Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-206: Sound Therapy

3/10/2015

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Sound therapy atau terapi suara sudah dipakai sebagai cara penyembuhan dan untuk tujuan penenangan sejak ribuan tahun yang lalu. Orang Himalaya menggunakan singing bowls (bel berdiri yang bisa ‘bernyanyi’) dan digunakan di daratan Asia untuk meditasi, bahkan sampai sekarang pun masih digunakan untuk tujuan relaksasi. Para ahli sound therapy percaya bahwa tubuh manusia memiliki frekuensi energi yang berbeda-beda dan frekuensi tertentu dapat digunakan untuk men-tuning ulang energi tersebut bila ada yang melenceng dari kunci ‘nada’-nya untuk menyeimbangkan kembali frekuensi energi tersebut.  Musik, yang juga dipakai dalam sound therapy, memberikan efek yang berbeda-beda pada setiap individu. Para ahli sound therapy ‘membongkar’ musik tersebut menjadi suara murni (pure sound), yang dapat memberikan efek kuat terhadap perubahan emosi.
 
Fakta Tentang Sound Therapy
  • Sound therapy pertama kali dikenalkan di Inggris pada tahun 2000.
  • Walau pun sudah ada penelitian klinisnya, tapi karena masih sangat baru, masih banyak diperlukan penelitian-penelitian lanjutan untuk mengkonfirmasi hasilnya.
  • BAST (British Academy of Sound Therapy) melaporkan 95% pasiennya yang memiliki kelainan terkait stress, mengaku mendapatkan ketenangan setelah terapi.
  • BAST juga meneliti pengaruh sound therapy terhadap sistem syaraf otonom manusia dengan mendeteksi level stress subjek penelitiannya, membandingkan mereka yang diberikan sound therapy dengan kelompok kontrol yang hanya diminta duduk santai.
Latar Belakang Teori Sound Therapy
Teori yang melatarbelakangi sound therapy adalah otak dapat distimulasi oleh suara dan cahaya. Bagian otak yang dimaksud adalah hypothalamus, bertugas untuk mengontrol suasana hati (mood), nafsu makan, irama sirkardian, dan tidur seseorang.  Saat keseimbangan fungsi hypothalamus terganggu maka dapat terjadi penurunan produksi hormon melatonin, serotonin, dan yang jelas penurunan produksi hormon endorphin; hormon-hormon yang banyak terdapat dalam tubuh saat kita merasa bersemangat dan merasa bahagia.  Hormon-hormon ini pula yang terdapat banyak pada orang yang sehat sementara terdapat cukup sedikit pada orang-orang yang sedang sakit.  Dengan mengembalikan keseimbangan kerja dan fungsi hypothalamus diharapkan dapat mengatasi berbagai macam masalah medis sampai dengan dapat menyembuhkannya. Tidak hanya masalah psikis tapi juga kasus-kasus penyakit fisik.
 
Kontra Indikasi Sound Therapy
Sekali lagi, walau pun belum ada hasil penelitian spesifik yang mengkonfirmasinya, tapi sebaiknya sound therapy tidak diberikan kepada wanita yang sedang hamil dan tidak untuk pasien penyakit jiwa dengan gangguan mental yang serius.
 
Apa yang Diharapkan dari Sound Therapy
Karena sound therapy ditujukan untuk menyeimbangkan antara emosi dan fikiran, sebagian besar yang menjalaninya merasakan ketenangan dan relaksasi setelah mengikuti terapinya. Bahkan untuk beberapa orang, efeknya dapat bertahan hingga beberapa hari. Seperti yang diketahui bahwa sound therapy termasuk ke dalam terapi alternatif yang berjalan bersisian dengan terapi kedokteran yang baku. Sound therapy ditujukan bukan hanya untuk penyakit fisik, tapi juga untuk menyeimbangkan emosi dan fikiran. Sejauh ini, kasus-kasus yang dapat ditangani menggunakan sound therapy adalah kasus penyakit terkait stress, kecemasan, depresi, insomnia dan gangguan tidur lainnya, gangguan konsentrasi, gangguan ingatan, nyeri sendi, nyeri kronis, tinnitus, IBS, kemandulan, sampai kasus kanker. Terapi ditujukan pada akhirnya adalah untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Baca artikel lainnya di blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Tiga Langkah Sound Therapy
Sangat banyak jenis dan varian dari sound therapy ini karena memang belum ada pakem spesifik sehingga setiap center dapat mengembangkan dan memodifikasi layanan yang mereka berikan.  Tapi sepertinya, apa pun modifikasinya sound therapy dilakukan dalam 3 langkah, yaitu:
  1. Merelaksasi otak.  Dengan sound therapy otak dikembalikan untuk melepas dan melakukan gelombang alfa, bahkan sampai mencapai gelombang theta dan delta. Karena saat dalam gelombang alfa, theta dan delta, otak berada dalam kondisi yang rileks.  Saat otak berada dalam kondisi yang rileks, tubuh akan lebih mudah untuk meningkatkan sistem imunitasnya.
  2. Menjembatani kedua hemisphere otak. Dengan sound therapy kedua hemisphere otak akan disinkronisasi. Saat kedua hemisphere otak tersinkronisasi terjadi peningkatan fungsi karena antara sisi kiri (logika) dan sisi kanan (kreatif) bekerja bersama-sama, dan dengan demikian akan lebih mudah mengatasi masalah atau kasus gangguan koordinasi seperti dyslexia, dyspraxia, dll.
  3. Mempercepat dan memperlambat kerja otak. Dengan sound therapy untuk individu yang memang fungsi otaknya lambat (gangguan refleks misalnya), akan dapat dikoreksi. Serta sebaliknya untuk individu yang kerja otaknya terlalu cepat hingga menimbulkan masalah akan juga dapat terkoreksi. Contohnya orang gagap, orang depresi, pasien ADD atau ADHD, dll.
 
Praktek Sound Therapy
  • Sound Therapy dapat dilakukan untuk siapa saja, dari berbagai rentang usia, asal tidak termasuk kontra indikasi yang disebutkan di atas.
  • Sound Therapy dilakukan dalam ruangan khusus yang dipersiapkan sedemikian rupa hingga segala pernak-perniknya seperti menggunakan cahaya lilin yang temaram, wangi-wangian spesifik, dan yang jelas latar belakang musik yang diatur secara spesifik.
  • Suara-suara dasar yang diperdengarkan biasanya berupa suara hujan, suara angin, suara air, suara ombak, suara burung, dll.  Seiring dengan majunya terapi, terkadang digunakan juga suara manusia yang dilakukan oleh ahli terapinya, dengan memainkan nada-nada yang dalam atau disebut sebagai deep sound therapy.
  • Suara yang diperdengarkan dapat juga kemudian diganti dengan suara-suara yang biasa terdengar sehari-hari dengan frekuensi yang diatur sedemikian rupa.
  • Instrumen atau alat yang dipakai untuk menciptakan suara dalam sound therapy amat beragam, di antaranya:
  1. Instrumen musik, seperti gong, gelas kristal berisi air, biola, alat musik tiup, alat musik petik sampai alat musik perkusi, dll.
  2. Tempat tidur terapi atau kursi yang dipakai untuk terapi dapat dibuat bergetar dan mengeluarkan suara getaran dengan frekuensi rendah.
  3. Alat yang dapat menghasilkan suara ultrasonic, yang walau pun tidak dapat terdengar oleh telinga kita, tapi dipercaya dapat diterima gelombangnya oleh otak.
  4. Alat elektronik modern yang dapat mengatur frekuensi suara tertentu, tinggi dan rendah, serta dapat menggunakan subwoofers untuk menciptakan hentakan suara rendah.
  5. Serta suara manusia dari terapis sound therapy yang terlatih.
 
Penutup
Karena sound therapy termasuk ke dalam terapi alternatif, maka bila Anda ingin mencobanya yakinkanlah diri Anda terlebih dahulu dan mengertilah apa yang Anda harapkan serta apa yang dapat diberikan oleh center atau sarana serta terapis kepada Anda.  Cobalah untuk mengerti bahwa keberhasilan dari sound therapy bergantung sangat besar kepada sugesti dan kesediaan diri Anda untuk menerima terapi yang diberikan.  Bila ada penolakan maka akan ada mekanisme perlawanan dari otak Anda sehingga terapi bisa menjadi tidak berhasil. Terakhir, telitilah sebelum membeli. Carilah sarana yang dapat dipercaya dengan terapis yang bersertifikat karena selain akan menambah rasa sugesti Anda, Anda juga akan mendapatkan sepenuhnya dari manfaat ilmu dan teknolgi di balik sound therapy ini.

IKM 2015-10
0 Comments



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2015
    Medical Articles 2105
    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Untuk HEBAT, Anda harus SEHAT: Click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2016. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2014. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.

    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015

    Categories

    All
    Alzheimer's Disease
    Bahagia
    Bau Mulut - Halitosis
    Berjalan Kaki & Kesehatan
    Demam Berdarah Dengue
    Demam Pada Dewasa
    Diabetes & Olah Raga
    Flu Tulang Chikungunya
    Guillain-Barre Syndrome
    Insomnia Primer
    Kanker Kulit
    Kanker Mulut & Tenggorokan
    Kanker Otak
    Kanker Usus Besar
    Langsing
    Lutut Saya Berisik (Lutut Berbunyi)
    Mallocclusion & Dental Braces (Kawat Gigi)
    Masa Sih Saya Bungkuk
    Menurunkan Berat Badan Tanpa Tersiksa
    Migraine
    Multiple Sclerosis
    Nyeri Bokong (Sciatica)
    Pengobatan Nyeri
    Pilates Dangerous Exercise
    Rahasia Vitamin D
    Rehabilitasi Pasca Stroke
    Sakit Gigi & Sakit Gusi
    Sehat
    Sehat Di Hari Kartini
    Seputar Kesehatan Gigi Anak
    Sound Therapy
    TBC Paru
    Terapi Pijat Secara Medis
    Tidur
    Tidur Siang (Napping)
    Tumit Pecah-Pecah
    Vaksinasi Dewasa
    Yang Membantu & Mengganggunya


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly