Pendahuluan
Masuk angin adalah istilah yang hanya ada di 4 negara di dunia yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam (atau mungkin sekarang 5 bila Timor Timur dihitung). Kalau di-bahasa-Inggris-kan mungkin yang paling tepat istilahnya adalah “getting sick” atau “catching a cold”. Sangat banyak sekali kondisi tidak sehat atau kondisi medis yang disebut sebagai ‘masuk angin’ dan kalau mau didalami serta dilihat kesamaan dari berbagai macam kondisi medis tersebut sebenarnya masuk angin merupakan ‘perasaan tidak enak’ dari adanya kumpulan gejala yang terjadi akibat gabungan kelelahan fisik, gangguan pencernaan, dan stres pikiran. Walaupun masuk angin diyakini menjadi penyakit yang nyata dan kenyataannya banyak sekali penderitanya, namun saat ini belum ada bukti medis untuk mendukung klaim ini serta dianggap sekedar mitos di dunia kedokteran. Ada satu ilmu kesehatan tradisional yang datang dari Negeri Tirai Bambu yang kita sebut sebagai TCM (Traditional Chinese Medicine), justru mendalami tentang masuk angin dan memiliki pendekatan yang mendalam terhadap kondisi ini.
TCM adalah suatu ilmu kesehatan yang berkembang dan memiliki sejarah ribuan tahun serta berhubungan erat dengan kebudayaan masyarakat Tionghoa. TCM didasari oleh pengamatan yang seksama dan menyeluruh antara hubungan manusia-manusia, manusia-alam dan alam-alam. Dari hubungan ini maka secara umum masyarakat mengenal istilah Yin-Yang, dan 5 unsur Qi (Chi). Istilah-istilah ini yang menjadi dasar untuk mengerti dan menjelaskan fenomena alam dan penyakit.
Dalam teori Yin-Yang, dikatakan bahwa segala sesuatu yang berada di alam semesta, dibentuk, dilahirkan, bergerak, berkembang dan berubah karena ada dorongan atau bimbingan dua aspek yang berlawanan yaitu Yin dan Yang. Teori lima unsur berdasarkan asumsi bahwa segala sesuatu di alam semesta dibentuk dari hasil pergerakan lima unsur yaitu kayu, api, tanah, logam dan air.
Qi merupakan unsur dasar dari fungsi organ. Qi membentuk tubuh manusia dan memelihara semua aktifitas tubuh. Fungsinya sebagai motor, pemanas, pertahanan tubuh, pengatur peredaran darah, sekresi keringat, air seni dan air mani, serta fungsi lainnya seperti pembentuk darah, jing (esensi vital tubuh) dan cairan tubuh. Qi dalam tubuh manusia harus lancer dan tidak ada hambatan. Bila terhambat, maka seseorang akan menjadi sakit.
Dalam TCM terjadinya dan perkembangan penyakit memiliki dua aspek, yaitu:
- Aspek manusia (Zhengqi): aktifitas fungsional organ, jaringan dan daya tahan tubuh.
- Aspek luar tubuh (Xie qi): atau aspek patogen.
Dalam Buku Huang Di Nei Jing dikatakan; ”apabila zhengqi (bacanya chengchi) baik, maka patogen luar tidak dapat mengganggu kesehatan. Sebaliknya bila patogen luar mengganggu, maka zhengqi dalam keadaan lemah.”
Karena kita membahas ‘masuk angin’ maka kita hanya akan fokus pada patogen luar, khususnya patogen angin. TCM mengenal ada 6 patogen luar yaitu; angin, dingin, panas, lembab, kering dan api. Ciri penyakit yang dipengaruhi patogen luar adalah timbulnya seiring perubahan cuaca. Kadang timbul oleh satu patogen, tapi juga bisa kombinasi dengan patogen lain. Dalam pandangan TCM, masuk angin sebenarnya lebih cocok disebut gangguan oleh patogen angin. Tapi karena sudah dikenal sebagai masuk angin, tidak ada salahnya kita menyesuaikan bahasan dengan istilah yang dikenal luas ini.
Hal-Hal yang Dikatakan Penyebab ‘Masuk Angin’
- Udara dingin yang berlebihan seperti terlalu di ruangan AC, kehujanan, cuaca yang dingin, dll.
- Terlalu banyak tertawa, salah makan, kurang buang angin, sering begadang, kurang tidur, atau karena terlalu lelah.
- Pergantian cuaca pada kondisi pancaroba, di mana angin sering bertiup kencang sehingga disalahkan karena masuk ke tubuh tanpa permisi dan menyebabkan badan terasa tak enak.
Gejala yang Dikategorikan sebagai ‘Masuk Angin’
- Tubuh terasa tidak nyaman (meriang/menggigil)
- Selalu merasa kedinginan (terutama di ujung jari kaki dan tangan)
- Cegukan, perut kembung, sulit untuk buang angin atau sulit untuk sendawa
- Nafsu makan berkuang, mual-muntah, dan diare
- Mudah lelah dan sering mengantuk
- Demam, pilek, dan berkeringat dingin.
Satu yang harus dimengerti bahwa masuk angin berbeda dengan angin duduk. Gejala angin duduk sebenarnya adalah stagnasi Darah dan Qi pada daerah dada, atau dalam kedokteran modern dikatakan sebagai Angina Pectoris. Kadang gejala tampak mirip yaitu serangan mendadak, serta adanya rasa tidak enak pada dada dan ulu hati.
Baca artikel lainnya di blog Dr. Indra K. Muhtadi
Sifat dari patogen angin adalah bergerak cepat, mudah berubah, dan dapat menembus lubang-lubang. Patogen angin termasuk patogen bersifat Yang serta dapat membawa patogen lain untuk menyerang tubuh. Penyakit yang ditimbulkannya biasanya mendadak, tidak menetap di satu tempat dan sering berpindah. Kesembuhan (bila murni berasal dari patogen angin saja) akan cepat. Karena bersifat Yang, maka yang diserangnya adalah bagian atas tubuh atau bagian permukaan tubuh.
Gejala dari masuknya patogen angin adalah sakit kepala, pilek, bersin, gatal tenggorokan (flu like syndrome), banyak keringat, takut angin, demam, sakit persendian atau otot, serta gatal-gatal. Bila patogen angin membawa patogen lain maka akan ada tambahan gejala sbb.:
- Patogen Angin-Dingin: takut dingin dan angin, demam dan menggigil, tidak berkeringat, pegal dan sakit otot yang kadang sangat terasa, perut kembung, diare, lebih sering kencing dengan warna air seni jernih dan volumenya banyak, lebih senang minum dan makanan yang panas.
- Patogen Angin-Panas: demam tinggi, sedikit takut angin, keringat banyak, kepala sangat sakit dan berat, tenggorokan kering, merah, bengkak dan sakit, pilek dan batuk dengan lender kuning pekat. Air seni pekat dan sedikit kadang dengan rasa nyeri, tinja kering dan keras.
- Patogen Angin-Lembab: selain gejala patogen angin, ada rasa badan berat, tidak ada nafsu makan, mual-mual, air seni sedikit dan diare, sakit sendi dan otot yang berpindah-pindah. Kadang ada pembengkakan di tubuh.
Analogi ‘Masuk Angin’ pada Kedokteran Modern
- Cuaca dingin yang menyergap tubuh menimbulkan mekanisme vasokonstriksi atau menyempitnya pembuluh darah. Sebenarnya menyempitnya pembuluh darah ini merupakan mekanisme tubuh untuk menjaga agar tidak terjadi pengeluaran kalori berlebihan dari tubuh, sehingga tubuh tidak perlu mengalami penurunan suhu Namun, dampak kurang menyenangkan dari menyempitnya pembuluh ini adalah peredaran darah menjadi kurang lancar. Akibatnya, hasil metabolisme, berupa asam laktat, terakumulasi pada otot-otot. Inilah yang membuat badan jadi terasa pegal-pegal.
- Cuaca dingin dapat menyebabkan rambut-rambut sel di saluran nafas lambat bergerak. Padahal, mereka berfungsi untuk mengeluarkan lendir, bakteri, dan virus. Perlambatan ini juga menyebabkan seseorang menjadi rentan terkena infeksi seperti batuk, pilek, dan lain-lain.
- Perihal perut kembung terisi gas, bisa terjadi akibat cuaca dingin yang menyebabkan perlambatan gerak peristaltik usus. Perlambatan inilah yang menyebabkan gas tertampung di saluran cerna, sehingga perut terasa kembung dan penuh (begah). Dan akhirnya perut akan tertekan oleh gas dan menyebabkan rasa mual sehingga menekan nafsu makan.
Penanganan Masuk Angin
Cara Kebiasaan orang Indonesia
Orang Indonesia sering menganggap bahwa masuk angin adalah penyakit yang bisa hilang sendiri setelah penderitanya minum teh manis hangat atau air jahe hangat. Pengobatan lain yang biasanya dilakukan juga adalah dengan diurut, dioles dengan minyak gosok (minyak kayu putih, minyak telon, atau minyak urut), serta yang paling populer adalah dengan dikerok. Selama menderita masuk angin, penderita dipercaya tidak boleh berada di ruangan dingin (terutama ruangan AC) dan tidak boleh terlalu lelah.
Dengan Pendekatan TCM
Dengan pendekatan Traditional Chinese Medicine, prinsipnya adalah mengeluarkan patogen angin, dengan cara:
- Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan teratur dan istirahat yang cukup.
- Minum atau makan makanan atau herbal yang bersifat pedas seperti jahe, cabe, dll. Dengan tujuan melancarkan Qi.
- Terapi tusuk jarum dan moksibusi (pemanasan bagian tubuh tertentu dengan daun Artemesia Argii yang dibakar)
- Dikerik atau dikerok. (ini sebenarnya adaptasi TCM di masyarakat tradisional Indonesia). Biasanya kalau penderita serangan angin, dikerok saja langsung enak, namun pada kasus angin duduk (angina) keluhan akan tetap ada dan berpotensi bertambah berat.
Secara Medis Modern
Karena di dunia medis masih dianggap sebagai mitos dan dikatakan sebagai kumpulan gejala yang terjadi akibat gabungan kelelahan fisik, gangguan pencernaan, dan stres pikiran; maka pendekatannya adalah dengan memberikan obat analgetik/antipiretik seperti paracetamol, obat-obat pencernaan (tergantung gejala yang ada), memberikan vitamin, dan menyarankan penderitanya untuk banyak beristirahat, serta terkadang diberikan obat penenang.
Penutup
Terlepas dari istilah yang digunakan, yang jelas adalah tubuh menderita sesuatu yang tidak menyenangkan dan harus dikembalikan ke kondisi nyaman atau kondisi sehatnya kembali. Pendekatan pengobatan kedokteran modern memang lebih menganggap kondisi ‘masuk angin’ merupakan kondisi yang ringan tanpa pendekatan pengobatan yang khusus sehingga banyak yang merasa tidak puas berobat ke dokter bila terkena ‘masuk angin’. Sementara pendekatan pengobatan tradisional Indonesia yang sepertinya juga mengadaptasi Traditional Chinese Medicine, lebih menganggap serius masalah ‘masuk angin’ ini dan memberikan cara pengobatan yang lebih memberikan kepuasan pada penderitanya.
IKM 2015-02