Kista adalah suatu jenis ketidak-normalan jaringan yang dapat ditemui di seluruh tubuh manusia, dengan kekhasannya memiliki struktur seperti kantung yang disebut sebagai kapsul. Kista dengan kapsulnya tersebut bisa berisi gas/udara, cairan, atau substansi semi padat. Ukurannya bisa sangat kecil yang hanya terlihat di bawah mikroskop, tapi bisa juga sangat besar sampai berukuran sebesar perut manusia. Cara penamaan kista biasanya tergantung di tempat mana ia tumbuh. Di Indonesia, ketika masyarakat mendengar kata “kista”, biasanya yang pertama terlintas di fikirannya adalah kista ovarium (kista indung telur) pada wanita. Padahal sangat banyak sekali jenis kista yang dapat tumbuh pada tubuh manusia. Dalam artikel ini kita akan membahas kista secara umum dan membahas kista aterom.
Fakta Tentang Kista
- Ada ratusan jenis kista yang bisa tumbuh pada tubuh manusia.
- Kista merupakan ketidak-normalan yang sangat sering terjadi pada manusia, yang bisa terjadi pada semua usia dan pada setiap ras.
- Kejadian kista pada seseorang bisa didorong oleh faktor genetik, yang memiliki keturunan memiliki kista yang sama.
- Beberapa jenis kista, sering berulang terjadi pada seseorang karena penyebab yang belum bisa dipastikan secara jelas. Contohnya kista ganglion, kista aterom, dll.
- Kista ganglion yang biasa tumbuh di sekitar tendon, paling sering terjadi di pergelangan tangan.
- Kista Ovarium yang terjadi pada indung telur. Bisa bersifat fungsional, timbul dan hilang dengan sendirinya sesuai siklus menstruasi. Bisa juga bersifat patogen.
- Kista aterom merupakan penamaan untuk 2 jenis kista yaitu sebaceous cyst dan kista epidermoid.
- Baker’s cyst yang terjadi pada cairan sendi di belakang lutut.
- Kista Bartholin yang merupakan pembesaran kelenjar kecil pembuat pelumas vagina pada dinding vagina.
- Nabothian cyst adalah kista berisi lendir pada permukaan dalam rahim.
- Kista Pilonidal yang terjadi dari pembesaran jaringan lunak di ujung tulang ekor.
Kista ganglion dan kista ovarium sudah pernah saya tulis, silakan dibaca artikelnya. Dalam artikel ini akan dibahas tentang kista aterom.
Kista Aterom
Kista aterom merupakan benjolan kecil di bawah kulit. Merupakan penamaan dua buah jenis kista yang serupa tapi tak sama. Bahkan seorang dokter sekalipun sering terbalik menegakkan diagnosis kedua kista ini, dan menyebutnya dengan kista aterom saja. Karena kejadiannya mirip serta penanganannya juga mirip, nama kista aterom menjadi lebih terkenal. Yang pertama adalah Sebaceous cyst yang muncul pada folikel rambut, dan yang kedua adalah kista Epidermoid berkembang dari sel-sel kulit.
Walaupun tidak berbahaya dan tidak bersifat ganas, kista aterom dapat sangat mengganggu penderitanya secara kosmetik. Ini terjadi karena kista aterom sering tumbuh pada daerah yang tidak tertutup oleh pakaian seperti muka, leher, punggung bagian atas, dada bagian atas, dan lengan; walaupun bisa terjadi pada seluruh permukaan tubuh. Pertumbuhan kista aterom termasuk lambat dan tidak mencetus nyeri, bahkan ketika dipencet sekalipun. Tapi bila sering dipencet, diurut, ditusuk, dan lainnya, kista aterom dapat meradang atau terinfeksi. Hal ini ditandai dengan bagian memerah, serta terasa nyeri bila disentuh atau ditekan.
Penyebab Terjadinya Kista
Kista bisa tumbuh dikarenakan berbagai jenis penyebab dan mekanisme, dan seringnya spesifik pada jenis kista tertentu. Jadi kejadian kista tidak bisa disamaratakan antara kista satu dengan yang lainnya. Bahkan keausan normal karena faktor usia atau karena ada bagian tubuh yang terlalu diporsir digunakan, juga bisa mencetus terjadinya kista. Tapi kista secara umum dapat disebabkan karena: infeksi baik oleh bakteri maupun parasit, peradangan kronis, kerusakan sel, saluran yang tersumbat sehingga cairan terperangkap membentuk kista, cedera dan trauma yang merusak pembuluh darah, serta karena keganasan.
Penyebab Kista Aterom
- Sebaceous cyst berasal dari kelenjar minyak sebaceous glands. Kelanjar minyak bertugas memproduksi substansi seperti minyak di kulit kita, disebut dengan sebum yang berguna untuk melubrikasi kulit dan rambut. Sebaceous cyst dapat terjadi bila folikel rambut meradang menyebabkan saluran kelenjar minyak ini tersumbat. Karena berasal dari kelenjar minyak, kista ini berisi substansi kental seperti keju yang berbau tidak enak, seperti minyak yang busuk.
- Kista Epidermoid berasal dari sel-sel kulit tua yang gagal terlepas malahan masuk ke dalam permukaan kulit. Sel-sel ini akan terus membelah membentuk kista. Sel-sel yang membentuk kapsul atau bungkus kista mengeluarkan protein dan keratin ke dalam kista, sehingga isinya juga berbau tidak enak seperti sebaceous cyst. Kista epidermoid ini bisa tumbuh di banyak tempat pada tubuh seseorang dalam waktu yang bersamaan.
Karena jenisnya yang sangat banyak, menjadi susah untuk menentukan faktor resiko terjadinya kista. Seperti juga penyebabnya, faktor resiko akan spesifik juga terhadap kejadian kista tertentu. Tetapi secara umum, seseorang akan lebih beresiko mengalami pertumbuhan kista di tubuhnya bila memiliki keturunan, pernah memiliki kista yang sama sebelumnya, karena suatu proses penyakit infeksi, peradangan kronis, cedera, penyakit tertentu. Gaya hidup kurang sehat juga ditengarai menjadi faktor resiko seorang lebih mudah terdapat kista di tubuhnya seperti kurang terhidrasi baik, serta terpapar asap rokok, baik dihisap sendiri ataupun dari rokok orang lain.
Tanda dan Gejala Kista
- Kista yang kecil di dalam struktur internal tubuh manusia, tidak akan menimbulkan gejala apa-apa.
- Kista yang terjadi di kulit atau pada jaringan di bawah kulit seperti kista aterom, dikeluhkan sebagai benjolan kenyal tanpa rasa nyeri oleh penderitanya.
- Terkandung isi di dalam kapsulnya, bila teraba, kista bisa lunak seperti berisi cairan, bisa juga semi padat seperti berisi agar-agar.
- Ukuran kista bisa tetap, bisa juga bertambah besar. Jarang bisa menjadi bertambah kecil.
- Bila kista timbul karena infeksi, tumor, atau penyakit kronis, maka tanda dan gejalanya tergantung dari lokasi, jenis dan perjalanan penyakit penyebabnya.
- Kista aterom dapat terinfeksi. Bila infeksi sampai membuat kista pecah, akan terlihat seperti bisul yang matang dan timbul rasa nyeri. Hal ini perlu segera mendapatkan pertolongan medis.
Kapan Mencari Pertolongan Medis
Bila Anda khawatir terhadap ketidaknormalan yang terjadi, berupa benjolan pada tubuh yang terlihat, teraba, terasa, atau malah timbul keluhan; tidak ada salahnya ditanyakan ke dokter untuk memastikan dan mendapatkan saran terapinya. Apa lagi sudah ada tanda-tanda infeksi seperti yang diuraikan di atas. Untuk pemeriksaan awal sebuah kecurigaan kista, dapat dilakukan oleh dokter umum atau PPK1-nya BPJS, nanti dokter umum akan memberikan rujukan yang lebih tepat. Pengangkatan kista sederhana yang terjadi di kulit seperti kista aterom, bisa dilakukan oleh dokter bedah umum, atau dokter umum yang sudah mendapatkan pelatihan. Untuk kasus kista tertentu yang terdapat di dalam tubuh, seperti kista ovarium; maka akan dilakukan oleh spesialis yang menanganinya dalam hal ini dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
Penegakan Diagnosis sebuah Kista
Untuk kista sederhana di kulit seperti kista aterom dan kista ganglion, jarang sekali dilakukan pemeriksaan tambahan karena sudah sangat jelas dari pemeriksaan fisik saja. Tapi untuk kista pada organ dalam, maka pemeriksaan penunjang pencitraan seperti USG, X-rays, CT-scan, bahkan MRI bisa saja dibutuhkan oleh dokter.
Penanganan Kista
Dilakukan Sendiri
Cara penanganan kista sangat tergantung dari jenis, lokasi, ukuran dan penyakit yang menyebabkannya. Untuk kista aterom bila ukurannya kecil dapat dilakukan dengan kompres hangat secara rutin. Terkadang, kista dapat mengecil dan hilang, tanpa harus mendapatkan tindakan oleh dokter. Tapi untuk kista yang besar, hampir tidak ada yang dapat dilakukan seseorang secara sendiri. Kista tidak boleh dipencet, ditusuk, atau diurut; karena bisa membuat kapsulnya pecah dan mencetus infeksi atau memperburuk kondisinya. Juga tidak boleh mengeluarkan isinya tanpa dilakukan oleh dokter yang terlatih. Di Indonesia sangat banyak mitos dan pengobatan tradisional yang meng-klaim bisa menghilangkan kista tanpa operasi. Secara medis hal ini tidak benar, dan kalaupun bisa hilang dengan cara dipijat seperti kista ganglion atau kista aterom, suatu saat akan tumbuh kembali.
Dilakukan Dokter
- Kista yang kecil dan tidak menimbulkan keluhan, seringnya tidak membutuhkan penanganan apa-apa.
- Salah satu cara bisa dengan disedot menggunakan jarum dan disposable syringe dengan prosedur steril.
- Tapi sebagian besar kista, termasuk kista aterom penanganan yang biasa dipilih adalah dengan cara dioperasi.
- Kista yang diragukan dari suatu keganasan, akan dipastikan terlebih dahulu sebelum diberikan tindakan apa-apa.
- Kista yang terjadi karena penyakit lain seperti polycystic ovarian syndrome juga tidak akan langsung dioperasi. Lebih utama untuk mengobati penyakit penyebabnya dahulu.
Operasi
- Jenis operasi kista juga sangat tergantung dari jenis, lokasi, dan ukuran kistanya. Untuk kista yang kecil pada kulit, bisa dilakukan menggunakan laser atau cauter.
- Tapi untuk kista yang lebih besar pada kulit, akan dilakukan pengangkatan total. Operasi dilakukan dengan cara meng-insisi kulit dan membuang seluruh bagian kista termasuk kapsulnya. Bila kapsul pecah dan tertinggal, kista bisa tumbuh kembali.
- Sementara untuk kista di dalam tubuh seperti kista ovarium atau kista pilonidal, operasi yang dilakukan merupakan operasi yang lebih besar. Bisa dengan metoda minimal invasive surgery menggunakan laparoscopy, bisa juga dengan operasi klasik dengan pendekatan membuka kulit.
Pencegahan Tumbuhnya Kista
Sebagian besar kista tidak dapat dicegah, karena sering sekali terjadi karena suatu proses alamiah di dalam tubuh manusia. Tapi beberapa faktor resiko seperti yang diuraikan di atas dapat dihindari. Begitu juga kista yang didahului atau disebabkan oleh penyakit tertentu, maka untuk mencegahnya adalah dengan mencegah penyakit penyebabnya tersebut. Bila kista sudah diangkat, sering juga tumbuh kembali. Hal ini terjadi karena kebiasaan atau pencetusnya masih terjadi atau dilakukan oleh penderitanya. Misalnya kista ganglion yang rentan terjadi pada mereka yang sering mengalami trauma dan cedera pada pergelangan tangannya akibat pekerjaan. Selama trauma dan cedera itu terjadi, maka kista ganglion bisa tumbuh kembali.
©IKM 2018-08