Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus"
  • Home
    • My Curriculum Vitae
    • Dr. Indra on Media
  • What's New
  • Health & Wellness Influencer & Motivator
    • Retirement Preparation from Health Point of View
    • Stres untuk Hebat
    • Health Topic Seminars
    • The Secret of Healthy Life Style
    • Company Health Management
    • Stop Smoking Course
    • Quality Service Excellent
    • Change Leadership Training and Self Improvement
    • Smile in Assertive Communication
    • Assertive Communication Skills
    • Employee Counseling for Productivity
    • Managerial Skills and Self Leadership Skills
    • Motivation and Job Satisfaction
  • Dr. Indra's Books
    • Book: "SEHAT untuk HEBAT"
    • Book: "STRES untuk HEBAT"
    • Book: "Revolusi Mental"
  • Blog: Medical Articles
    • Blog Index (A to Z)
    • Blog Index (by category)
    • Blog Articles: 2023
    • Blog Articles: 2022
    • Blog Articles: 2021
    • Blog Articles: 2020
    • Blog Articles: 2019
    • Blog Articles: 2018
    • Blog Articles: 2017
    • Blog Articles: 2016
    • Blog Articles: 2015
    • Blog Articles: 2014
    • Blog Articles: 2013
    • Blog Articles: 2012
    • Blog Articles: 2011
    • Blog Articles: 2010
  • Health Consultant (Praktek)
    • Location
    • Adult Vaccination
  • Health Tips Video
  • Health Calculator
    • BMI Calculator
    • Advanced BMI Calculator
    • BMI Calculator for Children
    • Ideal Body Weight Calculator
    • Exercise Calorie Calculator
    • Daily Calorie Calculator
    • Liquid Calorie Calculator
  • Health Pictures
  • My Travel and Other Blog
  • ABN Group
  • References & Partners
  • Contact Me

Topik ke-201: Tumit Pecah-Pecah - Cracked Heel

1/8/2015

4 Comments

 
Picture
Pendahuluan
Kulit tumit yang pecah-pecah atau dalam bahasa Inggrisnya cracked heel dan biasa disebut dalam medis sebagai heel fissures ini merupakan keluhan yang biasa terjadi dan walau pun tidak ada angka statistik, sepertinya setiap orang pernah mengalaminya. Kulit tumit pada kaki bisa sampai pecah-pecah disebabkan karena lapisan terluar dari kulit telapak kaki tersebut menjadi keras, kering, dan kaku; sampai seperti membentuk jaringan anak-anak sungai. Sebagian besar kasus merupakan masalah kosmetik saja dan tidak berbahaya, namun tumit yang pecah-pecah bisa berujung menjadi suatu kondisi medis yang serius bila pecahannya sudah sampai dalam dan dapat menimbulkan nyeri, berdarah, bahkan bisa terinfeksi.

Fakta Tentang Tumit Pecah-Pecah
  • Hampir selalu terjadi pada kedua sisi dari kaki.
  • Kulit kaki yang pecah-pecah dapat terjadi tidak hanya pada daerah tumit, tapi semua permukaan kaki yang mendapatkan tekanan.
  • Wanita yang sering memakai alas kaki atau sepatu dengan tumit terbuka lebih sering mengeluhkan tumit pecah-pecah.
  • Di negara maju, menjadi salah satu alasan tersering orang berkunjung ke dokter kulit.
  • Pada pasien dengan diabetes mellitus atau kencing manis, tumit yang pecah-pecah bisa menjadi awal terjadinya gangren pada kaki.
Proses Kondisi Tumit Pecah-Pecah
Awalnya didahului oleh kondisi lingkungan yang kering serta panas. Kondisi ini akan membuat lapisan kulit terluar di tubuh yang tidak hanya pada telapak kaki menjadi lebih cepat kehilangan kelembabannya sehingga menyebabkan kulit menjadi kering (xerosis) dan mengeras.  Pada telapak kaki yang mendapatkan tekanan dari berat tubuh ketika beraktivitas, terutama pada daerah tumit, kulit yang kering dan mengeras tersebut akan mudah sekali untuk menjadi retak dan pecah. Belum lagi bila memang pada daerah tersebut sudah terjadi penebalan kulit atau kapalan (callus) yang akan memperburuk kondisi pecah-pecahnya. Bila dibiarkan sementara kondisi lingkungan masih tidak kunjung membaik, maka pecahan pada kulit tumit tersebut akan bertambah dalam sampai melewati lapisan kulit terluar dan merobek pembuluh darah kapiler menyebabkannya berdarah dan bisa terasa amat nyeri. Bila sudah seperti ini, maka ancaman infeksi bisa kapan saja menyerang.

