Demam (pyrexia) adalah kondisi suhu tubuh berada di atas normal yang dapat terjadi pada semua umur, tapi pada artikel ini membahas demam yang terjadi pada orang dewasa. Demam dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, namun yang paling sering adalah merupakan respon dari adanya infeksi dan peradangan. Demam jarang sekali muncul tanpa diikuti oleh gejala yang lain, di mana dari adanya kumpulan gejala tersebut akan dapat ditentukan penyebab terjadinya demam.
Fakta Tentang Demam Pada Dewasa
- Setiap orang pernah mengalami demam
- Demam merupakan gejala yang disebabkan oleh banyak sekali kondisi medis, sehingga 1 dari 4 orang yang datang ke dokter disebabkan oleh demam.
- Ada lebih dari 40 kondisi medis atau penyakit yang terdapat kata demam dalam namanya seperti demam berdarah, demam typhoid, demam rematik, scarlet fever, dll.
- Sebagian besar demam akan hilang dan sembuh dalam 3 hari, tapi ada demam yang merupakan sebab dari adanya penyakit yang dapat mengancam jiwa.
Suhu tubuh diatur oleh kelenjar yang berada di otak kita yang dinamakan hypothalamus yang berfungsi seperti thermostat di tubuh. Hypothalamus menjaga suhu tubuh dengan mekanisme menghangatkan (seperti menggigil dan menyempitkan pembuluh darah), serta mekanisme mendinginkan (seperti berkeringat dan melebarkan pembuluh darah). Suhu tubuh normal yang dipertahankannya adalah antara 36-37 °C. Saat sistem pertahanan tubuh dirangsang oleh pyrogen (penyebab demam), maka terjadilah demam. Pyrogen biasanya berasal dari luar tubuh dan dapat menyebabkan peradangan sehingga merangsang pyrogen lainnya yang ada di dalam tubuh. Yang berasal dari luar tubuh berupa agen infeksi virus, bakteri, jamur, racun, obat-obatan, dll., sedangkan yang berasal dari dalam tubuh adalah cytokine.
Pengukuran Suhu Tubuh
Suhu tubuh diukur menggunakan thermometer. Jenis termometer dan metoda pengukurannya cukup beragam. Dimulai dengan jenis yang sederhana menggunakan thermometer air raksa (saat ini sudah tidak dianjurkan untuk dipakai) dan thermometer digital dengan thermal sensor. Keduanya bisa ditempatkan di dalam mulut, ketiak atau rektum. Ada juga thermometer digital dengan sensor infra merah yang dapat membaca suhu tubuh dengan cepat dengan hanya didekatkan pada lubang telinga atau dahi. Kemudian ada thermometer pengukuran jarak jauh dengan menggunakan sensor infra merah super sensitif seperti yang ada di bandara. Dari semuanya yang paling akurat menunjukkan suhu tubuh seseorang adalah yang diukur di rektum. Perbedaan suhu rektum akan dapat mencapai 0.6 °C lebih hangat dari pada suhu yang diukur di tempat lain.
Batasan dan Penamaan Demam Pada Dewasa
- Batasan demam akan bisa berbeda-beda, tergantung dari faktor usia, kondisi medis, kondisi lingkungan, bahkan faktor dokter pemeriksanya sendiri. Sehingga sering dikelompokkan saja menjadi rendah, tinggi, dan bahaya.
- Umumnya, seorang dewasa dikatakan demam bila suhu basal tubuh di rektum ≥38°C (atau sekitar 37.5°C).
- Karenanya, bila diukur pada lokasi lain di tubuh ada yang dinamakan sub febris pada rentang suhu 37.1 – 37.9 °C.
- Dan dikatakan normal bila masih berada pada ≤37°C
- Serta dikatakan sangat demam (hyperpyrexia) bila mencapai >41.6°C.
Kemudian ada istilah untuk menggambarkan lamanya demam terjadi, dan bisa menjadi tanda khas dari satu kondisi medis:
- Demam kronis; bila terjadi >3-4 hari.
- Prolonged fever; bila terjadi terus menerus >10-14 hari.
- Demam yang konstan; biasanya tidak begitu tinggi dengan perubahan hanya rentang <0.5°C dalam 24 jam.
- Demam intermittent; bila naik turun antara normal dan demam pada hari yang sama atau rentang 1- 3 hari.
- Demam remittent; bila demam muncul dan hilang pada interval yang reguler.
1. Demam Karena Virus (Viral Fever)
Penyakit karena infeksi virus adalah yang paling sering menyebabkan demam pada dewasa. Dengan ciri khas demam yang tinggi (>39°C) dan gejalanya dikatakan sebagai flu like syndrome seperti hidung berair, sakit tenggorokan, batuk, suara serak, sakit-sakit badan, dll. Virus juga dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare; serta dapat menyebabkan dehidrasi pada sel di tubuh walaupun tidak terjadi diare. Infeksi karena virus sebagian besar akan sembuh sendiri (self-limiting disease) dan tidak memerlukan antibiotik. Tapi beberapa virus dapat menyebabkan kematian dan belum bisa ditemukan obat definitifnya seperti virus influenza H1N1 (flu burung), Ebola, HIV, dll.
2. Demam Karena Bakteri (Bacterial Fever)
Penyakit karena bakteri biasanya memiliki demam yang lebih rendah dari yang disebabkan oleh virus, tapi dapat diatasi dengan pemberian antibiotik. Infeksi bakteri dapat menimbulkan efek pada semua organ dan sistem di dalam tubuh, dan beberapa di antaranya dapat sampai mengancam jiwa; seperti meningitis, TBC, dll. Gejala yang ditimbulkannya tergantung dari organ mana yang terkena yang tidak dibahas dalam pada artikel ini.
3. Demam Karena Jamu (Fungal Fever)
Penyakit karena jamur juga dapat berefek pada banyak organ di tubuh dan diatasi dengan anti jamur.
4. Demam Karena Kontak dengan Hewan
Mereka yang bekerja kontak dengan hewan dan produk dari hewan dapat terkena pyrogen sehingga terjadi demam, seperti daging yang membusuk, urin atau feses dari hewan.
5. Traveler’s Fever
Biasa terjadi pada orang yang bepergian ke tempat yang tidak biasanya sehingga tubuhnya bereaksi menjadi demam saat kontak dengan pyrogen, di mana pada penduduk lokal tidak terjadi apa-apa. Penyebabnya dapat berupa makanan, gigitan serangga, racun, dll.
6. Demam Karena Obat (Drug Fever)
Adalah demam yang terjadi setelah memulai suatu pengobatan tanpa adanya penyebab lain dan hilang saat pengobatan dihentikan.
7. Demam Karena Penyumbatan Darah (Blood clot Fever)
Beberapa kondisi dapat menyebabkan darah menyumbat pada pembuluh darah di tungkai sehingga menimbulkan inflamasi dan menyebabkan demam.
8. Demam Karena Tumor (Tumor Fever)
Terutama tumor ganas (kanker), dapat menyebabkan demam dengan berbagai cara. Dari mulai Dari mulai ada pyrogen yang dihasilkan oleh tumor sendiri atau memang karena reaksi dari sistem imunitas tubuh melawan kankernya.
9. Demam Karena Faktor Lingkungan (Environmental Fever)
Suhu tubuh bisa meningkat menyerupai demam karena kondisi lingkungan yang disebut sebagai hyperthermia. Dapat terjadi setelah melakukan olahraga yang berat atau saat tubuh terpapar suhu yang sangat panas. Gejala dapat berupa bingung, lemas, sampai koma. Walau pun suhu tubuh tinggi, tapi tubuh penderita tidak dapat berkeringat untuk menurunkan suhu tubuhnya.
10. Demam Karena Kondisi Medis
Beberapa kondisi yang menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, dapat menyebabkan penderitanya mudah terkena demam walau pun penyebabnya adalah sesuatu yang ringan. Contoh kondisi ini adalah penyakit Lupus (SLE), rheumatoid arthritis, polyarteritis nodosa, sedang dalam terapi kanker, setelah transplantasi organ, usia manula, malnutrisi, kencing manis, alcoholic, rokok, dll.
11. Demam Karena Penyebab yang Tidak Diketahui (Febris of Unknown Origin – FUO)
Bila tidak dapat dijelaskan, maka demam yang terjadi dapat dikategorikan sebagai FUO. Syaratnya adalah bila demam berada pada suhu ≥38.5°C dan terjadi lebih dari 3 minggu
Kapan Mencari Pertolongan Medis
- Bila suhu tubuh mencapai ≥39°C
- Bila demam terjadi lebih dari 7 hari
- Bila gejala yang ada semakin lama semakin berat
- Bila memang sudah memiliki penyakit berat sebelumnya seperti HIV, SLE, dll.
- Bila disertai dengan gejala bahaya seperti bingung, sangat mengantuk, sakit tengkuk, sakit kepala berat, sakit dada, sulit bernafas, muntah-muntah, nyeri perut, terdapat darah pada feses atau urin, nyeri saat buang air kecil, bengkak pada tungkai, keluar bintik merah di kulit, atau terjadi kondisi hyperthermia.
Pemeriksaan Penunjang Diagnosis
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan, akan sangat tergantung dari dugaan penyebab demamnya. Dari mulai pemeriksaan darah sederhana di laboratorium sampai pemeriksaan dengan pencitraan canggih seperti CT scan dan MRI dapat saja dilakukan.
Penanganan Demam Pada Dewasa
Dilakukan Sendiri
- Istirahat, makan yang teratur, hindari stres.
- Minum obat penurun demam.
- Perbanyak minum untuk menghindari dehidrasi.
- Hindari tempat atau lingkungan yang terlalu panas.
Dilakukan Dokter
- Terapi yang diberikan dokter biasanya rehidrasi, pemberian obat penurun demam seperti paracetamol dan ibuprofen
- Untuk terapi definitifnya akan sangat tergantung dari penyebab terjadinya demam.
Pencegahan Demam Pada Dewasa
- Mencegah agar jangan sampai terpapar oleh agen infeksi dan pyrogen lainnya.
- Memberikan kekebalan kepada tubuh dari berbagai penyakit yang sudah ada vaksinnya dengan cara melengkapi vaksinasi dewasa yang ada.
- Menghindari kontak dengan orang sakit.
- Mengkonsumsi multivitamin dan antioxidant secara alami atau menggunakan suplemen.
- Menghindari diri dari kondisi dehidrasi.
- Bergaya hidup sehat dengan makan teratur, istirahat yang cukup, berolahraga rutin, hindari stres.
- Tidak mengkonsumsi narkoba, alkohol dan berhenti merokok serta menjauhi diri dari asap rokok orang lain.