Sakit kepala migraine (kita singkat saja dengan ‘migraine’) merupakan salah satu masalah yang sering ditemukan di ruangan gawat darurat dan tempat praktek dokter. Di Indonesia migraine sering dikatakan sebagai sakit kepala sebelah. Walau pun tidak sepenuhnya salah karena memang umumnya dirasakan pada satu sisi dari kepala, tapi migraine dapat juga terjadi pada kedua sisi di saat yang bersamaan. Sebaliknya jenis sakit kepala yang lain bisa saja menyebabkan rasa nyeri pada satu sisi kepala saja, tapi bukan suatu migraine. Migraine dapat merupakan kasus ringan, dan sembuh tanpa diobati, tapi ada juga menjadi kasus berat yang senantiasa muncul pada seorang penderitanya. Walau pun migraine tidak sampai menyebabkan kecacatan atau pun kematian, tapi kehidupan seorang penderita migraine kronis bisa sampai sangat terganggu karena penyakit ini.
Fakta Tentang Migraine
- Satu kali serangan, dapat bertahan antara 4 sampai 72 jam. Di mana serangan dapat terjadi sangat sering di setiap hari atau sangat jarang, sekali dalam setahun.
- Lebih dari 37 juta orang di AS pernah menderita migraine.
- Kejadian migraine tidak berbeda pada setiap ras, dan tidak memandang tingkat sosioekonomi.
- Lebih sering terjadi pada dewasa, di mana wanita menderita migraine 3 kali lebih banyak dari pada pria.
- 70 – 80% penderita migraine (disebut migraineuers), memiliki anggota keluarga sedarah yang juga migraineurs.
- Walau pun tidak diobati, keluhan migraine biasanya bisa hilang hanya dengan dibawa tidur.
- Untuk kasus berat yang harus meminum obat dari dokter, 50% dari penderita berhenti menemui dokter karena tidak puas dengan terapinya. Ini terjadi karena migraine yang berat amat sulit untuk diobati.
- Common migraine atau migraine biasa, merupakan 80% dari seluruh kejadian migraine, di mana tidak terdapat ‘aura’ atau tanda-tanda sebelum serangan terjadi.
- Classic migraine atau migraine klasik, yang memegang porsi 20% dari kejadian migraine, biasanya lebih parah dari jenis yang pertama. Pada migraine klasik ini penderita mengalami ‘aura’ atau tanda-tanda sebelum migraine-nya menyerang.
Penyebab Migraine
Penyebab pasti dari migraine sampai sekarang belum sepenuhnya dimengerti. Namun para ahli untuk saat ini percaya dikarenakan oleh pembesaran pembuluh darah di sekitar otak dan pelepasan dalam jumlah besar zat neurotransmitter dopamin dan serotonin yang mencetus peradangan dan rasa nyeri. Sebelum migraine menyerang, migraineurs harus mengalami pencetus (triggers) terlebih dahulu, di mana pencetus ini bisa berbeda-beda pada setiap penderitanya.
Berikut adalah pencetus migraine yang pernah tercatat:
- Makanan seperti coklat, keju, kacang, alkohol, dan MSG.
- Terlewati satu waktu makan atau telat jadwal makan.
- Stres, baik fisik mau pun psikis.
- Pil KB, yang terjadi di ujung habisnya 1 siklus yang disebut sebagai estrogen-withdrawal.
- Asap rokok, terutama untuk orang yang tidak merokok saat berada di sekitar orang yang merokok.
Tanda dan Gejala Migraine
Tanda gejala migraine juga bisa sangat beragam dan bisa berbeda pada setiap migraineurs.
- Adanya prodrome (atau gejala awal):
- Dapat berupa perubahan mood yang menjadi gampang tersinggung dan merasa depresi.
- Dapat berupa gangguan rasa pada lidah dan gangguan penciuman, di mana penderitanya mengalami sensasi rasa yang aneh pada lidahnya atau bau yang aneh pada penciumannya.
- Dan dapat juga berupa rasa lelah (fatigue) dan kaku otot.
- Adanya aura atau tanda-tanda yang bisa berupa:
- Gangguan penglihatan seperti melihat adanya kedipan garis-garis putih cahaya atau cahaya berwarna-warni.
- Hilang sebagian dari penglihatan (blind spots) yang disebut sebagai scotoma, seperti melihat dengan kaca mata kuda yang kehilangan pandangan pada kedua sisi, atau kehilangan pandangan pada bagian tengah.
- Hilang penglihatan sebelah mata (hemianopsia).
- Aura fisik, seperti sakit pada kepala saat batuk atau bersin, dan sakit kepala bila berdiri agak lama.
- Rasa sakit atau nyeri yang umumnya pada satu sisi kepala, walau pun bisa terjadi pada kedua sisi di saat yang bersamaan. Rasa sakit biasanya merupakan sensasi nyeri yang tajam.
- Timbul keluhan lain seperti:
- Mual dan muntah
- Photophobia (atau sensitif terhadap cahaya)
- Phonophobia (atau sensitif terhadap suara)
- Terjadi postdrome (atau gejala yang keluar setelah satu episode migraine) yang dapat berupa:
- Hilang nafsu makan
- Gangguan konsentrasi
- Rasa lemah yang sangat (fatigue)
Baca artikel lain di blog Dr. Indra K. Muhtadi
- Baru pertama kali mengalami migraine dan tidak hilang dengan pengobatan obat-obat OTC. Tujuannya agar dokter dapat menyingkirkan kemungkinan penyebab jenis sakit kepala lain yang berbahaya.
- Merupakan seorang migraineurs, tapi terjadi perubahan frekuensi dari serangan, keluhan dirasakan makin parah, dan tidak hilang dengan obat yang biasa dikonsumsi.
- Rasa sakit di kepala dirasakan semakin lama semakin sakit, terutama yang awalnya terjadi tiba-tiba.
- Bila keluhan postdrome tidak kunjung hilang.
- Terjadi kelemahan atau kelumpuhan otot setelah sakit kepala, yang dikhawatirkan sebuah kejadian stroke.
- Disertai dengan demam, kaku pada leher, kejang, dan/atau penurunan kesadaran sampai dengan pingsan; yang dikhawatirkan sebuah kejadian meningitis.
Pemeriksaan Tambahan Penegakan Diagnosis
Bila diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan lain dari sakit yang terjadi pada kepala, dokter dapat saja meminta pemeriksaan lebih mendalam seperti Rontgen kepala, CT scan, MRI, atau pemeriksaan cairan cerebrospinal. Dokter juga mungkin meminta pemeriksaan darah seperti pada medical checkup. Yang akan disingkirkan dari pemeriksaan tambahan ini adalah: stroke, meningitis, sinusitis, dan tumor otak.
Penanganan Migraine
Dilakukan Sendiri
Bila migraine yang terjadi ringan atau sedang, penanganannya bisa dilakukan sendiri seperti:
- Istirahat dan usahakan untuk tidur pada tempat yang nyaman. Pastikan pula menggunakan bantal yang baik.
- Usahakan ruangan tempat istirahat tidak terang, bebas dari bunyi yang bising, dan bebas dari bau yang tajam.
- Mengkompres menggunakan kompres dingin pada sisi kepala yang sakit.
- Menghindar dari lingkungan yang mungkin biasa mencetus stres.
- Minum secangkir kopi kental; tapi tidak untuk mereka yang juga menderita sakit maag.
- Bila perlu minum obat-obat migraine yang banyak dijual bebas seperti aspirin, paracetamol, ibuprofen, atau kombinasinya.
- Bila harus berobat ke dokter, cobalah untuk membuat diary terlebih dahulu yang mencatat waktu serangan, lamanya serangan, dan kualitas rasa nyeri yang dirasakan. Selain itu tandai juga bila terdapat prodrome, aura, dan postdrome. Tujuannya agar dokter lebih mudah untuk menegakkan diagnosis serta menentukan terapi yang akan diberikan.
- Saat menjalani terapi dari dokter, cobalah untuk bersabar karena bisa saja merupakan termasuk kasus migraine yang sulit untuk di atasi; sampai dokter menemukan cara yang efektif untuk mengatasinya.
Dilakukan Dokter
Migraine termasuk kasus medis yang sulit untuk diobati. Dan walau pun bisa hilang untuk satu kasus serangan, tapi tidak bisa menjamin migraine berikutnya tidak datang menyerang. Oleh karenanya penanganan migraine oleh dokter dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu abortive dan preventive.
- Abortive yang bertujuan untuk mencegah serangan atau menghentikannya segera setelah serangan muncul. Di mana obat diminum saat muncul gejala prodrome atau saat pertama rasa sakit kepala dirasakan. Obat dapat berupa suntikan di paha yang dilakukan sendiri, obat di bawah lidah, atau obat semprot hidung. Jenis obatnya adalah triptansi, ergotamine, chloroperazine, atau midrin. Obat-obat tersebut mentarget metabolisme serotonin.
- Preventive yang diberikan untuk migraineurs yang mengalami serangan lebih dari satu kali dalam seminggu. Tujuannya untuk mengurangi frekuensi serangan atau mengurangi kualitas rasa nyeri. Obat diminum sekali sehari secara rutin. Jenis obatnya dapat berupa:
- Obat-obatan penurun tekanan darah seperti beta blockers, dan calcium channel blockers
- Obat anti kejang seperti gabapentin dan valporic acid
- Obat anti histamin seperti diphenhydramine dan cyproheptadine
- Obat antidepressants seperti amitriptyline.
Terapi Baru Migraine
Ada terapi baru dari migraine yaitu dengan penyuntikan serum botolinum toxin (Botox) yang telah disetujui oleh BPPOM-nya AS (FDA) untuk mengatasi kondisi migraine kronis pada orang dewasa. Penyuntikan dilakukan pada lokasi spesifik di daerah kepala dan otot yang sering dirasakan nyeri. Efek dari terapi ini bisa bertahan sampai 3 bulan, walau pun terdapat beberapa efek samping. Baca artikel lain tentang suntik Botox ini.
Pencegahan Migraine
- Tidak ada cara untuk mencegah agar seseorang tidak terkena migraine, karena penyebab dasarnya masih belum sepenuhnya dimengerti.
- Tapi seorang migraineurs dapat mencegah terjadinya serangan saat mendapati prodrome dan aura sebelum serangan datang dengan cara-cara yang telah di bahas di atas.
- Untuk seorang migraineurs ada baiknya untuk merubah gaya hidupnya untuk menjaga pola makan, cukupkan istirahat dan tidur malam, hindari kehidupan yang stressful serta atasi stres dengan bijak, serta berhenti merokok dan jauhi asap rokok orang lain.