"An apple a day keeps the doctor away". Pepatah berbahasa Inggris ini sangat terkenal di seluruh dunia. Apakah benar? Apa yang membuat buah apel memiliki kelebihan seperti itu? Sampai bisa mencegah seseorang untuk berkunjung ke dokter atau terkena penyakit; apa manfaat sebenarnya bagi kesehatan dari buah apel? Kalau kita mau menggali lebih dalam lagi tentang buah apel, kita harus tahu bagian mana dari sebuah apel yang bermanfaat, dan adakah yang harus kita hindari? Lalu untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang diagung-agungkan tersebut secara optimal, kita juga harus tahu ilmu dan pengetahuannya dalam mengkonsumsi sebuah apel.
Fakta Tentang Buah Apel
- Di beberapa budaya dan bagian di dunia, buah apel bahkan dikatakan sebagai ‘buah ajaib’, yang menduduki peringkat pertama sebagai makanan tersehat.
- Di AS, mengkonsumsi apel sudah menjadi budaya. Sehingga tingkat konsumsi apel di sana jauh lebih baik dari pada di Indonesia. Bahkan apel menjadi buah wajib di dalam lunch box atau bekal makan siang anak sekolah di sana.
- Buah apel sendiri merupakan buah yang paling banyak ditanam untuk dikonsumsi di dunia ini.
- Tapi Apel juga memiliki sisi buruk seperti pedang bermata dua. Ada dua hal tentang apel yang kurang baik atau malah berbahaya bagi kesehatan yaitu bijinya dan kadar kesamaannya.
Diambil data dari US-FDA, berikut kandungan rata-rata dari setiap 150 gram apel (daging buah dan kulit yang dapat dimakan):
Energy - 52 kcal
Carbohydrates - 13.81 g
Fat - 0.17 g
Protein - 0.26 g
Water - 85.56 g
Sodium - 1 mg
Beta-carotene - 27 μg
Lutein and zeaxanthin - 29 μg
Thiamin (vitamin B1) - 0.017 mg
Vitamin A equiv - 3 μg
Riboflavin (vitamin B2) - 0.026 mg
Niacin (vitamin B3) - 0.091 mg
Pantothenic acid (vitamin B5) - 0.061 mg
Vitamin B6 - 0.041 mg
Folate (vitamin B9) - 3 μg
Vitamin C - 4.6 mg
Vitamin E - 0.18 mg
Vitamin K - 2.2 μg
Calcium - 6 mg
Iron - 0.12 mg
Magnesium - 5 mg
Manganese - 0.035 mg
Phosphorus - 11 mg
Potassium - 107 mg
Di atas, terlihat bahwa buah apel sangat kaya kandungan phytonutrients (zat gizi dari tumbuh-tumbuhan) yaitu: antioksidan-nya, flavonoid, dan juga serat. Serta hampir tidak mengandung lemak, natrium atau pun kolesterol.
Berikut adalah bahasan beberapa kandungan penting di dalam buah apel:
- Vitamin C. Merupakan antioksidan alami yang sangat kuat, mampu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap agen infeksi.
- Vitamin B-complex. Termasuk di dalamnya riboflavin, thiamin, dan asam folat sangat berguna untuk produksi dan kesehatan sel darah merah dan kesehatan sel syaraf.
- Mineral Calcium, Kalium, dan Fosfor. Yang berguna untuk kesehatan tulang, gigi, syaraf, dan juga kontraksi otot.
- Serat. Diet tinggi serat dapat mencegah perkembangan beberapa penyakit dan dapat menekan kadar kolesterol jahat di dalam darah.
- Phytonutrients lainnya. Yang merupakan zat polyphenolic yang dapat menjaga tubuh dari efek-efek buruk paparan radikal bebas.
Manfaat Buah Apel Bagi Kesehatan
Sampai saat ini, sangat banyak sekali penelitian yang mengangkat manfaat dari buah apel untuk kesehatan yang hampir seluruhnya merekomendasikan untuk memasukkan apel ke dalam menu makanan sehari-hari. Karena beberapa manfaat sebagai berikut:
- Meningkatkan kesehatan syaraf. Dari penelitian tahun 2006 yang di published di Journal Experimental Biology and Medicine; menemukan bahwa quercetin, salah satu antioksidan yang terdapat sangat banyak di dalam buah apel memiliki efek menekan laju kematian sel syaraf dan meredakan peradangan yang terjadi pada jaringan syaraf. Dalam jurnal terpisah (Journal of Alzheimer’s Disease) juga dilaporkan bahwa jus apel (yang diperas sendiri), bila dikonsumsi rutin akan meningkatkan produksi sebuah neurotransmitter penting otak, acetylcholine; yang sangat penting dalam memperbaiki kemampuan daya ingat penderita penyakit Alzheimer’s.
- Mencegah dementia. Dari penelitian tahun 2008 yang di published dalam Journal of Food Science; melaporkan bahwa mengkonsumsi apel secara rutin dapat mencegah dementia atau penyakit pikun; karena kandungan antioksidan dalam apel dapat melindungi jaringan saraf dari paparan zat oksidatif dan stress-induced neurotoxicity atau keluarnya neurotoxin yang terpicu oleh stres.
- Mengurangi resiko terkena stroke. Sebuah penelitian yang melibatkan 9.208 pria dan wanita yang gemar mengkonsumsi apel untuk waktu lebih dari 28 tahun, memiliki resiko terendah untuk terkena stroke, khususnya stroke karena sumbatan (thrombotic stroke).
- Menurunkan kadar kolesterol. Sekelompok peneliti di The Florida State University, melaporkan bahwa wanita tua yang rutin mengkonsumsi apel selama 6 bulan saja, bisa memiliki 23% kolesterol jahat (LDL) lebih rendah dan 4% kolesterol baik (HDL) lebih tinggi, dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi apel.
- Mengurangi resiko terkena kencing manis. Penelitian yang melibatkan 187.382 orang yang mengkonsumsi 3 buah apel dalam seminggu, dikombinasikan dengan anggur, kismis, blueberries, dan buah pir; memiliki 7% resiko lebih rendah untuk terkena kencing manis tipe 2 dibandingkan dengan yang tidak.
- Mencegah kanker payudara. Penelitian tentang ini sangat banyak yang melaporkan. Yang terakhir dilaporkan oleh Rui Hai Liu peneliti dari Cornell, yang melaporkan kandungan tinggi phenolic di dalam apel yang dapat mencegah kejadian kanker payudara bagi seorang wanita.
- Mencegah obesitas. Dari penelitian tahun 2014 yang di-published dalam The Journal Food Chemistry, mereka meneliti dan menganalisa kandungan bioactive yang terkandung di dalam 7 jenis apel (Granny Smith, Braeburn, Fuji, Gala, Golden Delicious, McIntosh and Red Delicious) Manfaat yang didapatkan dari kandungan di dalam apel akan berefek pada bakteri baik dalam pencernaan tikus percobaan yang dibuat obese, membuat tikus-tikus tersebut bisa tidak menderita obesitas kembali, walaupun diberi makan yang sama.
Bagian yang Berbahaya dari Buah Apel
Di alam ini, sesuatu yang sangat bermanfaat, biasanya memiliki satu aspek atau sisi “gelap” yang harus dihindari sebagai syarat dalam mendapatkan manfaatnya. Buah apel ternyata juga seperti itu. Ada bagian atau hal tentangnya yang berbahaya; yaitu ada pada bijinya yang berwarna hitam dan berukuran kecil tersebut. Satu hal lagi yang bahaya adalah tingkat keasaman dari buah apel itu sendiri.
- Biji buah apel ternyata mengandung amygdalin yang bisa melepas sianida saat kontak dengan enzim-enzim pencernaan di dalam sistem pencernaan manusia. Zat mengandung sianida di alam disebut dengan nama cyanoglycosides yang memang sering terdapat di dalam biji buah-buahan. Dalam jumlah kecil, kadar sianida dari biji buah-buahan ini bisa dinetralisir oleh enzim di pencernaan manusia, tapi bila jumlahnya terlalu banyak bisa berbahaya karena sianida adalah sebuah racun syaraf yang sangat kuat. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di AS, dosis letal sianida adalah 1-2 mg/kg berat badan. Dengan menimbang kandungan sianida dan berat biji apel, CDC mengatakan dosis letal ini baru bisa tercapai bila seorang dewasa berberat badan 70kg, memakan semua biji di dalam 40 buah apel. Tapi hal berbeda disampaikan oleh Agency for Toxic Substances & Disease Registry yang mengatakan bahwa sianida dalam jumlah kecil juga sudah berbahaya bagi jaringan jantung dan otak manusia; dengan gejala keracunan nafas pendek dan kejang diikuti dengan hilang kesadaran sampai meninggal.