Penyebab dan Faktor Resiko Tumit Pecah-Pecah
  1. Hidup atau berada pada daerah beriklim kering dan atau panas
  2. Sering tidak menggunakan alas kaki bila berjalan
  3. Jarang menggunakan sepatu atau sering menggunakan sandal/sepatu dengan tumit terbuka
  4. Sering beraktivitas dengan berdiri untuk waktu yang lama apa lagi menggunakan alas kaki yang keras
  5. Genetik
  6. Obesitas, yang dapat menekan dan mendorong deposit lemak pada tumit ke arah sisi kemudian mendorong kulit hingga retak
  7. Malnutrisi
  8. Obat-obatan golongan diuretik
  9. Kaki yang kapalan dan ditumbuhi mata ikan (corn & callus)
  10. Dermatitis, terutama yang atopik dermatitis
  11. Plantar psoriasis
  12. Plantar keratoderma
  13. Kelanjar keringat yang tidak aktif
  14. Formasi abnormal dari lapisan keratin kulit (dyskeratosis)
  15. Hypothyroidism
  16. Diabetes mellitus
  17. Penyakit-penyakit ginjal
  18. Lymphoma
Baca artikel lain di blog Dr. Indra K. Muhtadi
Picture
Keluhan Tumit Pecah-Pecah
  • Secara kosmetik tidak sedap untuk dipandang.
  • Telapak kaki terlihat tidak sehat dan tidak bersih atau sulit untuk dibersihkan.
  • Awalnya telapak kaki terutama tumit yang akan pecah teraba tebal dan keras.
  • Setelah retakan terjadi dan bila dibiarkan, pertama akan sering terasa gatal.
  • Kemudian akan dikuti dengan keluhan nyeri.
  • Bisa terjadi perdarahan dari kulit yang pecah.
  • Bila menggunakan sepatu hak tinggi, keluhan akan lebih jelas terasa.
  • Kulit yang pecah tersebut kemudian bisa terinfeksi. Tergantung jenis infeksinya, keluhan bisa sekedar peradangan lokal atau malah sampai bisa mencetus cellulitis dan menyebabkan demam.
  • Pada kondisi orang sehat, masalah ini akan lebih cepat dapat diatasi, tapi pada yang memiliki penyakit lain seperti diabetes mellitus atau kencing manis, proses penyembuhan akan relatif lebih lama.

Penanganan Tumit Pecah-Pecah
Dilakukan Sendiri
  • Saat awal terjadi, bisa menggunakan alat amplas kulit atau pumice stone untuk menipiskan bagian kulit yang tebal dan mulai pecah, rendam kaki pada air hangat sebelum dilakukan penipisan agar kulit lebih lunak. Gerakkan pumice stone secara melingkar dengan tekanan sedemikian rupa sehingga tidak sampai membuat kulit cedera.
  • Gunakan pelembab khusus kaki setelah melakukan treatment dengan pumice stone.  Gunakan juga pelembab yang sama setidaknya 2 kali di siang hari, dan gunakan kaus kaki berbahan katun setelah memakai pelembab.  Pelembab biasanya berbahan dasar petroleum jelly atau kombinasi mineral oil, gliseril dan urea.
  • Lakukan hal yang sama (menggunakan krim kemudian pakai kaus kaki katun) ketika akan tidur selama 2 minggu berturut-turut atau sampai kulit menjadi sembuh.
  • Jangan pernah menggunakan pisau cukur atau gunting untuk membuang jaringan kulit yang mati.
  • Hindari keluar rumah tanpa menggunakan alas kaki dan gunakan alas kaki yang empuk dengan bagian tumit tertutup.

Dilakukan Dokter
  • Pertama dokter akan mencari yang menyebabkan terjadinya kulit tumit menjadi pecah-pecah. Bila penyebabnya sesuatu penyakit yang harus ditangani, maka dokter akan menangani penyakit tersebut.
  • Bila didapatkan kondisi kapalan dan mata ikan, maka dokter akan menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi kecil sebelum mengatasi tumit yang pecah-pecah secara keseluruhan.
  • Dokter akan meresepkan krim yang mungkin berupa racikan tergantung kepada kondisi tumit yang pecah.
  • Bila tidak kunjung sembuh, dokter biasa mencampurkannya dengan krim anti jamur atau antibiotik karena bisa jadi pecahnya kulit pada kaki tersebut disebabkan oleh suatu infeksi. Terapi ini harus diteruskan sampai 3-4 minggu untuk mendapatkan hasil maksimal.

