Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-303: Terbakar Matahari (Sunburn)

10/7/2018

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Sunburn atau bila diterjemahkan bebas ke dalam Bahasa Indonesia “Kulit Terbakar Sinar Matahari”. Di dalam Bahasa Inggris dikenal juga dengan istilah sun poisoning atau “Keracunan Sinar Matahari”. Sunburn merupakan kondisi akibat dari terlalu banyaknya kulit terpapar oleh sinar matahari. Kejadian ini bisa terjadi sepanjang tahun, terutama di negara tropis seperti di Indonesia. Walaupun jarang berakibat fatal, tetapi kejadian sunburn membuat rasa ketidaknyamanan, dan pada kondisi yang berat dapat mengakibatkan kecacatan bahkan mencetus kanker kulit.
 
Fakta Tentang Sunburn
  • Hampir semua orang, pernah mengalaminya. Dan yang belum pernah kemungkinan besar akan mengalaminya satu masa di dalam hidupnya.
  • Sunburn juga bisa disebabkan oleh tanning bed atau perangkat khusus untuk menggelapkan warna kulit seseorang menggunakan sinar UV.
  • Sebuah survey yang dilakukan Yayasan Kanker Kulit di AS mengatakan bahwa 1 dari 3 orang dewasa di sana mengaku terkena sunburned setidaknya sekali dalam setahun terakhir.
  • Kejadian sunburns sekali atau lebih pada masa anak-anak dan remaja atau 5 kali atau lebih pada dewasa bisa meningkatkan resiko seseorang dua kali lipat untuk terkena melanoma (sejenis kanker kulit) di dalam hidupnya.
Proses Terjadinya Sunburn
  • Pada awalnya kulit akan mulai memerah setelah 2-6 jam sejak terpapar sinar matahari langsung dan akan mencetus rasa perih.
  • Puncak merahnya dan rasa perih di kulit terjadi setelah 12-24 jam sejak awal paparannya.
  • Pada kasus berat, kejadian tersebut diteruskan dengan kulit yang melepuh, yang terjadi antara 4-7 hari sejak awal paparannya.
  • Kulit melepuh ini bervariasi dari yang ringan dengan hanya terkelupasnya kulit ari, sampai dengan terjadinya bula. Bila bula pecah, kulit di bawahnya akan terasa sangat nyeri.
  • Komplikasi sistemiknya adalah kehilangan cairan dari kulit karena penguapan sehingga terjadi dehidrasi, ketidakseim-bangan elektrolit, sampai resiko terjadinya infeksi di kulit.
  • Bila tidak ditangani, kejadian sunburn yang berat dapat menyebabkan shock bahkan kematian.
 
Tanda dan Gejala Sunburn
Tanda dan gejala sunburn sudah jelas dan terlihat nyata pada permukaan kulit yang bersangkutan. Tapi sebelum tanda tersebut terlihat, penderitanya dapat mengeluhkan hal-hal seperti; merasa kedinginan, kemudian meriang dan demam, mual dan muntah, serta dapat terjadi flulike symptoms (gejala seperti flu).
 
Ada satu kondisi medis yang dinakaman PMLE (polymorphous light eruption) yang mengenai 10% orang di AS, di mana mereka sangat mudah sekali untuk terkena sunburn. Bahkan cukup dengan paparan sinar matahari selama 30 menit saja sudah cukup bagi mereka untuk terkena sunburn. Kondisi ini masih banyak misterinya karena sepertinya tidak ada kaitan dengan penyakit atau obat-obatan lain. Kulit mereka hanya sangat sensitif terhadap paparan sinar matahari. PMLE dapat mencetus kerusakan kulit, mulai dari ringan sampai berat seperti kasus sunburn yang berat. Gejala PMLE dimulai dengan munculnya bintil-bintil kecil di sekujur tubuh, terutama pada kulit yang tidak terlindungi. Baru kemudian disusul dengan kulit memerah dan bisa sampai melepuh.
 
Kapan Mencari Pertolongan Medis
Segeralah mencari pertolongan medis bila setelah terpapar sinar matahari terjadi kondisi sbb.:
  1. Terasa sangat nyeri pada area yang terbakar
  2. Terjadi lepuhan kulit yang sangat berat atau luas
  3. Mual dan muntah
  4. Terjadi rasa bingung, sakit kepala, pusing, sampai pingsan
  5. Bila sudah terdiagnosis sebelumnya terkena PMLE.
  6. Juga memiliki kondisi medis seperti kencing manis, HIV/AIDS, atau kanker.
 
Penanganan Sunburn
Dilakukan Sendiri
  • Langsung hindari paparan tambahan dari matahari, segera meneduh atau pakailah payung.
  • Rendam bagian tubuh yang terbakar atau mandi dengan air dingin (bukan air es). Jangan menggunakan garam, minyak, atau sabun, serta jangan digosok.
  • Segera pakaikan cream atau gel untuk luka bakar; seperti levertran, silver sulfadiazine, extract lidah buaya, extract placenta, dll. yang dijual bebas di apotek. Oleskan krim atau gel tersebut merata pada daerah yang terbakar. Khusus untuk cream silver sulfadiazine, jangan dipakaikan pada kulit muka.
  • Untuk mengatasi rasa nyeri dapat meminum obat anti nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen.
  • Perbanyak minum, terutama cairan berelektrolit tinggi untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
Baca artkel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Dilakukan Dokter
  • Dokter juga akan menyarankan hal-hal seperti di atas.
  • Obat penahan nyeri mungkin akan ditingkatkan oleh dokter dari yang sudah sebelumnya diminum oleh penderita.
  • Bila dirasa perlu, dokter akan memberikan antibiotik baik yang dipakaikan di permukaan kulit atau yang diminum.
  • Juga bila dirasa perlu, dokter akan memberikan cream dan /atau obat kortikosteroid untuk mengatasi peradangan di kulit.
  • Bila dicurigai sudah terjadi dehidrasi dokter mungkin akan memberikan terapi infus.
 
Pencegahan Sunburn
Kejadian sunburn sebenarnya merupakan satu kejadian yang sangat dapat untuk dicegah. Malah tergolong sangat mudah untuk dicegah. Cara yang sederhana adalah jangan sampai terpapar sinar matahari terlalu lama, apa lagi sinar matahari yang sudah memancarkan sinar UV-B dan UV-C saat di siang hari (antara jam 10 sd. 14). Bila memang harus terpapar akibat tuntutan pekerjaan misalnya, maka gunakan pakaian yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari secara langsung. Untuk kaum wanita yang mungkin ingin menggunakan tanning bed, coba pertimbangkan kembali, karena akan lebih banyak bahaya dari pada manfaatnya. Penggunaan tanning beds akan meningkatkan seseorang terkena squamous cell carcinoma sebanyak 2,5 kali dan basal cell carcinoma sebanyak 1,5 kali.
 
Sunscreens atau Sunblock
Pencegahan selanjutnya dapat juga menggunakan sunscreen atau sunblock yang sebenarnya merupakan obat berbentuk krim yang dioleskan pada permukaan kulit. Krim sunscreen ini memiliki tingkat proteksi yang berbeda-beda yang diukur dalam satuan SPF (Sun Protection Factor) atau konsentrasi kandungan PABA (Para Amino Benzoic Acid) di dalam produknya. Bila menggunakan PABA, harus lebih berhati-hati karena ada beberapa orang yang alergi dan tidak untuk digunakan pada bayi di bawah 6 bulan, karena dapat mencetus iritasi kulit.
 
SPF sendiri adalah rasio perbandingan dari waktu yang dibutuhkan untuk menimbulkan reaksi pada kulit antara kulit yang dipakaikan dengan kulit yang tidak dipakaikan krim sunscreen pada seseorang. Semakin tinggi angka SPF-nya, makan semakin tinggi proteksi krim tersebut terhadap paparan sinar matahari. Misalnya krim ber-SPF 30; ini artinya secara teori akan memberikan orang yang memakainya waktu 30 kali lebih lama dibandingkan bila ia tidak memakai krim tersebut untuk mulai terjadi sunburn pada kulitnya. Tapi angka ini kadang juga tidak akurat, karena jumlah paparan sinar matahari juga tergantung oleh beberapa faktor seperti; lama paparannya, waktu pada jam berapa ia terpapar, lokasi geografis dan kondisi cuaca. Misalnya di negara tropis di Indonesia sudah pasti akan lebih cepat reaksi kulit untuk terkena sunburn dibandingkan wilayah non tropis.
 
Walaupun demikian, penggunaan sunscreen tetap sangat direkomendasikan oleh American Academy of Dermatology di mana mereka merekomendasikan sunscreen yang dapat memberikan perlindungan dari radiasi UV-A dan juga UV-B dengan kekuatan minimal SPF 30 untuk digunakan sepanjang tahun di sana. Bukan sekedar untuk kulit, juga disarankan untuk menggunakan lip balm dengan kemampuan anti radiasi sinar matahari ber-SPF 30 juga. FDA di AS (BPPOM-nya AS), mengatur tegas perlabelan sunscreen, ketika suatu produk dimaksudkan untuk tahan air atau keringat. Maka angka SPF yang dicantumkan, harus merupakan angka SPF bila pemakainya berkeringat atau terkena air, bukan sebelumnya.
 
Penggunaan sunscreen juga harus tepat. Pertama, krim sunscreen harus dipakai dalam jumlah banyak serta berlapis. Kemudian harus juga dilapis ulang bila sudah terlihat berkurang efeknya di kulit. Apa lagi bila digunakan untuk kondisi berkeringat atau berenang dan aktivitas olahraga air lainnya. Bila tidak dilapis ulang, maka lama-kelamaan perlindungannya akan hilang. The American Academy of Dermatology, menyarankan untuk mengulang melapisnya pada kulit setiap 2 jam dan lebih cepat lagi bila bekeringat atau terkena air; bahkan untuk sunscreen yang di-claim tahan air sekalipun. Lebih jauh juga disarankan untuk memastikan bagian tubuh berikut tertutup oleh sunscreen. Mereka adalah bibir, daun telinga, seputar mata, leher, tangan, kaki, kulit kepala bila rambut sudah menipis dan pada kepala botak, serta bagian kulit lain yang berpotensi terpapar sinar matahari lebih banyak.
 
Prognosis Sunburn
Kejadian sunburn yang ringan akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan nyeri di kulit untuk waktu yang sebentar pula. Biasanya penderita akan merasa lebih baik dalam 4-7 hari. Area yang terkena akan terlihat mengelupas lalu kemudian terasa gatal terutama di malam hari, setelah berkeringat, atau setelah mandi. Tapi bila kondisinya lebih berat, kesembuhan juga akan lebih lama dengan kemungkinan timbulnya komplikasi seperti yang dijelaskan di atas.
 
Kondisi sunburn yang kronis akan memicu proses penuaan pada kulit lebih cepat; dengan timbulnya keriput lebih cepat dan bintik-bintik berwarna pada kulit juga lebih cepat. Kondisi paparan terlalu lama terhadap sinar matahari juga dapat mencetus katarak prematur dan beresiko tinggi terkena berbagai macam kanker kulit.

©IKM 2018-07

0 Comments



Leave a Reply.

    Home >> Medical Articles >> 2018

    Medical Articles 2018

    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Manfaatkan STRES untuk menjadi HEBAT; baca di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2019. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2017. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.


    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.

    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2018
    November 2018
    October 2018
    September 2018
    August 2018
    July 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    January 2018

    Categories

    All
    Alcoholism (Kecanduan Minuman Beralkohol)
    Apel & Kesehatan
    Cintai Diri Sendiri (Love Yourself)
    Epilepsy (Epilepsi)
    Ginjal & Air Minum
    Henoch-Schonlein Purpura (HSP)
    Heterochromia Iridis
    Ileus
    Irama Jantung Tidak Beraturan - Arrhythmia
    Kanker Ovarium
    Kanker Pada Anak
    Kemasan Makanan & Minuman Dari Plastik
    Kesadaran Penyakit Kanker Di Indonesia
    Kesehatan Purnabakti
    Kista & Kista Aterom
    Makan Sehat Tanpa Harus Diet
    Masalah Bulanan Wanita
    Mesothelioma
    Mimpi Buruk (Nightmare)
    Mimpi (Dream)
    Minuman Manis (Sweet Beverages)
    Patah Tulang (Broken Bone)
    Pemanis Buatan (Artificial Sweetener)
    Pola Makan Di Bulan Puasa
    Psoriasis (Penyakit Kulit Bersisik)
    Puasa Ramadhan Vs. Puasa Diet
    Puasa Vs. Lebaran
    Rehabilitasi Paru Untuk Bonkhitis Kronis
    Rokok & Wanita Karir
    Stok Obat Di Rumah (Home Pharmacy)
    Subconjunctival Hemorrhage (Mata Berdarah)
    Tendon Robek (Ruptured Tendon)
    Terapi Sulih Hormon & Osteoporosis
    Terbakar Matahari (Sunburn)
    Tetap Aktif Tanpa Harus Olahraga Berat
    Wanita & Insomnia
    Yang Terdapat Dalam Air Minum


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly