Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-182: Kanker Otak

23/1/2015

0 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Kanker otak (brain cancer) bisa terbentuk dari sel otak yang tumbuh abnormal, dari komponen lain dari otak seperti selaput otak dan pembuluh darah, dan dari hasil  metastasis kanker lainnya di bagian lain tubuh penderita. Seperti pada bagian tubuh lainnya, tumor otak bisa bersifat jinak dan ganas. Tumor jinak tumbuh dan membesar tidak secepat tumor ganas atau yang disebut kanker, tapi keduanya bisa menyebabkan masalah yang sama dan menimbulkan tekanan tinggi di dalam tulang tengkorak (intra cranial) dan menekan bagian otak yang normal sehingga mengganggu bahkan merusak fungsinya sebagai organ pengatur di tubuh. Karenanya walau tumor jinak, bila terjadi di otak memiliki keseriusan yang hampir sama dengan yang ganas.

Fakta Tentang Tumor dan Kanker Otak
  • Kasus tumor otak di dunia naik 25% selama 3 dasawasra terakhir.
  • Tahun 2013 di AS terdapat sudah lebih dari 70.000 kasus tumor otak per tahun, dimana 35%-nya merupakan tumor ganas.
  • 22% dari kasus tumor otak di AS merupakan tipe jinak meningioma.
  • 15% dari semua kanker pada manusia (kecuali kanker kulit selain melanoma dan kanker cervix), berpotensi untuk bermetastasis menjadi kanker otak.
  • Tumor otak lebih banyak terjadi pada dewasa dibandingkan anak-anak dan lebih tinggi kejadiannya pada pria dibandingkan wanita.
  • Angka harapan hidup 5 tahun dari penderita kanker otak adalah antara 10-32% saja, walau pun sudah diterapi.
  • Sering disebut disebabkan karena radiasi HP. Sudah banyak penelitian yang menunjukkan tidak ada hubungan antara penggunaan HP dengan kejadian kanker otak.
Pembagian Tumor dan Kanker Otak
Otak terbentuk dari berbagai jenis tipe sel di mana setiap sel bisa saja menjadi tumor.  Saat menjadi ganas sel bertransformasi dan tumbuh besar dengan cara yang abnormal. 
  • Berdasarkan kejadiannya dibagi menjadi tumor primer dan tumor metastatik.  Bila berasal dari sel-sel yang terdapat pada otak disebut sebagai tumor primer, sedangkan bila berasal dari sel metastatic kanker yang terjadi pada bagian tubuh lainnya disebut sebagai tumor metastatik. 
  1. Tumor primer otak dinamai berdasarkan nama bagian otak tempat tumbuhnya tumor yaitu glioma, meningioma, pituitary adenoma, vestibular schwannoma, primary CNS lymphoma, dan primitive neuroectodermal tumor (medulloblastoma). Glioma yang merupakan tipe ganas dan paling agresif dibagi lagi menjadi subtype astrocytomas, oligodendrogliomas, ependymomas, dan choroid plexus papillomas.
  2. Tumor metastatic otak lebih tinggi kasusnya dibandingkan tumor jinak biasanya berasal dari kanker paru-paru, kanker payudara, ginjal, dan kanker kulit tipe melanoma maligna. 85% dari tumor metastatik terdapat di otak besar (cerebrum). Tapi separuh kasusnya bisa ditemukan pada lebih dari satu lokasi di otak.

  • Berdasarkan tingkat keganasannya, menurut The National Cancer Institute (NCI) tumor otak dibagi menjadi:
  1. Grade I: Jaringan tumor bersifat jinak, terlihat sama seperti sel otak normal, dan pertumbuhannya lambat.
  2. Grade II: Jaringan tumor bersifat jinak, sudah terjadi perubahan morfologi sel dibandingkan sel otak normal, dengan pertumbuhan yang masih lambat.
  3. Grade III: Jaringan sudah bersifat ganas karena terlihat berbeda dengan sel otak normal, tumbuh secara aktif.
  4. Grade IV: Jaringan bersifat ganas yang sudah berbeda sama sekali dengan sel otak normal dengan pertumbuhan yang sangat cepat. Separuh dari jenis glioma bisa merupakan tumor grade IV.

