Rongga mulut dan tenggorokan bagian atas yang disebut juga sebagai oropharynx memegang peranan penting seperti bernafas, berbicara, mengunyah, dan menelan. Oropharynx ini sering terkena kanker sehingga dikelompokkan menjadi kanker mulut & tenggorokan atau oral & oropharynx cancer atau dalam bahasa Inggris mouth & throat cancer. Yang termasuk di dalam kelompok ini adalah bibir, bagian dalam (mukosa) pipi, gusi, lidah, dasar mulut, langit-langit mulut (depan dan belakang), bagian belakang tenggorokan, amandel, dan kelenjar-kelenjar ludah. Bagian ini tersusun dari berbagai jenis sel, dan sel yang bertransformasi tumbuh tidak normal menjadi sel kanker. Sel kanker ini dapat menyebar ke sel tetangganya sehingga kanker mudah untuk meluas (metastasis).
Fakta Tentang Kanker Mulut & Tenggorokan
- Terjadi dua kali lebih sering pada pria dibandingkan wanita.
- Bisa terjadi pada semua usia, tapi paling sering pada usia 45 tahun ke atas.
- Insidensinya berbeda-beda di setiap bagian di dunia, tergantung dari faktor resiko yang juga berbeda-beda.
- Angka harapan hidup 5 tahun untuk penderita yang mendapatkan terapi sebesar 61-82%, tergantung dari jenis, stadium, jenis terapi & status kesehatan penderita. Namun bila sudah menyebar turun menjadi 33%.
- Kanker mulut & tenggorokan sering sekali menyebar ke pita suara dan kerongkongan (esofagus).
- Selain menyebar ke sel-sel tetangga dari kanker tersebut, sering juga bermetastasis melalui kelenjar getah bening yang banyak terdapat di leher.
Disebut juga sebagai dysplasia yang dapat menjadi kanker bila tidak segera mendapatkan penanganan; dengan tahapan ringan, sedang dan berat. Kelainan ini sering terdeteksi saat kebetulan diperiksa oleh dokter gigi. Dua jenis dysplasia pada mulut dan tenggorokan yang sering dapat menjadi kanker adalah:
- Leukoplakia. Atau bagian memutih pada lidah atau rongga mulut. 5% dari leukoplakia dapat menjadi kanker dalam 10 tahun bila tidak ditangani.
- Erythroplakia. Atau bagian yang berwarna lebih merah serta menonjol di dalam rongga mulut. Biasanya mudah berdarah serta bersifat lebih bahaya dari leukoplakia.
Jenis-Jenis Kanker Mulut & Tenggorokan
- Squamous cell carcinoma. Merupakan tipe yang paling sering dan memegang porsi hingga 90% dari seluruh kejadian. Lokasinya adalah pada perbatasan dari mulut dan tenggorokan bagian atas.
- Adenocarcinoma. Walau pun lebih sering, tapi bukan kurang berbahaya. Yaitu kanker yang mengenai kelenjar-kelenjar ludah di dalam mulut.
- Lymphoma. Merupakan kanker yang terjadi pada kelenjar getah bening yang banyak di sekitar rahang bawah.
Penyebab Kanker Mulut & Tenggorokan
Penyebab kanker mulut & tenggorokan dibagi menjadi 2 yaitu karena infeksi virus dan karena kebiasaan atau gaya hidup.
1. Infeksi HPV (Human Papilloma Virus).
Sudah banyak penelitian yang melaporkan ditemukannya HPV+ (positif) pada 50-90% penderita kanker mulut & tenggorokan. Sehingga disimpulkan HPV juga menjadi penyebab kanker mulut & tenggorokan. HPV merupakan virus yang ditularkan melalui hubungan sexual baik oral maupun kelamin. HPV yang sama penyebab kanker leher rahim (cervical cancer) yaitu subtype 16 dan 18 juga bertanggung jawab penyebab kanker mulut & tenggorokan.
2. Gaya Hidup (Kebiasaan)
Sementara 10-50% sisanya, yang ditemukan HPV- (negatif), memiliki gaya hidup pengkonsumsi alkohol jumlah tinggi, seorang perokok berat, atau pengunyah tembakau. Kejadiannya tidak berbeda untuk semua jenis rokok seperti yang menggunakan pipa, cigars atau pun rokok biasa. Lokasi terjadinya kanker juga dapat di mana saja mulai dari bibir, gusi, lidah, dasar mulut, langit-langit, tonsil, tenggorokan, mau pun kelenjar ludah. Khusus pemakai tembakau yang tidak dibakar, kanker biasanya dimulai dengan leukoplakia atau erytrhoplakia.
Tanda & Gejala Kanker Mulut & Tenggorokan
Seperti juga kanker lainnya, kanker mulut & tenggorokan awalnya sering tidak menimbulkan gejala. Tapi ada tanda-tanda yang sering menjadi awal dari kasus kanker jenis ini, yaitu:
- Benjolan yang tidak nyeri pada bibir, di dalam mulut, atau pada tenggorokan.
- Sariawan yang tidak kunjung sembuh.
- Adanya noda putih atau kemerahan pada gusi, lidah, amandel, atau bagian lain di dalam mulut.
- Nyeri atau baal di dalam mulut yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya.
- Nyeri pada tenggorokan yang tidak kunjung hilang.
- Nyeri atau kesulitan mengunyah dan/atau menelan.
- Terjadi bengkak pada rahang baik atas mau pun bawah.
- Suara yang menjadi serak dan tidak kunjung hilang.
- Nyeri pada telinga bagian dalam.
- Bila memiliki kebiasaan sex yang tidak sehat kemudian terjadi gejala seperti di atas.