- Kadar asam dari buah apel juga berbahaya bagi kesehatan karena pada umumnya buah apel sangat asam, bahkan lebih bersifat asam dari segelas minuman bersoda. Hal ini dikemukakan oleh Prof. David Bartlett, pemimpin peneliti di King’s Dental Institute. Prof. Bartlett mengatakan bahwa level keasaman apel dapat sangat merusak bagi gigi.
Cara Memakan Apel untuk efek Kesehatan
Ternyata untuk sehat itu memang harus ada ilmu dan pengetahuannya. Sebaik apa pun sebuah sumber nutrisi dan sesuatu yang kita makan, bila cara makannya tidak menggunakan ilmu dan pengetahuan; maka manfaat yang didapatkan tidak akan optimal, malah mungkin bisa mendapatkan efek negatif atau bahayanya. Begitu juga bila memakan sebuah apel.
- Makanlah kulitnya, karena kandungan serat tertinggi yang akan dimanfaatkan dari sebuah apel terdapat pada kulitnya. Hal ini disampaikan oleh Dianne Hyson, Ph.D., seorang peneliti di UC Davis Department of Internal Medicine. Tapi karena kini meningkat ketakutan terhadap pestisida yang masih tertinggal di kulit apel. Dokter Hyson mengatakan, bahwa selama apel dicuci dulu dengan bersih menggunakan air hangat, pestisida akan terlepas dari kulitnya dan tidak sampai menyerap ke dalam serat kulit.
- Bagi penderita kencing manis apel tetap aman. Hal ini disampaikan oleh American Diabetes Association (ADA). Hanya tidak boleh terlalu banyak. ADA menyarankan bila mengkonsumsi apel ukuran diameter sekitar 6 cm sekali sehari, masih sangat aman bagi penderita kencing manis.
- Menghindari biji apel. Walaupun CDC mengatakan dibutuhkan 40 buah apel dan dimakan seluruh bijinya bagi seorang pria dewasa untuk bisa keracunan sianida, tapi tetap saja, lebih baik biji apel kita hindari dan jangan dimakan. Begitu juga bila membuat jus dari apel. Buanglah terlebih dahulu bijinya sebelum masuk ke dalam juicer.
- Makanlah apel yang manis. Lebih baik mengkonsumsi apel yang manis dari pada yang asam, karena kandungan asam dalam sebuah apel lebih kuat dari segelas minuman bersoda seperti yang dibahas di atas. Prof. Bartlett mengatakan, jangan memakan apel (yang asam) sebagai snack atau makanan cemilan, tapi makanlah apel (yang asam) pada waktu ketika makan besar (sarapan, makan siang, dan makan malam).
- Menetralisir asam dapat juga dilakukan bila mengkonsumsi apel yang asam, atau makanan asam lainnya. Yaitu dengan meminum minuman bermineral tinggi sehingga minuman tersebut memiliki pH yang tinggi atau bersifat basa. Sifat basa dari minuman bermineral tinggi dapat menetralisir makanan asam di dalam lambung, sehingga sifat asamnya tidak lagi membahayakan bagi pencernaan dan tubuh kita.
Penutup
Tidak bisa bila ingin sehat, kita hanya ikut-ikutan saja atau kata orang saja. Kita harus juga memiliki ilmu dan pengetahuan dari semua hal yang kita konsumsi, termasuk saat mengkonsumsi buah apel. Apel memang sangat luar biasa kandungan antioksidan dan phytonutrients-nya. Sangat baik bila bisa dikonsumsi sehari-hari menjadi bagian dari diet kita. Tapi pilihlah jenis apel yang manis atau tidak begitu asam, cuci bersih untuk menghindari pestisida, makan sama kulitnya, tapi hindarilah biji yang ada di dalam poros tengahnya. Bila perlu keasaman dari apel bisa kita netralisir dengan mengkonsumsi minuman bermineral tinggi yang bersifat basa.
©IKM 2018-09