Penyebab dan Faktor Resiko Tumor dan Kanker Otak
Seperti pada lokasi lain di tubuh, tumor dan kanker otak belum diketahui penyebab pastinya.  Tapi sudah diketahui faktor-faktor resiko seseorang bisa terkena kanker otak sbb.:
  1. Memiliki keturunan yang terkena kanker juga di tubuh
  2. Rokok dan asap rokok orang lain
  3. Penderita HIV/AIDS
  4. Terkena radiasi berulang pada kepala
  5. Terpapar zat beracun seperti pada penambangan minyak, bahan kimia pengawet, dan bahan kimia industri karet.
Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Tanda dan Gejala Tumor dan Kanker Otak
Tidak semua tumor di otak menimbulkan gejala seperti tumor pada kelenjar pituitary dan baru diketahui setelah pemeriksaan post mortem.  Bila bergejala sekali pun, tumor dan kanker otak tidak menimbulkan gejala yang khas dan biasa dicurigai oleh orang-orang terdekat yang melihat adanya perubahan pada diri penderita. Gejala bisa timbul dari sifat pada tumor otak itu sendiri yang tumbuh menekan bagian otak, sehingga otak tidak berfungsi normal. Atau karena jaringan otak ikut terjadi inflamasi atau peradangan.  Gejalanya bisa berupa:
  • Sakit kepala terutama pada pagi hari
  • Terjadi kelemahan pada satu sisi bagian tubuh
  • Kesulitan untuk menggerakkan lengan atau berjalan
  • Kesulitan dan gangguan bicara
  • Terjadi kejang yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya
  • Demam yang terjadi tiba-tiba
  • Gangguan penglihatan seperti berpenglihatan ganda dan kehilangan penglihatan pada sisi kiri dan kanan
  • Mual dan muntah terutama pada pagi hari
  • Cendrung menjadi lebih ceroboh
  • Kesulitan berkonsentrasi, kesulitan memusatkan perhatian, hilang kesiagaan, dan gangguan daya ingat
  • Gangguan tingkat intelektual dan gangguan emosi.

Kapan Mencari Pertolongan Medis
  1. Bila terjadi gejala-gejala di atas yang menjadi tambah jelas dan sering berulang, apa lagi memiliki faktor-faktor resikonya.
  2. Bila sudah pernah ke dokter dengan gejala di atas dan dikatakan dokter disebabkan oleh penyakit lain, tapi kemudian gejala menjadi tambah nyata dan makin parah.
  3. Bila sudah terdiagnosis terkena kanker yang lain, kemudian muncul gejala seperti di atas.

Penegakan Diagnosis Tumor dan Kanker Otak
Bila dokter mencurigai tanda dan gejala yang timbul merupakan manifestasi adanya tumor di otak, maka dokter akan meminta untuk dilakukan pemeriksaan:
  1. CT scan kepala yang biasanya dilakukan dengan zat kontras.
  2. MRI untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi.
  3. Pemeriksaan darah, elektrolit, dan fungsi liver karena penderita tumor otak sering memiliki masalah kesehatan lainnya.
  4. Pemeriksaan paparan narkotika, untuk menggugurkan diagnosis gangguan mental karena narkoba.
  5. Dan bila kecurigaannya semakin kuat, maka biopsi otak bisa dilakukan oleh dokter bedah syaraf yang juga bertujuan menentukan tingkat keganasannya. Biopsi dapat dilakukan dengan teknik membuka kepala (craniotomy) atau membuat lubang kecil yang disebut dengan istilah stereotactic biopsy.

Penanganan Tumor dan Kanker Otak

Dilakukan Sendiri
Tidak banyak yang dapat dilakukan sendiri selain tindakan-tindakan supportive dan mengatasi keluhan yang mungkin timbul. Seperti bila penderita mengalami kesulitan berjalan, maka akan disarankan untuk memakai walker atau kursi roda. Kemudian bila penderita mengalami gangguan tingkat intelektual dan gangguan emosi, maka akan disarankan untuk memiliki perawat pribadi yang dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Dilakukan Dokter
  • Secara umum penanganan yang dilakukan dokter tergantung dengan usia penderita, keadaan kesehatannya secara umum, juga tergantung dari lokasi, ukuran, tipe, dan tingkat keganasan dari tumornya.
  • Dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengatasi keluhan yang muncul.
  • Bila terjadi gangguan nafas dan fungsi kerja jantung, pasien akan dirawat di RS bahkan sampai memakai ventilator.
  • Pada hampir semua kasus, operasi, radiasi, dan kemoterapi merupakan terapi yang akan diberikan pada penderita tumor otak.

