Vitamin D memiliki julurkan sebagai vitamin cahaya matahari karena memang sinar matahari membantu tubuh membuat vitamin D dari cholesterol. Hanya mengandalkan dari sumber makanan saja, tidak akan cukup, seseorang harus cukup mendapatkan paparan sinar matahari agar tidak menderita kekurangan vitamin D. Di dalam tubuh kita vitamin D merupakan nutrisi penting bagi seseorang untuk memiliki tulang yang kuat dan esensial juga bagi pertumbuhan otak anak-anak. Selain itu vitamin D dapat menjadi booster bagi sistem imun dan secara keseluruhan menjaga kesehatan tubuh seseorang. Dengan perkembangan ilmu kedokteran, ternyata banyak terungkap rahasia-rahasia dan fakta-fakta lain dari vitamin D seperti yang akan dibahas dalam artikel ini.
Fakta Tentang Vitamin D
- Defisiensi vitamin D adalah kasus umum dewasa ini dan dapat terjadi pada semua kelompok umur.
- Ada 2 bentuk vitamin D. Yaitu D2 (ergocalciferol) dan D3 (cholecalciferol), keduanya terdapat dalam jumlah kecil dalam makanan. Sementara D3 dalam jumlah besar diproduksi oleh tubuh dari cholesterol saat terpapar sinar matahari.
- Sinar matahari yang dibutuhkan terkait produksi vitamin D adalah UV B.
- Menggunakan krim anti matahari (sun screen) dapat menurunkan produksi vitamin D sampai 95%.
Faktor resiko terdiri dari yang tidak bisa dihindari dan faktor resiko yang dapat dihindari.
Yang tidak dapat dihindari
- Ras Afrika dan yang berkulit hitam, karena melanin pada kulit yang gelap menghalangi sinar matahari
- Manula, karena kemampuan metabolisme vitamin D sudah menurun
- Orang-orang yang tinggal di darah subtropis dan arktik, karena kurang paparan sinar matahari
- Wanita saat hamil dan menyusui, karena ‘rebutan’ sama anak yang sedang dikandung dan disusuinya.
Yang dapat dihindari
- Hampir selalu berada di dalam ruangan tanpa paparan sinar matahari sama sekali
- Sering menggunakan krim SPF, sehingga sedikit sinar matahari yang kontak dengan tubuh
- Obesitas, karena vitamin D ‘terkunci’ di dalam lemak tubuhnya
- Anak-anak pada semua kelompok umur, yang tidak senang aktivitas outdoor
- Anak yang disusui dengan ASI dari Ibu yang kekurangan vitamin D
- Pernah menjalani operasi bariatric (gastric bypass surgery), sehingga penyerapan vitamin D ikut terganggu
- Memiliki osteoporosis, karena biasanya sejalan dengan defisiensi vitamin D
- Memiliki penyakit ginjal kronis serta memiliki penyakit dan gangguan fungsi liver, karena penyakit-penyakit kronis mengganggu metabolisme vitamin D
- Memiliki gangguan penyerapan makanan seperti kasus IBS dan Crohn’s disease
- Mengkonsumsi obat yang menghambat penyerapan dan metabolisme vitamin D seperti anti kejang, glucorticoid, obat AIDS, obat anti jamur, steroid, obat-obatan untuk diet, obat penurun kolesterol cholestyramine.
Kebutuhan Vitamin D
Seperti vitamin lainnya, vitamin D dibutuhkan manusia setiap hari atau kebutuhannya bersifat harian. Rekomendasi kebutuhan harian vitamin D sesuai dengan usia (dalam International Unit):
- Usia di bawah 1 tahun kebutuhan adalah 400 – 1000 IU
- Usia 1 – 70 tahun adalah 600 – 1000 IU
- Usia di atas 70 tahun adalah 800 – 2000 IU
- Wanita hamil & menyusui usia <18 tahun: 600 – 1000 IU
- Wanita hamil & menyusui usia >18 tahun: 800 – 2000 IU
Sumber Vitamin D
Sinar matahari adalah sumber utama vitamin D yaitu Vitamin D3 (cholecalciferol). Bukan secara langsung, tapi dengan paparan sinar matahari, tubuh akan memproduksi vitamin D3 dengan merubahnya dari cholesterol. Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tubuh untuk memproduksi vitamin D3 adalah UV B. Tetapi karena UV B yang berlebih juga dapat mencetus kanker kulit, maka kondisi yang seimbang menjadi sangat penting. Yang direkomendasikan adalah paparan sinar matahari selama 15 menit saja bagi mereka dengan warna kulit tidak terlalu gelap. Tapi ini semua tergantung dari waktu paparannya karena jumlah UV B sedikit di pagi hari dan bertambah seiring hari yang semakin siang. Juga tergantung pada sebanyak apa kulit yang terpapar sinar matahari serta tergantung warna kulit seseorang. Bagi yang berkulit hitam, atau ras Afrika, harus lebih lama terpapar sinar matahari yaitu sekitar 30 menit.
Bila seseorang tidak mendapatkan cukup paparan sinar matahari, biasanya sumber dari makanan saja tidak akan mencukupi, karena kandungan vitamin D di dalam makanan tidak banyak. Yang bersangkutan harus mendapatkan suplemen vitamin D. Sebagian besar suplemen vitamin D berisi D3 (cholecalciferol).
Makanan yang mengandung vitamin D adalah sbb.:
- Lemak ikan tuna, salmon, dan mackerel
- Minyak hati kan (fish liver oil)
- Daging, hati, dan kuning telur
- Keju
- Susu, jus, dan makanan bayi yang sudah ditambahkan vitamin D.
