Kulit adalah organ terbesar di tubuh kita, dan kanker kulit merupakan kanker yang sering terjadi. Seperti juga pada kanker lainnya, kanker kulit terjadi saat sel kulit normal mengalami transformasi, tumbuh dan berkembang dengan tidak normal kemudian menjadi ganas. Ketika sel kulit mulai tumbuh dan berkembang tidak normal dikatakan sebagai tumor kulit dan sering dikatakan sebagai dysplasia atau skin lesions; kemudian ketika menjadi ganas (disebut sebagai kanker kulit), sel-sel kanker bermetastasis ke organ sekitar dan organ lainnya melalui pembuluh darah dan getah bening.
Fakta Tentang Kanker Kulit
- Insidensi kanker kulit di AS dewasa ini meningkat dengan pesat dan didiagnosis pada lebih dari 1 juta orang setiap tahun.
- Basal cell carcinoma dan squamous cell carcinoma lebih sering terjadi pada orang tua, sedangkan melanoma maligna lebih sering terjadi pada orang muda usia 25-29 tahun.
- Bila ditangani secara baik, basal cell carcinoma dan squamous cell carcinoma memiliki tingkat kesembuhan tinggi sampai 95%. 5%-nya terjadi kasus ulangan.
- Hanya kurang dari 1% dari kedua jenis kanker di atas yang menyebar ke bagian lain di tubuh.
- Kematian karena kanker kulit 75%-nya disebabkan oleh kanker tipe yang jarang yaitu Melanoma maligna yang memegang porsi sekitar 6-7% dari seluruh kejadian kanker kulit.
- Kanker kulit dibagi menjadi 3 tipe utama yaitu: Basal cell carcinoma (BCC), squamous cell carcinoma (SCC), dan melanoma maligna (MM).
- Yang paling sering terjadi adalah BCC dan SCC dan sifat keganasannya jarang menyebar ke organ lain di tubuh (kurang dari 1% kasus). Tapi bila terjadi ulangan dapat bersifat lebih merusak dari pada kasus sebelumnya.
- Insidensi yang lebih jarang adalah tipe MM yang bersifat sangat agresif dan hampir selalu menyebar ke organ lain di tubuh. Bila tidak ditangani secara dini, MM dapat mengancam jiwa.
Perjalanan Penyakit Kanker Kulit
Kanker kulit dimulai dengan tahap lesi pra kanker yang disebut sebagai dysplasia. Lesi pra kanker yang spesifik adalah sebagai berikut:
- Actinic keratosis. Merupakan lesi berbentuk noda kasar memerah atau coklat yang sering disebut sebagai patch. Lesi jenis ini dapat berkembang menjadi SCC.
- Tahi lalat atau yang disebut nevus, bila membesar dan berbentuk kasar serta gatal dapat berkembang menjadi MM.
Tahi lalat biasa tumbuh di permukaan kulit dan sangat sedikit yang berubah menjadi kanker. Rata-rata orang normal memiliki 10-40 tahi lalat di tubuhnya. Bentuknya bisa rata, bisa timbul, atau bisa pada awalnya rata kemudian menjadi timbul. Permukaan tahi lalat yang normal biasanya mulus, berbentuk bulat atau oval, dan besarnya jarang melebihi ½ cm. Warna tahi lalat normal biasanya hitam atau coklat, walau pun ada beberapa laporan dengan warna lainnya. Tahi-tahi lalat pada tubuh seseorang biasanya mirip, sehingga bila ada satu yang berbeda dari lainnya, harus diwaspadai.
Penyebab Kanker Kulit
- Penyebab utama kanker kulit adalah paparan berlebih sinar ultra violet (UV) terutama yang bergelombang pendek UV-B dan UV-C.
- Sinar UV buatan yang digunakan untuk menggelapkan kulit tanning booth juga ditengarai dapat menyebabkan kanker kulit.
- Penggunaan obat immunosuppression seperti kortikosteroid dalam waktu lama. Obat jenis ini sering digunakan oleh penderita alergi, asma, dan penyakit autoimun.
- Terpapar sinar X dalam level yang tinggi.
- Kontak dengan zat kimia yang mengandung arsenic (pada penambang dan petani) serta aspal murni; keduanya sering menyebabkan SCC.
- Terpapar zat-zat karsinogenik lainnya seperti merokok atau asap rokok orang lain, pengawet dan pewarna makanan yang tidak aman, dll.
Faktor Resiko Kanker Kulit
- Memiliki kulit sensitif dan mudah perih bila terpapar sinar matahari.
- Memiliki warna rambut pirang atau merah dan warna sklera mata biru atau hijau.
- Memiliki kelainan genetik seperti albino.
- Memiliki tahi lalat yang sangat banyak atau tahi lalat yang besar-besar terutama bila ada sejak lahir.
- Memiliki kerabat dekat yang juga menderita kanker kulit.
- Pernah terbakar matahari sangat parah setidaknya sekali dalam hidupnya.
1. Basal cell carcinoma (BCC)
- Bentuknya seperti benjolan mulus mengkilat pada kulit yang terbuka (biasanya muka, leher, dan pundak).
- Terdapat pembuluh-pembuluh darah kecil pada benjolan tersebut.
- Bagian tengahnya sering tertekan ke dalam dan mengeras dan
- sering berdarah.
- Sering dianggap sebagai kulit melepuh yang tidak kunjung sembuh.
2. Squamous cell carcinoma (SCC)
- Bentuknya merah dan lebih keras dari kulit sekitarnya dan terjadi pada permukaan kulit yang terbuka.
- Seperti BCC, juga bisa berdarah dan seperti borok.
- Bila tidak ditangani, dapat tumbuh membesar.
3. Melanoma Maligna (MM)
- Berwarna coklat tua sampai hitam, dan terjadi pada tahi lalat yang berbeda dibandingkan dengan tahi-tahi lalat lainnya di tubuh.
- Tahi lalat membesar, semakin menonjol, berubah warna, dan berubah bentuk.
- Tahi lalat yang terasa gatal, nyeri, berdarah dan menjadi borok.
- Dalam bahasa Inggris sering digunakan metoda A-B-C-D untuk mencurigai sebuah MM yaitu: A-symmetric lesion (ukuran asimetris), B-order irregularity (batas yang tidak tegas), C-olor mixed and changes (perubahan warna), D-iameter larger than 6 mm (diameter lebih dari 6 mm).
Kapan Mencari Pertolongan Medis
Bila memiliki tanda dan gejala seperti di atas, ditambah lagi memiliki faktor resiko dan penyebab yang juga sudah dibahas di atas.
Penegakan Diagnosis Kanker Kulit
Semua lesi atau kelaian kulit yang sulit untuk diidentifikasi, akan dicurigai sebagai kondisi pra kanker kulit dan akan dilakukan pemeriksaan lebih dalam seperti biopsi. Biopsi kulit dapat dilakukan di tempat-tempat praktek dokter kulit. Bila dari biopsi didapatkan suatu kondisi kanker, maka pemeriksaan menyeluruh akan dilakukan untuk melihat ada tidaknya metastasis seperti pemeriksaan Rontgen dada (thorax), tes darah, bahkan PET-Scan.
Penanganan Kanker Kulit
Dilakukan Sendiri
Tidak banyak yang dapat dilakukan sendiri dalam menangani kanker kulit, karena seperti kanker lainnya harus ditangani oleh para dokter ahli. Tapi penderita bisa berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari semua penyebab dan faktor-faktor resiko seperti di atas untuk mencegah kondisi bertambah parah. Juga dianjurkan untuk menggunakan sun lotion/sunscreen dengan nilai SPF (Sun Protection Factor) yang tinggi.
Dilakukan Dokter
- Penanganan BCC dan SCC biasanya langsung dilakukan operasi pengangkatan.
- Tapi untuk kasus MM, dilakukan kombinasi antara operasi dengan radiasi dan/atau kemoterapi.
Operasi
- Lesi yang kecil diangkat dengan metoda simple excision, electrodessication, kuretase menggunakan jarum elektrik, atau cryosurgery dengan membekukannya menggunakan nitrogen.
- Lesi yang besar apa lagi yang tumbuh pada daerah sensitif seperti muka, diangkat dengan metoda Mohs micrographic surgery; yaitu dokter bedah akan mengangkat dengan hati-hati lapis demi lapis jaringan sampai didapat lapisan yang bebas kanker.
- Pada kasus MM, pengangkatan dilakukan dengan juga mengangkat 1-2 cm kulit normal di sekitarnya. Beberapa kasus dilakukan dengan cara Mohs micrographic surgery juga. Kelenjar getah bening yang ada di sekitarnya juga bisa diangkat.
Metoda Baru
Saat ini sedang dikembangkan dan diteliti metoda baru menangani kanker kulit dengan cara immune therapies yaitu dengan mengikutsertakan kembali NK Cell (Natural Killer Cell) dalam memerangi kanker, serta dengan cara vaksinasi.
Pencegahan Kanker Kulit
- Kurangi paparan dengan sinar matahari saat memancarkan sinar UV bergelombang pendek (UV-B, dan UV-C) yaitu sekitar jam 10 pagi sampai jam 2 siang.
- Gunakan sunscreen bila akan terpapar lama oleh matahari terutama antara jam 10 pagi sampai 2 siang. Gunakan sunscreen setidaknya dengan SPF 15.
- Bila mudah mengalami kulit terbakar, pakai baju yang menutup permukaan kulit dengan baik.
- Hindari berjemur atau menggunakan tanning booths untuk menggelapkan kulit.
- Lakukan Skin self-examination, yaitu mengamati tanda-tanda perubahan atau perbedaan yang mungkin terjadi pada permukaan kulit, terutama bila memiliki faktor-faktor resiko seperti di atas.
- Bila sudah pernah terdiagnosis kanker kulit sebelumnya, harus rajin periksa ulang ke dokter setidaknya 3 tahun sekali.
Skin Self-examination
- Dilakukan sebulan sekali.
- Dilakukan setelah mandi dengan penerangan yang cukup.
- Dilakukan di depan cermin panjang dan menggunakan cermin tangan tambahan.
- Amati semua tanda-tanda serta tahi lalat di tubuh dan ingat lokasi serta bentuk dan ukurannya. Setiap melakukannya, amati adanya perubahan dari tanda-tanda serta tahi-tahi lalat yang ada.
- Amati seluruh permukaan kulit termasuk daerah-daerah yang jarang terlihat seperti kulit kepala, tengkuk, kulit sekitar telinga, daerah siku, daerah genital, bokong dan anus, seluruh punggung, bagian belakang dari paha dan tungkai bawah, serta sela-sela jari kaki.