- Bila seorang perokok, pengguna tembakau (yang tidak dibakar), atau pengkonsumsi alkohol; kemudian timbul gejala seperti di atas.
- Walau pun tidak ada kecendrungan untuk terkena kanker jenis ini tapi memiliki gejala seperti di atas. Tujuannya untuk dilakukan pemeriksaan agar bila terbukti kanker bisa terdeteksi dan ditangani sejak dini.
Penegakan Diagnosis Kanker Mulut & Tenggorokan
Selain melakukan anamnesis mendalam serta pemeriksaan fisik lengkap, dokter dapat meminta beberapa pemeriksaan tambahan seperti:
- Menggunakan alat bantu seperti nasopharyngoscopy (melihat hidung dan tenggorokan), pharyngoscopy (melihat tenggorokan), laryngoscopy (melihat kerongkongan), dan dalam bius total pemeriksaan panendoscopy (melihat keseluruhan dari hidung, tenggorokan, pita suara, esofagus, sampai ke bronchus).
- Pencitraan, mulai dari panoramic gigi, CT scan, MRI, PET scan, dan terkadang pencitraan kedokteran nuklir.
- Bila diperlukan dan tidak ada kontra indikasi bisa langsung dilakukan biopsi. Pengambilan sample bisa dengan kerokan, sayatan, atau disedot menggunakan jarum (FNAB – Fine Needle Aspiration Biopsy).
- Bila sudah terbukti suatu kanker, pemeriksaan selanjutnya adalah untuk menentukan stadium dari kanker mulai dari stadium 0 sampai IV yang didapat dari pemeriksaan-pemeriksaan di atas.
Penanganan Kanker Mulut & Tenggorokan
Dilakukan Sendiri
Tidak banyak yang dapat dilakukan sendiri bila sudah tervonis kanker selain merubah dan memperbaiki gaya hidup dari faktor-faktor resikonya. Kemudian mematuhi semua nasihat dan saran dari dokter, serta menjalani rencana terapi sebaik-baiknya.
Dilakukan Dokter
- Penanganannya tergantung pada lokasi kanker serta stadiumnya.
- Dokter akan menangani sebagai tim yang terdiri dari spesialis THT, bedah mulut, bedah plastik, dan bedah onkologi.
- Bila didapati ada gigi yang rusak, bolong atau lainnya, biasanya dokter akan meminta untuk ditangani terlebih dahulu sebelum terapi dimulai.
- Dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengatasi atau mengurangi keluhan yang dikenal dengan supportive care) karena kanker-nya atau karena efek dari terapi yang diberikan.
- Pada stadium I dan II dapat dilakukan terapi radiasi. Sementara pada stadium III dan IV, radiasi dilakukan setelah operasi untuk membuang sisa-sisa kanker yang ada. Radiasi ini dapat menimbulkan memberikan efek seperti sakit tenggorokan, mulut kering, bibir pecah, kulit terbakar, sulit menelan, sulit berbicara, dan turunnya level hormon thyroid.
- Brachytherapy atau internal radiation therapy, dapat dilakukan dengan efek samping yang lebih minimal karena hanya mengenai target sel kankernya saja.
- Chemotherapy juga dapat dilakukan sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran kanker atau setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang mungkin tersisa. Bisa juga diberikan kombinasi bersama radiasi untuk mencegah terjadinya metastasis. Perlu diingat bahwa chemotherapy akan menimbulkan efek samping khasnya.
Operasi
Operasi yang dilakukan bisa mudah atau sulit tergantung lokasi dan besarnya kanker. Bila belum menyebar dan terlokalisir, dapat diangkat lebih mudah dengan bekas yang minimal. Bila sudah mengenai struktur di dekatnya, maka struktur tersebut juga akan diangkat; seperti otot pada leher, kelenjar ludah, syaraf dan pembuluh darah di muka, gusi, tulang muka, bahkan tulang rahang. Setelah operasi penderita harus menjalani operasi kosmetik untuk memperbaiki bentuk mukanya dan menjalani fisioterapi bila ada fungsi yang terganggu seperti gangguan berbicara atau menelan.
Targeted Therapy
Merupakan cara terbaru dengan menggunakan obat yang mentarget pada molekul khusus dari kanker. Salah satunya adalah Cetuximab yang merupakan antibody buatan yang dapat berikatan dengan reseptor epidermal growth factor (yang mengontrol pertumbuhan sel). Diberikan sekali seminggu dengan cara disuntikkan ke dalam pembuluh darah dengan efek samping minimal seperti jerawat. Targeted therapy masih dikembangkan dan terus diteliti.
Apa pun jenis penanganannya, penderita akan menjalani pemeriksaan untuk melihat stadium kanker setelah terapi dan memastikan tidak ada kanker baru yang muncul. Penderita juga harus melaporkan setiap keluhan baru yang muncul pasca dilakukan terapi. Kemudian setidaknya setelah lima tahun penderita akan dievaluasi ulang secara menyeluruh.
Pencegahan Kanker Mulut & Tenggorokan
- Menjalani kehidupan seksual yang sehat.
- Berhenti merokok dan menjauhi asap rokok orang lain, serta tidak menggunakan tembakau dengan cara lainnya.
- Menghindari dari mengkonsumsi alkohol.
- Karena sering tidak bergejala, maka mintalah dokter gigi untuk mengevaluasi seluruh rongga mulut setiap berkunjung ke dokter gigi.
- Menjaga kesehatan secara menyeluruh agar meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan kanker seperti diet yang sehat, olah raga teratur, istirahat yang cukup, serta stres yang terkontrol. Terutama untuk diet harus mengkonsumsi yang banyak mengandung antioksidan seperti vitamin A dan E, serta lainnya.