Asupan di atas 4000 IU akan dapat menyebabkan anorexia, sering buang air kecil, irama jantung yang aritmia, dan mencetus pembentukan batu ginjal. Asupan berlebih dalam waktu yang lama bahkan sampai dapat merusak jantung, pembuluh darah, dan ginjal. Hampir semua kelebihan vitamin D terjadi karena mengkonsumsi suplemen yang berlebih. Tidak pernah ditemukan kasus asupan vitamin D yang berlebih dari makanan, dan terlalu lama terpapar sinar matahari juga tidak akan membuat tubuh terlalu banyak memproduksi vitamin D3 karena tubuh memiliki caranya sendiri untuk meregulasi kebutuhannya. Pasien yang mengkonsumsi obat-obatan statins and diuretics dianjurkan tidak mengkonsumsi suplemen vitamin D karena kedua golongan obat tersebut meningkatkan kadar vitamin D di dalam darah.
Mengetahui Kadar Vitamin D
Kadar vitamin D di dalam darah diukur dengan satuan ng/mL melalui pemeriksaan darah yang dinamakan tes ‘Vitamin D 25-OH’ (dibaca: 25-hydroxy Vitamin D). Dulu kadar vitamin D biasanya diperiksa pada kasus osteoporosis, osteomalacia, rickets, multiple sclerosis, rheumatoid arthritis, obesitas . Namun dengan berkembangnya penelitian kini pemeriksaan kadar vitamin D lebih sering diperiksa seperti pada setiap ibu yang hamil dan menyusui, kencing manis, penyakit cardiovascular, gangguan gusi yang sulit sembuh, sampai pada kasus kanker dan depresi.
Fungsi Vitamin D
Hampir setiap sel di tubuh manusia ternyata berinteraksi dengan vitamin D. Selain itu sepertiga dari seluruh gen manusia aktivitasnya terkait dari kecukupan vitamin D di dalam tubuh. Kekurangan vitamin D dapat mencetus berbagai kondisi dan masalah medis yang berbahaya seperti:
- Meningkatnya resiko terkena kanker colon (kanker usus besar), kanker prostat, kanker payudara dan kanker pankreas.
- Penyakit-penyakit auto imun termasuk di dalamnya rheumatoid arthritis dan multiple sclerosis.
- Meningkatkan resiko terkena kencing manis
- Penyakit cardiovascular seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung lainnya
- Sering mengalami gangguan gusi (periodontal disease)
- Serta mudah terserang penyakit infeksi seperti flu, dll.
Sementara cukupnya vitamin D di dalam tubuh akan membantu tubuh untuk menyerap dan menggunakan calcium dan fosfor demi mencegah pengeroposan tulang dan membuat tulang menjadi kuat. Bagi manula vitamin D membantu untuk mengurangi insidensi menurunnya fungsi otot dan insidensi osteomalacia atau kasus medis yang menyebabkan tulang rapuh dan terasa nyeri. Dan bagi anak akan mencegah terjadinya kasus rickets dimana tulangnya menjadi lunak dan lemah. Osteomalacia dan rickets terjadi karena tubuh kurang mampu menyerap calcium.
Tanda dan Gejala Kekurangan Vitamin D
Pada awalnya kekurangan vitamin D dapat tidak menimbulkan gejala sama sekali. Tapi bila kondisinya terjadi terus menerus seseorang dapat mengeluhkan:
- Nyeri pada otot, persendian, dan tulang
- Mudah menjadi dan sering terasa lelah (fatigue)
- Mudah terkena infeksi
- Sering mengalami gangguan gusi
- Osteomalacia pada dewasa dan rickets pada anak-anak
Vitamin D dan Penyakit/Kondisi Medis
- Multiple Sclerosis (MS). Kadar vitamin D yang tinggi dalam darah menurunkan resiko terkena MS atau dapat memperlambat perjalanan penyakit MS. Dengan penemuan baru ini, maka dokter akan meresepkan suplemen vitamin D untuk pasien-pasien MS.
- Diabetes Mellitus. Calcium diketahui membantu meregulasi gula darah, maka vitamin D akan sangat berguna bagi penderita DM karena vitamin D membantu penyerapan calcium di tubuh.
- Obesitas. Merupakan suatu lingkaran, karena obesitas merupakan faktor resiko untuk kekurangan vitamin D, tapi rendahnya asupan vitamin D juga merupakan faktor resiko seseorang untuk mengalami obesitas. Sehingga pasien dalam program diet saat ini dberikan suplemen vitamin D.
- Penyakit auto immune. Saat ini sudah banyak penelitian yang menghubungkan insidensi penyakit auto immune dengan kekurangan vitamin D.
- Pertumbuhan janin. Sudah ada penelitian yang membuktikan bahwa wanita dengan kadar vitamin D yang rendah lebih berisiko memiliki masalah dalam kehamilannya dan meningkatkan insidensi cacatnya janin yang dikandungnya.
- Depresi. Walaupun masih dalam penelitian, cukupnya vitamin D di dalam tubuh dapat mengurangi depresi.
Penutup
Hayo… keluarlah dari dalam ruangan dan rasakan nikmatnya sinar matahari terutama di pagi hari. Sambil melakukan aktivitas fisik outdoor atau olah raga, kita dapat memastikan agar tubuh mendapatkan paparan sinar matahari guna memproduksi vitamin D3 yang amat sangat berpengaruh pada kesehatan kita. Dengan terungkapnya rahasia baru dari vitamin D ini, berarti tidak membuat manusia berbeda dari makhluk hidup lainnya, di mana kita tidak bisa hidup tanpa sinar matahari. Yaitu untuk membuat tubuh memproduksi vitamin D yang mempengaruhi hampir seluruh sel dan sepertiga gen di dalam tubuh manusia.
IKM 2015-10