Op
erasi
Karena tumor pada otak itu dapat menekan dan menimbulkan tekanan tinggi dalam kepala, maka operasi untuk mengeluarkan tumor hampir selalu dilakukan yang disebut dengan craniotomy atau membuka tulang kepala.  Operasi pengangkatan tumor senantiasa memegang prinsip mengangkat sebanyak-banyaknya massa tumor dengan menekan sekecil-kecilnya kemungkinan rusaknya fungsi otak. Kecuali bila tumor tidak dapat diangkat karena satu dan lain hal, maka dokter bedah syaraf hanya akan melakukan biopsi. Hampir sebagian besar tumor jinak bisa disembuhkan dengan melakukan operasi pengangkatan tumor. Ada beberapa obat-obatan yang diberikan sebelum operasi seperti steroid untuk mengurangi pembengkakan dan anti kejang untuk mencegah terjadinya kejang. Operasi bisa dijalankan dengan bius umum tapi bisa juga dalam keadaan sadar untuk tetap memantau fungsi bicara dan otak secara umum dari penderita.

Radiasi & Kemoterapi
Biasa dilakukan pada pasien yang tidak memungkinkan dilakukan operasi. Teknik baru Stereotactic radiosurgery dengan menggunakan ‘pisau’ sinar gamma bahkan bisa menghancurkan tumor tanpa dilakukan operasi sehingga memberikan efek samping yang minimal dan recovery yang lebih cepat. Radiasi juga dilakukan pasca operasi untuk membunuh sisa tumor yang mungkin tersisa dengan cara eksternal (dari luar), atau internal menggunakan kapsul yang langsung diletakkan pada lubang bekas tumbuhnya tumor. Sementara kemoterapi tidak begitu berbeda dengan kemoterapi pada kasus kanker lainnya yang mungkin diberikan sebagai terapi kombinasi atau dengan memasukkan obat kemoterapi yang diletakkan langsung pada lubang bekas tumbuhnya tumor yang disebut sebagai Gliadel wafers.

Pencegahan Tumor dan Kanker Otak
  1. Rajin dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan rutin terutama yang memiliki faktor resiko seperti di atas.
  2. Berhenti merokok dan menjauhi asap rokok orang lain.
  3. Hidup sehat dan menghindari terkena infeksi HIV.
  4. Memilih untuk tidak bekerja pada lokasi di mana banyak terdapat radiasi dan zat beracun penyebab kanker.
  5. Walau pun tidak terbukti, tidak ada salahnya menggunakan HP dengan cara tidak ditempelkan di telinga, melainkan menggunakan earphone atau speaker.
  6. Bergaya hidup sehat agar tubuh senantiasa fit dan tidak mudah terkena kanker dengan diet yang baik, olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan stres yang terkontrol.

IKM 2015-01
0 Comments



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2015
    Medical Articles 2105
    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Untuk HEBAT, Anda harus SEHAT: Click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2016. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2014. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.

    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015

    Categories

    All
    Alzheimer's Disease
    Bahagia
    Bau Mulut - Halitosis
    Berjalan Kaki & Kesehatan
    Demam Berdarah Dengue
    Demam Pada Dewasa
    Diabetes & Olah Raga
    Flu Tulang Chikungunya
    Guillain-Barre Syndrome
    Insomnia Primer
    Kanker Kulit
    Kanker Mulut & Tenggorokan
    Kanker Otak
    Kanker Usus Besar
    Langsing
    Lutut Saya Berisik (Lutut Berbunyi)
    Mallocclusion & Dental Braces (Kawat Gigi)
    Masa Sih Saya Bungkuk
    Menurunkan Berat Badan Tanpa Tersiksa
    Migraine
    Multiple Sclerosis
    Nyeri Bokong (Sciatica)
    Pengobatan Nyeri
    Pilates Dangerous Exercise
    Rahasia Vitamin D
    Rehabilitasi Pasca Stroke
    Sakit Gigi & Sakit Gusi
    Sehat
    Sehat Di Hari Kartini
    Seputar Kesehatan Gigi Anak
    Sound Therapy
    TBC Paru
    Terapi Pijat Secara Medis
    Tidur
    Tidur Siang (Napping)
    Tumit Pecah-Pecah
    Vaksinasi Dewasa
    Yang Membantu & Mengganggunya


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly