Sunburn atau bila diterjemahkan bebas ke dalam Bahasa Indonesia “Kulit Terbakar Sinar Matahari”. Di dalam Bahasa Inggris dikenal juga dengan istilah sun poisoning atau “Keracunan Sinar Matahari”. Sunburn merupakan kondisi akibat dari terlalu banyaknya kulit terpapar oleh sinar matahari. Kejadian ini bisa terjadi sepanjang tahun, terutama di negara tropis seperti di Indonesia. Walaupun jarang berakibat fatal, tetapi kejadian sunburn membuat rasa ketidaknyamanan, dan pada kondisi yang berat dapat mengakibatkan kecacatan bahkan mencetus kanker kulit.
Fakta Tentang Sunburn
- Hampir semua orang, pernah mengalaminya. Dan yang belum pernah kemungkinan besar akan mengalaminya satu masa di dalam hidupnya.
- Sunburn juga bisa disebabkan oleh tanning bed atau perangkat khusus untuk menggelapkan warna kulit seseorang menggunakan sinar UV.
- Sebuah survey yang dilakukan Yayasan Kanker Kulit di AS mengatakan bahwa 1 dari 3 orang dewasa di sana mengaku terkena sunburned setidaknya sekali dalam setahun terakhir.
- Kejadian sunburns sekali atau lebih pada masa anak-anak dan remaja atau 5 kali atau lebih pada dewasa bisa meningkatkan resiko seseorang dua kali lipat untuk terkena melanoma (sejenis kanker kulit) di dalam hidupnya.
- Pada awalnya kulit akan mulai memerah setelah 2-6 jam sejak terpapar sinar matahari langsung dan akan mencetus rasa perih.
- Puncak merahnya dan rasa perih di kulit terjadi setelah 12-24 jam sejak awal paparannya.
- Pada kasus berat, kejadian tersebut diteruskan dengan kulit yang melepuh, yang terjadi antara 4-7 hari sejak awal paparannya.
- Kulit melepuh ini bervariasi dari yang ringan dengan hanya terkelupasnya kulit ari, sampai dengan terjadinya bula. Bila bula pecah, kulit di bawahnya akan terasa sangat nyeri.
- Komplikasi sistemiknya adalah kehilangan cairan dari kulit karena penguapan sehingga terjadi dehidrasi, ketidakseim-bangan elektrolit, sampai resiko terjadinya infeksi di kulit.
- Bila tidak ditangani, kejadian sunburn yang berat dapat menyebabkan shock bahkan kematian.
Tanda dan Gejala Sunburn
Tanda dan gejala sunburn sudah jelas dan terlihat nyata pada permukaan kulit yang bersangkutan. Tapi sebelum tanda tersebut terlihat, penderitanya dapat mengeluhkan hal-hal seperti; merasa kedinginan, kemudian meriang dan demam, mual dan muntah, serta dapat terjadi flulike symptoms (gejala seperti flu).
Ada satu kondisi medis yang dinakaman PMLE (polymorphous light eruption) yang mengenai 10% orang di AS, di mana mereka sangat mudah sekali untuk terkena sunburn. Bahkan cukup dengan paparan sinar matahari selama 30 menit saja sudah cukup bagi mereka untuk terkena sunburn. Kondisi ini masih banyak misterinya karena sepertinya tidak ada kaitan dengan penyakit atau obat-obatan lain. Kulit mereka hanya sangat sensitif terhadap paparan sinar matahari. PMLE dapat mencetus kerusakan kulit, mulai dari ringan sampai berat seperti kasus sunburn yang berat. Gejala PMLE dimulai dengan munculnya bintil-bintil kecil di sekujur tubuh, terutama pada kulit yang tidak terlindungi. Baru kemudian disusul dengan kulit memerah dan bisa sampai melepuh.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
Segeralah mencari pertolongan medis bila setelah terpapar sinar matahari terjadi kondisi sbb.:
- Terasa sangat nyeri pada area yang terbakar
- Terjadi lepuhan kulit yang sangat berat atau luas
- Mual dan muntah
- Terjadi rasa bingung, sakit kepala, pusing, sampai pingsan
- Bila sudah terdiagnosis sebelumnya terkena PMLE.
- Juga memiliki kondisi medis seperti kencing manis, HIV/AIDS, atau kanker.
Penanganan Sunburn
Dilakukan Sendiri
- Langsung hindari paparan tambahan dari matahari, segera meneduh atau pakailah payung.
- Rendam bagian tubuh yang terbakar atau mandi dengan air dingin (bukan air es). Jangan menggunakan garam, minyak, atau sabun, serta jangan digosok.
- Segera pakaikan cream atau gel untuk luka bakar; seperti levertran, silver sulfadiazine, extract lidah buaya, extract placenta, dll. yang dijual bebas di apotek. Oleskan krim atau gel tersebut merata pada daerah yang terbakar. Khusus untuk cream silver sulfadiazine, jangan dipakaikan pada kulit muka.
- Untuk mengatasi rasa nyeri dapat meminum obat anti nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen.
- Perbanyak minum, terutama cairan berelektrolit tinggi untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
- Dokter juga akan menyarankan hal-hal seperti di atas.
- Obat penahan nyeri mungkin akan ditingkatkan oleh dokter dari yang sudah sebelumnya diminum oleh penderita.
- Bila dirasa perlu, dokter akan memberikan antibiotik baik yang dipakaikan di permukaan kulit atau yang diminum.
- Juga bila dirasa perlu, dokter akan memberikan cream dan /atau obat kortikosteroid untuk mengatasi peradangan di kulit.
- Bila dicurigai sudah terjadi dehidrasi dokter mungkin akan memberikan terapi infus.
Pencegahan Sunburn
Kejadian sunburn sebenarnya merupakan satu kejadian yang sangat dapat untuk dicegah. Malah tergolong sangat mudah untuk dicegah. Cara yang sederhana adalah jangan sampai terpapar sinar matahari terlalu lama, apa lagi sinar matahari yang sudah memancarkan sinar UV-B dan UV-C saat di siang hari (antara jam 10 sd. 14). Bila memang harus terpapar akibat tuntutan pekerjaan misalnya, maka gunakan pakaian yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari secara langsung. Untuk kaum wanita yang mungkin ingin menggunakan tanning bed, coba pertimbangkan kembali, karena akan lebih banyak bahaya dari pada manfaatnya. Penggunaan tanning beds akan meningkatkan seseorang terkena squamous cell carcinoma sebanyak 2,5 kali dan basal cell carcinoma sebanyak 1,5 kali.
Sunscreens atau Sunblock
Pencegahan selanjutnya dapat juga menggunakan sunscreen atau sunblock yang sebenarnya merupakan obat berbentuk krim yang dioleskan pada permukaan kulit. Krim sunscreen ini memiliki tingkat proteksi yang berbeda-beda yang diukur dalam satuan SPF (Sun Protection Factor) atau konsentrasi kandungan PABA (Para Amino Benzoic Acid) di dalam produknya. Bila menggunakan PABA, harus lebih berhati-hati karena ada beberapa orang yang alergi dan tidak untuk digunakan pada bayi di bawah 6 bulan, karena dapat mencetus iritasi kulit.
SPF sendiri adalah rasio perbandingan dari waktu yang dibutuhkan untuk menimbulkan reaksi pada kulit antara kulit yang dipakaikan dengan kulit yang tidak dipakaikan krim sunscreen pada seseorang. Semakin tinggi angka SPF-nya, makan semakin tinggi proteksi krim tersebut terhadap paparan sinar matahari. Misalnya krim ber-SPF 30; ini artinya secara teori akan memberikan orang yang memakainya waktu 30 kali lebih lama dibandingkan bila ia tidak memakai krim tersebut untuk mulai terjadi sunburn pada kulitnya. Tapi angka ini kadang juga tidak akurat, karena jumlah paparan sinar matahari juga tergantung oleh beberapa faktor seperti; lama paparannya, waktu pada jam berapa ia terpapar, lokasi geografis dan kondisi cuaca. Misalnya di negara tropis di Indonesia sudah pasti akan lebih cepat reaksi kulit untuk terkena sunburn dibandingkan wilayah non tropis.
Walaupun demikian, penggunaan sunscreen tetap sangat direkomendasikan oleh American Academy of Dermatology di mana mereka merekomendasikan sunscreen yang dapat memberikan perlindungan dari radiasi UV-A dan juga UV-B dengan kekuatan minimal SPF 30 untuk digunakan sepanjang tahun di sana. Bukan sekedar untuk kulit, juga disarankan untuk menggunakan lip balm dengan kemampuan anti radiasi sinar matahari ber-SPF 30 juga. FDA di AS (BPPOM-nya AS), mengatur tegas perlabelan sunscreen, ketika suatu produk dimaksudkan untuk tahan air atau keringat. Maka angka SPF yang dicantumkan, harus merupakan angka SPF bila pemakainya berkeringat atau terkena air, bukan sebelumnya.
Penggunaan sunscreen juga harus tepat. Pertama, krim sunscreen harus dipakai dalam jumlah banyak serta berlapis. Kemudian harus juga dilapis ulang bila sudah terlihat berkurang efeknya di kulit. Apa lagi bila digunakan untuk kondisi berkeringat atau berenang dan aktivitas olahraga air lainnya. Bila tidak dilapis ulang, maka lama-kelamaan perlindungannya akan hilang. The American Academy of Dermatology, menyarankan untuk mengulang melapisnya pada kulit setiap 2 jam dan lebih cepat lagi bila bekeringat atau terkena air; bahkan untuk sunscreen yang di-claim tahan air sekalipun. Lebih jauh juga disarankan untuk memastikan bagian tubuh berikut tertutup oleh sunscreen. Mereka adalah bibir, daun telinga, seputar mata, leher, tangan, kaki, kulit kepala bila rambut sudah menipis dan pada kepala botak, serta bagian kulit lain yang berpotensi terpapar sinar matahari lebih banyak.
Prognosis Sunburn
Kejadian sunburn yang ringan akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan nyeri di kulit untuk waktu yang sebentar pula. Biasanya penderita akan merasa lebih baik dalam 4-7 hari. Area yang terkena akan terlihat mengelupas lalu kemudian terasa gatal terutama di malam hari, setelah berkeringat, atau setelah mandi. Tapi bila kondisinya lebih berat, kesembuhan juga akan lebih lama dengan kemungkinan timbulnya komplikasi seperti yang dijelaskan di atas.
Kondisi sunburn yang kronis akan memicu proses penuaan pada kulit lebih cepat; dengan timbulnya keriput lebih cepat dan bintik-bintik berwarna pada kulit juga lebih cepat. Kondisi paparan terlalu lama terhadap sinar matahari juga dapat mencetus katarak prematur dan beresiko tinggi terkena berbagai macam kanker kulit.
©IKM 2018-07