Pencegahan Tumit Pecah-Pecah
  1. Menggunakan pelembab kulit secara teratur dapat mencegah pecahnya kulit pada tumit kaki.
  2. Biasakan menggunakan alas kaki dengan tumit tertutup.
  3. Bila sering mengalami tumit yang pecah-pecah, 2 kali dalam seminggu tidurlah dengan memakaikan krim pada telapak kaki kemudian menggunakan kaus kaki berbahan katun.
  4. Bila sering menggunakan sepatu boots, yakinkan sepatu kering saat penyimpanan dan akan saat dipakai.
  5. Hindari semua penyebab dan faktor resiko yang dapat menyebabkan kulit pada tumit menjadi pecah-pecah seperti yang telah dibahas di atas.
IKM 2015-08
4 Comments
wira dicka
11/12/2015 20:11:56

mau beli buku tentang tumit pecah pecah
beraoa harganya?

Reply
Dr. Indra K. Muhtadi
13/12/2015 08:12:37

Dear Sdr. Dicka,

Saya belum pernah menulis buku yang spesifik menjelaskan tentang kaki pecah-pecah. Buku yang saya tulis merupakan penggabungan di dalam 1 buku sebanyak 42 kasus medis yang paling sering ditanya pasien kepada dokternya di Indonesia. Tapi memang belum ada tentang kaki pecah-pecah. Satu-satunya artikel yang saya tulis tentang kaki pecah-pecah di dalam blog ini.

Bila ingin mengetahui lebih jauh tentang buku yang saya tulis dan melihat daftar isinya, silakan copy paste link ini di browser: http://www.indramuhtadi.com/book-sehat-untuk-hebat.html

Rgds,
-Dr. Indra K. Muhtadi-

Reply
besti wika presilia
21/2/2016 17:24:05

dokter mau tanya penjelasan tentang tumit pecah-pecah dalam blog ini referensinya darimana dok? boleh dilampirin ? soalnya buat referensi tugas kuliah saya juga dok. terimakasih dok.

Reply
Kennie
19/6/2018 21:56:37

Dok, saya mau tanya kaki pecah-pecah ini ada nama penyakitnya ga? Kalau ada namanya apa ya?

Reply



Leave a Reply.

    Home  >> Medical Articles >> 2015
    Medical Articles 2105
    Picture
    Lihat daftar artikel lainnya, click pada gambar

    Picture
    Untuk HEBAT, Anda harus SEHAT: Click di sini

    Bila Anda suka dengan blog ini, silakan menikmati artikel lainnya melanjutkan ke blog tahun 2016. Click di sini.
    Atau melihat blog tahun 2014. Click di sini.


    Picture

    Author

    Dr. Indra K. Muhtadi adalah seorang Health Influencer dan konsultan pada berbagai professional training di Indonesia.

    Selama pandemi COVID-19, Dr. Indra juga aktif sebagai New Normal Consultant (Konsultan Adaptasi Kebiasaan Baru) di beberapa perusahaan.

    Sebagai dokter, ia sangat piawai memberikan konsultasi kesehatan dengan bahasa ringan sehingga membuat masalah medis menjadi sesuatu yang mudah untuk dipahami.

    Click di sini untuk berkonsultasi dengan Dr. Indra

    These Blogs are written in Bahasa Indonesia. I hope these blogs can help those who search the information about the topic discussed in the radio.  Feel free to give comments and if you need an English version of the content from these blogs, please don't hesitate to
    contact me.


    Instagram Follow Dr. Indra on Instagram
    Follow @indrakm

    Archives

    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015
    April 2015
    March 2015
    February 2015
    January 2015

    Categories

    All
    Alzheimer's Disease
    Bahagia
    Bau Mulut - Halitosis
    Berjalan Kaki & Kesehatan
    Demam Berdarah Dengue
    Demam Pada Dewasa
    Diabetes & Olah Raga
    Flu Tulang Chikungunya
    Guillain-Barre Syndrome
    Insomnia Primer
    Kanker Kulit
    Kanker Mulut & Tenggorokan
    Kanker Otak
    Kanker Usus Besar
    Langsing
    Lutut Saya Berisik (Lutut Berbunyi)
    Mallocclusion & Dental Braces (Kawat Gigi)
    Masa Sih Saya Bungkuk
    Menurunkan Berat Badan Tanpa Tersiksa
    Migraine
    Multiple Sclerosis
    Nyeri Bokong (Sciatica)
    Pengobatan Nyeri
    Pilates Dangerous Exercise
    Rahasia Vitamin D
    Rehabilitasi Pasca Stroke
    Sakit Gigi & Sakit Gusi
    Sehat
    Sehat Di Hari Kartini
    Seputar Kesehatan Gigi Anak
    Sound Therapy
    TBC Paru
    Terapi Pijat Secara Medis
    Tidur
    Tidur Siang (Napping)
    Tumit Pecah-Pecah
    Vaksinasi Dewasa
    Yang Membantu & Mengganggunya


    Picture
    Terima kasih untuk mendukung usaha saya dan berbagi informasi
    Thank you for supporting my effort and sharing my knowledge

    Picture

    Navigation:
    Back to Blog Main Page
    Back to Blog Index

Proudly powered by Weebly