasi tubuh terhadap IUD.
  • Terjadi kehamilan ectopic atau hamil yang terjadi di luar rahim (biasanya pada tuba falopii).
  • Kelaian bawaan (congenital) pada mulut rahim yang menyempit atau rahim yang melengkung ke belakang (retro). Untuk rahim yang retro, akan terkoreksi ketika hamil dan nyeri haid akibat masalah ini tidak akan dikeluhkan lagi.
  • Setelah menjalani prosedur medis di daerah organ reproduksi seperti cautery, cryotherapy, conization, radiation, biopsi endometrial, dll.

Faktor Resiko Nyeri Haid

  1. Kejadian mens pertama terjadi pada usia lebih muda dari 11 tahun.
  2. Masa menstruasi terjadi lebih lama dari 5 hari.
  3. Merokok dan terpapar aktif asap rokok orang lain.
  4. Belum pernah hamil.
  5. Memiliki riwayat keluarga nyeri haid.
  6. Stres yang tinggi.
 
Penanganan Sendiri PMS dan PMDD
  1. Merubah pola hidup seperti makan makanan yang sehat, cukupkan berolahraga, cukupkan tidur, hindari stres, dan buat hati senantiasa bahagia.
  2. Kurangi alkohol, caffeine, dan garam; dengan tujuan mengurangi keluhan nyeri di payudara dan sakit kepala.
  3. Berhenti merokok dan menjauhi asap rokok orang lain.
  4. Untuk keluhan nyeri, bisa mengkonsumsi obat penahan nyeri yang dijual bebas.
  5. Makan suplemen vitamin B6 (100mg/hari), calcium (1000-1200mg/hari), dan magnesium (200-360mg/hari).
  6. Mengkonsumsi gingko biloba yang dapat mengurangi rasa nyeri di payudara.
 
Penanganan Sendiri Nyeri Haid
  1. Lakukan olahraga rutin pada hari menjelang mensturasi.
  2. Gunakan kompres hangat pada bagian yang terasa nyeri.
  3. Mengkonsumsi suplemen vitamin B1, vitamin D, vitamin E, dan asam lemak omega 3 yang pernah diteliti dapat mengurangi keluhan nyeri haid.
  4. Bisa menggunakan obat-obatan penahan nyeri seperti paracetamol, ibuprofen atau obat-obat golongan obat anti inflamasi non steroid (OAINS).
  5. Memijat punggung dan panggul yang dirasa nyeri.
  6. Melakukan yoga dan Pilates yang belakangan diteliti dapat mengurangi insidensi nyeri haid.
  7. Menjalani terapi akupunktur dan acupressure.
 
Pencegahan PMS dan PMDD serta Nyeri Haid
Mencegah PMS dan PMDD lebih mudah karena hampir tidak mungkin mencegah terjadinya nyeri haid. Tapi seiring dengan waktu, nyeri haid akan berangsur berkurang dengan sendirinya. Tapi usaha untuk senantiasa hidup dalam kondisi sehat dan teratur dan menghindari faktor resikonya terbukti dapat menurunkan insidensinya dengan cara:
  1. Hidup dengan pola yang sehat yaitu makan dengan tidak berlebihan, teratur berolahraga, mencukupkan tidur, mengontrol stres, dan membuat hati senantiasa bahagia.
  2. Tingkatkan asupan buah-buahan dan sayuran, kurangi asupan garam dan kafein, hindari konsumsi alkohol.
  3. Berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain.
  4. Rutin konsumsi vitamin B6, calcium, dan magnesium; baik dari makanan (diet) atau dari suplemen.
  5. Nyeri haid juga bisa dihindari dengan menikah lalu hamil.

©IKM 2018-04
0 Comments



Leave a Reply.

    Home >> Medical Articles >> 2018

    Medical Articles 2018

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Manfaatkan STRES untuk menjadi HEBAT; baca di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2019. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2017. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.

    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018

    Categories

    All
    Alcoholism (Kecanduan Minuman Beralkohol)
    Apel & Kesehatan
    Cintai Diri Sendiri (Love Yourself)
    Epilepsy (Epilepsi)
    Ginjal & Air Minum
    Henoch-Schonlein Purpura (HSP)
    Heterochromia Iridis
    Ileus
    Irama Jantung Tidak Beraturan - Arrhythmia
    Kanker Ovarium
    Kanker Pada Anak
    Kemasan Makanan & Minuman Dari Plastik
    Kesadaran Penyakit Kanker Di Indonesia
    Kesehatan Purnabakti
    Kista & Kista Aterom
    Makan Sehat Tanpa Harus Diet
    Masalah Bulanan Wanita
    Mesothelioma
    Mimpi Buruk (Nightmare)
    Mimpi (Dream)
    Minuman Manis (Sweet Beverages)
    Patah Tulang (Broken Bone)
    Pemanis Buatan (Artificial Sweetener)
    Pola Makan Di Bulan Puasa
    Psoriasis (Penyakit Kulit Bersisik)
    Puasa Ramadhan Vs. Puasa Diet
    Puasa Vs. Lebaran
    Rehabilitasi Paru Untuk Bonkhitis Kronis
    Rokok & Wanita Karir
    Stok Obat Di Rumah (Home Pharmacy)
    Subconjunctival Hemorrhage (Mata Berdarah)
    Tendon Robek (Ruptured Tendon)
    Terapi Sulih Hormon & Osteoporosis
    Terbakar Matahari (Sunburn)
    Tetap Aktif Tanpa Harus Olahraga Berat
    Wanita & Insomnia
    Yang Terdapat Dalam Air Minum


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly