Ileus adalah kondisi terganggunya pergerakan peristaltik (pergerakan makanan) di dalam usus untuk beberapa waktu sampai bisa terhenti sama sekali yang menimbulkan rasa nyeri. Pergerakan makanan di dalam usus menempuh jarak sepanjang 8,5 meter pada orang dewasa. Bila ada yang membuat gerakan tersebut melambat atau terhambat, dapat terjadi kemacetan, persis seperti hambatan yang terjadi di sebuah jalan tol yang dapat mencetus kemacetan panjang. Bila tidak mendapatkan pertolongan, kondisi ileus dapat sampai membuat tersumbat-nya suplai darah ke jaringan usus yang bisa membuat kematian jaringan usus tersebut. Selanjutnya usus bisa robek dan mencetus infeksi di dalam rongga perut penderitanya.
Fakta Tentang Usus dan Ileus
- Usus seorang dewasa panjangnya sampai 8,5 meter.
- Ileus bisa terjadi pada setiap orang di semua usia.
- Awalnya penderita tidak akan sadar ada hambatan di dalam ususnya. Sehingga ia tetap saja makan/minum yang membuat kemacetan panjang di dalam ususnya.
- Ileus seperti kondisi yang ringan, tapi merupakan salah satu kegawat-daruratan medis yang harus mendapatkan penanganan sesegera mungkin.
- Ileus terjadi pada 10% penderita pasca tindakan operasi perut/panggul dan merupakan alasan kedua tersering seorang kembali dirawat di rumah sakit 30 hari setelah tindakan operasi perut/panggul tersebut.
Ileus merupakan bagian dari kondisi terjadinya obstruksi atau sumbatan pada usus. Tapi tidak semua obstruksi usus adalah ileus. Kejadian ileus disebabkan oleh terganggunya otot dan persyarafan yang membuat usus dapat melakukan gerakan peristaltik; sementara obstruksi usus non ileus bisa terjadi karena feses yang mengeras, hernia, kanker usus besar, dll. Dalam kondisi normal, otot-otot di dalam usus berkontraksi dan berelaksasi mengikuti symphony dengan irama yang teratur yang disebut sebagai gerakan peristaltik. Kondisi ini membuat makanan dapat berjalan di dalam usus secara teratur seiring dengan terjadinya proses pencernaan. Ketika terjadi ileus, gerakan tersebut terhambat atau berhenti sama sekali sehingga makanan, cairan, bahkan udara terperangkap tidak dapat bergerak.
- Paralytic ileus atau ileus paralitik adalah kondisi ileus yang gangguannya tidak total atau masih ada makanan yang bisa lewat walaupun tidak sempurna. Ileus paralitik bisa disebabkan oleh pemberian obat-obatan seperti: (1) anti nyeri golongan opioid, (2) calcium channel blockers pada obat hipertensi dan penyakit jantung, dan (3) anticholi-nergics yang sering terdapat pada obat gangguan kantung kencing dan PPOK. Sering juga terjadi pada penderita Parkinson’s disease yang terjadi gangguan pada otot dan syarafnya, Crohn’s disease, dan diverticulitis.
- Obstructive Ileus atau ileus obstruksi (ileus sumbatan), yang sering terjadi setelah tindakan operasi abdomen atau panggul akibat lambatnya gerakan peristaltik kembali normal setelah pembiusan. Atau pasien sudah makan /minum padahal gerakan pencernaannya belum kembali normal. Bisa juga terjadi pada penderita keganasan seperti kanker usus. Pada anak ileus jenis ini bisa disebabkan oleh kondisi intussusception (kondisi terlipatnya usus ke dalam bagian usus di depannya) seperti membalikkan kaus kaki.
Faktor Resiko Ileus
Beberapa faktor resiko bisa membuat seseorang lebih mudah terkena ileus, yaitu:
- Manula, yang membuat kondisi dan kemampuan otot dan syaraf pada ususnya sudah menurun. Karena penyakit yang dimilikinya, manula juga sering harus menjalani pengobatan penyakit yang berefek samping pada gerakan peristaltik seperti yang sudah dijelaskan di atas.
- Mengidap penyakit pencernaan seperti IBD & diverticulitis.
- Terjadi gangguan keseimbangan elektrolit.
- Pernah mengalami radiasi di daerah abdomen (perut).
- Pernah mengalami trauma/cedera pada daerah abdomen.
- Berat badan turun drastis, baik secara sengaja karena program diet ataupun karena penyakit.
- Sepsis.
Komplikasi Ileus
Ileus dapat menimbulkan komplikasi, apa lagi bila tidak segera ditangani. Komplikasi yang dapat terjadi sbb.:
- Nekrosis atau kematian jaringan di usus akibat terhambatnya suplai darah ke jaringan usus tersebut. Akibatnya jaringan tidak mendapatkan cukup nutrisi dan oksigen, sehingga terjadi kematian jaringan.
- Infeksi juga bisa terjadi karena dinding usus sangat mudah robek bila ada desakan dari bagian dalamnya. Isi dari usus yang banyak mengandung bakteri akan rembes atau bocor ke dalam rongga perut peritonium, sehingga kondisi infeksi ini disebut peritonitis.
- Sepsis terjadi bila infeksi seperti di atas tidak tertangani sehingga bakteri dan toksinnya menyebar ke seluruh tubuh. Sepsis dapat sampai menyebabkan kematian pada penderitanya.
Tanda-tanda terjadinya ileus mirip dengan beberapa kondisi medis gangguan pada pencernaan, jadi harus tetap dipastikan dengan pemeriksaan oleh dokter. Tanda dan gejalanya sbb.:
- Nyeri dan keram pada perut
- Perasaan kembung dan perut membesar
- Mual dan muntah
- Tidak bisa buang angin
- Sembelit
- Merasa kenyang
- Hilang nafsu makan
Kapan Mencari Pertolongan Medis
Bila mengalami tanda dan gejala di atas, apa lagi memiliki faktor-faktor resiko seperti yang dijelaskan di atas; sebaiknya segera mencari pertolongan medis untuk mendapatkan pemeriksaan. Sehingga bila benar terjadi ileus, dapat ditangani dengan segera.
Penegakan Diagnosis Ileus
Dengan anamnesis yang baik dan pemeriksaan abdomen menggunakan stethoscope, dokter sudah dapat menegakkan diagnosis ileus. Dengan menggunakan stethoscope, dokter dapat membedakan antara bising usus normal dan sebuah kejadian ileus. Pada kejadian ileus, bising usus bisa menurun jumlah dan kekuatannya, sampai bisa hilang sama sekali. Walaupun demikian dokter bisa saja memerlukan pemeriksaan tambahan kalau terjadi keraguan atau harus menggugurkan kemungkinan lainnya; agar diagnosis lebih tepat. Pemeriksaan tambahan tersebut adalah sbb.:
- USG sering digunakan untuk pemeriksaan pada anak-anak.
- X-ray atau Rontgen pada abdomen yang memberikan gambaran berhentinya gumpalan makanan, adanya udara yang terperangkap pada bagian usus tertentu. Dapat juga menunjukkan gambaran segmen usus yang menggembung.
- CT-scan dapat memberikan gambaran lebih jelas lagi dibandingkan dengan X-ray biasa.
- Air or barium enema dengan memasukkan udara atau cairan pewarna barium sulfat dari anus, lalu dilakukan foto X-ray. Bila terdapat ileus, udara atau cairan barium tersebut akan terhenti pada suatu tempat.
Penanganan Ileus
Dilakukan Sendiri
- Melakukan perubahan diet atau memodifikasi obat-obatan yang dikonsumsi sesuai dengan petunjuk dari dokter.
- Bila ileus disebabkan oleh Crohn’s disease atau diverticulitis yang mencetus penyumbatan parsial dari usus; membuat beberapa jenis makanan tidak dapat lewat. Penderitanya harus mengkonsumsi diet rendah serat, diganti dengan whole-grain atau gandum dan kacang-kacangan.
- Ileus yang terjadi setelah tindakan operasi biasanya hilang sempurna 2-4 hari. Selama waktu itu, penderita harus mengatur dietnya seperti di atas.
Dilakukan Dokter
- Yang pasti dokter akan memberikan penahan nyeri untuk meringankan rasa nyeri yang dialami penderita.
- Dokter memberikan obat golongan metoclopramide yang dapat merangsang kembali kontraksi usus.
- Karena penderita biasanya tidak bisa untuk minum, maka dokter akan memberikan cairan melalui infus untuk mencegah terjadinya dehidrasi yang dapat tambah membuat memburuknya kondisi penderita.
- Bila penderita sudah muntah secara spontan, maka selang nasogastric akan dipasang melalui hidung ke lambungnya, untuk menyalurkan isi usus yang akan bergerak ke arah atas sebelum penderita terangsang untuk muntah. Cairan ini kemudian di tampung pada wadah penampungan khusus.
- Dokter akan mengganti obat-obatan yang biasa dikonsumsi penderita dengan golongan yang tidak memiliki efek samping ke fungsi peristaltik dari usus.
Operasi
Bila semua usaha di atas tidak memberikan hasil yang memuaskan dan ileus tetap saja terjadi, maka operasi mungkin menjadi pilihan terapinya. Setelah operasi fungsi dan kerja usus akan kembali normal dalam 5 hari. Bila ileus terjadi kembali, biasanya ileus paralitik yang terjadi setelah tindakan operasi.
- Operasi bisa dijalani dengan membuang segmen usus yang rusak otot atau syarafnya, sehingga makanan tidak lagi terhenti di sana.
- Untuk kondisi yang tidak memungkinkan operasi pembuangan usus, misalnya pada penderita kanker usus besar, sebuah selang akan ditempatkan di dalam usus pada segmen yang rusak agar makanan dapat melaluinya.
- Bisa juga dilakukan ostomy atau membuang seluruh usus karena sudah rusak (biasanya pada kasus keganasan). Untuk menyalurkan makanan yang dicerna, sebuah lubang dibuat pada dinding perut yang dinamai stoma, lalu feses ditampung dalam sebuah kantung di luar tubuh dari lubang tersebut.
Pencegahan Ileus
Hampir sebagian besar penyebab ileus tidak dapat dicegah, contohnya yang terjadi pada pasca tindakan operasi. Tapi faktor-faktor resiko seperti yang disebutkan di atas dapat dicegah. Di antaranya dengan cara:
- Pada manula harus memahami obat-obatan yang rutin diberikan dokter, agar bila terjadi gangguan dan tanda-tanda ileus bisa segera diberitahukan kepada dokternya.
- Menjaga kesehatan pencernaan agar jangan mudah terkena infeksi dengan cara menjaga kebersihan makanan, alat makan dan tangan.
- Menghindari diri dari terjadinya trauma atau cedera pada bagian perut.
- Jangan sampai terjadi ketidakseimbangan elektrolit dengan cara mengkonsumsi kebutuhan harian elektrolit dengan cukup.
- Jangan menjalani diet yang menurunkan berat badan secara drastis.
Penutup
Ileus merupakan kondisi yang cukup sering terjadi dan sebenarnya mudah untuk ditangani. Yang paling penting dalam menghadapi penyakit ini adalah dengan mengerti dan menjauhi segala faktor resiko yang dapat dihindari, memahami tanda dan gejalanya, serta menjaga kesehatan dan menjalani gaya hidup sehat secara umum.
©IKM 2018-08