Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-190: Sehat di Hari Kartini

17/4/2015

0 Comments

 
Mammogram, Bone Density, HPV DNA
Siaran Bersama Laboratorium Klinik Pramita

Picture
Pendahuluan
Judul Sehat di Hari Kartini ini saya ambil karena kita akan membahas pemeriksaan-pemeriksaan yang terkait dengan wanita.  Kita akan membahas 3 pemeriksaan yang sering dilakukan kepada wanita yaitu pemeriksaan Mammogram atau dikenal dengan Mammography, pemeriksaan kepadatan tulang atau bone density test (bone densitometry), dan pemeriksaan HPV DNA (Human Papilloma Virus DNA).  Ketiga pemeriksaan ini juga sering menjadi hal yang ditanyakan masyarakat dan pasien kepada dokter.

MAMMOGRAM

Pengertian

Mammogram atau mammography pada prinsipnya adalah pemeriksaan Rontgen (menggunakan sinar X) dengan target organ payudara. Tujuan utamanya adalah pemeriksaan screening untuk kanker payudara.  Dari hasil pemeriksaan mammogram dapat terlihat tumor di payudara sejak ukurannya kecil, bahkan sebelum bisa teraba oleh tangan pemeriksa.  Seperti yang sudah di ketahui bahwa kanker akan lebih mudah ditangani dan diobati bila ditemukan pada stadium awal, maka deteksi dini menjadi sangat penting.  Satu hal yang harus dimengerti bahwa pemeriksaan mammogram tidak pencegah seseorang untuk terkena kanker payudara, tapi sudah tentu dapat mengurangi tingkat kematian karena kanker payudara.

Saat ini sudah tersedia mammogram digital yang memungkinkan dokter untuk melihat lebih jelas hasil pemeriksaan bahkan bisa memberikan gambaran 3 dimensi dari payudara.

Kapan dan untuk siapa Mammogram
  1. Screening untuk wanita yang tidak memiliki tanda atau gejala sama sekali. Screening ini setidaknya dilakukan sekali dalam seumur hidup.
  2. Screening untuk wanita yang memiliki keturunan kandung yang terkena kanker payudara, apa lagi terkenanya pada usia di bawah 40 tahun.
  3. Mendeteksi adanya kanker payudara pada wanita dengan gejala: adanya benjolan di payudara, keluar cairan apa pun dari putting (padahal sedang tidak menyusui), perubahan tekstur kulit pada payudara, nyeri pada payudara, dll.
  4. Untuk menentukan lokasi tepat saat akan melakukan biopsi jaringan payudara.

Persiapan yang Harus Dilakukan
  • Bila sebelumnya pernah melakukan mammogram, hasilnya harus dibawa saat pemeriksaan berikutnya.
  • ·Bila pernah dilakukan biopsi pada payudara atau pernah dilakukan pengangkatan tumor payudara, harus diinformasikan kepada dokter yang melakukan pemeriksaan, agar pemeriksaan lebih terkonsentrasi.
  • Pastikan sedang tidak hamil, karena sinar X-ray berbahaya bagi pertumbuhan janin.
  • Tidak dapat dilakukan untuk Ibu yang sedang menyusui, karena hasilnya tidak akan jelas pada kelenjar payudara yang berisi ASI.
  • Sebaiknya dilakukan sekitar 2 minggu setelah bersih mens yang terakhir, agar tidak begitu nyeri. Karena 2 minggu setelah bersih mens adalah saat jaringan payudara paling lembut/lunak.
  • Harus menginformasikan bila memakai implant pada payudara, karena membutuhkan teknik mammogram khusus untuk melakukannya.
  • Pada hari pemeriksaan, jangan menggunakan deodorant, parfum, bedak atau minyak pada payudara; karena residunya bisa mengganggu sinar X.
  • Pemeriksaan juga relatif lebih sulit pada wanita yang obesitas karena jaringan payudaranya lebih padat.

Prosedur Pemeriksaan
Karena harus membuka pakaian dari pinggang ke atas, maka pemeriksaan dilakukan oleh sesama wanita.  Pemeriksaan dilakukan biasanya sambil berdiri dan satu persatu payudara diletakkan di bidang datar sementara bidang datar lainnya menekan dari atas sehingga jaringan payudara berada pada kondisi serata mungkin sebelum dilakukan foto Rontgen.  Foto diambil setidaknya dua kali, yaitu dari atas dan dari sisi, dan seluruh proses dilakukan dalam 10-15 menit. Sebagian wanita mengaku merasakan sakit saat pemeriksaan, namun sebagian lagi mengatakan biasa saja.

Interpretasi Hasil
Hasil yang didapatkan bisa berupa gambaran normal, gambaran abnormal, dan hasil yang butuh pemeriksaan tambahan. Karenanya 5-10% dari kasus, pasien harus menjalani pemeriksaan lebih dalam untuk memastikannya seperti ditambah dengan pemeriksaan USG payudara. Adanya kecurigaan sebuah massa yang ditemukan pada sebuah hasil pemeriksaan mammogram bukan selalu berarti pasti merupakan sebuah kanker (pemeriksaan memberikan hasil positif palsu) terutama pemeriksaan pada wanita usia subur.  Sebaliknya, pemeriksaan juga dapat memberikan hasil negatif palsu yaitu saat benar ada suatu kanker, namun tidak terlihat.  Hal in dapat terjadi pada wanita muda dengan kelenjar payudara yang padat.

Baca artikel lainnya di Blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
BONE MINERAL DENSITY TEST

Pengertian

Bone mineral density (BMD) test sering disingkat menjadi bone density test atau bone densitometry.  Adalah suatu pemeriksaan untuk mendeteksi adanya osteopenia atau masa tulang yang rendah dengan cara mengukur kepadatan mineral pada tulang.  Osteopenia terjadi pada kasus osteoporosis, yang bila tidak tertangani bisa sampai dapat mengakibatkan tulang patah secara spontan di mana biasanya terjadi pada panggul, tulang punggung, dan pinggang. Karenanya pemeriksaan BMD dilakukan pada tiga lokasi tersebut, walau pun dapat juga dilakukan pada tumit tangan, dan lokasi lainnya. Osteoporosis bukan hanya penyakit pada wanita tua, karena dapat terjadi pada semua usia karena penyebab atau kondisi medis yang berbeda-beda. Karena pencegahan merupakan kunci utama pada osteoporosis, maka pemeriksaan bone densitometry  menjadi sangat krusial. Terutama untuk yang beresiko seperti di bawah, sebaiknya dilakukan dua tahun sekali.

Kapan dan untuk siapa Bone Densitometry
  1. Screening  untuk wanita saat menginjak usia 30 tahun.
  2. Screening untuk mereka yang memiliki penyakit atau kondisi medis yang dapat mengakibatkan osteoporosis.
  3. Wanita yang mendapatkan menopause di bawah usia 45.
  4. Wanita yang sudah menopause terutama > 65 tahun.
  5. Wanita yang memiliki keluarga kandung yang pernah mengalami patah tulang secara spontan.
  6. Memiliki kelainan tulang punggung.
  7. Pemilik berat badan yang kurus.
  8. Memakai terapi kortikosteroid jangka panjang.
  9. Diet keseharian yang rendah kalsium.
  10. Jarang olah raga.
  11. Perokok.

Persiapan yang Harus Dilakukan
Tidak ada persiapan khusus sebelum pelaksanaan pemeriksaan bone densitometry.

Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan Bone densitometry menggunakan sinar X seperti pemeriksaan Rontgen, hanya menggunakan kuantitas sinar yang sangat rendah sehingga aman, tidak invasif, dan tidak nyeri.  Ada beberapa metoda pemeriksaannya seperti Dual energy X-ray absorptiometry (DXA or DEXA), Single energy X-ray absorptiometry (XSA), Quantitative computed tomography (QCT),Radiographic absorptiometry (RA), dan terakhir yang tidak menggunakan sinar X; Quantitative ultrasound (QUS).Kita tidak akan membahas secara detil teknis pemeriksaan-pemeriksaannya di sini.

Interpretasi Hasil
Hasil pemeriksaan biasanya menggunakan dua norma.  Yang pertama disebut sebagai Z-score yaitu membandingkan hasil dengan data sesuai umur, jenis kelamin, dan ukuran tubuh. Yang kedua disebut sebagai T-score yaitu membandingkan hasil dengan data puncak optimal kepadatan tulang pada dewasa normal usia 30 tahun dan jenis kelamin yang sama. Pemeriksaan kedua lebih bisa menggambarkan resiko terjadinya patah tulang spontan.
Berikut interpretasi hasil menurut WHO:

  • Normal bila kepadatan tulang ada dalam standar deviasi,
  • Rendah (osteopenia) bila di bawah normal > 1 sd. 2,5 standar deviasi,
  • Osteoporosis bila lebih rendah dari 2,5 standar deviasi.
Picture
HPV DNA TEST

Pengertian

HPV atau Human Papilloma Virus adalah virus yang menginfeksi leher rahim (cervix) yang dapat mencetus penyebab terjadinya kanker pada leher rahim.  Ada sekitar 40 jenis virus HPV, tapi yang menyebabkan kanker adalah subtipe yang menginfeksi anogenital dan ditularkan melalui hubungan seksual. Walau pun ada cara pencegahannya dengan vaksinasi, namun deteksi dini tetap harus dilakukan terutama bagi mereka yang memang memiliki resiko tinggi dengan memeriksa keberadaan DNA dari virus HPV ini di dalam tubuh.  Tes ini terkadang disebut juga dengan Cervista test karena pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sample dari cervix dengan cara sama seperti pemeriksaan pap smear. Pemeriksaan ini cukup baru karena baru dikenalkan dan direkomendasikan sejak tahun 2009.

Kapan dan untuk siapa HPV DNA Test
  • Pemeriksaan HPV  DNA tidak dianjurkan untuk dilakukan rutin sebagai tindakan screening, tapi sebagai pemeriksaan yang dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan pendukung lainnya pada mereka yang beresiko tinggi untuk terkena.
  • Tidak dianjurkan dilakukan pada wanita di bawah 30 tahun yang hasil pap smear-nya normal.
  • Dianjurkan untuk wanita yang hasil pap smear­-nya tidak normal atau ada kecurigaan; seperti ditemukannya atypical squamous cell (ASC-US) atau low grade squamous intraepithelial lesions (LSISL); yang merupakan perubahan morfologi sel mengarah kepada kondisi terjadinya kanker.

Persiapan yang Harus Dilakukan

  • Sebaiknya dilakukan 2 minggu dari bersih menstruasi.
  • Dan sebaiknya tidak melakukan hubungan seks sekitar dua hari sebelum pemeriksaan.

Prosedur Pemeriksaan
Ada dua pemeriksaan yang tersedia.  Pertama Cervista HPV 16/18 yang mengidentifikasi 2 tipe virus HPV yang paling sering menyebabkan kanker. Dan yang kedua Cervista HPV HR (high risk) yang disebut sebagai tipe HPV resiko tinggi untuk kanker. Jenis yang akan diperiksa tergantung dari rekomendasi dokter dari dugaan sebuah infeksi yang terjadi.

Interpretasi Hasil
Hasil yang positif (terdapat DNA dari virus HPV dari sediaan yang diambil dari leher rahim), bukan langsung berarti seorang wanita pasti akan terkena kanker leher rahim.  Hasil positif harus digandengkan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya untuk menarik sebuah kesimpulan. Biasanya hasil yang positif itu dapat digunakan untuk mengestimasi seorang wanita akan terkena kanker leher rahim dan menduga keparahannya bila memang terkena.

IKM 2015-04
0 Comments



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2015
    Medical Articles 2105
    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Untuk HEBAT, Anda harus SEHAT: Click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2016. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2014. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.

    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015

    Categories

    All
    Alzheimer's Disease
    Bahagia
    Bau Mulut - Halitosis
    Berjalan Kaki & Kesehatan
    Demam Berdarah Dengue
    Demam Pada Dewasa
    Diabetes & Olah Raga
    Flu Tulang Chikungunya
    Guillain-Barre Syndrome
    Insomnia Primer
    Kanker Kulit
    Kanker Mulut & Tenggorokan
    Kanker Otak
    Kanker Usus Besar
    Langsing
    Lutut Saya Berisik (Lutut Berbunyi)
    Mallocclusion & Dental Braces (Kawat Gigi)
    Masa Sih Saya Bungkuk
    Menurunkan Berat Badan Tanpa Tersiksa
    Migraine
    Multiple Sclerosis
    Nyeri Bokong (Sciatica)
    Pengobatan Nyeri
    Pilates Dangerous Exercise
    Rahasia Vitamin D
    Rehabilitasi Pasca Stroke
    Sakit Gigi & Sakit Gusi
    Sehat
    Sehat Di Hari Kartini
    Seputar Kesehatan Gigi Anak
    Sound Therapy
    TBC Paru
    Terapi Pijat Secara Medis
    Tidur
    Tidur Siang (Napping)
    Tumit Pecah-Pecah
    Vaksinasi Dewasa
    Yang Membantu & Mengganggunya


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly