Penamaan ‘Flu Tulang’ seperti juga ‘masuk angin’ bukanlah suatu istilah medis, dan ternyata hanya merupakan istilah endemik di Indonesia. Setidaknya ada dua kondisi yang dikatakan sebagai flu tulang di Indonesia. Yang pertama adalah nyeri-nyeri pada persendian (arthralgia) dan tulang setelah untuk waktu yang cukup lama menderita flu (influenza). Sedangkan yang kedua adalah rasa nyeri yang sangat pada persendian dan tulang setelah menderita demam dan gejala seperti flu (flu like syndrome); yang sebenarnya adalah suatu kejadian Chikungunya. Di sini kita tidak akan membahas yang pertama, karena hanya merupakan gejala tambahan dari influenza. Kita hanya akan membahas yang kedua, karena nyeri pada persendian dan tulang merupakan gejala khas dari Chikungunya.
Chikungunya
Chikungunya adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus keluarga Togaviridae dan bergenus Alphavirus. Ditemukan pertama kali di Tanzania bagian Selatan saat terjadi outbreak (KLB) pada tahun 1952. Penamaan Chikungunya berasal dari Bahasa Kimakonde yang berarti ‘meringkuk’. Dinamakan meringkuk karena orang yang sakit cendrung memposisikan dirinya berbaring sambil meringkuk akibat menahan nyeri. Virus penyebab Chikungunya disebarkan oleh vektor spesies nyamuk yang sama dengan nyamuk penyebar penyakit demam berdarah Dengue yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus.